Madrasah Diniyah (Madin, MD) Al-Khoirot adalah sekolah khusus ilmu agama yang merupakan salah satu program unggulan Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang. Adanya program madrasah diniyah yang menjadi program wajib bagi seluruh santri ini menunjukkan bahwa pesantren Al-Khoirot adalah pesantren salaf. Madin ini didirikan pertama kali oleh Kyai Syuhud Zayyadi pada sekitar tahun 1964 dengan nama Madrasah Ibtidaiyah Annasyiatul Jadidah. Itu artinya, madrasah ini berdiri setahun setelah awal pendirian pesantren Al-Khoirot pada tahun 1963.
DAFTAR ISI
PROFIL SINGKAT MADIN AL-KHOIROT
Nama: Madrasah Annasyiatul Jadidah Al-Khoirot
Nomor registrasi: 412350736655
Tahun berdiri: 1964
Level pendidikan; I’dad (bagi yang belum bisa baca Al-Quran), Ibtidaiyah (enam tahun, kelas 1 s/d 6), Tsanawiyah (dua tahun kelas 1 dan 2), Ma’had Aly (Aliyah).
Jenis siswa: Putra dan putri
Lokasi: Jalan Kyai Haji Syuhud Zayyadi No. 01, Karangsuko, Pagelaran, Malang 64174 Jawa Timur
Yayasan: Yayasan Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang
Materi kajian: Quran, hadits, Gramatika Bahasa Arab (Nahwu, Shorof, Balaghah, Mantiq), fiqih, tauid, akhlak, tajwid, tarikh, tasawuf.
Kitab kajian Mahad Aly: Tafsir Ayat Ahkam Ash-Shobuni, Ibanatul Ahkam Syarah Bulughul Maram, Ihya Ulumiddin, Jam’ul Jawamik
SEJARAH MADRASAH DINIYAH ANNASYIATUL JADIDAH PONPES AL-KHOIROT
Madrasah Diniyah Annasyiatul Jadidah didirikan pada tahun 1964 oleh Kyai Haji Syuhud Zayyadi dengan nama lengkap Madrasah Ibtidaiyah Annasyiatul Jadidah Al-Khoirot. Madrasah Diniyah atau disingkat Madin (MD) adalah langkah modernisasi pendidikan pesantren salaf yang awalnya hanya memakai sistem Wetonan/Bandongan, dan Sorogan. Kedua sistem ini adalah sistem yang sangat tradisional di mana santri dan kyai langsung berinteraksi dalam satu tempat, biasanya di masjid, tanpa ada pemisahan berdasarkan kelas dan kemampuan dasar santri.
Dengan didirikannya sistem klasikal dalam lembaga yang disebut madrasah diniyah, maka sistem belajar mengajar bisa lebih efektif dan efisien di mana proses belajar mengajar dibagi berdasarkan kemampuan santri dan jumlah murid dibatasi di setiap kelasnya. Selain itu, evaluasi dan ujian pun diadakan secara berkala setiap kwartal (empat bulan) atau semester (enam bulan) sekali.
Dengan adanya madrasah diniyah, maka tugas mengajar tidak hanya dipikul oleh kyai, tapi sudah didelegasikan kepada para guru yang menjadi kepanjangan tangan dari pengasuh.
BEDA MANDRASAH DINIYAH DAN MADRASAH FORMAL
Istrilah madrasah dipakai untuk dua sistem pendidikan yang sama sekali berbeda. Yang pertama, madrasah diniyah, sedang yang kedua madrasah formal.
Persamaan Madrasah Diniyah dan Formal
Ada sedikit persamaan antara madrasah diniyah dan formal walaupun persamaan ini bersifat periferal dan tidak signifikan. Berikut beberapa di antaranya:
a) Sama dalam segi nomenklatur tingkatannya. Baik madrasah diniyah maupun madrasah formal sama-sama memiliki tiga tingkatan pendidikan yaitu madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah dan madrasah aliyah.
b) Keduanya sama-sama bisa berada dalam naungan suatu pesantren. Karena sebuah pesantren bisa memiliki madrasah diniyah dan madrasah formal sekaligus. Umumnya ini terjadi pada sebuah pesantren yang menganut sistem salaf dan modern seperti Pesantren Al-Khoirot.
Perbedaan antara Madrasah Diniyah dan Formal
Persamaan antara Madrasah Diniyah dan Formal hanya terbatas pada nama. Secara substansi, kedua institusi pendidikan ini sama sekali berbeda. Berikut beberapa di antaranya:
a) Madrasah diniyah hanya mengkaji ilmu agama sedangkan madrasah formal lebih banyak mengkaji ilmu umum (70%) sedangkan ilmu agamanya hanya 30% itupan memakai bahasa Indonesia.
b) Madrasah diniyah memakai kurikulum sendiri dan karena itu materi kajiannya berbeda-beda pada setiap madrasah begitu juga kualitasnya, sedangkan madrasah formal memiliki kurikulum yang seragam dan berada di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag).
c) Madrasah Diniyah pasti swasta karena dikelola swasta, sedangkan madrasah formal bisa negeri atau bisa juga swasta sebagaimana SMP, SMA, dan SMK.
d) Madrasah Diniyah tidak memiliki persamaan dengan sekolah umum, sedangkan madrasah formal memiliki keseteraan dengan sekolah umum yang lain baik secara yuridis formal maupun pengakuan. Misalnya, Madrasah Ibtidaiyah (MI) formal setara dengan Sekolah Dasar (SD), Madrasah Tsanawiyah (MTs) setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Aliyah setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), perguruan tinggi agama seperti IAIN atau UIN setara dengan Universitas dengan berbagai stratanya.
e) Umumnya madrasah diniyah berada di dalam kompleks pesantren dan menjadi bagian integral dan tak terpisahkan dari sistem pendidikan pesantren salaf. Sedangkan madrasah formal umumnya berdiri sendiri dan tak terkait dengan pesantren atau kalau ada di dalam kompleks pesantren itu menjadi simbol dari sistem pesantren modern.
f) Penentuan kelas di madrasah diniyah bagi siswa baru adalah berdasarkan tes kemampuan dasar ilmu agama, sedangkan di madrasah formal penempatan kelas ditentukan berdasarkan ijazah terakhir atau raport terkini bagi siswa yang pindah kelas dari sekolah yang berbeda sebagaimana biasa terjadi pada sekolah umum.
g) Madrasah diniyah mengandalkan kualitas hasil yang didapat selama belajar tanpa mengharapkan ijazah atau sertifikat apapun, sedangkan madrasah formal lebih mengandalkan ijazah yang diperoleh.
h) Ijazah Madrasah diniyah tidak diakui negara maupun institutsi pendidikan lain yang setara atau di atasnya, sedangkan madrasah formal diakui oleh negara dan lulusannya dapat melanjutkan pendidikan ke institusi pendidikan lain yang setara atau di atasnya. Misalnya, lulusan MTS (Madrasah Tsanawiyah) formal dapat melanjutkan ke SMA atau SMK. Lulusan MA formal dapat melanjutkan ke fakultas kedokteran atau teknis atau sosial di universitas negeri atau swasta manapun; sedangkan lulusan madrasah diniyah tidak bisa.
i) Materi yang dikaji di madrasah diniyah umumnya berbahasa Arab (kitab kuning), sedangkan ilmu agama yang dikaji di madrasah formal memakai bahasa Indonesia.
TINGKATAN PENDIDIKAN MADRASAH DINIYAH AL-KHOIROT
Madrasah Diniyah (Madin) Annasyiatul Jadidah Al-Khoirot terdiri dari tiga tingkatan yaitu Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah (Ma’had Aly).
Madrasah Diniyah Ibtidaiyah
Madrasah Diniyah Ibtidaiyah adalah tingkatan paling dasar. Pada tingkat ibtidaiyah ini program pendidikan ditempuh selama enam tahun mulai dari kelas 1 (I’dad 1), kelas 2 (I’dad 2), kelas 3 (Ula 1), kelas 4 (Ula 2), kelas 5 (Wustho 1), kelas 6 (Wustho 2).
Materi Kajian Madin Ibtidaiyah
1. Ajurumiyah
2. Mutammimah
3. Taqrib
4. Fathul Qorib
5. Bulughul Marom
6. Tajwid
7. Tarikh Khulasoh Nurul Yaqin
8. Taklimul Muta’allim
9. Baca Quran tartil metode Usmani
Materi Kajian Madin Ibtidaiyah secara lebih spesifik adalah sbb:
Madrasah Diniyah tingkat Ibtidaiyah terdapat 6 kelas yakni dari kelas 1 sampai kelas 6. Plus kelas I’dad (persiapan) bagi yang belum bisa membaca Al-Quran sama sekali.
I’dad (Kelas persiapan bagi santri yang belum bisa membaca Al-Quran
Kelas 1: Al-Quran Juz Amma, Aqidatul Awam, baca Al-Quran metode Usmani.
Kelas 2: Matan Jurumiyah, Amtsilah Tashrifiyah, baca Al-Quran metode Usmani.
Kelas 3: Matan Jurumiyah, Amtsilah Tashrifiyah, Mabadi’ Fiqhiyah Juz I, Al-Akhlaq lil Banin Juz I, Hadits 101 Budi Luhur
Kelas 4: Matan Jurumiyah, Tashrif Izzi, Bimbingan baca kitab, Jawahirul Kalamiyah, Al-Akhlaq lil Banin II, Mabadi’ Fiqhiyah III dan IV.
Kelas 5: Fathul Qorib, Matan Mutammimah, Nadzam Maqsud, Faraidh, Bulughul Marom
Kelas 6: Fathul Qorib, Mutammimah, Nadzam Maqsud, Ushul Fiqh, Faraidh, Bulughul Marom
Catatan: Sejak tahun ajaran 2016/2017 nomenklatur (penamaan) untuk jenjang kelas kembali pada nomenklatur yang lama yaitu untuk tingkat Ibtidaiyah disebut dengan kelas 1 s/d kelas 6.
100% materi yang dikaji di madrasah diniyah adalah ilmu agama. Berikut materi pelajaran santri madin tingkat Ibtidaiyah untuk tahun ajaran 2016/2017
Santri Putra Tingkat I’dad dan Ibtidaiyah
DAFTAR SANTRI MADIN TAHUN 2016
Data Santri Putra Tingkat I’dad (Persiapan) dan Ibtidaiyah untuk tahun ajaran 2016/2017
Jadwal Pelajaran Santri Madin Putra 2016/2017
Presensi Kehadiran Santri Madin tahun ajaran 2016/2017
Data Santri Putri Tingkat I’dad (Persiapan) dan Ibtidaiyah untuk tahun ajaran 2016/2017
Jadwal Pelajaran, Nama Kitab Dan Wali Kelas Madin Putri
Madrasah Diniyah Tingkat Tsanawiyah (dulu disebut Tingkat Ulya) adalah pendidikan khusus agama Islam untuk lanjutan tingkat pertama dan kedua.
Sejak tahun ajaran 2015/2016 terjadi sejumlah perubahan sistem yang cukup signifikan antara lain:
a. Santri Madin Tsanawiyah akan menjalani ujian semester ganjil dan genap.
b. Lulusan Madin Tsanawiyah akan diwisuda.
c. Jumlah hari masuk akan ditingkatkan menjadi hampir setiap hari dalam seminggu kecuali hari Jum’at.
d. Masa belajar selama 2 (dua) tahun.
Materi Kajian
Sejak periode 2015/2016, materi kajian mengalami sedikit perubahan yang lengkapnya sebagai berikut:
Materi kajian Tsanawiyah Diniyah Kelas 1
1. Materi: Tafsir Al-Quran
Nama kitab: Tafsir Jalalain
Pengajar: A. Fatih Syuhud
2. Materi: Hadits
Nama kitab: Sahih Bukhari
Pengajar: A. Fatih Syuhud
3. Materi: Fiqih
Nama Kitab: Fathul Muin karya Al-Malibari
Pengajar: Ustadz Agus
— Semester I : Kitab Al-Taharah – Bab Al-Istitobah
— Semester II : Bab Ma Yujib Al-Ghusl – Bab Izalat An-Najasah
4. Materi: Ushul Fiqih
Nama Kitab: Ushul Fiqih karya Abdul Wahab Kholaf Bagian 1 (paruh pertama).
Pengajar: KH. M. Humaidi Syuhud
5. Materi: Kaidah Fikih
Nama Kitab: Idohul Qawaid Al-Fiqhiyah karya Abdullah Al-Hajji
Pengajar: KH. M. Humaidi Syuhud
6. Materi: Sastra Arab (Ma’ani, Bayan, Badi’)
Pengajar: KH. Ja’far Sodiq Syuhud
Nama kitab: Jawahirul Balaghah karya Sayid Ahmad Al-Hasyimi
Materi kajian Tsanawiyah Diniyah Kelas 2
1. Materi: Tafsir Al-Quran
Nama kitab: Tafsir Jalalain
Pengajar: A. Fatih Syuhud
2. Materi: Hadits
Nama kitab: Sahih Bukhari
Pengajar: A. Fatih Syuhud
3. Materi: Fiqih
Nama Kitab: Fathul Muin karya Al-Malibari
Pengajar: Ustadz Agus
— Semester I : Bab Al-Sholah – Bab Sujud At-Tilawah
— Semester II : Bab Ma Yufsid Al-Sholat – Bab Al-Istisqa
4. Materi: Ushul Fiqih
Nama Kitab: Ushul Fiqih karya Abdul Wahab Kholaf Bagian 1 (paruh pertama).
Pengajar: KH. M. Humaidi Syuhud
Semester I : Al-Ahkam Al-Syar’iyah – Al-Qaidah Al-Tsalitsah
Semester II : Al-Qaidah Al-Tsalitsah – Akhir Al-Kitab
5. Materi: Kaidah Fikih
Pengajar: KH. M. Humaidi Syuhud
Nama Kitab: Idohul Qawaid Al-Fiqhiyah karya Abdullah Al-Hajji
6. Materi: Sastra Arab (Ma’ani, Bayan, Badi’)
Nama kitab: Jawahirul Balaghah karya Sayid Ahmad Al-Hasyimi
Pengajar: KH. Ja’far Sodiq Syuhud
Kurikulum Madrasah Diniyah Tingkat Tsanawiyah Al-Khoirot
Madrasah Diniyah Aliyah (Ma’had Aly)
Madrasah Diniyah Aliyah atau Ma’had Aly adalah tingkatan tertinggi dari program madrasah diniyah. Lebih detail lihat: Ma’had Aly Al-Khoirot
PETA MADRASAH DINIYAH AL-KHOIROT DI GOOGLE MAP
Artikel ini Madrasah Diniyah Al-Khoirot muncul pertama kali di Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang.