Quantcast
Channel: Pondok Pesantren Al-Khoirot
Viewing all articles
Browse latest Browse all 124

Beda Wahabi Salafi, Hizbut Tahrir, Jamaah Tabligh dan Syiah

$
0
0

Beda Wahabi, HTI, Jamaah Tabligh dan Syiah
Di Indonesia saat ini ada 3 (tiga) gerakan Islam trans nasional besar yang merupakan produk luar Indonesia yaitu Wahabi Salafi, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Jamaah Tabligh (JT). Dan ada 2 (dua) gerakan Islam yang merupakan produk lokal Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Kelima gerakan ini masuk dalam kategori Sunni. Di luar itu, ada juga gerakan lain di luar Sunni yang disebut dengan Syiah.

Berikut gambaran singkat tentang ketiga ormas Islam global yang pengaruhnya cukup signifikan pada sebagian umat Islam Indonesia. Di samping itu, ada juga aliran Syiah.

DAFTAR ISI

  1. WAHABI SALAFI
    1. Nama Gerakan Wahabi
    2. Metode Penyebaran Faham Wahabi
    3. Kesalahan Aliran Wahabi Salafi
  2. HIZBUT TAHRIR INDONESIA (HTI)
  3. JAMAAH TABLIGH (JT)
  4. SYIAH
  5. TABAYUN


WAHABI SALAFI

Siapa yang Lebih Salafi: Wahabi atau Aswaja?

Siapa yang Lebih Salafi: Wahabi atau Aswaja?

Wahabi Salafi atau Wahabi saja adalah istilah yang diidentikkan pada sebuah gerakan Islam politik yang berdiri di kawasan Najed di semenanjung jazirah Arab pada akhir abad ke-12 hijriah atau abad ke-18 masehi yang diprakarsai oleh Muhammad bin Abdul Wahhab (1703 – 1792) dan Muhammad bin Saud (wafat 1765 M). Muhammad bin Saud , yang dikenal sebagai Ibnu Saud, adalah Amir daerah Al-Diriyah dan dianggap sebagai pendiri Negara Saudi dan dinasti Saud Pertama.

Keduanya bersekutu untuk menyebarkan gerakannya. Persekutuan keduanya terus dilanjutkan oleh anak cucu mereka bahkan setelah cicit Ibnu Saud yang bernama lengkap Abdulaziz bin Abdul Rahman bin Faisal bin Turki bin Abdullah ibn Muhammad Al Saud (1876-1953 M) yang juga dikenal sebagai Ibnu Saud   berhasil mendirikan kerajaan Arab Saudi (Al-Arabiyah Al-Saudiyah) pada tahun 1932.

Keturunan Muhammad bin Abdul Wahab, yang kemudian dikenal dengan julukan Alus Syeikh dibantu oleh para ulama lain yang berfaham Wahabi mendapat posisi penting dalam pemerintahan baik sebagai pejabat maupun sebagai Dewan Fatwa (Dar Al-Ifta) yang memberikan fatwa tidak saja kepada rakyat tapi juga kepada kerajaan terkait berbagai keputusan besar. Ulama juga mendapat peran besar dalam yudikatif dan pendidikan.

Tidak heran apabila seluruh universitas negeri di Arab Saudi dipenuhi dengan kurikulum berfaham Wahabi. Dan tidak aneh kalau para mahasiswa yang belajar di berbagai universitas negeri di Arab Saudi tercuci otaknya dan pulang ke Indonesia sebagai ustadz-ustadz penyebar faham Wahabi yang sangat militan.

Nama Gerakan Wahabi

Kalangan penganut aliran Wahabi tidak mau menyebut dirinya Wahabi, mereka lebih senang menyebut dirinya dengan beberapa nama antara lain: Salafi, Salafiyah, Anshar as Sunnah, Anshar at Tauhid, Jama’ah at Takfir Wal Hijrah, Jam’iyyah an Nur Wal Iman, Al Jama’ah al Islamiyyah, dan lain-lain.

Walaupun sebagian besar pengikut Wahabi di Indonesia tidak mau menyebut dirinya sebagai Wahabi, namun pada dasarnya penamaan tersebut awalnya berasal dari diri mereka sendiri.

