Tahfidz Al-Quran Al-Khoirot : Cara Mudah Menghafal Quran
Tahfidz Al-Quran Al-Khoirot adalah program menghafal Quran yang merupakan salah satu program unggulan di Pondok Pesantren Al-Khoirot. Program tahfiz (tahfizh) ini dapat diikuti oleh santri putra dan santri putri dan guru pembimbing yang berbeda pula sesuai dengan status gender. Santri hafizh putra akan dibimbing oleh Sayed Husain Syihab sedang santri hafidzah putri akan diasuh oleh Ny.Hj. Lutfiyah Syuhud dan Ny. Luthfiyah Karim . Walaupun merupakan program unggulan, namun Tahfiz Quran bersifat opsional dalam arti santri boleh mengikuti atau tidak. Program unggulan tapi opsional juga berlaku bagi program Bahasa Arab modern untuk santri putra dan santri putri.
Daftar Isi
- Profil Singkat Tahfidz Al-Quran Al-Khoirot
- Mengapa Santri Tahfidz Wajib Ikut Madin
- Ijazah Sanad Tahfidz
- Hukum Menghafal Quran 30 Juz
- Fadhilah dan Manfaat Hafal Al-Quran
- Hukum Lupa Hafalan Al-Quran
- Cara Cepat Menghafal Al-Quran
- Berita Tentang Tahfidz Al-Quran Al-Khoirot
PROFIL SINGKAT TAHFIDZ AL-QURAN AL-KHOIROT
Nama: Tahfidz Al-Quran Al-Khoirot
Tahun berdiri Tahfidz Putri: Maret 2012
Tahun berdiri Tahfidz Putra: Mei 2012
Pembimbing putra: Habib Husain Syihab
Pembimbing putri: Ketua: Ustadzah Ny. Lutfiyah Syuhud. Wakil Ketua: Ustadzah Ny. Lutfiyah Karim
Biaya: Gratis bagi santri Ponpes Al-Khoirot
Cara daftar: Datang, daftar dan langsung diterima. Baca detail: Proses Pendaftaran Pesantren Al-Khoirot
Penting diketahui bahwa peserta tahfidz tetap wajib mengikuti program madrasah diniyah.
MENGAPA WAJIB IKUT MADRASAH DINIYAH
Sudah menjadi kebijakan pondok pesantren Al-Khoirot, bahwa seluruh santri tahfidz wajib mengikuti program madrasah diniyah. Adapun penempatan kelas di madrasah diniyah (madin) itu berdasarkan pada kemampuan ilmu agama dasar yang dimiliki masing-masing santri.
Mengapa santri tahfidz harus mengikuti program madin?
Pertama, ilmu yang dikaji di madin adalah ilmu agama dasar yang wajib hukumnya diketahui oleh setiap muslim. Sedangkan menghafal Quran hukumnya tidak wajib. Perkara yang wajib harus didahulukan dari yang tidak wajib.
Kedua, hafal Al-Quran tanpa disertai dengan pemahaman ilmu agama yang benar justru akan membuat individu terkait seperti membawa kitab sumber ilmu tanpa paham artinya. Dan itu tidak akan membawa manfaat bagi dirinya dan orang lain. Allah berfirman dalam QS Al-Jumah :5 “seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal.” Dalam Tafsir Thabari, hlm. 23/377, maksud ayat ini adalah “كمثل الحمار يحمل على ظهره كتبا من كتب العلم ، لا ينتفع بها ، ولا يعقل ما فيها” (Seperti keledai yang mengangkut kitab-kitab yang berisi ilmu di punggungnya tapi tidak bisa mengambil manfaat darinya dan tidak memahami apa isinya). Mujahid menafsiri ayat ini dengan: “يحمل كتبا لا يدري ما فيها ولا يعقلها” (Orang yang memegang kitab tapi tidak tahu isinya dan tidak memahaminya – Lihat ibid).
Ketiga, hafal Al-Quran tanpa disertai ilmu agama yang cukup akan membuat individu terkait menjadi sombong dan keblinger karena merasa sudah pintar. Padahal pemahamannya akan agama masih nol. Orang bodoh yang dianggap pintar sehingga merasa dirinya pintar akan menjadi orang yang berpotensi sesat dan menyesatkan orang lain. Orang awam mengira seorang hafidz Quran pasti pintar agama, maka mereka akan bertanya masalah syariah padanya. Ketika ada yang bertanya tentang hukum fikih padanya, maka ia akan merasa malu dan gengsi kalau tidak menjawab karena itu akan merusak reputasinya. Maka, ini akan menjadi awal langkahnya menyesatkan orang lain.
Keempat, kemampuan hafal Al-Quran, sebagaimana hafal hadits, hendaknya dijadikan sebagai bagian ilmu pendukung dari ilmu syariah. Karena, ilmu agama yang utama adalah ilmu syariah yang meliputi “memahami Quran, hadits dan ijtihad para ulama”. Pemahaman pada isi Quran, hadits dan para ulama fikih adalah tujuan utama. Dan hafal Quran dan hadits akan menjadi penguat dari pemahaman kita terhadap ilmu syariah. Dengan hafalan yang dimiliki, maka akan menjadi lebih mudah bagi seorang ulama untuk menyebutkan dalil-dalil dalam Quran dan hadits tanpa harus membuka kitab terkait.
IJAZAH SANAD AL-QURAN DARI AL-KHOIROT
Ijazah dan sanad sebenarnya tidak menjadi syarat bagi seorang hafidz Quran. As-Suyuthi dalam Al-Itqan fi Ulum al-Quran, “An-Nau 34 fi Kaifiyyati Tahammulihi: Fashl fi Kaifiyyati Al-Akhdzi Bi Ifrad Al-Qira’ati wa Jam’iha”, hlm. 1/330 menyatakan:
فائدة ثانية : الإجازة من الشيخ غير شرط في جواز التصدي للإقراء والإفادة ، فمن علم من نفسه الأهلية جاز له ذلك وإن لم يجزه أحد ، وعلى ذلك السلف الأولون والصدر الصالح ، وكذلك في كل علم ، وفي الإقراء والإفتاء ، خلافا لما يتوهمه الأغبياء من اعتقاد كونها شرطا . وإنما اصطلح الناس على الإجازة ; لأن أهلية الشخص لا يعلمها غالبا من يريد الأخذ عنه من المبتدئين ونحوهم ; لقصور مقامهم عن ذلك ، والبحث عن الأهلية قبل الأخذ شرط ، فجعلت الإجازة كالشهادة من الشيخ للمجاز بالأهلية .
Artinya: Ijazah dari seorang guru bukanlah sebuah syarat bolehnya mengajar dan membacakan kitab. Selama seseorang punya keyakinan bahwa dia sudah ahli maka boleh baginya untuk membacakan dan berfatwa walaupun dia tidak mendapat ijazah dari siapapun. Pendapat ini dianut kalangan salafus sholeh. Begitu juga dalam setiap ilmu. Dalam mengajar atau berfatwa. Berbeda dengan yang diduga oleh kalangan orang bodoh yang berkeyakinan bahwa ijazah itu menjadi syarat. Bahwasanya ada orang yang menganggap perlu adanya ijazah itu karena keahlian seseorang umumnya tidak dapat dicapai tanpa guru. Sedangkan keahlian itu menjadi syarat untuk mengajar. Maka ijazah itu ibarat sertifikat dari guru pada murid atas tercapainya suatu keahlian.
Namun, bagi santri tahfidz yang menginginkan ijazah dan sanad setelah selesainya program hafalan 30 juz, maka Al-Khoirot akan memberikan kepada mereka ijazah dan sanad tersebut. Kami juga akan memberikan sanad dan ijazah bagi hafidz yang belum selesai 30 juz apabila diinginkan dan bacaannya sudah dianggap baik.
Program Al-Khoirot yang lain:
Seluruh program di bawah ini berlaku untuk santri putra dan putri:
– Madrasah Diniyah
– Bahasa Arab Klasik atau Kitab Kuning
– Bahasa Arab Modern
– Quran Tartil
– Pendidikan Formal (MTs dan MA)
– Pesantren Kilat (Ramadhan dan Luar Ramadhan)
– Pesantren Dewasa
Ket. gambar: Santri Al-Khoirot Putra sedang membaca Al-Quran
HUKUM MENGHAFAL AL-QURAN 30 JUZ
Hukum menghafal Al-Quran 30 juz adalah fardhu kifayah. Artinya, apabila sudah ada yang hafal Al-Quran maka yang lain gugur kewajiban, namun apabila tidak ada yang hafal sama sekali, maka semua berdosa. Imam Nawawi dalam Al-Tibyan berkata:
اعلم أن حفظ القرآن فرض كفاية على الأمة، صرح به الجرجاني في الشافي والعبادي وغيرهما، قال الجويني: والمعنى فيه أن لا ينقطع عدد التواتر فيه فلا يتطرق إليه التبديل والتحريف، فإن قام بذلك قوم يبلغون هذا العدد سقط عن الباقين، وإلا أثم الكل، وتعليمه أيضاً فرض كفاية، وهو أفضل القرب، ففي الصحيح خيركم من تعلم القرآن وعلمه.
Artinya: Ketahuilah bahwa hafal Al-Quran hukumnya fardhu kifayah bagi umat Islam. Al-Jurjani menjelaskan dalam Al-Syafi begitu juga Al-Ubadi dan lainnya. Al-Juwaini berkata: Maksudnya adalah bahwa hendaknya tidak terputus orang yang hafal Quran dalam jumlah mutawatir sehingga tidak ada jalan (bagi musuh Islam) untuk mengganti atau merubahnya.
Ibnu Muflih dalam Al-Adab Al-Syar’iyah, hlm. 2/33 berkata:
قال الميموني : سألت أبا عبدالله ( يعني الإمام أحمد ) أيهما أحب إليك أبدأ ابني بالقرآن أو بالحديث ؟ قال : لا بالقرآن ،قلت : أعلمه كله ؟ قال : إلا أن يعسر ، فتعلمه منه .
Artinya: Al-Maimuni berkata: Aku bertanya pada Imam Ahmad bin Hanbal “Mana yang lebih disukai bagimu aku memulai belajar Quran atau hadits?” Ahmad bin Hanbal menjawab: “Dengan Al-Quran.” Aku bertanya “Apakah aku ajarkan semuanya?” Imam Ahmad menjawab, “Ya, kecuali apabila sulit maka ajarkan sebagian Al-Quran.”
FADHILAH MANFAAT HAFAL AL-QURAN
– MEREKA ADALAH KELUARGA ALLAH SWT.
Sabda Rasulullah s.a.w:
“Dari Anas ra. Ia berkata bahawa Rasulullah s.a.w bersabda, “Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri daripada manusia.” Kemudian Anas berkata lagi, lalu Rasulullah s.a.w bertanya: “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah. Baginda menjawab: “Iaitu ahli Quran (orang yang membaca atau menghafal Al- Quran dan mengamalkan isinya).Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.
– DI TEMPATKAN SURGA YANG PALING TINGGI
Sabda rasulullah s.a.w:
“Dari Abdullah Bin Amr Bin Al Ash ra dari nabi s.a.w, baginda bersabda; Diakhirat nanti para ahli Al Quran di perintahkan, “Bacalah dan naiklah kesyurga. Dan bacalah Al Quran dengan tartil seperti engkau membacanya dengan tartil pada waktu di dunia. Tempat tinggal mu di syurga berdasarkan ayat paling akhir yang engkau baca.”
– AHLI AL QURAN ADALAH ORANG YANG ARIF DI SYURGA
Sabda rasulullah s.a.w “Daripada Anas ra. Bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda; “Para pembaca Al Quran itu adalah orang-orang yang arif di antara penghuni syurga.”
– PENDAPAT IMAM NAWAWI
Imam Nawawi dalam Al-Majmuk 1/66 berkata:
وأول ما يبتدئ به حفظ القرآن العزيز فهو أهم العلوم ، وكان السلف لا يُعلِّمون الحديث والفقه إلا لمن حفظ القرآن
Hal Pertama ( yang harus diperhatikan oleh seorang penuntut ilmu ) adalah menghafal Al Quran, karena dia adalah ilmu yang terpenting, bahkan para ulama salaf tidak akan mengajarkan hadits dan fiqh kecuali bagi siapa yang telah hafal Al Quran. Kalau sudah hafal Al Quran jangan sekali- kali menyibukan diri dengan hadits dan fikih atau materi lainnya, karena akan menyebabkan hilangnya sebagian atau bahkan seluruh hafalan Al Quran.
Khatib Al-Baghdadi dalam Al-Jamik Li Akhlaq Al-Rawi wa Adab Al-Samik, hlm. 1/106:
ينبغي للطالب أن يبدأ بحفظ كتاب الله عز وجل إذ كان أجل العلوم وأولاها بالسبق والتقديم . .
Artinya: Pelajar hendaknya memulai dengan menghafal Al-Quran karena ia ilmu termulia dan paling utama untuk didahulukan.
– KECERDASAN MENINGKAT
Menurut Sobari Sutarip Penghafal al-Qur’an itu hidupnya akan sukses dunia akhirat dan ini bisa dibuktikan secara ilmiah dan naqliyah. Sebagai contoh, saintis Muslim al-Khowarizmi yang hafal al-Qur’an dan juga ahli di bidang matematika.
HUKUM LUPA HAFALAN AL-QURAN
Hukum Lupa Hafalan Al-Quran
Ketika kita sudah hafal Al-Quran, maka hendaknya dipastikan untuk menjadikannya sebagai bacaan rutin harian agar tidak lupa. Karena, melupakan bacaan Al-Quran yang dibacanya adalah dosa, bahkan sebagian ulama menyatakan dosa besar.
Syaikhul Islam Zakariya Al-Anshari dalam Asnal Matolib, hlm. 1/64, menyatakan:
( ونسيانه كبيرة ) , وكذا نسيان شيء منه لخبر عرضت علي ذنوب أمتي فلم أر ذنبا أعظم من سورة من القرآن أو آية أوتيها رجل ثم نسيها وخبر من قرأ القرآن ثم نسيه لقي الله – – يوم القيامة أجذم رواهما أبو داود ) .
Artinya: Melupakan hafalan Al Quran itu dosa besar. Begitu juga lupa pada sebagiannya berdasarkan hadits (Nabi bersabda): “Aku diperlihatkan atas dosa umatku. Aku tidak melihat dosa yang lebih besar dari orang yang hafal Al Quran atau satu ayat lalu melupakannya.” Dan hadist “Barangsiapa membaca Al Quran lalu melupakannya .. maka ia akan bertemu Allah dalam keadaan seperti sakit kusta.” (Kedua hadits riwayat Abu Dawud)
Lebih detail: Hukum Lupa Hafalan Al Quran
Menghafal bagi yang tidak biasa adalah sulit. Apalagi kalau harus menghafal 30 juz Al-Quran. Selain sulit memulai hafalan, juga tidak mudah mempertahankan hafalan yang sudah ada. Beberapa ahli memberi sejumlah saran agar menghafal Al-Quran menjadi mudah dan menyenangkan sbb:
11 LANGKAH AGAR MUDAH DAN CEPAT MENGHAFAL AL-QURAN
1. Ikhlas dalam belajar dan mengajar Al-Quran. Allah berfirman [وما أمروا إلا ليعبدوا الله مخلصين له الدين]. Nabi bersabda: [ إنما الأعمال بالنيات]. Di samping itu, pelajar harus menumbuhkan motivasi keimanan dan keinginan kuat untuk menghafal Al-Quran.
2. Menghafal di waktu kecil itu lebih baik. Pepatah Arab menyatakan: [ الحفظ في الصغر كالنقش في الحجر] Menghafal di waktu kecil bagi mengukir di batu.
3. Memilih tempat dan waktu menghafal.
4. Bacaan harus baik dan tartil sesuai aturan ilmu tajwid. Allah berfirman [ورتل القرآن ترتيلا]. Bacaan Al-Quran yang baik dan benar harus didahulukan dari menghafal.
5. Mushaf (cetakan kitab Al-Quran) cukup satu saja. Jangan pindah-pindah. Dan pilihlah mushaf yang ayatnya berakhir di akhir halaman agar supaya bisa berkesan di ingatan kita saat proses penghafalan.
6. Menghubungkan antara makna satu ayat dengan ayat lainnya akan membuat lebih melekat hafalannya. Pemahaman yang menyeluruh menjadi jalan untuk hafal secara sempurna, sedang pengulangan akan melindungi hafalan baru agar menetap dan tidak hilang.
7. Menghafal setiap hari dan teratur itu lebih baik daripada menghafal secara terputus-putus. Sedangkan hafalan dengan cara lambat dan terarah itu lebih utama daripada hafalan secara cepat. Fokus pada ayat-ayat yang mirip akan menghilangkan kebingunan dalam menghafal.
8. Jalin hubungan baik dengan guru pengajar atau pembimbing.
9. Barengi hafalan dan bacaan dengan amal perbuatan. Komitmen meninggalkan maksiat dan mengamalkan ketaatan pada Allah.
10. Pentingnya muroja’ah (pengulangan) secara terus menerus pada ayat yang sudah dihafal.
11. Memohon pada Allah dengan doa dan memohon pertolongan pada-Nya adalah sangat penting dalam menghafal Al-Quran.
METODE 3T + 1M
Talqin atau Tasmi’
Talqin berarti seorang Ustadz membacakan al-Quran untuk kemudian diikuti oleh para muridnya.
Jika anda tidak memiliki Ustadz yang dapat membacakan kepada Anda, mendengarkan bacaan al-Quran dari rekaman juga dapat menjadi salah satu alternatif.
Meskipun alternatif tersebut tidak sebagai sebaik jika anda berhadapan dengan ustadz secara langsung. Karena jika anda berhadapan langsung dengan Ustadz, maka bacaan anda yang salah saat mengikuti bacaan, dapat langsung dikoreksi.
Adapun tasmi’ berarti seorang murid membaca al-Quran untuk didengarkan oleh ustadz.
Tafahhum
Arti dari tafahhum adalah memahami arti dari bacaan Al-Quran yang akan dihafal. Tentunya tidak semua orang harus melalui tahapan ini dalam menghafal. Yang dianjurkan untuk memahami al-Quran saat menghafal adalah mereka yang berusia remaja serta dewasa.
Tikrar
Tikrar berarti mengulang-ulangi bacaaan hingga hafal.
Caranya?
1. Baca ayat pertama hingga 10-20 kali hingga hafal
2. Lalu baca ayat kedua sebanyak 10-20 kali hingga hafal
3. Baca ayat pertama + kedua sebanyak 10-20 kali hingga hafal
4. Lalu baca ayat ketiga sebanyak 10-20 kali hingga hafal
5. Kembali baca ayat pertama + kedua + ketiga sebanyak 10-20 kali hingga hafal
6. Dan seterusnya
Muraja’ah
Setelah hafal, ulangi kembali bacaan tersebut. Inilah yang dimaksud dengan muraja’ah.
Muraja’ah sangat penting karena muraja’ah inilah yang akan melekatkan hafalan secara lebih kuat ke dalam benak kita.
Kredit
METODE USTADZ YUSUF MANSYUR
Ustadz Yusuf Mansyur menyatakan bahwa cara menghafal Al-Quran supaya cepat hafal dan tidak mudah lupa itu harus melakukan dua perbaikan yaitu perbaikan mental dan perbaika metode.
Pertama, perbaikan mental. Yang dimaksud perbaikan mental ada lima yaitu: doa, niat, mengetahui fahdilah (keutamaan) hafal Al-Quran agar motivasi tetap tinggi, punya target, dan banyak beramal ibadah agar hati bersih.
Kedua, metode menghafal yang benar, dalam hal ini ada tiga yaitu (a) jangan ganti-ganti mushaf (kitab suci Al-Quran); (b) satu ayat atau satu baris baca diulang 20 kali; (c) apabila ayatnya panjang, maka bagi menjadi beberapa penggalan dan setiap penggalan diulang sebanyak 20 kali.
METODE DR. ABUL HASAN AHMADI SHAHROKHTI
Dr. Abul Hasan Ahmadi Shahrokhti adalah qari tingkat internasional dari Iran, memiliki metode sebagai berikut:
(a) Niat yang tulus dan konsistensi serta pemaknaan (pemahaman) Quran harus diutamakan. Jangan sampai kita bekerja keras menghafal Quran, tetapi pemaknaan dan pengamalan terabaikan. Apa gunanya hafal Quran, tetapi akhlaknya tidak Qurani?
(b) Baca bagian Al-Quran yang mudah (QS Al-Muzamil :20) dan membacanya berulang-ulang sehingga hafal seakan-akan tanpa sengaja. Bukan sengaja menghafal. Jadi, menghafal Al-Quran dengan tidak menghafal.
(c) Hindari memaksakan diri atau bekerja keras untuk hafal karena akan sulit dilakukan.
(d) Cara menghafal bagi anak-anak: pembiasaan, membaca Quran bersama-sama, perdengarkan kaset tilawah, dongengkan tentang cerita-cerita dalam Quran, terangkan makna ayat-ayat Quran. Nah, melalui cara-cara ini, anak akan hafal dengan sendirinya sekaligus paham makna ayat.
KONSEP SOBARI SUTARIP
Menurut Sobari Sutarip, menghafal Quran itu mudah dan dapat dilakukan oleh siapapun dengan syarat sebagai berikut:
(a) Ada niat yang kuat dan tulus karena Allah; (b) meminta kepada yang menurunkan al-Qur’an supaya dipantaskan menjadi penghafal al-Qur’an.
BERITA TENTANG TAHFIDZ AL-QURAN AL-KHOIROT
Pada masa-masa mendatang, tampaknya akan banyak kalangan huffadz (orang yang hafal Al-Quran) yang berasal dari Ponpes Al-Khoirot Malang. Pasalnya, pesantren ini akan membuka program Tahfidzul Quran. Kebenaran berita itu dikonfirmasi oleh KH. Muhammad Hamidurrohman salah satu Dewan Pengasuh PP Al-Khoirot (PPA) Malang yang menjadi koordinator program ini.
“Benar. Sejak tahun ajaran 2012-2013, PPA akan menyelenggarakan program baru yaitu menghafal Kitab Suci Al-Quran untuk santri putra dan putri.” katanya.
Dan ternyata program baru ini mendapat sambutan yang di luar dugaan dari para santri. Sejak pendaftaran pertama dibuka, tak kurang dari 30-an santri mengajukan permohonan untuk mengikuti program ini.
Husain, salah satu santri yang terdaftar dalam program ini menulis dalam blognya tentang betapa pentingnya tahfidz baik dari segi keutamaannya dan antusiasnya kalangan santri dan wali santri atas program ini.
Menutip sebuah hadits, Husain mengatakan fadilah menghafal Al-Quran yang antara lain sebagai berikut:
Hifzhul Qur’an merupakan nikmat rabbani yang datang dari Allah
Bahkan Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para ahlul Qur’an,
“Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur’an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, ‘Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat’” (HR. Bukhari)Bahkan nikmat mampu menghafal Al Qur’an sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu,
“Barangsiapa yang membaca (hafal) Al Qur’an, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya.” (HR. Hakim)
Adanya program tahfidzul Quran juga dianggap perlu oleh Imam Syahrowardi. Dalam blognya dia mengatakan, “menurut saya pribadi perlu. Hal tersebut untuk menambah program pesantren dan persiapan apabila ada wali santri atau simpatisan, yang akan memondokkan anaknya hanya untuk menghafal Al-Qur’an.”
Kendati demikian, KH M. Hamidurrohman menegaskan bahwa program tahfidz adalah program tambahan. Artinya, “Santri tetap wajib mengikuti program utama seperti pendidikan formal dan diniyah serta pengajian kitab.”
Program tahfidzul Quran untuk santri putri sudah dimulai sejak bulan Maret 2012. Sedangkan untuk santri putra pada hari Senin (malam Selasa) 14 Mei 2012. Program ini diasuh oleh Sayyid Husain bin Syihab dari Brongkal, Pagelaran, Malang.[]
Artikel ini Tahfidz Al-Quran Al-Khoirot muncul pertama kali di Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang.