Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Al-Khoirot adalah sistem pendidikan terintegrasi meliputi ilmu agama, umum, pendidikan karakter akhlak syariah, etika universal dan etika sosial yang merupakan perpaduan dari sistem salaf (tradisional) dan pondok modern.
Hal ini tak lepas dari kultur pesantren Aswaja yang terkenal dengan prinsip المحافظة علي القديم الصالح والأخد علي الجديد الأصلح (memelihara nilai dan sistem lama yang baik, dan mengadopsi nilai dan metode baru yang lebih baik).
Tidak hanya itu, PPA juga mengadopsi sejumlah pola pendidikan Islam yang ada di luar negeri seperti kajian Tafsir dan hadits dan tidak hanya terfokus pada disiplin ilmu fiqh, nahwu/sharaf, dan ilmu kalam/ushuluddin/tauhid. Dalam kajian tafsir dan hadits juga ditingkatkan intensitas kajian perangkatnya (ilmu hadits, ushul fiqh, ilmu tafsir, dll).
Secara garis besar kegiatan pendidikan di PPA terbagi menjadi lima. Yaitu, (a) pengajian kitab kuning (كتب التراث), (b) madrasah diniyah (MD, madin), (c) sekolah formal MTs (Madrasah Tsanawiyah) dan MA (Madrasah Aliyah), (d) program intensif bahasa Arab modern dan (e) Tahfidz Al-Quran (menghafal Al-Quran).
DAFTAR ISI
FILOSOFI PENDIDIKAN PESANTREN AL-KHOIROT
Pondok Pesantren Al-Khoirot berkeyakinan bahwa tujuan utama pendidikan adalah untuk meningkatkan keimanan yang di dalamnya tercakup banyak hal termasuk antara lain untuk mencerdaskan individu, membentuk karakter kepribadian dan akhlak kepemimpinan yang sesuai dengan spirit ajaran syariah Islam. Secara ringkas filosofi pendidikan PPA meliputi:
- Meningkatkan keimanan
- Mencetak generasi berilmu.
- Taat syariah
- Taat etika sosial
- Taat nilai universal
- Disiplin dan Pekerja keras
- Pola hidup sederhana.
Dalam konteks tujuan pendidikan di atas maka diambillah langkah-langkah lanjutan dalam sistem pendidikan dan tata tertib di Al-Khoirot yang memungkinkan tercapainya tujuan tersebut antara lain dengan
- Pemisahan putra dan putri secara total meliputi santri, guru, pegawai, gedung asrama, kantor, dan gedung sekolah.
- Pengajaran ilmu agama yang bersifat wajib dan intensif dan diajarkan dengan sistem kombinasi konvensional (salaf) dan modern sekaligus.
- Aturan dan tatatertib yang ketat terkait gaya hidup dan sistem interaksi antara laki-laki dan perempuan.
Baca juga: Visi dan Misi
PENGAJIAN KITAB OLEH PENGASUH
Pengajian kitab kuning alias kitab klasik atau kitab gundul menjadi ciri khas Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang. Santri yang sudah lulus Wustho II, apalagi Ulya II, hampir dapat dipastikan mampu membaca kitab kuning tentunya dengan level kecakapan yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan kognitifnya.
Pengajian kitab kuning dilakukan dengan dua cara. Yaitu, (a) dengan sistem sorogan atau wetonan/bandongan di bawah bimbingan pengasuh dan (b) sistem klasikal di madrasah diniyah (madin).
Adapaun kitab yang dibaca oleh Dewan Pengasuh setiap pagi dan diikuti oleh semua santri adalah sebagai berikut:
1. Kitab Al Umm karya Imam Syafi’i.
Kitab Al-Umm adalah kitab induk dari fiqih madzhab Syafi’i yang ditulis langsung oleh pendiri madzhab Syafi’i yaitu Muhammad bin Idris As-Syafi’i. (150 H/767 – 204H/819M). Kitab ini merupakan perpaduan antara dalil-dalil Quran dan hadits yang dibuat sebagai landasan pengambilan hukum oleh Imam Syafi’i dan pendapat yuridis dari Imam Syafi’i sendiri tentang suatu masalah. Kitab ini terdiri dari 6 volume atau 6 jilid.