Seorang pemuka Wahabi di Qatar bernama Ahmad bin Hajar Al Buthami bin Ali menulis buku dengan judul: As Syekh Muhammad ibn Abdil Wahhab ‘Aqidatuh as Salafiyyah Wa Da’watuh al Islamiyyah. Buku ini diedit dan sebarluaskan oleh pemuka Wahabi lainnya, yaitu Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz. Dicetak tahun 1393 H, penerbit Syarikat Mathabi’ al Jazirah. Pada halaman 105, ia menulis: [فلما التقى الوهابيين في مكة] Ketika aku bertemu dengan orang-orang Wahabi di Mekah.
Bin Baz sendiri tidak keberatan dengan sebutan Wahabi. Dalam kitab Fatawa Nur ‘ala Al-Darb pada pertanyaan yang ke 6


س 6 – يقول السائل: فضيلة الشيخ، يسمي بعض الناس عندنا العلماء في المملكة العربية السعودية بالوهابية فهل ترضون بهذه التسمية؟ وما هو الرد على من يسميكم بهذا الاسم؟

الجواب: هذا لقب مشهور لعلماء التوحيد علماء نجد ينسبونهم إلى الشيخ الإمام محمد بن عبد الوهاب رحمة الله عليه فهو لقب شريف عظيم

Artinya: Pertanya’an ke 6 – Seseorang bertanya kepada Syaikh: Sebagian manusia menamakan Ulama-ulama di Arab Saudi dengan nama Wahabi [Wahabiyyah], adakah engkau ridha dengan nama tersebut? Dan apa jawaban untuk mereka yang menamakan engkau dengan nama tersebut?

Jawaban: Penamaan tersebut masyhur untuk ulama tauhid yakni Ulama Nejed [Najd]. Mereka menisbahkan para Ulama tersebut kepada Syaikh Muhammad ibnu Abdil Wahhab. Nama itu (Wahhabiyah) adalah panggilan yang sangat mulia dan sangat agung

Baca detail: Mengapa Mereka Disebut Wahabi?

Metode Penyebaran Faham Wahabi

Faham Wahabi disebarkan dengan beberapa cara, antara lain:

1. Memberi beasiswa pada mahasiswa dalam dan luar negeri untuk belajar di berbagai universitas negeri di Arab Saudi seperti Universitas Ummul Quro Makkah, Universitas Islam Madinah, Universitas Ibnu Saud Riyadh, dll. Cara ini sangat berhasil dan efektif. Mahasiswa lulusan Arab Saudi yang sudah pulang ke Tanah Air yang sudah menempuh studi minimal program Master atau S3 (Doktor) tidak saja berubah menjadi penganut Wahabi fanatik, tapi mereka juga menjadi pendakwah aliran Wahabi yang militan dan penuh dedikasi. Semangat yang tinggi ini tidak lepas dari besarnya dana yang dikucurkan Arab Saudi bagi mereka yang bersedia menyebarkan dakwah Wahabi di tempat mereka.

2. Mendirikan universitas atau sekolah tinggi di luar Arab Saudi dengan biaya penuh dari Arab Saudi dengan pemberian beasiswa penuh pada mahasiswanya. LIPIA yang berlokasi di Jakarta adalah salah satu contohnya.

3. Memberi dana bantuan pada sejumlah pesantren di Indonesia dengan syarat memasukkan faham Wahabi dalam kurikulumnya.

4. Melalui kader Wahabi lulusan Arab Saudi yang mendirikan pesantren dengan bantuan dana besar untuk mencetak santri yang berpola pikir Wahabi.

5. Membeli hak penerbitan kitab-kitab turos, kitab klasik atau kitab kuning, karya ulama salaf, lalu menerbitkannya.dan menyisipkan karya-karya ulama Wahabi ke dalamnya. Contoh, hak penerbitan kitab Fathul Bari Syarah Sahih Bukhari karya Ibnu Hajar Al-Asqalani yang dibagian bawah setiap halaman disisipkan karya Bin Baz sebagai muhaqqiq.

6. Merubah secara sengaja konten kitab salaf Ahlussunnah Wal Jamaah dengan kandungan yang sesuai dengan faham Wahabi. Lihat contohnya di sini.

7. Membeli situs-situs di internet yang memiliki pengunjung tinggi dan menggantinya dengan konten yang sesuai dengan faham Wahabi.

8. Membuat situs-situs tanya jawab agama baik dalam bahasa Arab atau bahasa Indonesia atau keduanya dengan memberi jawaban sesuai faham Wahabi.

Kesalahan Aliran Wahabi Salafi

1. Aqidah tauhid Wahabi berdasar teori dari Ibnu Taimiyah dan dikampanyekan oleh pendiri Wahabi, Muhammad bin Abdul Wahab dengan bantuan finansial tak terbatas dari Kerajaan Arab Saudi. Aqidah ini dikenal dengan Tiga Prinsip (Al-Ushul Al-Tsalatsah) yaitu Tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, asma was shifat.

– Membagi tauhid menjadi tiga bagian ini adalah bid’ah terbesar mereka dan senjata utama mereka, ironisnya doktrin ini dijadikan alat untuk mengkafirkan mayoritas umat islam Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) yang dalam bertauhid bermadzhab Asy’ariah, Maturidiah. Baca detail: Tauhid Uluhiyah Rububiyah

– Tauhid uluhiyah adalah alat paling ganas untuk mengkafirkan, mensyirikkan dan menyesatkan muslim lain yang tidak ikut golongan mereka. Inilah akar terorisme modern dalam Islam. Baca detail: Tauhid Uluhiyah Rububiyah

– Konsep tauhid Asma was Shifat condong ke tajsim (memfisikkan Allah) yang berlawanan dengan QS Asy-Suro :11. Baca detail: Tauhid Asma wash Shifat

– Menolak adanya ta’wil pada ayat-ayat mutasyabihat, sehingga mereka berkeyakinan bahwa istiwa’nya Allah di ‘Arsy adalah bersemayamnya Allah di atas ‘Arsy. Mereka pun berkeyakinan bahwa Allah mempunyai wajah dan tangan, mereka juga beranggapan bahwa Allah memegang langit, bumi, pepohonan dengan jari jemariNya. Baca detail: Tauhid Asma wash Shifat

2. Takfiriyah: Inilah kesalahan besar gerakan Wahabi Salafi. Doktrin pengkafiran pada umat Islam yang tidak sesuai dengan ideologi mereka menjadi jalan legitimasi yang mudah bagi pengikutnya untuk melakukan terorisme di seluruh dunia dan dengan perasaan tak berdosa membunuh sesama saudara muslimnya. Doktrin takfiriah ini bersumber dari (a) ideologi tauhid uluhiyah ciptaan Ibnu Taimiyah dan dikembangkan serta disebarkan oleh Ibnu Abdil Wahab; (b) doktrin Al-Wala’ wal Bara’; dan (c) doktrin 10 Pembatal Keislaman.

[VIDEO] Sikap Takfiriyah Wahabi Salafi akar terorisme Islam

3. Syirik. Wahabi Salafi dikenal mudah memberi cap syirik pada perilaku sesama muslim yang tidak sesuai dengan doktrin tauhid uluhiyah mereka. Padahal syirik itu mengandung konotasi sama dengan doktrin takfir yakni orang yang dianggap syirik itu keluar dari Islam dan halal darahnya.

[VIDEO] Pernyataan Imam Masjidil Haram, Adil Al-Kalbani, bahwa ISIS adalah penganut Wahabi Salafi

4. Bid’ah. Doktrin bahwa semua yang tidak ada di zaman Nabi adalah bid’ah dan semua bid’ah adalah sesat membuat Wahabi secara tidak langsung telah menyesatkan dirinya sendiri karena tidak konsisten antara ucapan dengan perbuatan. Contoh, peringatan maulid Nabi dianggap bid’ah dan sesat, tapi hari kemerdekaan Arab Saudi selalu diperingati tiap tahun. Juga, Wahabi secara rutin memperingati haul kematian Ibnu Utsaimin salah satu tokoh ulama mereka. Dan membangun gedung megah untuk museumnya sementara bekas tempat kelahiran Nabi dijadikan perpustakaan sangat kecil di sisi Baitullah. Lihat museum (mathaf) Ibnu Utsaimin di sini.

Bacaan rujukan:
Bid’ah itu Baik 1: Berdasar Quran dan Hadits
Bid’ah itu Baik 2: Pendapat Ibnu Taimiyah
Bid’ah itu Baik 3: Pendapat Madzhab Empat

BEDA ASWAJA DAN WAHABI

Dengan dana penyebaran yang tak terbatas dari kerajaan Arab Saudi dan para donatur fanatik Wahabi di seluruh dunia, maka inilah gerakan paling berbahaya saat ini yang berpotensi memporakporandakan persatuan Islam dan menjadi sumber utama kelemahan Islam di zaman ini.

Adanya gerakan Wahabi yang menyebar luas saat ini sekaligus menjadi kegembiraan kalangan non-muslim yang ingin melihat umat Islam terpecah belah dengan mudah tanpa perlu adanya campur tangan pihak eksternal.

Di kalangan mahasiswa, kalangan pengikut Wahabi banyak aktif di organisasi seperti KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia). Sedangkan secara politik praktis mereka umumnya berada di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) baik sebagai fungsionaris partai, kader atau simpatisan. Baca juga: Sikap FPI pada Wahabi dan Syiah

ORMAS ISLAM INDONESIA YANG BERAFILIASI SALAFI WAHABI

Ormas Islam di Indonesia yang secara aqidah terinspirasi dengan ajaran Wahabi antara lain:
– Muhammadiyah. Baca: Yunahar Ilyas: Akidah Muhmmadiyah itu sama dengan Wahabi

Walaupun demikian, ada kecenderungan di kalangan elit MD dan sebagian kalangan akar rumput untuk lebih moderat dan sedikit menjauh dari Wahabi yang murni.

– Al-Irsyad didirikan oleh Syekh Ahmad Surkati dari Sudan. Baca: Profil Al-Irsyad dan Biografi Ahmad Surkati
– PERSIS (Persatuan Islam) didirikan oleh A. Hassan Bandung,
– MTA,
– Hidayatullah
– dll.

Baca juga:
Beda Pesantren Salaf dan Salafi
Beda Aswaja, Salafi Wahabi, Hizbut Tahrir, Jamaah Tabligh

Buku dan kitab Rujukan dan referensi download di sini.

HIZBUT TAHRIR INDONESIA (HTI)
hizbut tahrir indonesia hti
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) adalah bagian dari Hizbut Tahrir (HT) internasional yang didirikan oleh Taqiuddin Al-Nabhani. HT didirikan pada 1953 di Al-Quds, Palestina. Saat ini HT global dipimpin oleh Atha Abu Rashtah. Sedangkan HTI dipimpin oleh Rohmat S. Labib.

Adapun tujuan dari Hizbut Tahrir atau Partai Pembebasan adalah pendirian pan-Islamisme atau persatuan umat seluruh dunia. Tujuan ini sebenarnya baik. Kekurangan dari HT yang sangat fundamental adalah bahwa persatuan umat itu harus menundukkan diri di bawah payung politik tunggal dengan sistem Syariah Islam dan dipimpin oleh seorang Khalifah. Artinya, seluruh umat Islam dunia harus berada di bawah satu kepala negara yang disebut Khalifah sebagaimana pada zaman Khulafaur Rasyidun. Suatu cita-cita yang baik namun oleh banyak pihak dianggap terlalu utopis (mimpi) dan bertentangan dengan fitrah manusia yang beraneka ragam suku dan bangsa (QS Al-Hujurat ayat 13).

Pada akhirnya, gerakan ini hanya menjadi bagian dari dinamika keanekaragaman umat Islam dan relatif tidak begitu berkembang khususnya dalam konteks Indonesia. Di Indonesia, HTI masih kalah jauh kalau dibanding dengan gerakan Wahabi Salafi dalam perekrutan anggota baru terutama di kalangan mahasiswa di kampus-kampus maupun di luar kampus. Salah satu sebabnya adalah karena arahnya yang tidak jelas dan ketidakmauan kelompok ini untuk aktif dalam politik praktis sampai sistem khilafah ditegakkan. Suatu hal yang amat sulit terjadi untuk tidak mengatakan mustahil.

Paham Sesat Hizbut Tahrir

Menurut Nur Hidayat Muhammad dalam bukunya Benteng Ahlussunnah Wal Jama’ah, (Nasyrul Ilmi, Kediri, 2012) konsep ideologi HT yang tidak sesuai dengan Ahlussunnah adalab sebagai berikut:

– Akal sebagai penentu dalam menafsiri wahyu.
– Ingkar akan kebenaran dari adzab kubur.
– Membolehkan mencium wanita bukan istri baik dengan syahwat atau tidak. (Lihat, Fatwa Al-Nabhani dalam Nasyrah Al-Wa’i edisi 29/5/1970).[1]
– Boleh bersalaman dengan perempuan bukan mahram. (ibid).[2]
– Tidak percaya takdir atau qadha dan qadar (lihat, Al-Nabhani dalam Al-Syakhshiyah Al-Islamiyah, hlm. 1/74).
– Tidak percaya akan munculnya Dajjal diakhir zaman.
– Hadits ahad tidak boleh dijadikan dalil dalam akidah.
– Membolehkan negara Islam menyerahkan pajak kepada negara kafir.
– Tidak mengakui negara kesatuan Indonesia (NKRI)

Footnote

[1] Dalam Nashrah Jawab wa Sual (Buletin Tanya Jawab) Edisi 24 Rabiul Awal 1390 hijriah (شرة جواب وسؤال). Teksnya sbb:


ا حكم القبلة بشهوة مع الدليل؟ الجواب: … قد فهم من مجموع الأجوبة المذكورة أن القبلة بشهوة مباحة وليست حرامًا… لذلك نصارح الناس بأن التقبيل من حيث هو تقبيل ليس بحرام لأنه مباح لدخوله تحت عمومات الأدلة المبيحة لأفعال الإنسان العادية،

Artinya: Apa hukum mencium dengan syahwat disertai dalil? Jawab: Dipahami dari kumpulan jawaban yang sudah disebut bahawa mencium dengan syahwat itu boleh dan tidak haram… karena ia berada di bawah keumuman dalil yang membolehkan perbuatan manusia..

[2] Taqiuddin An-Nabhani dalam Al-Nizham Al-Ijtima’i fil Islam (النظام الاجتماعي في الإسلام), hlm. 35, menyatakan:


أما بالنسبة للمصافحة فإنه يجوز للرجل أن يصافح المرأة وللمرأة أن تصافح الرجل دون حائل بينهما

Artinya: Terkait dengan bersalaman / jabat tangan, maka boleh bagi laki-laki untuk berjabatan tangan dengan perempuan, dan wanita menyalami laki-laki tanpa pembatas (penghalang) antara keduanya.

Baca detail:

Penegasan Yusuf Sabatin Bolehnya Ciuman Bukan Mahram
Kesalahan Aqidah Hizbut Tahrir
Kesalahan Syariah Hizbut Tahrir


JAMAAH TABLIGH (JT)
jamaah tabligh
Jamaah Tabligh (Arab: جماعة التبليغ) adalah gerakan dakwah yang berasal dari India. Gerakan yang didirikan pada 1927 oleh Maulana Ilyas Al-Kandahlawi ini awalnya adalah gerakan lokal di kota Delhi, India. Lalu dengan cepat menjadi gerakan nasional dan internasional. Menurut perkiraan saat ini anggota dan simpatisannya mencapai sekitar 20 juta di lebih dari 210 negara di seluruh dunia.

Di Indonesia Jamaah Tabligh juga tumbuh dan berkembang. Gerakan ini mudah berkembang karena bersifat tidak mengikat: anggota bisa masuk dan keluar kapan saja ia mau. Selain itu, JT tidak mengikatkan diri pada partai politik tertentu atau mazhab tertentu. Walaupun fikih pendirinya bermazhab Hanafi.

Oleh Wahabi gerakan ini dianggap bid’ah. Namun di mata ulama moderat, JT adalah gerakan dakwah yang baik dan tidak ada unsur-unsur di dalamnya yang berlawanan dengan syariah. Walaupun di sana sini terdapat plus dan minusnya sebagaimana umumnya di setiap gerakan apapun.

syiah naik haji

Presiden Iran Ahmadinejad sedang Tawaf Haji

Baca detail: Jamaah Tabligh Gerakan Sesat?

SYIAH

Syiah (Arab: شيعة‎) adalah kependekan dari Syiatu Ali atau pengikut Ali) adalah sekte sempalan dalam Islam yang berpandangan bahwa penerus Nabi Muhammad sebagai Khalifah adalah menantu dan sepupunya yang bernama Ali bin Abu Thalib. Aliran Syiah bertentangan dengan Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) atau Sunni. Dalam pandangan Sunni, Abu Bakar, bukan Ali bin Abu Thalib, adalah yang pantas menjadi Khalifah pertama yang kemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan baru Ali bin Abu Thalib sebagai Khalifah keempat dari Khulafaur Rasyidin.

Secara garis besar, aliran Syiah terdiri dari tiga aliran yaitu, pertama, Syiah Itsna Asyariah atau Syiah Dua Belas Imam atau Syiah Imamiyah. Syiah Imamiyah ini umumnya berada di Iran. Kedua, Syiah Zaidiyah mayoritas berada di Yaman. Ketiga, Syiah Ismailiyah. Umumnya berada di India dan Pakistan. Baca juga: Sikap FPI pada Wahabi dan Syiah

Di Indonesia, penganut Syiah umumnya beraliran Syiah Imamiyah. Organisasi Syiah di Indonesia bernama IJABI atau Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia yang dipimpin dan didirikan oleh dedengkot Syiah Indonesia yaitu Jalaluddin Rahmat.

Apakah Syiah termasuk Islam atau bukan? Mayoritas ulama berpendapat Syiah bagian dari Islam walaupun dengan catatan. Kalangan Wahabi berpendapat Syiah bukan Islam, walaupun pemerintah Arab Saudi secara resmi menganggap Syiah adalah Islam. Terbukti, kaum Syiah dibolehkan naik haji setiap tahun. Hanya orang muslim yang dibolehkan melaksanakan ibadah haji dan masuk ke Tanah Haram Makkah Al-Mukarramah.
Baca detail: Pendapat Ulama Ahlussunnah tentang Syiah[]

TABAYUN

Sebagian pembaca meminta kami untuk tabayyun terlebih dahulu sebelum menulis artikel ini pada para anggota gerakan yang disebut di halaman ini. Tabayun atau klarifikasi memang penting karena itu perintah Allah dalam QS Al-Hujurat 49:6.

Sebagaimana diketahui bahwa tabayun bisa dilakukan dengan dua cara yaitu secara lisan atau tulisan. Tabayun secara lisan terutama diperlukan apabila menyangkut masalah individu. Ada berita terkait si fulan, maka kita tabayun dengan menanyakan secara langsung pada si fulan tentang kebenaran berita tersebut. Karena, hanya si Fulan pihak yang paling berhak untuk memberi klarifikasi. Si Fulan bisa saja memberi klarifikasi langsung secara lisan, atau melalui tulisan yang disiarkan di media atau medsos. Tabayun terbaik apabila terkait individu adalah melalui klarifikasi langsung secara lisan, apalagi dalam pertemuan empat mata.

Namun, apabila tabayun terkait suatu gerakan atau aliran, maka cara terbaik adalah dengan mengklarifikasinya melalui tulisan-tulisan esai, makalah atau buku yang ditulis oleh tokoh-tokoh dalam gerakan tersebut. Terutama para pendirinya.

Ingin tabayun tentang Wahabi Salafi, maka bacalah kitab-kitab karya Muhammad bin Abdil Wahab sebagai pendiri. Baca juga kitab-kitab karya ulama Wahabi Salafi lapis kedua seperti Al-Usaimin, Bin Baz, Albani, dll.

Ingin tabayun tentang Hizbut Tahrir, maka bacalah kitab-kitab karya An-Nabhani sebagai pendiri HT dan kitab-kitab lain karya para amir HT. Juga, kitab-kitab karya ulama yang resmi menjadi tokoh di Hizbut Tahrir lapis kedua.

Ingin tabayun tentang Syiah, maka baca kitab-kitab Syiah yang ditulis oleh para pendiri Syiah atau para ulama yang punya otoritas tinggi di kalangan Syiah.

Jadi, cara yang tepat untuk tabayun tentang suatu gerakan atau aliran agama, maka baca kitab-kitab mereka. Terutama kalau pendirinya sudah wafat seperti dalam kasus Wahabi Salafi, Hizbut Tahrir, Jamaah Tabligh, atau Syiah.

Bacaan lanjutan: Kelompok dan Aliran dalam Islam


Viewing all articles
Browse latest Browse all 124

Trending Articles