Kendati menjadi kitab fiqih induk dan paling penting dalam madzhab Syafi’i, namun anehnya jarang ada pesantren salaf (apalagi modern) yang mengkaji kitab ini secara teratur. Pondok Pesantren Al-Khoirot mungkin satu-satunya pesantren di Indonesia yang mengkaji kitab ini secara rutin (Tolong koreksi kami apabila ada pesantren lain yang mengkaji kitab Al-Umm).
Kitab Al-Umm dibaca setiap pagi selepas shalat subuh dua kali dalam seminggu yakni setiap hari Sabtu dan Rabu dan diikuti oleh seluruh santri Al-Khoirot baik putra maupun putri, yunior atau senior. (Catatan: santri putri mengikuti pengajian ini melalui pengeras suara, tidak langsung dan berada di tempat terpisah).
2. Sahih Bukhari
Kitab Sahih Bukhori adalah kumpulan hadits-hadits Nabi berdasarkan sanad dan periwayatan sahih (otentik) yang disusun oleh seorang ulama asal Azerbaijan bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju’fi al-Bukhari atau Imam Bukhari (196 H/810 M – Wafat 256 H/870 M) .
Kitab hadits ini, bersama dengan Sahih Muslim, menduduki posisi kedua setelah Al-Quran sebagai kitab hadits rujukan bagi kalangan ahli hukum Islam maupun ulama di bidang keilmuan yang lain. Oleh karena itu mempelajari kitab ini menjadi keharusan bagi seorang pelajar agama (santri) yang ingin mendalami ilmu Islam.
Sama dengan kitab Al-Umm, kitab Sahih Bukhari juga dikaji pada setiap hari Sabtu dan Rabu pagi dan diikuti oleh seluruh santri PPA putra putri, senior dan yang baru.
3. Tafsir Jalalain
Kitab tafsir Jalalain ditulis oleh dua ulama ahli tafsir yaitu Jalaluddin Muhammad bin Ahmad al-Mahalli (791 H-864 H) dan Abu al- Fadl Abdur Rahman bin Abu Bakar bin Muhammad Jalaluddin as-Suyuti (849-911 H).
Kitab ini merupakan tafsir ringkas dari Al-Quran yang menjelaskan secara singkat maksud makna suatu kalimat dalam Al-Quran maupun dari segi pengertian sastrawinya. Kitab ini dibaca dua kali dalam seminggu pada hari Sabtu dan Rabu pagi bersamaan dengan kitab Al-Umm dan Sahih Bukhari dan diikuti oleh semua santri Al-Khoirot putra dan putri.
Pengajian ketiga kitab di atas –yakni Al-Umm, Sahih Bukhari, Tafsir Jalalain– memakai sistem wetonan atau bandongan yaitu Kyai membaca dan menerangkan sedangkan santri menyimak dan mendengarkan. Santri juga diberi waktu untuk bertanya pada setiap akhir pertemuan.
4. Al-Muhadzab fi Fiqhil Imam As-Syafi’i
Kitab Muhadzab adalah kitab fiqih madzhab Syafi’i yang sangat berpengaruh. Kitab ini ditulis oleh Abu Ishak Ibrahim bin Ali bin Yusuf Al-Fairuzabadi Asy-Syairazi (w. 476H). Kitab ini semakin berpengaruh dalam fiqih madzhab Syafi’i setelah diberi syarah (komentar) yang sangat panjang dan detail oleh Imam Nawawi dalam Al-Majmuk Syarah Muhadzab.
Kitab ini dibaca secara rutin di PPA setiap hari Minggu dan Kamis dan diikuti oleh kalangan santri senior saja baik putra maupun putri. Yakni para santri yang sudah duduk di kelas Wustho 1, Wustho2, Ulya 1, Ulya 2 dan Ma’had Aly.
5. Fathul Wahhab
Kitab Fathul Wahab bi Syarh Manhaj at-Tullab ditulis oleh Abu Yahya Zakariya Al-Anshari (824 H – 926 H/1520 M). Kitab fiqih yang tergolong sulit memahaminya karena bahasanya yang sangat padat. Kitab ini dikaji setiap hari Minggu dan Kamis (dua kali seminggu) dan diikuti oleh santri seniro putra putri dari tingkat Wustho 1 sampai ma’had aly.
6. Iqna’
Kitab Al-Iqna’ fi Halli Alfadz Abi Syuja’ditulis oleh Syamsuddin Muhammad bin Ahmad Asy-Syarbini Al-Khatib (w. 977 H). Termasuk salah satu kitab utama dalam fiqih madzhab Syafi’i yang menjadi syarah dari kitab Taqrib Abu Syujak. Kitab ini juga dikaji setiap hari Minggu dan Kamis (dua kali seminggu) dan diikuti oleh santri seniro putra putri dari tingkat Wustho 1 sampai ma’had aly.
Ketiga kitab di atas–yakni Muhadzab, Fathul Wahab, dan Iqna’– dikaji dengan sistem sorogan di mana santri yang membaca dan memberi makna sedang kyai menyimak dan menerangkan.
Pengajian keenam kitab di atas dibimbing oleh A. Fatih Syuhud, salah satu pengasuh PPA.
7. Ibnu Aqil Syarah Alfiyah Ibnu Malik
Alfiyah Ibnu Malik adalah kitab gramatika tata bahasa Arab yang ditulis dalam bentuk syair (nadzam) oleh Jamaluddin Muhammad bin Abdullah bin Abdullah bin Malik Al-Jayyani Al-Andalusi. Kitab grammatika karya ulama kelahiran Andalusia, Spanyol pada 600 Hijriah ini menjadi kitab Nahwu & Sharaf paling populer di pesantren salaf yang diajarkan di kalangan santri senior tingkat lanjut. Santri yang sudah khatam mempelajari kitab Alfiyah Ibnu Malik dan memahami secara betul dapat dipastikan bisa membaca dan menguasai kitab kuning (gundul) dengan baik dan benar.
Kitab Alfiyah Ibnu Aqil disyarahi oleh banyak ulama ahli bahasa dan sastra Arab. Salah satu syarah yang terkenal di dunia pesantren adalah ٍSyarah Ibnu Aqil karya Bahauddin Abdullah bin Aqil Al-Hamdani Al-Mashri.
Kitab Syarah Ibnu Aqil ini dikaji seminggu sekali setiap hari Selasa pagi diikuti oleh kalangan santri senior dari tingkat Wustho 1 ke atas dan diasuh oleh KH Moh. Hamidurrohman Syuhud, salah satu pengasuh PPA Malang.
8. Hilyatu Lubbil Mashun bi Syarh Jauhar al-Maknun.
Kitab ini merupakan syarah dari kitab Jauharul Maknun fi Ilmil Bayan yaitu sebuah kitab yang membahas tentang sastra Arab meliputi ma’any, bayan, badi’ yang ditulis oleh Abdurrohman Al-Akhduri. Karena Jauharul Maknun ditulis dalam bentuk nadzam (syair) yang relatif sulit dalam memahaminya terutama kalangan penutur non-Arab, maka mempelajari kitab syarahnya adalah sangat penting. Syarah Jauharul Maknun yang berjudul Hilyatu Lubbil Mashun bi Syarh Jauhar al-Maknun ditulis oleh Ahmad bin Abdul Mun’im bin Yusuf bin Shiyam Ad-Damanhuri.
Kitab ini dibaca setiap hari Selasa pagi oleh KH. M. Hamidurrohman Syuhud, salah satu pengasuh PPA Malang yang diikuti oleh kalangan santri senior yaitu siswa madin Wustho 1 ke atas.
9. Fiqih Sirah
Bidang studi: Fiqih Sirah
Nama kitab: Fiqhus Sirah
Kitab ini dikaji setiap hari Senin pagi oleh KH. M. Humaidi Syuhud, salah satu pengasuh PPA Malang dan diikuti oleh para santri senior dari kelas 5 ke atas.
10. Mantiq
Bidang studi: Ilmu Mantiq (Logika)
Nama kitab: Idahul Mubham fi Syarhil Sullam (Syarah Sullamul Munawroq)
Pengajar: K.H. Muhammad Humaidi
Catatan: Pengajian kitab Faidul Khobir sudah rampung dan diganti dengan kitab mantiq yaitu Idahul Mubham fi Syarhil Sullam untuk tahun pengajian 2014/2015
Faidul Khabir
Judul lengkap kitab ini adalah Faidul Khabir wa Khulasotut Taqrir ala Nahjit Taisir: Syarah Mandzumat at-Tafsir membahas tentang bidang disiplin ilmu tafsir.
11. Minhajul Abidin ila Jannati Rabbil Alamin
Kitan tentang tasawuf dan penyucian diri ini ditulis oleh ulama legendaris Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali At-Tusi An-Naisaburi yang lebih dikenal dengan julukan Imam Ghazali.
Kitab ini dibaca setiap hari Minggu sore ba’da Ashar oleh KH. M. Ja’far Shodiq Syuhud, salah satu pengasuh PPA Malang dan diikuti oleh semua santri baik senior maupun yunior, putra dan putri..
12. Jawahirul Kalamiyah
Kitab yang berjudul lengkap Jawahirul Kalamiyah fi Idohil Aqidah al-Islamiyah ini ditulis oleh Tohir bin Shaleh Al-Jazairi. Kitab ini membahas tentang tauhid aqidah Ahlussunnah Waljamaah Asy’ariyah. Kitab ini dikaji setiap hari Minggu sore ba’da Ashar oleh KH. Ja’far Shodiq Syuhud dan diikuti oleh semua santri baik senior maupun yunior, putra dan putri.
Kitab ini diajarkan dengan tujuan menanamkan aqidah dasar Ahlussunnah yang benar kepada para santri dan agar tidak terkontaminasi paham aqidah Wahabi Salafi.
II. MADRASAH DINIYAH (MADIN)
Madrasah Diniyah Annasyiatul Jadidah atau madin Al-Khoirot adalah institusi pendidikan dengan sistem sekolah (kelasikal) yang khusus mengkaji ilmu agama Islam dari tingkat dasar sampai tingkat lanjut (advanced).
Madrasah Diniyah adalah program utama yang wajib diikuti oleh semua santri baik yang ikut program Tahfidz Al-Quran atau siswa sekolah formal.
Secara garis besar, Madrasah Diniyah (Madin) Al-Khoirot memiliki tiga jenjang tingkatan. Yaitu, tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Ma’had Aly (Aliyah).
Madrasah Diniyah Ibtidaiyah
Madin tingkat ibtidaiyah ditempuh dalam 6 tahun dan terdiri dari 6 kelas.
Materi yang Dikaji di tingkat Ibtidaiyah antara lain:
1. Ajurumiyah
2. Mutammimah
3. Taqrib
4. Fathul Qorib
5. Bulughul Marom
6. Tajwid
7. Imrithi.
8. Nazham Maqshud.
9. Kailani.
10. Alfiyah Ibnu Malik
11. Taklimul Muta’allim
12. Bahasa Arab modern.
Baca detail: Madrasah Diniyah Al-Khoirot
Madrasah Diniyah Tsanawiyah
Madin tingkat tsanawiyah ditempuh dalam 2 tahun dan terdiri dari 2 kelas yaitu Kelas I, dan Kelas II.
Materi yang dikaji pada tingkat tsanawiyah adalah:
1. Tafsir Jalalain
2. Sahih Bukhari
3. Al-Muhadzab oleh Al-Syairozi
4. Ushul Fiqih oleh Abdul Wahab Kholaf
5. Al-Jauhar Al-Maknun fi Shinfi Al-Tsalatsah Al-Funun (Ilmu Balaghah) oleh Al-Akhduri
6. Fathul Muin
7. Alfiyah ibnu Malik.
Baca detail: Madrasah Diniyah Al-Khoirot
Mahad Aly
Ma’had Aly sama dengan madrasah diniyah tingkat Aliyah. Ma’had Aly adalah madrasah diniyah tingkat lanjut yang diikuti oleh para santri yang sudah lulus tingkat tsanawiyah sebagai siswa aktif dan juga boleh diikuti oleh santri yang masih belajar di ibtidaiyah dan tsanawiyah sebagai mustamik.
Materi yang dikaji pada Ma’had Aly ada empat kitab tingkat lanjut yaitu:
1. Tafsir Ayat Ahkam oleh Ash-Shobuni
2. Ibanatul Ahkam Syarah Bulughul Marom oleh Sayyid Alwi Al-Maliki
3. Ihya’ Ulumiddin oleh Imam Al-Ghazali
4. Jam’ul Jawamik fi Ushul Al-Fiqh oleh Tajuddin As-Subki.
Baca detail: Ma’had Aly
SIMBOL MAKNA GANDUL PENGAJIAN KITAB KUNING
Pengajian kitab kuning di pesantren salaf, tak bisa dilepaskan dari sistem makna gandul. Makna gandul adalah santri memberikan makna pada kitab secara harfiah kata perkata dengan menyebut kedudukan i’rob dan makna dari setiap kata. Makna gandul menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa Jawa atau Madura. Sedangkan kedudukan i’robnya memakai singkatan abjad bahasa Arab.
Tujuan dari pemberian makna gandul adalah supaya santri lebih bisa memahami kedudukan i’rob dari setiap kalimat bahasa Arab yang dibaca sehingga santri akan lebih yakin (tahqiq) dalam memahami maksud dari suatu kalimat yang ada dalam sebuah kitab.
Setelah diberi makna secara gandul, baru kemudian kyai atau ustadz memberikan penjelasan dalam bahasa Indonesia.
Lebih detail, berikut singkatan atau simbol i’rob yang dipakai dalam makna gandul.
Simbol Makna Gandul Kitab Kuning Jawa dan Madura |
||||
Madura |
Jawa |
Simbol |
Status Kata |
I’rob |
Dineng |
Utawi |
م |
Subyek Kalimat Nominal (Ismiyah) |
Mubtada’ |
Paneka |
Iku |
خ |
Predikat Kalimat Nominal (Ismiyah) |
Khobar |
Panapah |
Opo |
ف |
Subyek kal. Aktif (benda) |
Fa’il |
Paserah |
Sopo |
فا |
Subyek kal. Aktif (manusia) |
Fa’il |
Dek |
Ing |
مف |
Obyek |
Maf’ul Bih |
Panapah, Paserah |
Opo, Sopo |
نف |
Subyek kalimat pasif |
Naibul Fa’il |
Hale |
Hale |
حا |
Kata keadaan |
Hal |
Ara-ara |
Apane |
تم |
Kata keterangan |
Tamyiz |
Maka |
Moko |
ج |
Kata jawab |
Jawab Syartiyah |
Karnah |
Kerono |
ع |
Karena |
Ta’lil |
Kalaben |
Kelawan |
مط |
Secara |
Maf’ul Mutlak |
Se |
Kang |
ص |
Kata sifat |
Sifat, Na’at |
Edelem |
Ingdalem |
ظ |
Keterangan tempat |
Dzaraf |
Senajjen |
Senajan |
غ |
Walaupun |
Ghayah |
Nyatanah |
Nyatane |
با |
Menjelaskan kal. sebelumnya |
Bayan |
Sebab |
Jalaran |
س |
Disebabkan |
Sababiyah |
Kelakoan |
Kelakuan |
ش |
– |
Sya’n |
III. TAHFIDZ AL-QURAN (MENGHAFAL QUR’AN)
Program tahfidzul Quran atau menghafal Al-Quran merupakan program baru tahun ajaran 2012/2013. Program ini dibuka untuk santri putra dan putri.
Peserta program tahfidz tetap harus mengikuti program (a) madrasah diniyah (madin), (b) pengajian kitab kuning; dan (c) sekolah formal.
IV. PENDIDIKAN FORMAL MTS & MA
Pendidikan Formal termasuk program utama bagi santri di Pondok Pesantren Al-Khoirot. Seluruh santri harus mengikuti program ini bagi yang usianya antara 12 sampai 19 tahun dan belum memiliki ijazah formal. Adapun bagi yang usianya di atas 17 tahun dan belum memiliki ijazah Madrasah Tsanawiyah atau usia 19 tahun dan belum memiliki ijazah Madrasah Aliyah maka mereka akan dikenakan kewajiban mengikuti program Paket B untuk SLTP dan Paket C untuk SLTA. Seluruh santri diwajibkan memiliki ijazah formal agar supaya memungkinkan mereka untuk dapat melanjutkan level pendidikan ke tingkatan yang lebih tinggi dengan ijazah yang legalitasnya diakui oleh negara. Sehingga santri secara individu menjadi lebih kompetitif dan dapat mewarnai dinamika pembangunan bangsa di masa depan.
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Khoirot adalah lembaga pendidikan formal tingkat SLTP sejajar dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan diakui oleh negara dengan status terakreditasi di mana lulusannya dapat melanjutkan ke SLTA manapun baik negeri maupun swasta.
Sedangkan Madrasah Aliyah (MA) Al-Khoirot adalah lembaga pendidikan formal tingkat SLTA yang sejajar dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). MA Al-Khoirot juga diakui negara dengan status terakreditasi dan lulusannya dapat melanjutkan studinya ke perguruan tinggi manapun baik negeri maupun swasta, baik universitas dalam negeri atau luar negeri.
Baca detail:
– Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Khoirot
– Madrasah Aliyah (MA) Al-Khoirot
V. MEMBACA AL-QURAN TARTIL
Kemampuan membaca Al-Quran bit-tartil dengan baik dan benar menurut standar yang diakui adalah sangat penting. Untuk melatih dan meningkatkan kemampuan ini, santri dilatih setiap hari setelah salat maghrib berjamaah setiap malam dan setelah subuh. Untuk meningkatkan kemampuan muallim (tenaga pengajar), PPA melatih mereka seminggu sekali dengan mendatangkan tenaga muallim lulusan PIQ (Pesantren Ilmu Al-Quran) KH. Bashori Alwi, Singosara. Sedangkan untuk tingkat dasar memakai metode Usmani. Kedua metode PIQ dan Usmani digunakan untuk santri putra. Sedangkan santri putri menggunakan metode Qiraati.
Baca detail: Membaca Al-Quran Tartil
VI. PROGRAM INTENSIF BAHASA ARAB MODERN
Gramatika bahasa Arab yakni ilmu nahwu dan sharaf dipelajari di madrasah diniyah sejak Ula I secara intensif. Begitu juga, kemampuan membaca kitab diasah melalui musyawarah baca kitab dan pengajian sorogan/wetonan kitab Muhadzdzab, Fathul Wahhab, Iqna’ bagi santri kelas Wustho I ke atas.
Namun, intensifikasi bahasa Arab modern tetap dirasa perlu. Karena itu, program bahasa Arab diadakan secara rutin setiap hari dengan penekanan pada muhawarah (conversation).
Baca detail: Bahasa Arab Modern
VII. EKSTRA KURIKULER PESANTREN
1. Musyawarah kitab Fathul Wahhab, Muhadzdzab, dan Iqna’ bagi santri kelas 5 ke atas madrasah diniyah (madin) dua kali seminggu setiap malam Minggu dan malam Kamis.
2. Program seni pidato/khitobah
3. Menulis di mading dan buletin SANTRI dan BULETIN ALKHOIROT
4. Seni Tilawatil Quran.
5. Seni Kaligrafi.
6. Sablon.
7. Komputer dan informatika.
VIII. EKSTRA KURIKULER SEKOLAH FORMAL
1. Karat
2. Pencak silat Pagar Nusa
3. Pramuka.
4. OSIS
5. Menulis di mading sekolah dan buletin SISWA.
6. Olahraga meliputi futsal, volley ball, tenis meja, badminton.
Artikel ini Sistem Pendidikan Pondok Pesantren muncul pertama kali di Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang.