Quantcast
Channel: Pondok Pesantren Al-Khoirot
Viewing all 124 articles
Browse latest View live
โ†ง

Madrasah Diniyah Al-Khoirot

$
0
0

Madrasah Diniyah Al-khoirot

Madrasah Diniyah (Madin) Al-Khoirot adalah sekolah khusus ilmu agama yang merupakan salah satu program unggulan Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang. Adanya program madrasah diniyah yang menjadi program wajib bagi seluruh santri ini menunjukkan bahwa pesantren Al-Khoirot adalah pesantren salaf. Madin ini didirikan pertama kali oleh Kyai Syuhud Zayyadi pada sekitar tahun 1964 dengan nama Madrasah Ibtidaiyah Annasyiatul Jadidah. Itu artinya, madrasah ini berdiri setahun setelah awal pendirian pesantren Al-Khoirot pada tahun 1963.

DAFTAR ISI

  1. PROFIL SINGKAT
  2. SEJARAH MADRASAH DINIYAH ANNASYIATUL JADIDAH AL-KHOIROT
  3. BEDA MADRASAH DINIYAH DAN MADRASAH FORMAL
    1. Persamaan antara Madin dan Formal
    2. Perbedaan antara Madin dan Formal
  4. TINGKATAN PENDIDIKAN MADRASAH DINIYAH AL-KHOIROT
    1. Madin Ibtidaiyah
    2. Madin Tsanawiyah
    3. Madin Aliyah (Maโ€™had Aly)
  5. PENGERTIAN MADRASAH DINIYAH
  6. MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH (MDT)
  7. POLA PENYELENGGARAAN MADRASAH DINIYAH


PROFIL SINGKAT MADIN AL-KHOIROT

Madrasah Diniyah Al-Khoirot

Piagam Pendirian Madrasah Diniyahย  Al-Khoirot

Nama: Madrasah Annasyiatul Jadidah Al-Khoirot
Nomor registrasi: 412350736655
Tahun berdiri: 1964
Level pendidikan; Iโ€™dad, Ula, Wustho (Ibtidaiyah), Ulya (Tsanawiyah), Maโ€™had Aly (Aliyah).
Jenis siswa: Putra dan putri
Lokasi: Jalan Kyai Haji Syuhud Zayyadi No. 01, Karangsuko, Pagelaran, Malang 64174
Yayasan: Yayasan Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang
Level pendidikan: Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Maโ€™had Aly (Aliyah).
Materi kajian: Quran, hadits, Gramatika Bahasa Arab, fiqih, tauid, akhlak, tajwid, tarikh, tasawuf.
Kitab kajian Mahad Aly: Tafsir Ayat Ahkam Ash-Shobuni, Ibanatul Ahkam Syarah Bulughul Maram, Ihya, Jamโ€™ul Jawamik


SEJARAH MADRASAH DINIYAH ANNASYIATUL JADIDAH PONPES AL-KHOIROT

Madrasah Diniyah Annasyiatul Jadidah didirikan pada tahun 1964 oleh Kyai Haji Syuhud Zayyadi dengan nama lengkap Madrasah Ibtidaiyah Annasyiatul Jadidah Al-Khoirot. Madrasah Diniyah atau disingkat Madin adalah langkah modernisasi pendidikan pesantren salaf yang awalnya hanya memakai sistem Wetonan/Bandongan, dan Sorogan. Kedua sistem ini adalah sistem yang sangat tradisional di mana santri dan kyai langsung berinteraksi dalam satu tempat, biasanya di masjid, tanpa ada pemisahan berdasarkan kelas dan kemampuan dasar santri.madrasah diniyah Al-Khoirot

Dengan didirikannya sistem klasikal dalam lembaga yang disebut madrasah diniyah, maka sistem belajar mengajar bisa lebih efektif dan efisien di mana proses belajar mengajar dibagi berdasarkan kemampuan santri dan jumlah murid dibatasi di setiap kelasnya. Selain itu, evaluasi dan ujian pun diadakan secara berkala setiap kwartal (empat bulan) atau semester (enam bulan) sekali.

Dengan adanya madrasah diniyah, maka tugas mengajar tidak hanya dipikul oleh kyai, tapi sudah didelegasikan kepada para guru yang menjadi kepanjangan tangan dari pengasuh.

BEDA MANDRASAH DINIYAH DAN MADRASAH FORMAL

Istrilah madrasah dipakai untuk dua sistem pendidikan yang sama sekali berbeda. Yang pertama, madrasah diniyah, sedang yang kedua madrasah formal.

Persamaan Madrasah Diniyah dan Formal

Madrasah Diniyah Al-KhoirotAda sedikit persamaan antara madrasah diniyah dan formal walaupun persamaan ini bersifat periferal dan tidak signifikan. Berikut beberapa di antaranya:

a) Sama dalam segi nomenklatur tingkatannya. Baik madrasah diniyah maupun madrasah formal sama-sama memiliki tiga tingkatan pendidikan yaitu madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah dan madrasah aliyah.

b) Keduanya sama-sama bisa berada dalam naungan suatu pesantren. Karena sebuah pesantren bisa memiliki madrasah diniyah dan madrasah formal sekaligus. Umumnya ini terjadi pada sebuah pesantren yang menganut sistem salaf dan modern seperti Pesantren Al-Khoirot.

Perbedaan antara Madrasah Diniyah dan Formal

Persamaan antara Madrasah Diniyah dan Formal hanya terbatas pada nama. Secara substansi, kedua institusi pendidikan ini sama sekali berbeda. Berikut beberapa di antaranya:

a) Madrasah diniyah hanya mengkaji ilmu agama sedangkan madrasah formal lebih banyak mengkaji ilmu umum (70%) sedangkan ilmu agamanya hanya 30% itupan memakai bahasa Indonesia.

b) Madrasah diniyah memakai kurikulum sendiri dan karena itu materi kajiannya berbeda-beda pada setiap madrasah begitu juga kualitasnya, sedangkan madrasah formal memiliki kurikulum yang seragam dan berada di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag).

c) Madrasah Diniyah pasti swasta karena dikelola swasta, sedangkan madrasah formal bisa negeri atau bisa juga swasta sebagaimana SMP, SMA, dan SMK.

d) Madrasah Diniyah tidak memiliki persamaan dengan sekolah umum, sedangkan madrasah formal memiliki keseteraan dengan sekolah umum yang lain baik secara yuridis formal maupun pengakuan. Misalnya, Madrasah Ibtidaiyah (MI) formal setara dengan Sekolah Dasar (SD), Madrasah Tsanawiyah (MTs) setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Aliyah setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), perguruan tinggi agama seperti IAIN atau UIN setara dengan Universitas dengan berbagai stratanya.

e) Umumnya madrasah diniyah berada di dalam kompleks pesantren dan menjadi bagian integral dan tak terpisahkan dari sistem pendidikan pesantren salaf. Sedangkan madrasah formal umumnya berdiri sendiri dan tak terkait dengan pesantren atau kalau ada di dalam kompleks pesantren itu menjadi simbol dari sistem pesantren modern.

f) Penentuan kelas di madrasah diniyah bagi siswa baru adalah berdasarkan tes kemampuan dasar ilmu agama, sedangkan di madrasah formal penempatan kelas ditentukan berdasarkan ijazah terakhir atau raport terkini bagi siswa yang pindah kelas dari sekolah yang berbeda sebagaimana biasa terjadi pada sekolah umum.

g) Madrasah diniyah mengandalkan kualitas hasil yang didapat selama belajar tanpa mengharapkan ijazah atau sertifikat apapun, sedangkan madrasah formal lebih mengandalkan ijazah yang diperoleh.

h) Ijazah Madrasah diniyah tidak diakui negara maupun institutsi pendidikan lain yang setara atau di atasnya, sedangkan madrasah formal diakui oleh negara dan lulusannya dapat melanjutkan pendidikan ke institusi pendidikan lain yang setara atau di atasnya. Misalnya, lulusan MTS (Madrasah Tsanawiyah) formal dapat melanjutkan ke SMA atau SMK. Lulusan MA formal dapat melanjutkan ke fakultas kedokteran atau teknis atau sosial di universitas negeri atau swasta manapun; sedangkan lulusan madrasah diniyah tidak bisa.

i) Materi yang dikaji di madrasah diniyah umumnya berbahasa Arab (kitab kuning), sedangkan ilmu agama yang dikaji di madrasah formal memakai bahasa Indonesia.

TINGKATAN PENDIDIKAN MADRASAH DINIYAH AL-KHOIROT

Madrasah Diniyah (Madin) Annasyiatul Jadidah Al-Khoirot terdiri dari tiga tingkatan yaitu Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah (Maโ€™had Aly).

Madrasah Diniyah Ibtidaiyah

Madrasah Diniyah Ibtidaiyah adalah tingkatan paling dasar. Pada tingkat ibtidaiyah ini program pendidikan ditempuh selama enam tahun mulai dari kelas 1 (Iโ€™dad 1), kelas 2 (Iโ€™dad 2), kelas 3 (Ula 1), kelas 4 (Ula 2), kelas 5 (Wustho 1), kelas 6 (Wustho 2).

Materi Kajian Madin Ibtidaiyah

1. Ajurumiyah
2. Mutammimah
3. Taqrib
4. Fathul Qorib
5. Bulughul Marom
6. Tajwid
7. Tarikh Khulasoh Nurul Yaqin
8. Taklimul Mutaโ€™allim
9. Baca Quran tartil metode Usmani

Materi Kajian Madin Ibtidaiyah secara lebih spesifik adalah sbb:

Iโ€™DAD I: Al-Quran Juz Amma, Aqidatul Awam, baca Al-Quran metode Usmani.
Iโ€™DAD II: Matan Jurumiyah, Amtsilah Tashrifiyah, baca Al-Quran metode Usmani.
ULA I: Matan Jurumiyah, Amtsilah Tashrifiyah, Mabadiโ€™ Fiqhiyah Juz I, Al-Akhlaq lil Banin Juz I, Hadits 101 Budi Luhur
ULA II: Matan Jurumiyah, Tashrif Izzi, Bimbingan baca kitab, Jawahirul Kalamiyah, Al-Akhlaq lil Banin II, Mabadiโ€™ Fiqhiyah III dan IV.
WUSTHO I: Fathul Qorib, Matan Mutammimah, Nadzam Maqsud, Faraidh, Bulughul Marom
WUSTHO II: Fathul Qorib, Mutammimah, Nadzam Maqsud, Ushul Fiqh, Faraidh, Bulughul Marom


Madrasah Diniyah Tsanawiyah

Madrasah Diniyah Tsanawiyah adalah pendidikan khusus agama untuk lanjutan tingkat pertama dan kedua.

sejak tahun ajaran 2015/2016 ini akan terjadi sejumlah perubahan yang cukup signifikan antara lain:
a. Santri Madin Tsanawiyah akan menjalani ujian semester ganjil dan genap.
b. Lulusan Madin Tsanawiyah akan diwisuda.
c. Jumlah hari masuk akan ditingkatkan menjadi hampir setiap hari dalam seminggu kecuali hari Jumโ€™at.

Materi Kajian

Sejak periode 2015/2016, materi kajian mengalami sedikit perubahan yang lengkapnya sebagai berikut:

Tingkat Ulya 1

Materi kajian:
โ€“ Kitab Ushul Fiqih karya Abdul Wahab Kholaf Bagian 1 (paruh pertama).
โ€“ Kitab Asrar Al-Balaghah wa Dalail Al-Iโ€™jaz karya Abdul Qohir Al-Jurjani Bagin 1 (paruh pertama).
โ€“ Kitab Fiqih Al-Muhadzab karya Al-Syairozi
โ€“ Kitab Fiqih Fathul Wahab karya Al-Anshori
โ€“ Kitab fiqih Iqnaโ€™ karya Al-Syarbini Al-Khotib

Tingkat Ulya 2

Materi kajian:
โ€“ Kitab Ushul Fiqih karya Abdul Wahab Kholaf Bagian 2 (separuh kedua).
โ€“ Kitab Asrar Al-Balaghah wa Dalail Al-Iโ€™jaz karya Abdul Qohir Al-Jurjani Bagian 2 (paruh kedua).
โ€“ Kitab Fiqih Al-Muhadzab karya Al-Syairozi
โ€“ Kitab Fiqih Fathul Wahab karya Al-Anshori
โ€“ Kitab fiqih Iqnaโ€™ karya Al-Syarbini

Madrasah Diniyah Aliyah (Maโ€™had Aly)

Madrasah Diniyah Aliyah atau Maโ€™had Aly adalah tingkatan tertinggi dari program madrasah diniyah. Lebih detail lihat: Maโ€™had Aly Al-Khoirot


SEJARAH DAN PENGERTIAN MADRASAH DINIYAH SECARA UMUM

Madrasah Diniyah Al-KhoirotSejarah Islam di Indonesia memperlihatkan bahwa pendidikan keagamaan di sini tumbuh dan berkembang seiring dengan dinamika kehidupan masyarakat Muslim. Selama kurun waktu yang panjang, pendidikan keagamaan Islam berjalan secara tradisi, berupa pengajian al-Qurโ€™an dan pengajian kitab, dengan metode yang dikenalkan (terutama di Jawa) dengan nama sorogan, bandongan dan halaqah. Tempat belajar yang digunakan umumnya adalah ruang-ruang masjid atau tempat-tempat shalat โ€œumumโ€ yang dalam istilah setempat disebut: surau, dayah, meunasah, langgar, rangkang, atau mungkin nama lainnya.

Perubahan kelembagaan paling penting terjadi setelah berkembangnya sistem klasikal, yang awalnya diperkenalkan oleh pemerintah kolonial melalui sekolah-sekolah umum yang didirikannya di berbagai wilayah Nusantara. Di Sumatera Barat pendidikan keagamaan klasikal itu dilaporkan dipelopori oleh Zainuddin Labai el-Junusi (1890-1924), yang pada tahun 1915 mendirikan sekolah agama sore yang diberi nama โ€œMadrasah Diniyahโ€ (Diniyah School, al-Madrasah al-Diniyah) (Noer 1991:49; Steenbrink 1986:44). Sistem klasikal seperti rintisan Zainuddin berkembang pula di wilayah Nusantara lainnya, terutama yang mayoritas penduduknya Muslim. Di kemudian hari lembaga-lembaga pendidikan keagamaan itulah yang menjadi cikal bakal dari madrasah-madrasah formal yang berada pada jalur sekolah sekarang. Meskipun sulit untuk memastikan kapan madrasah didirikan dan madrasah mana yang pertama kali berdiri, namun Departemen Agama (dahulu Kementerian Agama) mengakui bahwa setelah Indonesia merdeka sebagian besar sekolah agama berpola madrasah diniyahlah yang berkembang menjadi mad-rasah-madrasah formal (Asrohah 1999:193). Dengan perubahan tersebut berubah pula status kelembagaannya, dari jalur โ€œluar sekolahโ€ yang dikelola penuh oleh masyarakat menjadi โ€œsekolahโ€ di bawah pembinaan Departemen Agama.

Meskipun demikian tercatat masih banyak pula madrasah diniyah yang mempertahankan ciri khasnya yang semula, meskipun dengan status sebagai pendidikan keagamaan luar sekolah. Pada masa yang lebih kemudian, mengacu pada Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 1964, tumbuh pula madrasah-madrasah diniyah tipe baru, sebagai pendidikan tambahan berjenjang bagi murid-murid sekolah umum. Madrasah diniyah itu diatur mengikuti tingkat-tingkat pendi-dikan sekolah umum, yaitu Madrasah Diniyah Awwaliyah untuk murid Sekolah Dasar, Wustha untuk murid Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, dan โ€˜Ulya untuk murid Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Madrasah diniyah dalam hal itu dipandang sebagai lembaga pendidikan keagamaan klasikal jalur luar sekolah bagi murid-murid sekolah umum. Data EMIS (yang harus diperlakukan sebagai data sementara karena ketepatan-nya dapat dipersoalkan) mencatat jumlah madrasah diniyah di Indonesia pada tahun ajaran 2005/2006 seluruhnya 15.579 buah dengan jumlah murid 1.750.010 orang.

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang ditindaklanjuti dengan disyahkannya PP No. 55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan memang menjadi babak baru bagi dunia pendidikan agama dan keagamaan di Indonesia. Karena itu berarti negara telah menyadari keanekaragaman model dan bentuk pendidikan yang ada di bumi nusantara ini.

MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH (MDT)

PERHATIAN: Tulisan tentang Madrasah Diniyah Takmiliyah di bawah ini hanya sebagai informasi saja dan tidak ada kaitannya dengan sistem pendidikan madrasah diniyah di Ponpes Al-Khoirot.

Madrasah Diniyah Takmiliyah ialah suatu sutu pendidikan keagamaan Islam nonformal yang menyelenggarakan pendidikan Islam sebagai pelengkap bagi siswa pendidikan umum. Untuk tingkat dasar (diniah takmiliya awaliyah) dengan masa belajar 6 tahun.

Untuk menengah atas (diniah takmiliyah wustha) masa belajar tiga tahun, untuk menengah atas (diniyah ulya) masa belajar selama tiga tahun dengan jumlah jam belajar minimal 18 jam pelajaran dalam seminggu

Madrasah Diniyah (MD โ€“ MADIN) atau pada saat ini disebut Madrasah Diniyah Takmiliah (MDT) adalah lembaga pendidikan Islam yang dikenal sejak lama bersamaan dengan masa penyiaran Islam di Nusantara. Pengajaran dan pendidikan Islam timbul secara alamiah melalui proses akulturasi yang berjalan secara halus, perlahan sesuai kebutuhan masyarakat sekitar.


POLA PENYELENGGARAAN MADRASAH DINIYAH

Madrasah diniyah di Indonesia mempunyai banyak pola penyelenggaraan. Secara garis besar ada 5 (lima) pola, yaitu : Madrasah Diniyah Suplemen, Madrasah Diniyah Independen, Madrasah Diniyah komplementer, Madrasah Diniyah di Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Sistem Paket. Namun demikian, tidak semua daerah Kabupaten atau Kota mempunyai madrasah dengans emua model penyelenggaraan sebagaimana di atas. Yang paling banyak berdiri di berbagai daerah adalah Madrasah Diniyah Suplemen dan Madrasah Diniyah di Pondok Pesantren.

(1) Sebagian besar kurikulum madrasah diniyah mengacu pada kurikulum pondok pesantren afeliasi dan juga kurikulum Departemen Agama dengan melakukan modifikasi seperlunya. Modifikasi kurikulum ini dikaitkan dengan kondisi riil masyarakat dan perkembangan serta kebutuhan siswa; (2) Ada tiga masalah utama yang sekarang dihadapi madrasah diniyah, yaitu : kekurangan dana, tingkat ekonomo dan pendidikan orang tua siswa relatif rendah, dan adanya kecenderungan menjadi โ€œanak tiriโ€ di masyarakat. โ€œPusat kekuasaanโ€ di madrasah diniyah berada pada Kepala Madrasah atau Khadimul Madrasah, bukan pada kyai. Meskipun hampir semua madrasah diniyah telah mempunyai struktur kepengurusan yang lengkap, bahkan dari struktur itu juga telah dijabarkan tugas masing-masing pengurus melalui job description secara jelas dan operasional, tetapi banyak dari pengurus yang kurang fungsional, sehingga seringkali persoalan madrasah lebih bertumpu pada khadimul madrasah; (3) Pada pengajaran secara klasikal, para guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan latihan, sedang untuk pengajaran individual mengguanakn sorongan dalam bentuk hafalan.

Para guru dalam setiap memulai dan mengakhiri pembelajaran, selalu mengajak siswa untuk doa bersama , doa memulai pembelajaran dengan membaca surat Al-Fatihah dan doa mencari ilmu, sedang doa mengakhiri pembelajaran dengan membaca surat Al-Asyr dan Syiโ€™iran. dan (4) Semua madrasah diniyah telah melaksanakan evaluasi pembelajaran, meskipun tidak setertib di sekolah / madrasah formal pada umumnya. Ini menunjukkan bahwa, para guru madrasah diniyah sadar akan pentingnya evaluasi pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan atau kompetensi yang telah ditentukan, walaupun dengan prestasi yang berbeda-beda antar masing-masing individu. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan di madrasah diniyah dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu : evaluasi mingguan, evaluasi semesteran dan evaluasi tahunan (Imtihan).

โ†ง

Membaca Al-Quran Tartil Al-Khoirot

$
0
0

Membaca Al-Quran tartil
Membaca Al-Quran secara Tartil dan fasih adalah salah satu dari empat program utama Pesantren Al-Khoirot yang wajib diikuti oleh seluruh santri tanpa terkecuali. Semua santri harus menguasai bacaan Quran dengan baik, fasih dan benar sesuai aturan tajwid. Karena, membaca Al-Quran secara fasih, baik dan benar hukumnya wajib. Terutama untuk membaca Al-Fatihah saat shalat.

DAFTAR ISI

  1. Program Al-Quran Tartil Al-Khoirot
  2. Cara Belajar Sendiri Baca Quran Fasih Tanpa Guru
  3. Dalil Wajibnya Tartil
    1. Definisi Tartil Secara Bahasa (Etimologis)
    2. Pengertian Tartil Secara Terminologi (Istilah)
  4. Ilmu Tajwid
  5. Hakekat Tajwid
  6. Hukum Tidak Fasih Membaca Al-Fatihah Dalam Shalat
  7. Keutamaan Membaca Al-Quran Dengan Fasih


PROGRAM AL-QURAN TARTIL AL-KHOIROT

Sebagaimana disebut di atas, program membaca Al-Quran secara tartil adalah salah satu program unggulan yang wajib diikuti oleh seluruh santri tanpa terkecuali. Kemampuan membaca Al-Quran secara fasih dianggap sangat penting dimiliki oleh setiap santri karena ini merupakan kemampuan paling fundamental seorang muslim sebelum ia mempelajari ilmu-ilmu dasar yang lain.

Untuk memastikan bahwa setiap santri mampu membaca Al-Quran dengan tartil dan fasih, maka pembelajaran membaca Al-Quran dilakukan secara intensif sebagai berikut:

Pembelajaran membaca Al-Quran dilakukan dalam dua metode yang berbeda.

Metode Pertama, dilakukan 5 kali dalam seminggu (selain Senin malam dan Kamis malam). Waktunya setiap selesai shalat maghrib selama sekitar 30 โ€“ 45 menit. Setiap muallim (guru) Al-Quran membawahi sekitar 10 murid untuk memastikan pembelajaran berjalan efektif. Dalam majelis ini, muallim akan membaca Al-Quran setiap ayat yang kemudian diikuti oleh seluruh murid secara bersamaan. Setelah itu, guru akan meminta murid membaca satu-persatu bacaan yang telah dibaca dan diberi contoh oleh guru. Guru akan mengoreksi bacaan setiap murid apabila ada yang salah bacaannya. Motode ini berlaku bagi semua murid baik yang sudah pintar mengaji Quran (tapi belum menjadi muallim) atau yang masih dasar. Sistem pengajaran yang digunakan pada metode pertama ini adalah berdasarkan pada metode KH. Bashori Alwi, Singosari.

Metode Kedua, dalam metode kedua ini pembelajaran Al-Quran diadakan sebagai bagian dari kurikulum Madrasah Diniyah (Madin). Waktunya pada saat jam belajar madrasah diniyah yakni jam 19.30 dan pesertanya khusus siswa madin kelas Iโ€™dad A dan B yang belum begitu lancar membaca atau sama sekali belum bisa membaca Al-Quran. Sistem pengajaran yang dipakai pada sistem kedua adalah adalah Metode Usmani.

Metode Usmani adalah metode cepat dan praktis membaca Al-Quran dari nol sampai pintar dan fasih bacaannya dan paham tajwidnya. Metode Utsmani dibuat dan disusun oleh salah seorang santri Metode Qiroati.

Dengan kedua sistem ini, maka dalam waktu tidak lama setiap santri akan mampu membaca Al-Quran secara fasih dan tartil walaupun mulai belajar dari nol.

Untuk lebih memastikan lagi kemampuan setiap santri, secara berkala pembelajaran membaca Al-Quran juga dilakukan di sekolah formal, khususnya bagi santri baru atau santri lama yang akan berhenti (karena akan lulus sekolahnya).

CARA BELAJAR SENDIRI BACA QURAN FASIH TANPA GURU

Belajar membaca dan melafalkan Al-Quran dengan fasih yang ideal adalah dengan petunjuk dan bimbingan seorang guru agar supaya maksimal pembelajarannya. Namun, kalau situasi dan kondisi tidak memungkinkan, misalnya karena usia dan pekerjaan yang tidak bisa ditinggal sementara tidak ada guru privat yang dapat membimbing, maka anda dapat belajar sendiri tanpa guru.
baca quran fasih
Caranya mudah sebagai berikut:

Pertama, dengarkan bacaan Al-Quran yang dilantunkan oleh para qari terkenal baik dalam format MP3 atau dalam bentuk video yang bisa anda dapatkan dengan mudah di Youtube. Atau, bisa juga anda membeli CD / DVD -nya di toko terdekat.

Kedua, tiru bacaan tersebut ayat demi ayat dengan baik. Dan ulangi berkali-kali sampai anda merasa sudah dapat meniru dengan benar.

Ketiga, perdengarkan bacaan anda pada orang terdekat yang bisa membaca Al-Quran.

Mulailah dari Surah Al-Fatihah. Setelah itu, lanjutkan dengan surah-surah pendek pada juz 30 dari Surah Ad-Dhuha sampai Surah An-Nas.

Anda dapat berlatih mendengarkannya di rumah atau sambil naik kendaraan atau kereta dari rumah menuju tempat kerja dan sebaliknya.

Selamat belajar dan menjadi imam shalat untuk keluarga!

DALIL WAJIBNYA TARTIL

Dalam Al-Muzammil: 4 Allah berfirman:

ูˆูŽุฑูŽุชู‘ูู„ู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุกูŽุงู†ูŽ ุชูŽุฑู’ุชููŠู„ุง

Artinya: Dan bacalah al-Qurโ€™an itu dengan tartil.

Al-Zarkasyi dalam Al-Burhan, hlm. 1/259 memaknai QS Al-Muzammil ayat 4 sebagai berikut:

ูˆุฑุชู„ ุงู„ู‚ุฑุกุงู† ุชุฑุชูŠู„ุง ุฃูŠ ุงู‚ุฑุฃู‡ ุนู„ู‰ ู‡ุฐุง ุงู„ุชุฑุชูŠุจ ู…ู† ุบูŠุฑ ุชู‚ุฏูŠู… ูˆู„ุง ุชุฃุฎูŠุฑ

Artinya: Dan bacalah al-Qurโ€™an itu dengan tartil maksudnya bacalah Al-Quran secara urut dan tertib tanpa mendahulukan dan mengakhirkan.

Hadits sahih riwayat Bukhari:

ู„ูŠุณ ู…ู†ุง ู…ู† ู„ู… ูŠุชุบู† ุจุงู„ู‚ุฑุขู†

Artinya: Bukan bagian dari kami orang yang tidak membaguskan suara dengan Al-Quran.

Maksud kata โ€˜ูŠุชุบู†ู‰ ุจุงู„ู‚ุฑุขู†โ€™ ini menurut Imam Nawawi dalam Syarah Muslim, hlm. 6/78, sebagai berikut:

ูŠุชุบู†ู‰ ุจุงู„ู‚ุฑุขู† ู€ ู…ุนู†ุงู‡ ุนู†ุฏ ุงู„ุดุงูุนูŠ ูˆุฃุตุญุงุจู‡ ูˆุฃูƒุซุฑ ุงู„ุนู„ู…ุงุก ู…ู† ุงู„ุทูˆุงุฆู ูˆุฃุตุญุงุจ ุงู„ูู†ูˆู†: ูŠุญุณู† ุตูˆุชู‡ ุจู‡. ูˆุนู†ุฏ ุณููŠุงู† ุจู† ุนูŠูŠู†ุฉ: ูŠุณุชุบู†ูŠ ุจู‡. ู‚ูŠู„: ูŠุณุชุบู†ูŠ ุจู‡ ุนู† ุงู„ู†ุงุณ. ูˆู‚ูŠู„: ุนู† ุบูŠุฑู‡ ู…ู† ุงู„ุฃุญุงุฏูŠุซ ูˆุงู„ูƒุชุจ. ู‚ุงู„ ุงู„ู‚ุงุถูŠ ุนูŠุงุถ: ุงู„ู‚ูˆู„ุงู† ู…ู†ู‚ูˆู„ุงู† ุนู† ุงุจู† ุนูŠูŠู†ุฉุŒ ู‚ุงู„: ูŠู‚ุงู„: ุชุบู†ูŠุช ูˆุชุบุงู†ูŠุช ุจู…ุนู†ู‰ ุงุณุชุบู†ูŠุช. ูˆู‚ุงู„ ุงู„ุดุงูุนูŠ ูˆู…ูˆุงูู‚ูˆู‡: ู…ุนู†ุงู‡ ุชุญุฒูŠู† ุงู„ู‚ุฑุงุกุฉ ูˆุชุฑู‚ูŠุชู‡ุงุŒ ูˆุงุณุชุฏู„ูˆุง ุจุงู„ุญุฏูŠุซ ุงู„ุขุฎุฑ: ุฒูŠู†ูˆุง ุงู„ู‚ุฑุขู† ุจุฃุตูˆุงุชูƒู…. ู‚ุงู„ ุงู„ู‡ุฑูˆูŠ: ู…ุนู†ู‰ ูŠุชุบู†ู‰ ุจู‡: ูŠุฌู‡ุฑ ุจู‡ุŒ ูˆุฃู†ูƒุฑ ุฃุจูˆ ุฌุนูุฑ ุงู„ุทุจุฑูŠ ุชูุณูŠุฑ ู…ู† ู‚ุงู„: ูŠุณุชุบู†ูŠ ุจู‡ุŒ ูˆุฎุทุฃู‡ ู…ู† ุญูŠุซ ุงู„ู„ุบุฉ ูˆุงู„ู…ุนู†ู‰ุŒ ูˆุงู„ุฎู„ุงู ุฌุงุฑ ููŠ ุงู„ุญุฏูŠุซ ุงู„ุขุฎุฑ: ู„ูŠุณ ู…ู†ุง ู…ู† ู„ู… ูŠุชุบู† ุจุงู„ู‚ุฑุขู†

ูˆุงู„ุตุญูŠุญ ุฃู†ู‡ ู…ู† ุชุญุณูŠู† ุงู„ุตูˆุช ูˆูŠุคูŠุฏู‡ ุงู„ุฑูˆุงูŠุฉ ุงู„ุฃุฎุฑู‰ ูŠุชุบู†ู‰ ุจุงู„ู‚ุฑุขู† ูŠุฌู‡ุฑ ุจู‡.

Artinya: Makna โ€œูŠุชุบู†ู‰ ุจุงู„ู‚ุฑุขู†โ€ menurut Imam Syafiโ€™i dan sahabatnya dan mayoritas ulama dari berbagai golongan adalah membaguskan suara saat membaca Al-Quran. Menurut pendapat Sofyan bin Uyainah: maknanya merasa cukup dengan Quran. Pendapat lain: cukup dengan Quran dari manusiaโ€ฆ Imam Syafiโ€™i dan yang sepakat dengannya berkata: Maknanya adalah menghaluskan bacaan. Mereka berdalil dengan hadits lain: โ€œHiasilah Al-Quran dengan suaramu.โ€ Al-Harawi berkata: Maknanya adalah mengeraskan suara bacaan Al-Quran. Abu Jafar Al-Tabari mengingkari pendapat yang menafsiri dengan yastagni bihi (mencukupkan diri dengan Al-Quran) dan disalahkan dari sudut bahasa dan maknanya. ..

Pendapat yang sahih adalah membaguskan suara. Ini dikuatkan dengan riwayat hadits lain yang berbunyi: ูŠุชุบู†ู‰ ุจุงู„ู‚ุฑุขู† ูŠุฌู‡ุฑ ุจู‡ (Membaguskan dan mengeraskan bacaan Al-Quran).

โ€“ Hadis sahih riwyat Bukhari dan Muslim Nabi bersabda:


ุงู„ู’ู…ูŽุงู‡ูุฑู ุจูุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ู…ูŽุนูŽ ุงู„ุณู‘ูŽููŽุฑูŽุฉู ุงู„ู’ูƒูุฑูŽุงู…ู ุงู„ู’ุจูŽุฑูŽุฑูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูŠูŽู‚ู’ุฑูŽุฃู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ูˆูŽูŠูŽุชูŽุชูŽุนู’ุชูŽุนู ูููŠู‡ู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุดูŽุงู‚ู‘ูŒ ู„ูŽู‡ู ุฃูŽุฌู’ุฑูŽุงู†ู

Artinya: Orang yang mahir membaca al Qurโ€™an bersama malaikat yang mulia lagi taat. Adapun orang yang membaca al Qurโ€™an dengan terbata-bata dan berat atasnya maka baginya dua pahala.

โ€“ Hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim:

ู…ุง ุฃุฐู† ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ ู„ุดูŠุก ู…ุง ุฃุฐู† ู„ู†ุจูŠ ุญุณู† ุงู„ุตูˆุช ูŠุชุบู†ู‰ ุจุงู„ู‚ุฑุขู†โ€ : ูŠุฌู‡ุฑ ุจู‡.

Artinya: Allah tidak mendengar sesuatu seperti Ia mendengar seorang nabi yang bersuara bagus melantunkan Al Qurโ€™an dengan nyaring.

โ€“ Hadist sahih Bukhari dan Muslim dari Barra bin Azib:

ุนู† ุงู„ุจุฑุงุก ุจู† ุนุงุฒุจุŒ ู‚ุงู„: ุณู…ุนุช ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู‚ุฑุฃ ููŠ ุงู„ุนุดุงุก ุจุงู„ุชูŠู† ูˆุงู„ุฒูŠุชูˆู†ุŒ ูู…ุง ุณู…ุนุช ุฃุญุฏุง ุฃุญุณู† ุตูˆุชุง ู…ู†ู‡. ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ ูˆู…ุณู„ู…
โ€

Aku mendengar Rosululloh membaca surat โ€œAt-Tinโ€ dalam shalat โ€˜Isyaโ€™, tidaklah aku mendengar seorang pun yang lebih bagus suaranya dari pada Beliau.

DEFINISI TARTIL SECARA BAHASA DAN ISTILAH

Pengertian dan definisi tartil seperti disebut dalam QS Al-Muzammil ayat 4 dapat dilihat dari segi etimologis dan terminologis sebagai berikut:

DEFINISI TARTIL SECARA BAHASA (ETIMOLOGIS)
Menurut Muโ€™jam Al-Raid, secara bahasa, tartil adalah:

1 โ€“ ู…ุตุฏุฑ ุฑุชู„ . 2 โ€“ ุชู„ุงูˆุฉ ุงู„ุตู„ุงุฉ ู…ุน ู„ุญู† ูˆู†ุบู… . 3 โ€“ ุชุญุณูŠู† ุงู„ุตูˆุช . 4 โ€“ ุฎูุถ ุงู„ุตูˆุช ุนู†ุฏ ุงู„ู‚ุฑุงุกุฉ

1. Bentuk masdar dari fiโ€™il madhi rattala.
2. Bacaan shalat dengan lahn dan nagham (pelan).
3. Membaguskan suara.
4. Merendahkan suara saat membaca.

Dalam Musthalahat Fiqhiyah, makna tartil adalah:

โ€ ุงู„ุชุฑุชูŠู„ ู‡ูˆ ุงู„ุชุฑุณู„ ููŠ ุงู„ู‚ูˆู„ ุŒ ูˆุชุฑุชูŠู„ ุงู„ู‚ุฑุขู† ุฃูŠ ุงู„ุชู…ู‡ู„ ููŠ ู‚ุฑุงุกุชู‡ โ€

Artinya: Tartil adalah pelan dan lambat dalam pengucapan. Tartil Quran berarti pelan dan lambat dalam membaca Al-Quran

Menurut Al-Lughah Al-Arabiyah Al-Muashir, makna tartil secara bahasa adalah:

ุฅุฑุณุงู„ ุงู„ูƒู„ู…ุฉ ุจุณู‡ูˆู„ุฉ ูˆุงุณุชู‚ุงู…ุฉ .

Artinya: Mengeluarkan atau melepaskan kata dengan mudah dan konsisten.

Dalam Al-Mukjam Al-Wasit, hlm. 1/327, dijelaskan:

ุฑุชู„ : ุงุณุชูˆู‰ ูˆุงู†ุชุธู… ูˆุญุณู† ุชุฃู„ูŠูู‡ ุŒ ูˆุฑุชู„ ุงู„ุดูŠุก : ู†ุณู‚ู‡ ูˆู†ุธู…ู‡ . ูˆุฑุชู„ : ุฌูˆุฏ ุชู„ุงูˆุชู‡

Artinya: Rattala bermakna 1. lurus, teratur, dan baik susunannya. 2. Baik bacaannya.


PENGERTIAN TARTIL SECARA TERMINOLOGI (ISTILAH)

Menurut Al-Lughah Al-Arabiyah Al-Muashir, makna tartil secara terminologi ilmu tajwid adalah:

ย ย  ุฑุนุงูŠุฉ ู…ุฎุงุฑุฌ ุงู„ุญุฑูˆู ูˆุญูุธ ุงู„ูˆู‚ูˆู .

Artinya: Memelihara tempat keluarnya huruf dan menjaga waqaf (berhentinya bacaan).

Menurut as-Syalhub dalam kitab Al-Adab, hlm. 12: Inti tartil dalam membaca adalah membacanya pelan-pelan, jelas setiap hurufnya, tanpa berlebihan.

Menurut Mujam Al-Ghani makna tartil adalah:

ูŠูุฑูŽุชู‘ูู„ู ุขูŠูŽุงุชู ุงู„ุฐู‘ููƒู’ุฑู ุงู„ุญูŽูƒููŠู…ู ุชูŽุฑู’ุชูŠู„ุง ุฌูŽูŠู‘ูุฏุงู‹ :- : ูŠูุคูŽุฏู‘ููŠู‡ูŽุง ุจูุชูู„ุงูŽูˆูŽุฉู ู…ูู†ูŽุบู‘ูŽู…ูŽุฉู ูˆูŽุจูุตูŽูˆู’ุชู ุญูŽุณูŽู†ู ุŒ ูˆูŽุฃูŽุฏูŽุงุกู ู…ูุชูŽูˆูŽุงุชูุฑู ูŠูŽุฎู’ุชูŽู„ููู ุนูŽู†ู ุงู„ุชู‘ูŽุฌู’ูˆููŠุฏู .

Artinya: Mentartil ayat Al-Quran dengan tartil yang baik. Yakni, membaca Al-Quran dengan bacaan yang pelan dan suara bagus dan melakukan mutawatir yang berbeda dari tajwid.

Dalam Syarah Mandhumah Al-Jazariyah, hlm. 13 dinyatakan bahwa Ali bin Abi Thalib menjelaskan makna tartil dalam ayat tersebut sebagai โ€œMentajwidkan huruf-hurufnya dengan mengetahui tempat-tempat berhentinyaโ€.

Jalaluddin Al-Suyuti dalam Al-Durr Al-Mantsur, hlm. 8/314, mengutip pendapat Sahabat Ibnu Abbas:

ุฅุฐุง ู‚ุฑุฃุช ุงู„ู‚ุฑุขู† ูุฑุชู„ู‡ ุชุฑุชูŠู„ุง ูˆุจูŠู†ู‡ ุชุจูŠูŠู†ุง

Artinya: Jika engkau membaca Al-Quran, maka baca dengan tartil yakni dibaca dengan jelas setiap hurufnya.

Dalam Lisan al-Arab, 11/265 dikutip pernyataan Abu Ishaq yang mengatakan bahwa makna tartil adalah:

ูˆุงู„ุชุจูŠูŠู† ู„ุง ูŠุชู… ุจุฃู† ูŠุนุฌู„ ููŠ ุงู„ู‚ุฑุขุฉุŒ ูˆุฅู†ู…ุง ูŠุชู… ุงู„ุชุจูŠูŠู† ุจุฃู† ูŠูุจูŠู‘ูู† ุฌู…ูŠุน ุงู„ุญุฑูˆู ูˆูŠูˆููŠู‡ุง ุญู‚ู‡ุง ู…ู† ุงู„ุฅุดุจุงุน

Artinya: Membaca dengan jelas tidak mungkin bisa dilakukan jika membacanya terburu-buru. Membaca dengan jelas hanya bisa dilakukan jika dia menyebut semua huruf, dan memenuhi cara pembacaan huruf dengan benar.

Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir, 8/250 menjelaskan:

ูˆูŽู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู: {ูˆูŽุฑูŽุชู‘ูู„ู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ุชูŽุฑู’ุชููŠู„ุง} ุฃูŽูŠู: ุงู‚ู’ุฑูŽุฃู’ู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุชูŽู…ูŽู‡ู‘ูู„ูุŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ูŠูŽูƒููˆู†ู ุนูŽูˆู’ู†ู‹ุง ุนูŽู„ูŽู‰ ููŽู‡ู’ู…ู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ูˆูŽุชูŽุฏูŽุจู‘ูุฑูู‡ู

Artinya: Dan firman-Nya: โ€˜dan bacalah Al Qurโ€™an dengan tartilโ€˜, maksudnya bacalah dengan pelan karena itu bisa membantu untuk memahaminya dan berangan-angan dengan kandungannya.

Imam Thabari dalam Tafsir Ath Thabari, 23/680 menjelaskan:

ูˆู‚ูˆู„ู‡: (ูˆูŽุฑูŽุชู‘ูู„ู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ุชูŽุฑู’ุชููŠู„ุง) ูŠู‚ูˆู„ ุฌู„ู‘ ูˆุนุฒู‘: ูˆุจูŠู† ุงู„ู‚ุฑุขู† ุฅุฐุง ู‚ุฑุฃุชู‡ ุชุจูŠูŠู†ุงุŒ ูˆุชุฑุณู„ ููŠู‡ ุชุฑุณู„ุง

Artinya: Dan firman-Nya: โ€˜dan bacalah Al Qurโ€™an dengan tartilโ€˜, maksudnya Allah โ€˜Azza wa Jalla mengatakan: perjelaslah jika engkau membaca Al Qurโ€™an dan bacalah dengan tarassul (pelan dan hati-hati).

ILMU TAJWID

Tajwid secara bahasa adalah mashdar dari fiโ€™il madhi jawwada, yang artinya membaguskan. Sedangkan secara istilah, Imam Ibnul Jazari dalam An Nasyr fil Qiraโ€™at Al โ€˜Asyr, hlm. 1/210, menjelaskan:

ุงู„ุฅุชูŠุงู† ุจุงู„ู‚ุฑุงุกุฉ ู…ุฌูˆุฏุฉ ุจุงู„ุฃู„ูุงุธ ุจุฑูŠุฆุฉ ู…ู† ุงู„ุฑุฏุงุกุฉ ููŠ ุงู„ู†ุทู‚ ูˆู…ุนู†ุงู‡ ุงู†ุชู‡ุงุก ุงู„ุบุงูŠุฉ ููŠ ุงู„ุชุตุญูŠุญ ูˆุจู„ูˆุบ ุงู„ู†ู‡ุงูŠุฉ ููŠ ุงู„ุชุญุณูŠู†

Artinya: Tajwid adalah membaca dengan membaguskan pelafalannya, yang terhindar dari keburukan pelafalan dan keburukan maknanya, serta membaca dengan maksimal tingkat kebenarannya dan kebagusannya.

Kesimpulan

Membaca Al-Quran dengan tartil adalah membaca Quran dengan fasih sesuai dengan makharijul huruf, urutan kalimat dan makna yang dimaksud. Termasuk bagian dari taril adalah membaguskan bacaannya.


HAKEKAT TAJWID

Ibnul Jazari dalam An Nasyr fil Qiraโ€™at Al โ€˜Asyr, hlm. 1/212 menjelaskan hakikat ilmu tajwid sebagai berikut:

ูุงู„ุชุฌูˆูŠุฏ ู‡ูˆ ุญู„ูŠุฉ ุงู„ุชู„ุงูˆุฉ ุŒ ูˆุฒูŠู†ุฉ ุงู„ู‚ุฑุงุกุฉ ุŒ ูˆู‡ูˆ ุฅุนุทุงุก ุงู„ุญุฑูˆู ุญู‚ูˆู‚ู‡ุง ูˆุชุฑุชูŠุจู‡ุง ู…ุฑุงุชุจู‡ุง ุŒ ูˆุฑุฏ ุงู„ุญุฑู ุฅู„ู‰ ู…ุฎุฑุฌู‡ ูˆุฃุตู„ู‡ ุŒ ูˆุฅู„ุญุงู‚ู‡ ุจู†ุธูŠุฑู‡ ูˆุชุตุญูŠุญ ู„ูุธู‡ ูˆุชู„ุทูŠู ุงู„ู†ุทู‚ ุจู‡ ุนู„ู‰ ุญุงู„ ุตูŠุบุชู‡ ุŒ ูˆูƒู…ุงู„ ู‡ูŠุฆุชู‡ ; ู…ู† ุบูŠุฑ ุฅุณุฑุงู ูˆู„ุง ุชุนุณู ูˆู„ุง ุฅูุฑุงุท ูˆู„ุง ุชูƒู„ู

Artinya: Maka tajwid itu merupakan penghias bacaan, yaitu dengan memberikan hak-hak, urutan dan tingkatan yang benar kepada setiap huruf, dan mengembalikan setiap huruf pada tempat keluarnya dan pada asalnya, dan menyesuaikan huruf-huruf tersebut pada setiap keadaannya, dan membenarkan lafadznya dan memperindah pelafalannya pada setiap konteks, menyempurnakan bentuknya. tanpa berlebihan, dan tanpa meremehkan.

HUKUM TIDAK FASIH MEMBACA AL-FATIHAH DALAM SHALAT

Orang yang tidak fasih (tidak tartil) membaca Al-Fatihah dilarang menjadi imam shalat kecuali apabila makmumnya juga sama tidak fasihnya. Dan wajib baginya terus belajar memperbaiki bacaannya.

Imam Nawawi dalam kitab Raudah at-Talibin wa Umdatul Muftin hlm. 1/350 berkata:

Makruh bermakmum pada imam yang tidak fasih bacaannya. Hukumnya diperinci: Apabila tidakfasihnya itu tidak merubah makna seperti menghilangkan huruf ha dari alhamdulillah maka sah shalatnya dan salat makmumnya. Apabila merubah makna seperti membaca dhommah atau kasroh pada taโ€™nya kata anโ€™amta, maka shalatnya batal seperti ucapan imam: shiratal mustaqin (nun, bukan mim). Apabila memungkinkan baginya belajar, maka wajib memperbaikinya. Apabila waktunya pendek maka makmum meneruskan shalat dan mengqadha dan tidak boleh bermakmum padanya (lagi).

Apabila tidak mudah bagi lidahnya atau tidak memungkinkan untuk belajar, (maka diperinci): (a) apabila tidakfasihnya itu dalam bacaan Al-Fatihah maka shalatnya makmum yang sama-sama tidah fasih hukumnya sah. (b) adapun makmumnya orang yang baik bacaan fatihahnya maka hukumnya sama dengan shalatnya qariโ€™ bermakmum pada imam ummi [yakni tidak sah]. Apabila tidak fasihnya itu di selain bacaan Al-Fatihah maka sah shalatnya imam dan shalatnya makmum.

Teks Arabnya lihat di sini.

KEUTAMAAN MEMBACA AL-QURAN DENGAN FASIH

Orang yang dapat membaca Al-Quran dengan fasih apalagi kalau memahami maknanya, maka dia berhak mendapat kehormatan sebagai berikut:

1. Yang fasih bacaan Quran-nya adalah yang paling utama menjadi Imam Shalat. Nabi bersabda dalam sebuah hadits sahih riwayat Muslim


ูŠูŽุคูู…ู‘ู ุงู„ู’ู‚ูŽูˆู’ู…ูŽ ุฃูŽู‚ู’ุฑูŽุคูู‡ูู…ู’ ู„ููƒูุชูŽุงุจู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ููŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ููˆุง ูููŠ ุงู„ู’ู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ุณูŽูˆูŽุงุกู‹ ููŽุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ูู‡ูู…ู’ ุจูุงู„ุณู‘ูู†ู‘ูŽุฉูุŒ ููŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ููˆุง ูููŠ ุงู„ุณู‘ูู†ู‘ูŽุฉู ุณูŽูˆูŽุงุกู‹ ููŽุฃูŽู‚ู’ุฏูŽู…ูู‡ูู…ู’ ู‡ูุฌู’ุฑูŽุฉู‹ุŒ ููŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ููˆุง ูููŠ ุงู„ู’ู‡ูุฌู’ุฑูŽุฉู ุณูŽูˆูŽุงุกู‹ ููŽุฃูŽู‚ู’ุฏูŽู…ูู‡ูู…ู’ ุณูู„ู’ู…ู‹ุง ูˆููŠ ุฑูˆุงูŠุฉ ููŽุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูู‡ูู…ู’ ุณูู†ู‘ู‹ุง ุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุคูู…ู‘ูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ูŽ ูููŠ ุณูู„ู’ุทูŽุงู†ูู‡ูุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽู‚ู’ุนูุฏู’ ูููŠ ุจูŽูŠู’ุชูู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุชูŽูƒู’ุฑูู…ูŽุชูู‡ู ุฅูู„ู‘ูŽุง ุจูุฅูุฐู’ู†ูู‡ู

โ€

Artinya: Yang menjadi imam shalat suatu kaum adalah yang paling fasih membaca Al-Quran. Apabila mereka sama kemampuan membacanya, maka yang terpandai dalam bidang Sunnah, apabila sama di bidang hadis makayang paling awal berhijrah, apabila sama dalam hijrah, maka yang paling awal masuk Islam. Dalam riwayat lain, yang paling tua umurnyaโ€ฆ.

2. Yang terbaik adalah yang mengajarkan Al-Quran pada yang lain.
Dalam hadis sahih riwayat Bukhari dan lainnya dari Usman bin Affan Nabi bersabda:

ุฎูŽูŠู’ุฑููƒูู…ู’ ู…ูŽู†ู’ ุชูŽุนูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ู‘ูŽู…ูŽู‡ู
โ€

Artinya: Yang terbaik di antara kalian adalah yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya

3. Membaca Al-Quran Menjadi syafaat (penolong) bagi pembacanya di hari kiamat. Dalam hadits sahih riwayat Muslim Nabi bersabda:

ุงู‚ุฑุคูˆุง ุงู„ู‚ุฑุขู† ูุฅู†ู‡ ูŠุฃุชูŠ ูŠูˆู… ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉ ุดููŠุนุงู‹ ู„ุฃุตุญุงุจู‡
โ€

Artinya: Bacalah Al-Quran. Karena baca Quran itu akan menjadi penolong di hari kiamat bagi pembacanya.

4. Hadis sahih riwayat Bukhari Muslim Nabi bersabda:

ู…ูŽุซูŽู„ู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ู ุงู„ูŽู‘ุฐููŠ ูŠูŽู‚ู’ุฑูŽุฃู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ูƒูŽู…ูŽุซูŽู„ู ุงู„ู’ุฃูุชู’ุฑูุฌูŽู‘ุฉู ุฑููŠุญูู‡ูŽุง ุทูŽูŠูู‘ุจูŒ ูˆูŽุทูŽุนู’ู…ูู‡ูŽุง ุทูŽูŠูู‘ุจูŒ ูˆูŽู…ูŽุซูŽู„ู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ู ุงู„ูŽู‘ุฐููŠ ู„ูŽุง ูŠูŽู‚ู’ุฑูŽุฃู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ูƒูŽู…ูŽุซูŽู„ู ุงู„ุชูŽู‘ู…ู’ุฑูŽุฉู ู„ูŽุง ุฑููŠุญูŽ ู„ูŽู‡ูŽุง ูˆูŽุทูŽุนู’ู…ูู‡ูŽุง ุญูู„ู’ูˆูŒ
โ€

Artinya: Perumpamaan seorang muslim yang membaca al Qurโ€™an adalah seperti buah Utrujah, baunya enak dan rasanya juga enak. Adapun perumpamaan seorang muslim yang tidak membaca al Qurโ€™an adalah seperti buah Kurma, tidak ada baunya dan rasanya manis.

โ†ง
โ†ง

Pesantren untuk Santri Dewasa

$
0
0

Pesantren untuk santri dewasa
Apakah pondok pesantren Al-Khoirot menerima santri yang berusia dewasa? Adakah program khusus untuk orang dewasa? Demikian beberapa pertanyaan yang dialamatkan calon santri kepada Al-Khoirot. Kalau menerima, lalu berapa batasan usia maksimum calon santri yang bisa diterima di ponpes Al-Khoirot? Dan apakah santri yang diterima khusus laki-laki saja atau juga santri perempuan? Berikut jawaban detail dari kami:

DAFTAR ISI

  1. PERIHAL PROGRAM SANTRI DEWASA
  2. LAMA BELAJAR DI AL-KHOIROT BAGI SANTRI DEWASA
  3. STUDI DI PERGURUAN TINGGI
    1. Aturan untuk Santri Putra
    2. Aturan untuk Santri Putri
  4. PROGRAM UNTUK SANTRI DEWASA
    1. Bimbingan dasar membaca Al-Quran Metode Usmani
    2. Bimbingan Dasar Membaca Al-Quran Metode PIQ
    3. Bimbingan Ibadah: Wudhu, Shalat dan Puasa
    4. Mengikuti madrasah diniyah.
    5. Mengikuti pengajian Quran Hadits Fiqih oleh pengasuh.
  5. PROGRAM EKSTRA KURIKULER PESANTREN
    1. Ekstra Kurikuler Pesantren Putra
    2. Ekstra Kurikuler Pesantren Putri
  6. FASILITAS OLAHRAGA
    1. Fasilitas olahraga Putra
    2. Fasilitas Olahraga Putri
  7. BIAYA DAN CARA DAFTAR


PERIHAL PROGRAM SANTRI DEWASA

Pertama, Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang menerima santri yang termasuk dalam kategori dewasa. Yang dimaksud santri dewasa adalah santri yang berusia 19 tahun ke atas atau calon santri yang saat mendaftar sudah lulus SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) meliputi SMA (Sekolah Menengah Atas), SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), MA (Madrasah Aliyah) atau lulus kuliah baik sarjana strata satu (S1) maupun Diploma atau lebih (S2 atau S3).

Kedua, Pondok Pesantren Al-Khoirot menerima santri dewasa baik laki-laki maupun perempuan. Al-Khoirot menerima santri putra dan putri. Program yang ada di putra dan putri pun hampir sama walaupun ada sedikit perbedaan di sana sini. Begitu juga, kebijakan penerimaan santri dewasa ini juga berlaku untuk santri laki-laki dan perempuan.

Ketiga, santri dewasa akan mendapat perlakuan khusus dari segi bimbingan keagamaan. Untuk lebih jelasnya, berikut perbedaan dan persamaan perlakuan antara santri biasa dengan santri dewasa:

a) Sementara santri non-dewasa akan ditempatkan di kelas madrasah diniyah berdasarkan hasil tes kemampuan dasar ilmu agamanya, sedangkan santri dewasa akan diberi kebebasan untuk memilih kelas yang dia sukai tanpa melalui tes masuk. Persamaannya adalah, santri biasa dan santri dewasa sama-sama wajib mengikuti pendidikan Madrasah Diniyah dan pengajian kitab kuning.

b) Penempatan kamar santri biasa akan berdasarkan sekolah atau spesifikasi yang dipilih. Misalnya, santri MTS atau MA akan tinggal di asrama sesama santri MTS dan MA. Santri Tahfidz Al-Quran atau Bahasa Arab Modern akan ditempatkan di asrama Tahfidz dan Bahasa Arab. Sedangkan santri dewasa boleh memilih akan tinggal di asrama manapun yang dirasa sesuai dan cocok untuk mencapai tujuannya.

c) Santri biasa memiliki target berdasarkan pendidikan formalnya. Misalnya, akan mondok sampai lulus Madrasah Tsanawiyah atau sampai lulus Madrasah Aliyah. Sedangkan santri dewasa tergantung target kemampuan agama apa yang ingin dicapai.

LAMA BELAJAR DI AL-KHOIROT BAGI SANTRI DEWASA

Prinsipnya, tidak ada tenggat waktu yang ditentukan berapa lama seorang santri dewasa untuk tinggal di Al-Khoirot. Secara teoritis, ia bisa tinggal berapa pun dia mau. Setahun, tiga tahun, lima tahun atau hanya sebulan dua bulan pun dibolehkan.

Namun, tentu saja santri yang datang untuk belajar ilmu agama harus memiliki target minimal yang ingin dicapai agar supaya kedatangannya tidak sia-sia.

Target yang ingin dicapai dan waktu yang diperlukan untuk mencapainya akan sangat tergantung dari pengetahuan dasar akan ilmu agama yang dimiliki.

Bagi santri dewasa yang masuk dalam kondisi kosong ilmu agama apapun termasuk tidak bisa membaca Al-Quran, dan dia hanya ingin memiliki kemampuan untuk membaca Al-Quran secara fasih, maka satu tahun sudah cukup baginya untuk mencapai tujuannya asal rajin belajar dan berlatih.

Bagi santri dewasa yang masuk dengan kemampuan ilmu agama nol bahkan tidak bisa membaca Al-Quran sama sekali, tapi dia memiliki tekad untuk mampu membaca Al-Quran dengan fasih tapi juga dapat membaca kitab gundul, maka waktu yang diperlukan minimal empat tahun apabila dia rajin belajar dan banyak bertanya.

Bagi santri dewasa yang sudah mampu membaca Al-Quran dan memiliki target untuk dapat membaca kitab kuning, sedangkan dia belum memiliki dasar sama sekali di bidang ilmu gramatika bahasa Arab (Nahwu dan Shorof), maka setidaknya dia memerlukan sedikitnya dua tahun untuk mencapai tujuannya dengan cara masuk di Madrasah Diniyah Wustho Satu.

Bagi santri yang ingin menguasai ilmu-ilmu agama, bukan sekadar bisa membaca kitab kuning, dalam berbagai bidang studi Islam seperti tafsir, hadits, fiqih, tashawuf, sastra Arab, dll, maka dia baru bisa mencapai tujuannya setelah lulus minimal dari Madrasah Diniyah Tsanawiyah (MDT) idealnya setelah lulus program Maโ€™had Aly.

STUDI DI PERGURUAN TINGGI

Aturan untuk Santri Putra

Santri dewasa putra yang baru masuk ke Al-Khoirot setelah ia lulus dari SLTA atau Sarjana S1, maka ia diperbolehkan melanjutkan studinya ke perguruan tinggi yang ada di sekitar pesantren sambil mondok di Al-Khoirot dengan syarat-syarat sebagai berikut:

(a) Untuk program Diploma atau Sarjana S1 santri diharuskan memilih perguruan tinggi swasta yang jam kuliahnya tidak terlalu aktif. Misalnya, jam kuliahnya hanya 3 hari dalam seminggu.

(b) Santri putra dilarang kuliah mengambil program S1 atau diploma 1 sampai 3 di perguruan tinggi negeri sambil mondok di Al-Khoirot karena umumnya jam kuliah di universitas negeri dilakukan selama satu minggu penuh sehingga tidak ada waktu lagi untuk belajar ilmu agama di pesantren. Bagi yang ingin mengambil studi S1 di universitas negeri maka dipersilahkan untuk mondok pesantren lain yang lokasinya berdekatan dengan kampus dan mengijinkan santrinya untuk kuliah di perguruan tinggi negeri.

(c) Santri putra yang ingin kuliah mengambil program S2 atau S3 jurusan apapun diperbolehkan untuk memilih kampus yang ada di sekitar pesantren baik negeri atau swasta. Karena, umumnya program S2 dan S3 jadwal kuliahnya tidak aktif seminggu penuh sehingga ada waktu untuk mengikuti program pesantren.

(d) Beberapa perguruan tinggi yang lokasinya berdekatan dengan Al-Khoirot antara lain:
i. Universitas Raden Rahmat (Unira) yang beralamat di Kepanjen, Malang
ii. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES), Kepanjen Malang.
iii. Sekolah Tinggi Al-Qolam, Gondanglegi, Malang.

Aturan untuk Santri Putri

(a) Santri dewasa putri yang baru masuk ke pesantren setelah lulus SLTA tidak diperbolehkan untuk mengambil studi lanjutan di perguruan tinggi yang ada di sekitar pesantren. Mereka diharapkan untuk fokus belajar ilmu agama yang ada di dalam lingkungan pesantren.

(b) Santri putri yang mondok di Al-Khoirot sejak SLTP dan SLTA dan tetap di Al-Khoirot setelah lulus Madrasah Aliyah Al-Khoirot juga tidak diijinkan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi dengan tetap tinggal di dalam kompleks pesantren.

(c) Semua santri putri yang ingin melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi harus keluar dari pesantren Al-Khoirot. Dan mereka sangat dianjurkan untuk mencari pesantren yang berada di sekitar lokasi kampus agar tetap bisa terpelihara akhlak syariahnya dan memelihara martabat dirinya.

(d) Untuk santri putri yang lokasi kampusnya ada di sekitar kawasan Kepanjen, Malang, dianjurkan untuk tinggal di Pesantren Al-Kamaliyah, Kepanjen agar bisa tetap menambah ilmu agama dan pada waktu yang sama tetap menjaga diri dari pergaulan negatif yang tidak kondusif.

PROGRAM UNTUK SANTRI DEWASA

Program untuk santri dewasa tidak berbeda dengan santri yang lain yaitu sebagai berikut:

(a) Bimbingan dasar membaca Al-Quran Metode Usmani

Bagi santri dewasa yang masuk ke Al-Khoirot dengan kondisi tidak dapat membaca Al-Quran sama sekali, maka bimbingan membaca Al-Quran dilakukan dengan metode Usmani.

Metode Usmani adalah metode praktis membaca Al-Quran dengan tanpa harus belajar mengeja. Program ini setidaknya memerlukan waktu satu tahun agar santri dapat membaca Al-Quran dengan baik dan fasih. Bimbingan dilakukan 5 kali dalam seminggu setiap selesai shalat maghrib kecuali Senin Malam dan Kamis Malam.

(b) Bimbingan Dasar Membaca Al-Quran Metode PIQ

Bagi yang masuk ke Al-Khoirot dengan kondisi sudah dapat membaca Al-Quran tapi masih belum fasih, maka dia akan dididik oleh guru (muallim) Al-Quran dengan memakai metode PIQ (Pesantren Ilmu Al-Quran). Yaitu, dengan memperbaiki bacaan yang tidak atau kurang fasih tersebut. Bimbingan dilakukan 5 kali dalam seminggu setiap selesai shalat maghrib kecuali Senin Malam dan Kamis Malam.

(c) Bimbingan Ibadah: Wudhu, Shalat dan Puasa

Santri dewasa akan mendapat bimbingan khusus seputar tata cara ibadah yang benar meliputi tata cara wudhu, shalat, dan puasa.

Apabila kedatangan santri dewasa bersamaan dengan santri lain, maka bimbingan ibadah ini akan dilakukan secara bersamaan. Apabila datangnya di pertengahan tahun, maka bimbingan ibadah akan dilakukan secara khusus.

Selain itu, santri dewasa dan santri lain akan dibimbing ibadah haji sekali dalam setahun biasanya dilakukan sehari sebelum lebaran Idul Adha.

(d) Mengikuti madrasah diniyah.

Santri dewasa sama dengan santri lain diwajibkan mengikuti program madrasah diniyah yang dilakukan 5 kali dalam seminggu setiap selesai shalat Isyaโ€™ antara jam 19.30 sampai 20.30. Khusus untuk santri dewasa diperbolehkan untuk memilih kelasnya tanpa mengikuti tes.

Program ini dilakukan 5 kali dalam seminggu kecuali Senin Malam dan Kamis Malam.

(e) Mengikuti pengajian Quran Hadits Fiqih oleh pengasuh.

Santri dewasa dan santri lain diwajibkan mengikuti pengajian kitab klasik meliputi tafsir Al-Quran Jalalain, Sahih Bukhari, Al-Umm setiap hari Sabtu dan Rabu pada jam 05.00 s/d 06.00 dan pengajian kitab tasawuf dan akidah pada hari Minggu jam 16.00 s/d 17.00.

Selain itu, pada setiap jam 05.00 s/d 06.00 hari Minggu, Senin, Selasa dan Kamis ada pengajian untuk santri senior tingkat Wustho 1 dan 2, Ulya 1 dan 2 dan Maโ€™had Aly. Santri dewasa dibolehkan ikut. Sementara untuk santri lain diadakan pengajian khusus untuk tingkat dasar. Santri dewasa boleh mengikuti pengajian tingkat dasar atau untuk santri senior.

PROGRAM EKSTRA KURIKULER PESANTREN

Di Al-Khoirot ada dua macam program ekstra kurikuler (ekskul) yaitu ekskul sekolah formal dan ekskul pesantren. Santri Dewasa boleh mengikuti berbagai macam kegiatan ekskul pesantren. Ekskul pesantren adalah sebagai berikut:

Ekstra Kurikuler Pesantren Putra

โ€“ Tahfidz Al-Qurโ€™an
โ€“ Bahasa Arab Modern
โ€“ Seni Baca Al-Quran (Qiroah Taghonni)
โ€“ Bahsul Masail
โ€“ Seni bela diri Karate
โ€“ Seni musik hadrah Al-Banjari
โ€“ Seni musik hadrah Al-Habsyi
โ€“ Sablon
โ€“ Jurnalistik
โ€“ Komputer

Ekstra Kurikuler Pesantren Putri

โ€“ Tahfidz Al-Qurโ€™an
โ€“ Bahasa Arab Modern
โ€“ Bahsul Masail
โ€“ Tata Busana meliputi bordir, menjahit baju, mukena, dll
โ€“ Tata boga
โ€“ Jurnalistik

FASILITAS OLAHRAGA

Olahraga menjadi faktor penting dalam menunjang keberhasilan program-program pesantren. Karena, dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, segar dan energetik. Untuk itulah kami menyiapkan sarana olahraga bagi para santri sebagai berikut:

Fasilitas olahraga Putra

โ€“ Bola Basket
โ€“ Bola Voli
โ€“ Futsal
โ€“ Bulutangkis
โ€“ Sepaktakraw

Fasilitas Olahraga Putri

โ€“ Bulutangkis
โ€“ Bola Voli
โ€“ Kasti

BIAYA DAN CARA DAFTAR

Karena sifatnya khusus dan tidak terikat dengan pendidikan formal, maka pendaftaran bagi santri dewasa terbuka sepanjang tahun. Tidak ada batas awal atau akhir. Calon santri dewasa dapat datang dan mendaftar kapan saja ia ingin mondok.

Cara daftarnya juga mudah. Setiap santri dewasa yang ingin mondok dapat langsung datang ke pesantren Al-Khoirot dan akan langsung diterima.

Biaya Daftar dan Biaya Bulanan

Biaya pendaftaran juga tidak mahal yaitu sekitar Rp. 450.000 (empat ratus lima puluh lima ribu rupiah).
Biaya perbulan sekitar Rp. 30.000 (tigapuluhribu).
Biaya makan mulai dari Rp. 130.000 (seratus tiga puluh ribu).
Biaya laundry Rp. 3.000 (tiga ribu) perkilo.

Untuk detailnya, baca di sini.

โ†ง

Bahasa Arab Klasik Al-Quran Al-Khoirot

$
0
0

Bahasa Arab Klasik Al Quran
Bahasa Arab Klasik atau Bahasa Arab Al-Quran Al-Khoirot adalah program unggulan utama Pondok Pesantren Al-Khoirot (PPA) Malang. Karena, sebagian besar program pendidikan di Madrasah Diniyah dan Pengajian Pengasuh PPA mengharuskan santri untuk memiliki kemampuan menguasai Bahasa Arab Al-Quran ini. Sekali lagi, ini menunjukkan bahwa PPA memiliki akar kuat sebagai pesantren salaf. Baca: Beda Pondok Modern, Pesantren Salaf dan Mahad Salafi

DAFTAR ISI

  1. Penguasaan Ilmu Gramatika Bahasa Arab
  2. Tiga Tipe Bahasa Arab: Klasik, Modern, Dialek Lokal
  3. Manfaat Menguasai Bahasa Arab Klasik Al-Quran
  4. Definisi Bahasa Arab Klasik Al-Quran
    1. Morfologi
    2. Gramatika
    3. Fonologi
  5. Cara Dapat Membaca dan Memahami Kitab Klasik
    1. Penguasaan Gramatika Dasar
    2. Banyak Membaca Kitab Klasik
    3. Memilih Bidang Studi
    4. Belajar Menerjemah dan Menulis
  6. Bidang Studi
    1. Bahasa Al-Quran Dan Tafsir
    2. Bahasa Hadits Dan Ilmu Hadits
    3. Bahasa Fiqih Dan Ilmu Ushul Fiqih
    4. Bahasa Akidah, Akhlak Dan Sejarah
  7. Beda Bahasa Arab Klasik dan Modern
  8. Bahasa Arab Amiyah (Dialek Lokal)

Identitas sebagai pesantren salaf ini bisa dilihat dari (a) kewajiban santri untuk mengikuti program Madrasah Diniyah; (b) materi yang dipelajari pada lembaga pendidikan madrasah diniyah (Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Maโ€™had Aly); (c) materi yang dipakai pada pengajian kitab kuning oleh pengasuh semuanya bertujuan untuk meningkatkan penguasaan keilmuan agama Islam dalam berbagai bidang studi yang ditulis dalam Bahasa Arab Klasik Al-Quran yang biasa disebut dengan kitab kuning (Arab: al-kutub al-turatsiyah) dan menjadikan Bahasa Arab Klasik sebagai lingua franca (bahasa pengantar utama) dari kitab-kitab kajian.

PENGUASAAN ILMU GRAMATIKA BAHASA ARAB

Penguasaan Bahasa Arab Klasik Al-Quran di Al-Khoirot dimulai dari pembelajaran hal yang paling fundamental yaitu gramatika dasar bahasa Arab meliputi ilmu Nahwu dan Sharaf. Kitab yang digunakan mulai dari bawah antara lain Matan Ajurumiyah (ู…ุชู† ุงู„ุขุฌุฑูˆู…ูŠุฉ) karya Muhammad bin Ajurum, Al-Amtsilah Al-Tashrifiyah (ุงู„ุฃู…ุซู„ุฉ ุงู„ุชุตุฑูŠููŠุฉ) karya Muhammad bin Maโ€™shum bin Ali, Nazham Al-Durroh Al-Bahiyyah lebih dikenal dengan sebutan Nazham Imrithi karya Al-Imrithi, Nadzam Maqshud fi Ilm Al-Sharf karya Al-Tahtawi, Mutammimah Al-Ajurumiyah karya Al-Ruaini, Alfiyah Ibnu Malik karya Al-Andalusi, dan Syarah Ibnu Aqil ala Alfiyah ibni Malik karya Abdullah bin Abdurrahman bin Aqil.

Selanjutnya pada level pendidikan yang lebih tinggi dikaji pula ilmu sastra Arab dan logika yaitu ilmu balaghah, maโ€™any, bayan, badiโ€™ dan ilmu mantiq. Kitab yang dikaji antara lain Al-Jauhar Al-Maknun fi Shinf Tsalatsah Al-Funun karya Abu Zaid Abdurrahman bin Muhammad Al-Shaghir Al-Akhdari, Sullam Al-Munawraq juga karya Abu Zaid Abdurrahman bin Muhammad Al-Shaghir Al-Akhdari.

Walaupun kajian Bahasa Arab Klasik menempati porsi yang cukup besar di Al-Khoirot, sebagaimana di pesantren salaf yang lain, namun satu hal yang perlu dicatat bahwa penguasaan Bahasa Arab baik klasik maupun yang modern hanyalah sarana, bukan tujuan. Itulah sebabnya kami menyebutnya sebagai ilmu alat karena ia menjadi sarana atau jembatan untuk memahami ilmu-ilmu Islam yang begitu luas.

Jadi, menguasai gramatika bahasa Arab dan menguasai cara membaca dan memahami kompleksitas artikulasi dan struktur kalimat yang ada pada kitab-kitab kuning adalah jembatan untuk mencapai tujuan utama yakni memahami khazanah keilmuan Islam dari sumbernya yang asli yakni bahasa Arab klasik Al-Qurโ€™an.

TIGA TIPE BAHASA ARAB: KLASIK, MODERN, DIALEK LOKAL

Tidak banyak yang tahu bahwa bahasa Arab ada tiga jenis yaitu bahasa Arab klasik, bahasa Arab modern, dan bahasa Arab amiyah. Antara bahasa Arab klasik dan modern ada kemiripan, namun bahasa Arab amiyah atau bahasa Arab dialek lokal berbeda jauh baik apabila dibandingkan dengan BAK dan BAM dan bahkan antara satu negara Arab dengan negara Arab yang lain yang bisa tidak saling memahami. Baca detail: Beda Arab modern, klasik dan Amiyah.

Oleh karena itu, di Pesantren Al-Khoirot dua jenis bahasa Arab yakni modern dan klasik sama-sama dipelajari. Bahasa Arab klasik dipelajari untuk dapat memahami literatur keilmuan Islam, sedangkan bahasa Arab modern dipelajari untuk memahami bahasa Arab kekinian yang dipakai pada media (TV, cetak, online, jurnal), dokumen resmi, korespondensi, percakapan resmi di negara yang berbahasa Arab, dan lain-lain. Baca: Manfaat Bahasa Arab Modern, Klasik, dan Amiyah

MANFAAT MENGUASAI BAHASA ARAB KLASIK

Belajar dan menguasai bahasa Arab Klasik (Al-Arabiyah Al-Turatsiyah) memiliki manfaat antara lain:

a. Dapat membaca dan memahami makna Al-Quran, Al-Sunnah (hadits Nabi) dari sumbernya yang asli beserta penjelasan para ulama ahli tafsir (mufassir) tentang maksud suatu ayat dan ahli hadits (Arab: muhaddits, al-hafizh) tentang pengertian dan pemahaman suatu hadits dari berbagai konteksnya. Baik konteks syariah maupun dari segi status kesahihan hadits.

b. Dapat membaca dan memahami segala bentuk literatur akademis klasik (al-kutub al-turatsiyah) yang ditulis oleh para ulama salaf dalam berbagai bidang ilmu agama Islam meliputi Tauhid, fiqih, lughoh, tashawwuf, mantiq, tajwid, dan lain-lain yang dikenal di Indonesia dengan sebutan Kitab Kuning.

c. Dapat menjadi peneliti dan pakar di segala bidang studi ilmu-ilmu Islam dan menjadi ulama Islam yang betul-betul mumpuni.

Dari ketiga manfaat di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi seorang ulama yang ahli di bidang Quran, hadits, fiqih, sejarah, sastra Arab, ilmu hisab, ilmu falak, dan lainnya maka diperlukan kemampuan dan penguasaan Bahasa Arab Klasik.

DEFINISI BAHASA ARAB KLASIK AL-QURAN

Bahasa Arab Klasik (BAK), juga dikenal dengan Bahasa Arab Quran (BAQ) atau terkadang disebut Bahasa Arab Mudhari, adalah bentuk bahasa Arab yang dipakai sebagai teks literatur dari zaman Umayah dan Abbasiyah (abad ke-7 sampai ke-9 masehi). BAK berdasarkan pada dialek suku-suku Arab abad pertengahan. Sedangkan bahasa Arab Modern (BAM) adalah keturunan langsung yang dipakai saat ini di seluruh dunia Arab dalam penulisan dan pembicaraan formal, misalnya, untuk pidato tertulis, siaran radio, dan kandungan selain entertainment. Walaupun leksikan dan gaya BAM berbeda dengan BAK, tapi morfologi dan sintaksnya pada dasarnya tidak berubah. Di dunia Arab, antara BAK dan BAM sama-sama disebut sebagai al-fuasha (ุงู„ูุตุญู‰โ€Ž), artinya yang fasih.

MORFOLOGI

Bahasa Arab Klasik (BAK) adalah salah satu bahasa Semitik, dan karena itu memiliki banyak persamaan dalam segi pengucapan dan konjugasi dengan bahasa Assyiria, Hebrew, Akkadian, Aramaik dan Amharik. Sebagaimana bahasa Semitik yang lain, bahasa Arab memiliki morfologi yang tidak konkatenatif.

Contoh:

kataba (ูƒุชุจ), dia (sudah) menulis
yaktubu (ูŠูƒุชุจ), dia (akan, sedang) menulis
maktubun (ู…ูƒุชูˆุจ), ditulis (kata-kata)
kitaabun (ูƒุชุงุจ), buku
kutubun (ูƒุชุจ), buku-buku (jamak taksir)
kitaabatun (ูƒุชุงุจุฉ), tulisan
kitaabaatun (ูƒุชุงุจุงุช), tulisan-tulisan (jamak muannas salim)
maktabun (ู…ูƒุชุจ), meja
maktabatun (ู…ูƒุชุจุฉ), perpustakaan
kaatibun (ูƒุงุชุจ), penulis
kaatibuuna (ูƒุงุชุจูˆู†), penulis-penulis (jamak mudzakkar salim)
kuttaabun (ูƒุชุงุจ), penulis-penulis (jamak taksir)
miktaabun (ู…ูƒุชุงุจ), alat tulis

Kata-kata di atas semuanya memiliki keterkaitan dengan menulis, dan semuanya mengandung tidak konsonan K-T-B (ูƒ ุช ุจ). Grup konsonan ini disebut akar (Arab: ashal). Ahli gramatika berasumsi bahwa akar ini memiliki makna dasar dari tulisan, yang meliputi seluruh obyek atau aksi yang melibatkan tulisan. Oleh karena itu, seluruh kata di atas dianggap sebagai bentuk modifikasi dari akar ini, dan diperoleh atau berasal darinya dalam hal tertentu.

GRAMATIKA

Kaidah tata bahasa dalam bahasa Arab mengalami perkembangan pada akhir abad ke-8. Ahli gramatika paling awal adalah Abdullah bin Abu Ishaq. Usaha-usaha yang dilakukan pada tiga generasi sebelumnya berpuncak pada buku karya sarjana asal Persia bernama Sibawaih.

FONOLOGI

Bahasa Arab Klasik (BAK) memiliki tiga pasang vowel panjang dan pendek yaitu a, i, dan u.

BAK pada esensinya memiliki kesamaan kuat dengan gaya bahasa puitis penyair pra Islam (syair jahili), dialek standar yang berbasis dialek konservatif semenanjung Arabia timur. Ciri khas ini diadopsi di Makkah, dalam bentuk yang diadaptasi pada fonologi dialek Makkah sehari-hari pada saat itu. Dari bentuk inilah yang dipakai dalam Al-Quran. Al-Quran kemudian secara fonetis menjadi standar gaya puitis bahasa Arab.

CARA DAPAT MEMBACA KITAB KLASIK

Tujuan utama menguasai Bahasa Arab Klasik adalah untuk dapat membaca dan memahami buku-buku literatur Islam dalam berbagai bidang studi keilmuan yang mayoritas tidak memakai harkat (kecuali teks Quran dan hadits) dan memiliki perbedaan dalam pemakaian kosa kata dengan Bahasa Arab Modern.

Penguasaan Bahasa Arab Al-Quran ini bukan untuk mampu berbicara, berpidato, mendengar berita di televisi Arab, membaca dokumen resmi, membaca berita di media cetak dan online. Karena, kemampuan-kemampuan ini menjadi tugas Bahasa Arab Modern.

1. Penguasaan Gramatika Dasar

Karena bahasa Arab klasik dan bahasa Arab modern sama-sama masuk dalam kategori al-fusha (bahasa standar), maka syarat dasar untuk menguasai keduanya tidak berbeda yaitu harus menguasai gramatika dasar bahasa Arab meliputi ilmu nahwu dan ilmu sharaf. Kitab standar yang direkomendasikan untuk dipelajari, lihat di sini.

2. Banyak Membaca Kitab Klasik

Setelah menguasai dasar-dasar gramatika bahasa Arab, maka langkah selanjutnya adalah yang terpenting dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar yaitu banyak berlatih menambah kosa kata dengan cara banyak membaca dan memahami kitab-kitab literatur klasik. Pastikan kamus bahasa Arab selalu ada di samping kita. Untuk kamus Arab-Indonesia, Al-Munawwir sangat direkomendasikan kalau yang lebih kecil Arab-Indonesia karya Mahmud Yunus bisa juga dipakai walaupun kurang lengkap.

Pada saat berlatih membaca dan menambah perbendaharan kosa kata, jangan lupa untuk selalu mencatat dan mengingat (a) kata kerja yang intransitif (lazim) dan transitif (mutaโ€™addi); (b) membedakan antara transifit langsung dengan transitif dengan huruf jar (bil ghair); (c) harkat ain fiโ€™il madhi dan mudharik dari fiโ€™il tsulatsi; (d) bentuk masdar dan isim faโ€™il dari fiโ€™il tsulatsi.

3. Pilih Bidang Studi

Dapat membaca dan menerjemah literatur Arab klasik belum tentu kita dapat memahaminya. Karena, sebagaimana disebut di muka, literatur Arab klasik terdiri dari banyak disiplin ilmu. Dan setiap disiplin ilmu memiliki kesulitannya masing-masing. Filsafat, aqidah, mantiq, sastra Arab, ushul fiqih, fiqih memiliki kerumitan yang lebih tinggi dibanding, misalnya, sejarah Islam, akhlak, hadits atau tafsir.

Oleh karena itu, untuk tahap awal pilih kitab kuning yang bergenre tafsi, hadits, fiqih, sejarah, akhlak yang umumnya lebih mudah dibaca dibading yang lain.

4. Belajar Menerjemah dan Menulis

Setelah cukup kosa kata yang dikuasai, maka mulailah belajar menulis dengan dua cara yaitu: (a) menerjemah kitab-kitab kuning klasik; dan (b) menulis dengan gaya bahasa Arab klasik. Menulis dan menerjemah adalah cara terbaik untuk mengingat kosa kata yang sudah dihafal dan sekaligus mempraktikkan kemampuan gramatika kita.

Sebagaimana diketahui, Bahasa Arab Klasik hanya untuk dua tujuan yaitu untuk dapat memahami literatur klasik, menerjemah dan menuliskannya. Untuk berbicara dan memahami berita portal dan tv, diperlukan kemampuan lain yaitu bahasa Arab Modern. Baca: Bahasa Arab Modern

BIDANG STUDI

Kitab literatur yang menggunakan bahasa Arab klasik tidak terbatas meliputi berbagai bidang studi agama, sains, filsafat, dan lain-lain. Namun di pesantren Al-Khoirot kami membatasi kajian pada buku-buku literatur bidang studi agama Islam. Di bidang inipun, kajian masih terbagi pada beberapa bidang studi keislaman meliputi Al-Quran dan Tafsir Al-Quran, hadits, ilmu hadits, fiqih, ushul fiqih, aqidah, sejarah Islam, dan akhlak, dan lain-lain.


BAHASA AL-QURAN DAN TAFSIR

Bahasa Arab klasik digunakan sebagai bahasa Al-Quran dan semua tafsir Al-Quran baik yang ditulis ulama salaf (klasik) maupun ulama kontemporer (muashir).

BAHASA HADITS DAN ILMU HADITS

Kemampuan bahasa Arab klasik diperlukan untuk memahami bahasa yang digunakan dalam hadits Nabi, kitab-kitab syarah hadits dan ilmu mustholah hadits yaitu ilmu untuk memahami status hadits sahih, hasan atau dhaif.

BAHASA FIQIH DAN ILMU USHUL FIQIH

Fiqih adalah ilmu hukum Islam yang bersumber dari Quran, hadits, ijmak ulama, qiyas dan ijtihad ulama. Kitab-kitab fiqih dipakai untuk menjawab persoalan hukum yang dihadapi umat Islam dan memberikan solusinya.

Dalam melakukan suatu pengambilan hukum (istinbath al-hukm), ulama mujtahid โ€œmeramuโ€ dua sumber utama yakni Quran, hadits berdasarkan pemahamannya dan pandangan ulama lain berdasarkan suatu metode yang disebut dengan ushul fiqih.

BAHASA AKIDAH, AKHLAK DAN SEJARAH

Bahasa Arab klasik juga diperlukan untuk memahami ilmu akhlak, sejarah Islam dan ilmu akidah yaitu ilmu yang terkait dengan sifat-sifat Allah dan hubungannya dengan makhluknya. Akidah adalah ilmu tentang keimanan yang diformulasikan dengan memakai sarana ilmu mantiq dan filsafat.[]

โ†ง

Beda Pondok Modern, Pesantren Salaf dan Ponpes Salafi

$
0
0

pondok modern salaf

Pondok Pesantren Al-Khoirot (PPA) adalah kombinasi antara pondok modern dan pesantren salaf. Apa maksudnya? Secara sederhana definisi pesantren salaf adalah sebuah pesantren yang menganut sistem tradisional di mana di dalamnya hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama dan sama sekali tidak mengajarkan ilmu umum. Sedangkan pondok modern adalah pesantren yang di dalamnya menganut sistem pendidikan yang diadopsi dari sistem pendidikan modern dan materi yang dipelajari merupakan kombinasi antara ilmu agama dan ilmu umum. Ciri khas pondok modern adalah penekanannya pada kemampuan berbahasa asing secara lisan sedangkan keunikan pesantren salan adalah lebih menekankan pada kemampuan penguasaan kitab kuning. Contoh pesantren salaf yang murni adalah Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan. Sedangkan contoh pondok modern adalah Pondok Modern Gontor.

DAFTAR ISI

  1. PESANTREN SALAF
    1. Pengertian kata Salaf
    2. Kata Salaf dalam istilah Pesantren
    3. Metode Belajar Mengajar
    4. Ciri Khas Kultural dan Administratif
    5. Ciri Khas Kualitas Keilmuan
    6. Daftar Ponpes Salaf Murni
    7. Daftar Pesantren Salaf Modern
  2. PONDOK MODERN
    1. Metode Belajar Mengajar
    2. Ciri Khas Kultural dan Administratif
    3. Kualitas Keilmuan
  3. PESANTREN SALAFI WAHABI
    1. Akidah dan Ciri Khas Pesantren Salafi Wahabi
    2. Sistem dan Metode Pendidikan
    3. Wahabi Bukan Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja)
    4. Wahabi Mengelak Kalau ditanya Siapa Wahabi
    5. Daftar Pesantren Salafi Wahabi


PESANTREN SALAF

Pesanten Salaf adalah bentuk asli dari lembaga pesantren. Sejak pertama kali didirikan oleh Wali Songo, format pendidikan pesantren adalah bersistem salaf. Kata salaf berasal dari bahasa Arab ุงู„ุณู„ู. Dari akar kata yang sama aAda beberapa makna dari kata โ€˜salafโ€™ yang berbeda-beda. Harap dibedakan antara pesantren salaf sebagai sebuah sistem penditikan dengan aliran salafi wahabi.


Pengertian kata Salaf

(a) Salaf dengan bentuk jamak aslaf (ุฃูŽุณู’ู„ูููŒ) dan suluf (ุณูู„ููˆููŒ) bermakna kulit yang belum disamak atau samaknya tidak dianggap sah. Salaf bisa juga berarti wadah yang besar.

(b) Salif (ุณูŽู„ูู) dengan bentuk jamak aslaf (ุฃูŽุณู’ู„ุงููŒ) bermakna kulit; ipar; yang lalu; sedikit; perbandingan;

(c) Salaf (ุณูŽู„ูŽู) dengan bentuk jamak aslaf (ุฃูŽุณู’ู„ุงููŒ), sallaf (ุณูู„ุงู‘ูŽููŒ), suluf ( ุณูู„ูู ) bermakna setiap pendahulu yakni ayah, kakek, nenek moyang dan kerabat dalam segi usia dan keutamaan.

(d) Salaf adalah setiap amal saleh yang dilakukan di masa lalu; atau apa yang telah lalu dari harga barang yang dijual. Dalam jual beli atau muamalah salaf berarti hutang yang tidak ada manfaatnya pada muqradh fih

(e) Salaf soleh adalah ayah, kakek, nenek moyang yang dihormati.
(f) Salaf kholaf adalah generasi masa kini dan masa lalu.
(g) Madzhab Salaf adalah madzhabnya kalangan ulama terdahulu.


Kata Salaf dalam istilah Pesantren

Kata salaf dalam pengeritan pesantren di Indonesia dapat dipahami dalam makna literal dan sekaligus terminologis khas Indonesia. Secara literal, kata salaf dalam istilah pesantren adalah kuno, klasik dan tradisional sebagai kebalikan dari pondok modern, kholaf.atau ashriyah.

Secara terminologi sosiologis, pesantren salaf adalah sebuah pesantren yang mengajarkan ilmu-ilmu agama saja kepada para santri.ย  Atau, kalau ada ilmu umum, maka itu diajarkan dalam porsi yang sangat sedikit. Umumnya, ilmu agama yang diajarkan meliputi Al-Quran, hadits, fikih, akidah, akhlak, sejarah Islam, faraidh (ilmu waris Islam), ilmu falak, ilmu hisab, dan lain-lain.ย  Semua materi pelajaran yang dikaji memakai buku berbahasa Arab yang umum disebut dengan kitab kuning, kitab gundul, kitab klasik atau kitab turots.


Metode Belajar Mengajar

Metode belajar mengajar di pesantren salaf terbagi menjadi dua yaitu metode sorogan wetonan dan metode klasikal. Metode sorogan adalah sistem belajar mengajar di mana santri membaca kitab yang dikaji di depan ustadz atau kyai. Sedangkan sistem weton adalah kyai membaca kitab yang dikaji sedang santri menyimak, mendengarkan dan memberi makna pada kitab tersebut. Metode sorogan dan wethonan merupakan metode klasik dan paling tradisional yang ada sejak pertama kali lembaga pesantren didirikan dan masih tetap eksis dan dipakai sampai saat ini.

Adapun metode klasikal adalah metode sistem kelas yang tidak berbeda dengan sistem modern. Hanya saja bidang studi yang diajarkan mayoritas adalah keilmuan agama.


Ciri Khas Kulturalย  dan Administratif

Ciri khas kultural yang terdapat dalam pesantren salaf yang tidak terdapat dalam pondok modern antara lain:

  • Santri lebih hormat dan santun kepada kyai, guru dan seniornya.
  • Santri senior tidak melakukan tindak kekerasan pada yuniornya. Hukuman atau sanksi yang dilakukan biasanya bersifat non-fisikal seperti dihukum mengaji atau menyapu atau mengepel, dll.
  • Dalam keseharian memakai sarung.
  • Berafiliasi kultural ke Nahdlatul Ulama (NU) dengan ciri khasย  seperti fikih bermadzhab Syafiโ€™i, akidah tauhid Asyโ€™ariyah Maturidiyah, tarawih 20 rakaat plus 3 rokaat witir pada bulan Ramadan, baca qunut pada shalat Subuh, membaca tahlil pada tiap malam Jumโ€™at, peringatan Maulid Nabi, Israโ€™ Miโ€™raj.
  • Sistem penerimaan tanpa seleksi. Setiap santri yang masuk langsung diterima. Sedangkan penempatan kelas sesuai dengan kemampuan dasar ilmu agama yang dimiliki sebelumnya.
  • Biaya masuk pesantren salaf umumnya jauh lebih murah dan itdak ada daftar ulang setiap tahunnya.
  • Infrastruktur lebih sederhana.


Ciri Khas Kualitas Keilmuan

Santri pesantren salaf memiliki kualitas keilmuan yang berbeda dengan santri pondok modern antara lain sebagai berikut:

  1. Menguasai kitab kuning atau literatur klasik Islam dalam bahasa Arab dalam berbagai disiplin ilmu agama.
  2. Menguasai ilmu gramatika bahasa Arab atau Nahwu, Sharaf, balaghah (maany, bayan, badiโ€™), dan mantiq secara mendalam karena ilmu-ilmu tersebut dipelajari serius dan menempati porsi cukup besar dalam kurikulum pesantren salaf di samping fikih madzhab Syafiโ€™i.
  3. Dalam memahami kitab bahasa Arab santri salaf memakai sistem makna gandul dan makna terjemahan bebas sekaligus.


DAFTAR PONPES SALAF MURNI

Yang dimaksud ponpes salaf murni adalah pesantren yang kurikulumnya murni mengajarkan bidang studi ilmu agama saja baik melalui sistem madrasah diniyah maupun pengajian sorogan, wetonan dan bandongan. Di ponpes salaf murni tidak ada pendidikan formalnya. Santri juga tidak boleh sekolah formal di luar pesantren namun dibolehkan mengikuti program WAJAR DIKDAS (Wajib Belajar Pendidikan Dasar) sistem Paket A (setara SD/MI), Paket B (setara SLTP) dan Paket C (setara SLTA). Pesantren salaf murni, disebut juga dengan salafiyah, memang bertujuan untuk mencetak ulama ahli agama. Saat ini, pesantren salaf murni tidak banyak. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Ponpes Sidogiri Pasuruan, Jatim
  2. Ponpes Langitan Tuban, Jatim
  3. Ponpes Lirboyo Kediri, Jatim
  4. Ponpes Ploso, Kediri
  5. PP Al-Anwar, Sarang, Rembang, Jateng.
  6. PP MIS, Sarang, Rembang.
  7. PP MUS, Sarang, Rembang.
  8. Pesantren Cidahu, Pandeglang, Banten
  9. Pesantren Putri Salafiyah, Bangil, Jatim

Silahkan tambahkan di kotak komentar apabila ada ponpes salaf murni yang belum masuk daftar di atas.


DAFTAR PESANTREN KOMBINASI SALAF DAN MODERN

Saat ini, umumnya pesantren yang dulunya salaf murni sudah beradaptasi dan mengkombinasikannya dengan sistem modern dalam arti ada pendidikan formal dan sistem pembelajaran bahasa Arab atau Inggris aktif di samping pendidikan kitab kuning. Beberapa pesantren kominasi ini ada yang berhasil tetap mempertahankan sistem salafnya yakni kemampuan membaca kitab kuning, namun tidak sedikit yang kalah sama sistem modernnya di mana santri hanya bisa berbicara bahasa Arab, tapi kesulitan memahami kitab gundul. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Pesantren Al-Khoirot Malang, Jatim
  2. Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jatim
  3. Pesantren Bata-bata Pamekasan, Madura
  4. Pesantren Salafiyah Sukorejo, Situbondo
  5. Pesantren Krapyak, Yogyakarta
  6. Pesantren Buntet, Cirebon
  7. Pesantren Purba, Sumatera Utara
  8. Pesantren Al-Khairaat, Sulawesi.

Silahkan tambahkan di kotak komentar apabila ada ponpes kombinasi salaf modern dan berhasil mempertahankan tradisi kitab kuningnya yang belum masuk daftar di atas.


PONDOK MODERN

Pondok modern adalah anti-tesa dari pesantren salaf. Sistem ini dipopulerkan pertama kali oleh Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo yang kemudian diduplikasi di pesantren lain yang memakai label modern. Pondok Modern disebut juga dengan pesantren kholaf (modern) sebagai akronim dari salaf atau ashriyah.


Metode Belajar Mengajar

  • Umumnya memakai ssitem klasikal.
  • Ilmu umum dan agama sama-sama dipelajari.
  • Penekanan pada bahasa asing Arab dan Inggris percakapan.
  • Penguasaan kitab kuning kurang.
  • Sebagian memakai kurikulum sendiriย  seperti Gontor. Sedangkan sebagian yang lain memakai kurikulum pemerintah.


Ciri Khas Kultural dan Administratif

  • Lebih disiplin dan lebih agresif.
  • Mirip dengan sistem militer, santri senior mendominasi. Kekerasan menjadi budaya dalam memberi sanksi pada santri yunior.
  • Sopan santun agak kurang setidaknya menurut standar pesantren salaf.
  • Pendaftaran dengan sistem seleksi sehingga tidak semua calon santri diterima.
  • Biaya masuk umumnya lebih tinggi dari pesantren salaf.
  • Ada daftar ulang setiap tahun layaknya sistem administrasi di sekolah.
  • Secara finansial lebih tercukupi karena biaya relatif tinggi dibanding salaf.


Kualitas Keilmuan

  • Pintar berbahasa Arab percakapan tapi kurang dalam kemampuan penguasaan literatur kitab kuning karya para ulama salaf.
  • Kemampuan membaca kitab gundul kurang.
  • Kemampuan memahami Al-Quran dan tafsirnya kurang.
  • Kemampuan dan pengetahuan tentang hadis dan ilmu hadis kurang.
  • Kemampuan dalam ilmu fikih dan ushul fiqih sangat kurang.
  • Kemampuan ilmu gramatika Bahasa Arab seperti Nahwu, sharaf, balaghah, mantiq, kurang.


PESANTREN SALAFI WAHABI

Ciri khas yang paling mudah diketahui dari ponpes Wahabi adalah: tidak ada qunut saat shalat subuh dan tidak ada tahlilan pada malam Jumat serta tidak ada materi pelajaran tasawuf dan tauhid Asyโ€™riyah.

Istilah Salafi ada dua macam. Pertama, Salafi sebagai sinonim dari salaf atau salafiyah. Sebagian pesantren NU juga memakai istilah Salafi.ย  Kedua, salafi sebagai gerakan yang dikampanyekan oleh kelompok Islam radikal yang bernama gerakan Wahabi. Pesantren Salafi dengan makna kedua ini berbeda jauh dengan pesantren salaf (tanpa โ€˜iโ€™) atau salafiyah. Keduanya berbeda jauh bagaikan langit dan bumi. Pesantren Wahabi Salafi adalah pesantren yang akidahnya menganut idelogi Wahabi Arab Saudi yang radikal. Akan tetapi mereka lebih suka menyebut dirinya dengan Pesantren Salafi, bukan Pesantren Wahabi. Atau, Salafi Wahabi. Itulah sebabnya banyak kalangan muslim NU (Nahdlatul Ulama) yang merasa tertipu ketika masuk ponpes Wahabi Salafi yang dikira berfaham salaf atau salafiyah tapi ternyata berfaham Wahabi.

Kalau pesantren salaf lebih terkait dengan metode pendidikan yang berada di sebuah pesantren, sedangkan Pesantren Salafi lebih bermakna sebuah pesantren yang berideologi Wahabi atau Wahabi Salafi.


Akidah dan Ciri Khas Pesantren Salafi Wahabi

Akidah pesantren Salafi Wahabi sama dengan akidah gerakan Wahabi itu sendiri yang ciri khasnya sebagai berikut:

  • Doktrin tauhid sebagaimana yang diajarkan oleh Muhammad bin Abdul Wahab, pendiri Wahabi yang mengambil inspirasi dari Ibnu Taimiyah. Salah satu ciri khasnya adalah pembagian tauhid menjadi tiga yakni tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid al-asma was shifat.
  • Dalam bidang fikih umumnya merujuk pada madzhab Hanbali. Yang salah satu ciri khasnya yang menonjol adalah tidak ada qunut waktu shalat subuh, dan tidak najisnya kotoran hewan. Walaupun dalam bidang tertentu seperti soal talak dan tawasul mereka berbeda pendapat dengan mazhab Hanbali.
  • Dalam persoalan hukum baru, mereka merujuk pada pandangan ulama fikih kontemporer mereka yaitu Abdullah bin Baz, Ibnu Uthaimin, Al-Bani (dalam soal hadits), Al-Fauzab, dan lain-lain. Banyak dari ulama utama Wahabi ini yang cenderung bermazhab Zhahiri, yaitu mazhab yang tidak mengakui adanya qiyas sebagai salah satu sumber hukum Islam.
  • Dalam bidang tauhid, mereka mengikuti doktrin Ibnu Taimiyah yang dikenal sebagai kaum mujassimah (menganggap Allah itu punya fisik dan bertempat tinggal seperti makhluk) suatu pandangan yang menurut ulama Ahlussunnah Wal Jamaah dianggap sesat.
  • Menyebarkan ajaran yang mereka klaim sebagaiย  โ€œkemurnian Islamโ€ seperti era Salafus Sholeh dan mengeritik keras praktik umat Islam yang dianggap tidak murni dengan label bidโ€™ah, syirik, kufur.ย  Suatu klaim yang tidak berdasar. Yang benar adalah ajaran mereka bukan meniru Salafussoleh, tapi meniru Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahab yang terakhir ini baru lahir pada abad ke-18 masehi.
  • Praktik yang dianggap bidโ€™ah dan syirik oleh Wahabi antara lain tahlil, ziyarah kubur, peringatan Maulid Nabi, peringatan Israโ€™ Miโ€™raj, peringatan 1 Muharam, dll.
  • Menolak kritik dari luar dan menyebut pengeritiknya sebagai Syiah Rafidhah atau konspirasi Zionisme Yahudi atau Freemason.
  • Ada dua tipe Salafi Wahabi yaitu Wahabi Arab Saudi dan Wahabi Yaman.
  • Wahabi Arab Saudi cenderung pro pemerintah yang berkuasa sedang Wahabi Yaman cenderung anti-pemerintah dan lebih radikal. Kelompok teroris banyak berasal dari didikan Salafi Yaman ini di bawah pimpinan Muqbil Al-Wadiโ€™iy. Sementara, Wahabi pro Arab Saudi bersikap sebagai simpatisan terhadap Wahabi Yaman.

VIDEO: Akar Terorisme adalah Ideologi Wahabi



Wahabi Bukan Ahlussunnah dan Penyebutan Nama Wahabi (bukan Salafi)

Kaum fanatik Wahabi keberatan kalau mereka disebut Wahabi. Inginnya, mereka disebut Salafi. Namun, penyebutan Wahabi sudah ada sejak Muhammad bin Abdul Wahab membuat aliran tersebut. Bahkan tidak sedikit dari para ulama yang menganggap bahwa aliran Wahabi bukan bagian dari kelompok Ahlussunnah Wal Jamaah.

Ash-Shawi dalam Hasyiyah โ€˜ala Tafsir al-Jalalain 3/307 menyatakan bahwa Wahabi adalah sama dengan kaum Khawarij yang suka menghalalkan darah saudaranya sesama muslim. Sedangkan Ibnu Abidin Al-Hanafi dalam kitab Hasyiyah Radd al-Muhtar 4/262 menyatakan bahwa pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab adalah kaum Khawarij modern.

Kalau Wahabi Ditanya Siapakah Wahabi itu?

Kelompok Wahabi tidak suka disebut Wahabi dan tidak mau mengakui bahwa mereka adalah Wahabi. Mereka lebih suka disebut Salafi. Ada banyak faktor mengapa mereka tidak mau disebut Wahabi, salah satunya adalah karena stigma nama Wahabi yang identik dengan berbagai hal yang negatif, ekstrim, radikal dan tidak toleran. Suatu label yang sangat tidak islami. Oleh karena itu, ketika ada orang awam yang bertanya kepada mereka siapakah Wahabi dan Khawarij itu, mereka akan berusaha mengelak dan akan menjawab demikian:

  • Wahabi adalah sebuah gerakan di Afrika yang didirikan oleh Abdul Wahab bin Rustum yang juga disebut dengan kaum Ibadiyah. Itulah sebabnya ia disebut Wahabi diambil dari nama awalnya.
  • Istilah Wahabi tidak tepat apabila ditujukan pada gerakan yang didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab Arab Saudi. Seandainya ini yang dimaksud, tentu nama gerakannya bukan Wahabi tapi Muhammadi.
  • Julukan neo-Khawarij lebih tepat ditujukan pada gerakan Abdul Wahab bin Rustum, sedangkan gerakan Muhammad bin Abdul Wahab lebih tepat disebut gerakan Salafi Sunni.
  • Karena itu, label Neo Khawarij itu ditujukan pada gerakan Wahabi buatan Abdul Wahab bin Rustum, bukan Wahabi buatan Muhammad bin Abdul Wahhab. (lihat artikel di situs wahabi ini: http://islamqa.info/ar/112822 yang terjemahannya bisa dibaca di berbagai situs milik ustadz Wahabi Indonesia)

Alasan kaum Wahabi di atas tidak benar, karena:

  • Mayoritas ulama Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) yang lahir pada masa atau setelah berdirinya Wahabi menyebut gerakan yang didirikan Muhammad bin Abdul Wahhab ini dengan nama Wahhabiyah (dalam bahasa Arab), dan Wahhabism (dalam bahasa Inggris), Wahabisme atau Wahabi (dalam bahasa Indonesia).
  • Menyebut gerakan Muhammad bin Abdul Wahhab dengan memakai Muhammadi (diambil dari nama awal, seperti klaim mereka) justru tidak tepat. Karena, nama Muhammad di kalangan orang Arab bukanlah nama yang unik. Banyak nama orang memakai nama Muhammad. Itulah sebabnya mazhab yang didirikan oleh Ahmad bin Hanbal disebut dengan mazhab Hanbali, bukan Ahmadi.ย  Mazhab yang didirikan oleh Muhammad bin Idris As-Syafiโ€™i disebut mazhab Syafiโ€™i, bukan mazhab Muhammadi, dan seterusnya.

Ulama Ahlussunah Menyebut mereka Wahabi

Ulama Ahlussunnah Timur Tengah yang menulis buku dan menyebut gerakan buatan Muhammad bin Abdul Wahhab ini dengan sebutan Wahabi sangat banyak bahkan menjadi judul buku mereka. Yang terkenal antara lain:

  • Buku Al-Wahhabiyah Tusyawwihul Islam wa Tuakhirul Muslimin (Gerakan Wahabi Mempermalukan Islam dan Membawa Umat Terbelakang) karya sekumpulan ulama Mesir.
  • Buku Hazihi Hiya Al-Wahhabiyah (Ini Dia Wahabi) karya Muhammad bin Jawwad Mughniyah
  • Buku Al-Radd alal Wahhabiyah (Penolakan pada Wahabi0 karya Sulaiman bin Abdul Wahab yang kebetulan saudara kandung Muhammad bin Abdul Wahhab.
  • Buku-buku lain dapat dilihat di sini.


Sistem dan Metode Pendidikan

Sistem pendidikan yang dianut pada pesantren Salafi umumnya sistem modern dalam arti memberlakukan pendidikan formal dari Playgroup, TK sampaiย  perguruan tinggi. Walaupun ada juga program Tahfidz Al-Quran di sebagian pesantren salafi seperti Al-Bukhori Solo.


Daftar Pesantren Salafi Wahabi

Berikut beberapa Pesantren Wahabi. Silahkan tambahkan daftar ini di kotak komentar apabila terdapat ponpes Salafi di tempat Anda.

Tujuan membuat daftar pesantren Wahabi ini ada dua: (a) Agar kaum Wahabi tidak kerepotan dalam mencari pesantren untuk anak-anak mereka; (b) agar wali santri kalangan NU tahu dan tidak terjerumus atau terperangkap masuk ke dalam pesantren mereka. Kasihan kalau sudah bayar mahal ternyata salah masuk, bukan?

1. Maโ€™had Imam Buhori Solo
2. Maโ€™had Al-Ukhuwah Sukoharjo
3. Maโ€™had Ibnu Abas Sragen
4. PONPES Islam Al-Irsyad Semarang
5. Maโ€™had Al-Furqon Gresik
6. Maโ€™had Ali Bin Abi Thalib Surabaya
7. Sekolah Dirosah Islamiyah Sumbersari
8. Maโ€™had Al-Qudwah Kediri
9. Maโ€™had Abu Huroiroh Mataram
10. Maโ€™had Al-Furqon Pekanbaru
11. PONPES Salman Al-Farisi Kediri
12. Maโ€™had Imam Syafiโ€™i Banyuwangi
13. Maโ€™had Minhajul Sunnah Bogor
14. Yatim Ibnu Taimiyah Bogor
15. Maโ€™had Hidayatunnajah Bekasi
16. Maโ€™had Ibnu Hajar Jakarta Timur
17. Maโ€™had Madinatul Qurโ€™an Bogor
18. Maโ€™had Ummahatul Muโ€™minin Jakarta Pusat
19. Maโ€™had Riyadusholihin Pandeglang
20. Maโ€™had Al-Maโ€™tuq Sukabumi
21. Maโ€™had Rahmatika Al-Atsary Subang
22. Maโ€™had Assunah Cirebon
23. PONPES Annajiyah Bandung
24. Maโ€™had Assunnah Tasikmalaya
25. Maโ€™had Ali Imam Syafiโ€™i Cilacap
26. Islamic Center Ibnu Bin Baz Yogyakarta
27. Maโ€™had Jamilurrohman Yogyakarta
28. Pesantren Al Iโ€™tishom, Karawang, Jawa Barat
29. Mahad Ali Alโ€™irsyad, Surabaya , Jawa Timur.
30. Pondok Pesantren Al Ukhuwah, Sukoharjo, Jawa Tengah
31. Pesantren Imam Syafii, Cilacap, Jawa Tengah
32. Yayasan Mutiara Islam, Bogor , Jawa Barat
33. Yayasan Qolbun Salim, Malang , Jawa Timur
34. Yayasan Al Sofwa, Jakarta
35. Mahad Ibnu Abbas As Salafi, Solo, Jawa Tengah
36. Ar-Rahmah, Malang.
37. Dan lain-lain

โ†ง
โ†ง

Bahtsul Masail Pesantren Al-Khoirot

$
0
0

bahtsul masail pesantren Al-Khoirot
Bahtsul Masail (Arab: ุจุญุซ ุงู„ู…ุณุงุฆู„) secara literal berarti pembahasan berbagai masalah. Secara terminologis adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh kalangan santri di pesantren salaf untuk mencari solusi syariah atas permasalahan fiqhiyah (hukum Islam) baik yang aktual yang sedang terjadi di masa kini atau persoalan klasik.

TOPIK

  1. BAHTSUL MASAIL AL-KHOIROT
  2. MUSAHIH ATAU MUSYRIF BAHTSUL MASAIL AL-KHOIROT
  3. MASALAH YANG DIBAHAS DAN JAWABANNYA
  4. JENIS BAHSUL MASAIL
  5. SUMBER RUJUKAN SOLUSI HUKUM
  6. BEDA BAHTSUL MASAIL DAN MAJELIS FATWA
  7. BAHTSUL MASAIL ANTAR PESANTREN
  8. BAHTSUL MASAIL ANTAR-ULAMA
  9. HASIL BAHTSUL MASAIL YANG DIBUKUKAN


BAHTSUL MASAIL AL-KHOIROT

Kegiatan bahsul masail biasanya diikuti oleh para santri senior di sebuah pesantren salaf. Dalam konteks Ponpes Al-Khoirot, yang dimaksud santri senior adalah mereka yang sudah duduk di madrasah diniyah ibtidaiyah kelas 5 atau wustho 1 ke atas sampai tingkat Maโ€™had Aly.

Oleh karena itu, jumlah peserta bahsul masail biasanya cukup banyak mulai dari 20 sampai 100 orang. Umumnya, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok. Di Al-Khoirot, paling sedikit ada tiga kelompok peserta yaitu kelompok Fathul Wahab, Muhadzab, dan Iqnaโ€™. Penamaan ketiga kelompok ini berdasarkan pada kelompok kajian yang mereka ikuti pada pengajian kitab pagi hari oleh Pengasuh Al-Khoirot yang diadakan dua kali dalam seminggu. Dalam pengajian tersebut, santri sendiri yang memberi makna gandul dalam bahasa Jawa dan menerangkan maksudnya dalam bahasa Indonesia. Sedangkan kyai hanya mendengarkan, menegur apabila ada kesalahan bacaan, dan menjelaskan maksudnya terkait teks kitab kuning yang sulit dicerna pemahamannya.

Bahtsul Masail yang dilakukan secara rutin tiap hari Jumโ€™at oleh kelompok pengajian Fathul Wahab, Muhadzab dan Iqnaโ€™ ini disebut dengan Bahtsul Masail Sughro (kecil). Sedangkan yang dilakukan secara berkala setiap bulan dan diikuti oleh seluruh santri disebut Bahtsul Masail Kubro (besar).

MUSAHIH ATAU MUSYRIF BAHTSUL MASAIL AL-KHOIROT

Dalam kegiatan bahsul masail, selalu ada yang disebut dengan musahhih atau musyrif yaitu pengawas atau supervisor yang tugasnya tidak hanya mengawasi jalannya perdebatan dan menjernihkan argumen yang dikemukakan, tapi juga untuk menjadi murajjih atau pemutus akhir atas solusi terbaik dari permasalahan yang ditanyakan dan jawaban yang diberikan berdasarkan pada ibarot atau referensi yang telah diberikan oleh peserta Bahtsul Masail.

Oleh karena itu, musahhih umumnya terdiri dari santri yang sangat senior dan sudah diakui keilmuannya dalam bidang ilmu syariah atau fiqih.

MASALAH YANG DIBAHAS DAN JAWABANNYA

Permasalahan yang dibahas dalam bahsul masail berasal dari pertanyaan yang diajukan oleh peserta, para santri non-peserta atau dikirim oleh masyarakat luar pesantren. Biasanya, masalah yang dibahas sudah dicari solusinya dari berbagai kitab kuning madzhab Syafiโ€™i beberapa hari sebelum acara bahsul masail dimulai. Sehingga, ketika hari H tiba, peserta bahsul masail sudah mempunyai jawaban masing-masing dan diperdebatkan akurasi dan relevansinya pada acara Bahtsul Masail.

JENIS BAHSUL MASAIL

Bahtsul masail di Al-Khoirot terbagi ke dalam dua kategori, yaitu bahsul masail mingguan (bahsul masail shughro) dan bulanan (bahsul masail kubro).
bahtsul masail di al-khoirot
Bahtsul masail mingguan hanya diikuti oleh santri senior dari madin ibtidaiyah kelas 5 (wustho 1) sampai maโ€™had aly. Sedangkan bahtsul masail kubro yang dilakukan setiap bulan diikuti oleh seluruh santri.

Perbedaan dari kedua jenis bahtsul masail ini terletak pada senioritas musyrif (pengawas) dan jumlah peserta.

Bahtsul Masail Sughro (kecil) yang diikuti oleh anggota pengajian Fathul Wahab, Muhadzab dan Iqnaโ€™ biasanya dibimbing oleh musahih atau musyrif dari santri senior yang masih menjadi santri Al-Khoirot atau alumni yang belum lama berkecimpung di kegiatan bahsul masail yang lebih luas.

Sedangkan Bahtsul Masail Kubro selain diikuti oleh seluruh santri putra juga dibimbing oleh para ustadz senior yang sudah lama aktif dalam kegiatan bahsul masail NU baik di tingkat lokal maupun nasional. Lihat: Galeri foto untuk kegiatan Bahtsul Masail Al-Khoirot

SUMBER RUJUKAN SOLUSI HUKUM

Sumber rujukan yang diambil sebagai jawaban atas permasalahan yang diajukan adalah Al-Quran, hadits, ijmak ulama, qiyas, dan pendapat para mujtahid yang terdapat dalam karya-karya mereka dalam berbagai kitab-kitab salaf (al-kutub al-turotsiyah) baik dalam bidang studi tafsir, syarah hadits, fiqih, dan lainnya.

Umumnya rujukan utama dan menjadi prioritas adalah jawaban yang berdasarkan pada kitab-kitab madzhab Syafiโ€™i. Dalam kondisi tertentu, kitab salaf dari madzhab lain juga digunakan apabila dipandang mengandung unsur kemaslahatan umum. Bahkan, pendapat-pendapat dari ulama muashir (kontemporer) pun dipakai apabila dapat memberikan solusi pada kebutuhan umat dan selagi memiliki argumen yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

BEDA BAHTSUL MASAIL DAN MAJELIS FATWA

Dari uraian di atas, orang akan menyimpulkan bahwa Bahtsul Masail itu semacam lembaga fatwa. Anggapan itu tidak sepenuhnya salah. Hanya saja ada sedikit perbedaan antara lembaga bahtsul masail dan majelis fatwa. Sementara bahtsul masail dilakukan oleh banyak orang, majelis fatwa biasanya dilakukan oleh sedikit orang bahkan terkadang satu orang. Dan biasanya, Dewan Fatwa dilakukan oleh tokoh agama yang sudah mencapai tingkat keilmuan tertentu atau jabatan tertentu dalam suatu lembaga keilmuan seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), sedangkan bahtsul masail pesantren umumnya diikuti oleh para santri, atau kumpulan para ulama yang dalam kesehariannya tidak terikat dalam satu lembaga.

BAHTSUL MASAIL ANTAR PESANTREN

Bahtsul Masail Al-Khoirot juga aktif mengikuti kegiatan bahtsul masail yang dilakukan di berbagai pesantren di kabupaten/kota Malang.

Secara berkala, bahtsul masail juga diadakan antar pesantren salaf yang lokasinya saling berdekatan. Misalnya, santri Al-Khoirot secara rutin mengikuti bahtsul masail yang diadakan oleh pesantren salaf yang ada di kabupaten/kota Malang. Lokasi bahtsul masail biasanya berganti-ganti sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Biasanya setiap pesantren yang sedang menjadi tuan rumah perhelatan bahtsul masail akan mengirimkan undangan kepada pesantren lain yang dikenal aktif program bahsul masailnya dengan menyertakan masalah-masalah yang akan dibahas sehingga pesantren yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut memiliki waktu untuk mempersiapkan jawaban sebelum menghadiri acara. Delegasi yang dikirim oleh setiap pesantren umumnya antara 3 sampai 10 orang.

BAHTSUL MASAIL ANTAR-ULAMA

Dari tradisi bahtsul masail yang sudah mengakar di kalangan pesantren salaf, baik dalam lingkungan internal sebuah pesantren, maupun kegiatan bahtsul masail antar-pesantren, maka merupakan konsekuensi logis apabila kegiatan ini juga dilakukan di kalangan yang lebih tinggi yaitu bahtsul masail di kalangan para ulama pesantren.

Bahtsul masail antar para ulama pesantren salaf ini umumnya dilakukan sebagai kegiatan resmi atau tidak resmi.

Yang dimaksud kegiatan resmi adalah aktivitas yang dilakukan oleh Nahdlatul Ulama pusat yang biasanya bersamaan dengan event resmi muktamar NU. Sedangkan kegiatan tidak resmi biasanya merupakan kegiatan rutin antar-ulama baik diadakan oleh pengurus NU tingkat wilayah, cabang dan ranting atau oleh lembaga persatuan ulama.

HASIL BAHTSUL MASAIL YANG DIBUKUKAN

Hasil bahtsul masail baik tingkat internal pesantren ataupun tingkat nasional sudah banyak dibukukan. Baik oleh pesantren masing-masing maupun oleh lembaga resmi di bawah Nahdlatul Ulama. Salah satu produk bahtsul masail NU yang sudah dibukukan dengan judul yang cukup panjang: Ahkamul Fuqaha fi Muqarrarat Muktamarat Nahdlatul Ulama (ุฃุญูƒุงู… ุงู„ูู‚ู‡ุงุก ููŠ ู…ู‚ุฑุฑุงุช ู…ุคุชู…ุฑุงุช ู†ู‡ุถุฉ ุงู„ุนู„ู…ุงุก) โ€“ Solusi Problematika Aktual Hukum Islam Keputusan Muktamar, Munas, dan Konbes Nahdlatul Ulama (1926 โ€“ 2004 M) Dari judul ini dapat diketahui bahwa isi buku ini merupakan hasil bahsul masail NU dari sejak tahun 1926 sampai 2004 atau 78 tahun. Buku ini diterbitkan oleh Lajnah Taโ€™lif wan Nasyr (LTN NU) Jawa Timur dan Khalista Surabaya. Dengan tebal 717 halaman, buku ini cukup memuat hasil bahtsul masail yang dapat memberi pencerahan pemabacanya akan masalah aktual hukum Islam.

Pondok Pesantren Sidogiri, pesantren salaf murni tertua dan terbesar di Indonesia, juga menerbitkan buku kumpulan hasil bahtsul masail internal dengan judul Buku Besar Keputusan Bahtsul Masail: Santri Salaf Menjawab buku dengan tebal 1074 halaman ini diterbitkan oleh Lembaga Kajian Fikih Pondok Pesantren Sidogiri dan Pustaka Sidogiri dan menjadi salah satu buku terlaris terbitan Pustaka Sidogiri.

Sedangkan Pondok Pesantren Al-Khoirot masih sedang dalam proses mendokumentasikan setiap hasil bahtsul masail yang dilakukannya yang rencananya akan dibukukan pada saatnya nanti.

Last but not least, bahtsul masail merupakan kajian ilmiah pesantren salaf yang harus tetap, terus, dan perlu dilestarikan bahkan ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya bukan hanya untuk meningkatkan kualitas keilmuan para santri tapi juga untuk memenuhi harapan masyarakat akan hasil produk hukum syariah aktual.[]

โ†ง

Download Kitab Kuning

$
0
0

kitab kuning download
Kitab Kuning adalah istilah untuk kitab literatur dan referensi Islam dalam bahasa Arab klasik meliputi berbagai bidang studi Islam seperti Quran, Tafsir, Ilmu Tafsir, Hadits, Ilmu Hadits, Fiqih, Ushul Fiqih, Kaidah Fiqih, Tauhid, Ilmu Kalam, Nahwu dan Sharaf atau ilmu lughah termasuk Maโ€™ani Bayan Badiโ€™ dan Ilmu Mantik, Tarikh atau sejarah Islam, Tasawuf, Tarekat, dan Akhlak, dan ilmu-ilmu apapun yang ditulis dalam Bahasa Arab oleh para ulama dan intelektual muslim klasik.

CATATAN: Kitab kuning yang dikaji secara reguler di Pondok Pesantren Al-Khoirot lihat di sini.

DAFTAR ISI

  1. Jenis Bahasa Arab
    1. Bahasa Arab Klasik
    2. Bahasa Arab Modern
    3. Bahasa Arab Amiyah (Dialek Lokal)
  2. Apa Itu Kitab Kuning
  3. Download Kitab Terjemah Indonesia
    1. Download Kitab Kuning Terjemah Tingkat Dasar
      1. Al-Quran, Tafsir, Ilmu Tafsir
      2. Hadits, Ilmu Hadits
      3. Tasawuf dan Akhlak
      4. Fiqih, Ushul Fiqih
      5. Ilmu Bahasa Arab
      6. Aqidah
      7. Sejarah
    2. Download Kitab Terjemah Tingkat Lanjut
      1. Terjemah Sahih Bukhari
      2. Terjemah Sahih Muslim
      3. Terjemah Riyadush Sholihin
      4. Terjemah Al-Umm Imam Syafiโ€™i
      5. Terjemah Fathul Bari Syarah Bukhari
      6. Terjemah Riyadush Sholihin Nawawi
      7. Terjemah Fathul Muin
      8. Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu oleh Wahbah Zuhaili
      9. Terjemah Fiqih Sirah Al-Buti
      10. Terjemah Kitab-kitab Qardhawi
      11. Terjemah Kitab-kitab Wahabi Salafi
  4. Download Kitab bahasa Arab
    1. Al-Quran
    2. Ilmu Al-Quran
    3. Tafsir
    4. Ilmu Tafsir
    5. Hadits
    6. Ilmu Hadits
    7. Fiqih
    8. Ushul Fiqih
    9. Akidah
    10. Wahabi
    11. Lughah
    12. Tarikh โ€“ Biografi โ€“ Sejarah
    13. Tasawuf
    14. Akhlak
    15. Ghaib: Jin dan Malaikat
  5. Maktabah Syamilah
  6. Pemalsuan Isi Kitab Oleh Wahabi

Kitab Kuning


APA ITU KITAB KUNING

Disebut Kitab Kuning karena dulunya kitab-kitab tersebut dicetak pada kertas berwarna kuning. Baik cetakan dalam negeri atau cetakan luar negeri (Beirut).

Walaupun saat ini sebagian besar sudah dicetak pada kertasย  berwarna putih, namun nama kitab kuning tetap dipakai dan lebih populer daripada sebutan lain. Bahkan, kitab versi digital pun tetap disebut kitab kuning.

Istilah lain dari Kitab Kuning adalah kitab gundul atau kitab klasik. Di negara Arab, kitab kuning disebut dengan Kitab Turats (Turos).

Pada perkembangannya, kitab kuning tidak hanya terbatas pada kitab-kitab yang ditulis oleh ulama klasik yang hidup di abad pertengahan, tapi juga mencakup pada kitab-kitab yang ditulis oleh ulama kontemporer yang meliputi bidang studi keislaman (Islamic Studies).

Perlu juga dicatat, bahwa kitab kuning dikaji secara mendalam hanya di Pondok Pesantren yang bersistem salaf. Sedangkan di pesantren yang bersistem modern, seperti Gontor dan semacamnya, kitab kuning tidak dipelajari secara detail atau bahkan tidak dikaji sama sekali. Itulah antara lain yang akan membedakan hasil keluaran pesantren salaf dan modern. Lulusan pesantren salaf lebih mahir dan menguasai kitab kuning dan mumpuni di bidang hukum syariah (fiqih Islam, tafsir, dan hadits) sedangkan keluaran pesantren modern umumnya hanya bisa berbicara bahasa Arab modern. Dengan kata lain, kalau pesantren salaf lebih menekankan pada kemampuan bahasa Arab tulis (writing) dan baca (reading), maka pondok modern lebih menekankan pada kemampuan bahasa Arab bicara (speaking).

Idealnya, sebuah pesantren mengombinasikan sistem yang ada di pesantren salaf dan modern. Sehingga santri mampu berbicara bahasa Arab dengan lancar dan memiliki wawasan keilmuan Islam yang mendalam.

DOWNLOAD KITAB KUNING TERJEMAH INDONESIA

Dengan tibanya era digital, maka semua didigitalkan (digitalised) termasuk kitab kuning. Kitab kuning digital bisa saja dalam dengan cara ditulis kembali secara manual dalam format MS Word (doc, docx), dan pdf. Bisa juga dalam dengan cara discan dalam format pdf atau djvu. Anda dapat mendownload kitab-kitab kuning digital tersebut di sini secara gratis tanpa perlu ijin. Semoga bermanfaat.

Berikut terjemahan kitab-kitab yang biasa dikaji di pesantren salaf meliputi berbagai bidang studi seperti fikih, tasawuf, akhlak, tafsir, hadits, tarikh, dan lain-lain. Kitab dibagi menjadi dua jenis yaitu kitab dasar dan tingkat lanjut.

Untuk membuka dan membaca berkas DJVU dan CHM panduannya lihat di sini.


TERJEMAH KITAB KUNING DASAR

Kitab kuning dasar adalah kitab yang biasa dikaji untuk santri pesantren salaf tingkat dasar yaitu Madrasah Diniyah Ibtidaiyah atau tingkat Iโ€™dad, Ula dan Wustho.

Quran, Tafsir, Ilmu Tafsir

โ€“ Terjemah Al-Quran
โ€“ Tafsir Jalalain
โ€“ Terjemah Matan Tajwid Tuhfatul Atfal

Hadits dan Ilmu Hadits

โ€“ Bulughul Maram Ibnu Hajar Asqolani
โ€“ Hadits Arbain Nawawi
โ€“ Ilmu Mustholah Hadits

Tasawuf dan Akhlak

โ€“ Terjemah Al-Hikam Syaikh Athoillah
โ€“ Terjemah Minhajul Abidin Imam Ghazali
โ€“ Nashoihul Ibad
โ€“ Terjemah Ta[limul Mutaโ€™allim Az-Zarnuji

Fiqih

โ€“ Terjemah Matan Taqrib (Fiqih)
โ€“ Terjemah Safinatun Naja (Fiqih)
โ€“ Terjemah Sullam Taufiq
โ€“ Hukum Waris Islam

Gramatika Bahasa Arab

โ€“ Terjemah Matan Jurmiyah (Nahwu)
โ€“ Terjemah Nazham Imrithi Jilid 1
โ€“ Terjemah Nazham Imrithi Jilid 2
โ€“ Terjemah Nazham Maqsud
โ€“ Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia

Aqidah

โ€“ Terjemah Jawahirul Kalamiyah (Tauhid)
โ€“ Terjemah Aqidatul Awam (Tauhid)
โ€“ Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja)
โ€“ Buku Pintar Berdebat dengan Wahabi โ€“ Idrus Romli

Sejarah

โ€“ Nurul Yaqin


TERJEMAH KITAB TINGKAT LANJUT (ADVANCED)

Berikut kitab-kitab kuning tingkat lanjut (mabsutot, mutowwalat) yang dapat didownload. Format berkas adalah pdf dan djvu.

TERJEMAH KITAB SAHIH BUKHARI (PDF)

โ€“ Jilid 1
โ€“ Jilid 2
โ€“ Jilid 3
โ€“ Jilid 4
โ€“ Jilid 5
โ€“ Jilid 6
โ€“ Jilid 7

TERJEMAH KITAB SAHIH MUSLIM (DJVU)

Terjemah Sahih Muslim
Jilid: 6 (lengkap)
Penyusun: Imam Muslim
Penerjemah: Fachruddin HS
Penerbit: Bulan Bintang Jakarta
Format file: Djvu

โ€“ Jilid 1
โ€“ Jilid 2
โ€“ Jilid 3
โ€“ Jilid 4
โ€“ Jilid 5
โ€“ Jilid 6


TERJEMAH RIYADUSH SHOLIHIN IMAM NAWAWI

โ€“ Jilid 1
โ€“ Jilid 2


Kitab Al-Umm Imam Syafiโ€™i

Terjemah Al-Umm ini ada dua versi. Versi lengkap dan versi ringkasan. Terjemah lengkap dialihkan ke dalam format digital langsung dari versi cetaknya dengan scanning.

Terjemah versi lengkap

Nama: Al-Umm Kitab Induk
Karangan: Al-Imam Asy-Syafiโ€™i
Terjamahan: Prof. TK. H. Ismail Yakub, Sh., MA.
Penerbit: Victory Agence, Kuala Lumpur, Malaysia

Terjemah versi Ringkasan

Judul: Ringkasan Kitab Al-Umm
Penerjemah: Husain Abdul Hamid Abu Nashir Nail

โ€“ Kitab Al-Umm Jilid 1 Ringkasan | Versi Lengkap
โ€“ Kitab Al-Umm Jilid 2 Ringkasan | Versi Lengkap
โ€“ Kitab Al-Umm Jilid 3 Ringkasan | Versi Lengkap
โ€“ Kitab Al-Umm Jilid 4 Versi Lengkap
โ€“ Kitab Al-Umm Jilid 5 Versi Lengkap
โ€“ Kitab Al-Umm Jilid 6 Versi Lengkap
โ€“ Kitab Al-Umm Jilid 7 Versi Lengkap
โ€“ Kitab Al-Umm Jilid 8 Versi Lengkap
โ€“ Kitab Al-Umm Jilid 9 Versi Lengkap
โ€“ Kitab Al-Umm Jilid 10
โ€“ Kitab Al-Umm Jilid 11 Versi Lengkap


2. Terjemah Kitab Fathul Bari Ibnu Hajar Al-Asqolani

โ€“ Fathul Bari Jilid 1
โ€“ Fathul Bari Jilid 2
โ€“ Fathul Bari Jilid 3
โ€“ Fathul Bari Jilid 4
โ€“ Fathul Bari Jilid 5
โ€“ Fathul Bari Jilid 6
โ€“ Fathul Bari Jilid 7
โ€“ Fathul Bari Jilid 8


TERJEMAH RIYADHUS SHOLIHIN IMAM NAWAWI

โ€“ Jilid 1
โ€“ Jilid 2

TERJEMAH KITAB FATHUL MUIN

Nama kitab: Terjemah Fathul Muin
Jilid: 12 jilid (tamat)
Penyusun: Al-Malibari
Bidang Studi: Fiqih
Penerjemah: Abul Hiyadh
Penerbit: Al-Hidayah Surabaya
Format file: Djvu

โ€“ Jilid 1
โ€“ Jilid 2:
โ€“ Jilid 3:
โ€“ Jilid 4:
โ€“ Jilid 5:
โ€“ Jilid 6:
โ€“ Jilid 7:
โ€“ Jilid 8:
โ€“ Jilid 9:
โ€“ Jilid 10:
โ€“ Jilid 11:
โ€“ Jilid 12:


AL-FIQHUL ISLAMI WA ADILLATUHU KARYA WAHBAH ZUHAILI

Mohon maaf, untuk kitab karya Wahbah Zuhaili ini adalah versi aslinya dalam bahasa Arab, bukan terjemahannya.

โ€“ Jilid 1
โ€“ Jilid 2
โ€“ Jilid 3
โ€“ Jilid 4
โ€“ Jilid 5
โ€“ Jilid 6
โ€“ Jilid 7
โ€“ Jilid 8

3. Terjemah Fiqih Sirah oleh Said Ramadan Al-Buti

โ€“ Fiqih Sirah


Terjemah Kitab-kitab karya Syekh Yusuf Qardhawi

โ€“ Halal Haram dalam Islam
โ€“ Fiqih Prioritas
โ€“ Islam Syumul
โ€“ Fiqih Zakat


BUKU TENTANG WAHABI SALAFI

โ€“ Buku Pintar Berdebat dengan Wahabi oleh Idrus Romli
โ€“ Wahabisme: Sebuah Tinjauan Kritis
โ€“ Puluhan kitab ulama Salaf yang dipalsukan Wahabi


DOWNLOAD KITAB DALAM BAHASA ARAB

Berikut kitab-kitab kuning (klasik, turosiyah) dalam bahasa Arab.

Format berkas kitab kuning digital di bawah ini adalah pdf, djvu atau ms word (doc, docx)


AL-QURAN
al-umm


ILMU AL-QURAN

โ€“ Al-Itqan fi Ulum al-Quran Suyuti
โ€“ Mujam Alfadz Al-Quran
โ€“ Adwa al-Bayan fi Idah Al-Quran bil Quran
โ€“ Iโ€™rabul Quran
โ€“ Al-Burhan fi Ulum Al-Quran


TAFSIR

โ€“ Tafsir Jalalain
โ€“ Tafsir Ibnu Katsir
โ€“ Tafsir Tabari
โ€“ Tafsir Qurtubi
โ€“ Tafsir Baidhawi
โ€“ Tafsir Ar-Razi
โ€“ Tafsir Al-Manar
โ€“ Fi Dzilalil Quran Syed Qutub


ILMU TAFSIR

โ€“ Zadut Tafsir fi Ilmi at-Tafsir


HADITS

  1. Sahih Bukhari
  2. Sahih Muslim
  3. Sahih Sunan Abu Daud
  4. Sunan Tirmidzi
  5. Muwattak Malik
  6. Musnad Syafiโ€™i
  7. Musnad Ahmad
  8. Sunan Nasaโ€™i
  9. Sunan Baihaqi
  10. Sunan Ibnu Majah
  11. Sahih Ibnu Hibban


ILMU HADITS


FIQIH

KITAB UTAMA MADZHAB SYAFIโ€™I

  1. Al-Imla Syafiโ€™i
  2. Ar-Risalah Syafiโ€™i
  3. Al-Umm Syafiโ€™i
    1. Mukhtashar Muzani
    1. Al-Hawi Mawardi
    2. Nihayatul Matlab Juwaini
    3. Al-Basith Ghazali
    4. Al-Wasith Ghazali
    5. Al-Wajiz Ghazali
      1. Fathul Aziz Syarah Al-Wajiz Rofiโ€™i
        1. Raudatut Talibin Nawawi
    6. Al-Muharror Rofiโ€™i
    7. Minhajul Thalibin Nawawi
      1. Mughnil Muhtaj Khatib Syarbini
      2. Tuhfatul Muhtaj Ibnu Hajar Haitami
      3. Nihayatul Muhtaj Ar-Ramli
      4. Kanzur Raghibin Al-Mahalli
  4. Al-Muhadzab Syairazi
    1. Al-Majmuk Nawawi
    2. Al-Bayan Imroni
  5. Matnul Ghayah wat Taqrib Abu Syujak | Baca Online
    1. Kifayatul Akhyar Al-Hashni
    2. Al-Iqnak Syarbini


USHUL FIQIH

  1. Ushul Fiqh Syafiโ€™i


AKIDAH AHLUSSUNNAH

  1. Aqidatul Awam | Baca Online
  2. Husunul Hamidiyah


AKIDAH WAHABI

  1. Kitab at Tauhid Ibnu Abdil Wahab
  2. Kashf as-Syubhat Ibnu Abdil Wahab


LUGHAH (NAHWU & SHARAF)

Kebanyakan link di bawah untuk versi online. Bukan download.

  1. Matan Al-Jurumiyah | Baca Online
  2. Nadzam Imriti
  3. Nadzam Maqsud
  4. Mutammimah
  5. Alfiyah Ibnu Malik
  6. Jauharul Maknun fil Balaghah
  7. Sullamul Munawraq fil Mantiq


TARIKH โ€“ BIOGRAFI โ€“ SEJARAH

โ€“ Siyar Aโ€™lam An-Nubala (25 jilid) oleh Al-Dzahabi
โ€“ Al-Muntadzam fi Tarikh Al-Muluk wa Al-Umam (19 jilid) karya Abul Faraj Ibnul Jauzi
โ€“ Asad Al-Ghayah fi Makrifat Al-Shohabah oleh Ibnul Atsir.
โ€“ Al-Istiโ€™ab fi Makrifil Ashab oleh Ibnu Abdil Bar
โ€“ Al-Istidzkar oleh Ibnu Abdil Bar
โ€“ Al-Bidayah wa AAl-Nihayah (21 Jilid) oleh Ibnu Katsir

Tahdzibul Asma wal Lughot Imam Nawawi

โ€“ Juz 1
โ€“ Juz 2
โ€“ Juz 3
โ€“ Juz 4
โ€“ Juz 5


TASAWUF


AKHLAK

  1. Talimul Mutaallim Zarnuji
  2. Akhlakul Muslim wal Muslimah


ALAM GHAIB

  1. Alamul Jinn was Syayatin
  2. Tafsir Ahlam Ibnu Sirin (Tafsir Mimpi)
  3. Tafsir Ahlam Nabulsi (Tafsir Mimpi)


MAKTABAH SYAMILAH

kitab kuning

Digitalisasi Kitab Kuning pertama kali dilakukan oleh Maktabah Syamilah. Oleh karena itu, umat Islam, khususnya kalangan santri, harus berterima kasih pada siapapun yang memprakarsai proyek digitalisasi kitab kuning ini. Namun demikian, kalangan Ahlussunnah harus tetap berhati-hati dengan kitab-kitab digital yang berasal dari Maktabah Syamilah karena konon sosok yang berada di balik proyek ini adalah aktivis atau simpatisan gerakan Wahabi. Software ini pada mulanya diterbitkan oleh jaringan dakwah Salafi Wahabi (Sawah) di dunia Maya, yaitu โ€œwww.shamela.wsโ€ dan โ€œ www.almeshkat.com.โ€

Sebenarnya tidak ada masalah apakah Maktabah Syamilah itu diinisiasi oleh aktivis Wahabi atau bukan sepanjang tidak ada pengrusakan atau perubahan dalam konten atau isi kitab tersebut.

Yang menjadi problem adalah ada sebagian dari kandungan kitab yang dirubah oleh mereka, khususnya yang isinya tidak sesuai dengan akidah Wahabyah. Beberapa fakta yang pernah diteliti:


PERUBAHAN, PENGHAPUSAN DAN PEMALSUAN ISI KITAB OLEH WAHABI

Penting: Ash-Shawi wafat tahun 1214 Hijriah, sedangkan Ibnu Abdil Wahhab wafat pada 1206 hijriah / 1793 Masehi.

1. Dalam Tafsir Ash-Shawi (Showi) โ€˜ala Tafsir Al-Jalalain (ุชูุณูŠุฑ ุงู„ุตุงูˆูŠ) karya Syaikh Ahmad bin Muhammad Ash-Shawi al-Maliki (wafat 1214 H) tafsir QS Fathir ayat 8 yang sudah dipalsukan dan dihapus oleh Wahabi Salafi antara lain adalah cetakan โ€œDarul Fikrโ€ tahun 1993 jilid 3 halaman 397 tertulis:

ูˆ ู‚ูŠู„ : ู‡ุฐู‡ ุงู„ุฃูŠุฉ ู†ุฒู„ุช ููŠ ุงู„ุฎูˆุงุฑุฌ ุงู„ุฐูŠู† ูŠุญุฑููˆู† ุชุฃูˆูŠู„ ุงู„ูƒุชุงุจ ูˆ ุงู„ุณู†ุฉ , ูˆ ูŠุณุชุญู„ูˆู† ุจุฐู„ูƒ ุฏู…ุงุก ุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ูˆ ุฃู…ูˆุงู„ู‡ู… , ู„ู…ุง ู‡ูˆ ู…ุดุงู‡ุฏ ุงู„ุฃู† ูู‰ ู†ุธุงุฆุฑู‡ู…โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ.. ูŠุญุณุจูˆู† ุฃู†ู‡ู… ุนู„ู‰ ุดูŠุฆ

(Artinya: Artinya: Dikatakan: Ayat ini diturunkan terkait kaum Khawarij yang merubah takwil kitab dan sunnah. Dengan itu mereka menghalalkan darah dan harta umat Islam. Hal itu bisa dibuktikan, karena adanya suatu kesaksian pada bangsa mereka saat ini __ bagian yang dihapus di sini ___ Mereka mengira bahwa mereka berkuasa atas sesuatu.)

Wahabi menghapus kalimat: ูˆ ู‡ู… ูุฑู‚ุฉ ุจุฃุฑุถ ุงู„ุญุฌุงุฒ ูŠู‚ุงู„ ู„ู‡ู… ุงู„ูˆู‡ุงุจูŠุฉ (Artinya: Mereka adalah golongan orang-orang yang berasal dari tanah Hijaz (sekarang Saudi). Golongan tersebut dinamakan โ€œWahabiyyahโ€)

Scan gambar 1 teks kitab Shawi Palsu yang dihapus sebagian isinya:

showi palsu

Scan gambar 2 teks kitab Shawi Palsu yang dihapus sebagian isinya:
Diterbitkan oleh Dar al Kutub al Ilmiyyah;

showi palsu2

Terjemah tulisan yang ditnadai warna merah sbb:
โ€œMenurut satu pendapat; ayat ini turun tentang kaum Khawarij yang telah merusak takwil al-Qurโ€™an dan Sunnah, yang untuk tujuan itu mereka menghalalkan darah orang-orang Islam dan harta-hata mereka. Kenyataan ini sebagaimana terbukti di masa sekarang, sebuah kelompok yang sama persis dengan kaum Khawarij tersebut; mereka adalah kelompok yang berada di negeri Hijaz, mereka dinamakan dengan kelompok Wahhabiyyah, mereka menganggap diri mereka di atas kebenaran, padahal sesungguhnya mereka adalah orang-orang pendusta. Mereka telah dijerumuskan oleh setan, hingga setan itu telah menjadikan mereka lupa dari mengingat Allah. Mereka itu adalah golongan setan, dan sesungguhnya golongan setan adalah golongan yang merugi, kita minta kepada Allah semoga Allah menghancurkan merekaโ€.

Scan gambar teks (naskah) Tafsir Showi yang asli 1:

showi asli

Scan gambar teks (naskah) Tafsir Showi yang asli 2:
Diterbitkan oleh Dar Ihya at turats al Arabi;

showi asli2

Redaksi kitab yang asli sebelum dirubah adalah sebagai berikut:

Tafsir โ€œAsh-Shawi โ€˜ala Tafsir Al-Jalalainโ€ yang masih asli dan belum ditahrif oleh Wahabi Salafi adalah cetakan pertama โ€œDarul Fikrโ€ terbitan tahun 1988 jilid 5 halaman 119

ูˆ ู‚ูŠู„ : ู‡ุฐู‡ ุงู„ุฃูŠุฉ ู†ุฒู„ุช ููŠ ุงู„ุฎูˆุงุฑุฌ ุงู„ุฐูŠู† ูŠุญุฑููˆู† ุชุฃูˆูŠู„ ุงู„ูƒุชุงุจ ูˆ ุงู„ุณู†ุฉ , ูˆ ูŠุณุชุญู„ูˆู† ุจุฐู„ูƒ ุฏู…ุงุก ุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ูˆ ุฃู…ูˆุงู„ู‡ู…, ู„ู…ุง ู‡ูˆ ู…ุดุงู‡ุฏ ุงู„ุฃู† ูู‰ ู†ุธุงุฆุฑู‡ู… ูˆ ู‡ู… ูุฑู‚ุฉ ุจุฃุฑุถ ุงู„ุญุฌุงุฒ ูŠู‚ุงู„ ู„ู‡ู… ุงู„ูˆู‡ุงุจูŠุฉ ูŠุญุณุจูˆู† ุฃู†ู‡ู… ุนู„ู‰ ุดูŠุฆ

(Artinya: Dikatakan bahwa ayat tersebut di atas diturunkan pada kaum Khawarij, yaitu golongan orang-orang yang suka mentahrif (merubah) Al-Qurโ€™an dan Hadits Nabi. Dengan demikian, mereka menghalalkan darah dan harta kaum muslimin. Hal itu bisa dibuktikan, karena adanya suatu kesaksian pada bangsa mereka saat ini. Mereka adalah golongan orang-orang yang berasal dari tanah Hijaz (sekarang Saudi). Golongan tersebut dinamakan โ€œWahabiyyahโ€. Mereka mengira bahwa mereka berkuasa atas sesuatu.)
Lebih detail lihat di sini.

2. Menurut penelitian penulis, ada 38 kitab yang telah terbukti mengalami pemalsuan. Padahal ini belum lagi yang lain yang jumlahnya banyak. Diantaranya: 1. Shahih bukhari 2. Shahih muslim 3. Shahih at-turmudzi 4. Musnad imam ahmad 5. Tarikh al-yaโ€™qubi 6. Nahj al-balaghah 7. Syarh aqaid an-nasafi 8. Al-kasykul wal mukhallah 9. Iqtidhas shirat al-mustaqim 10. Ahwalul qubur, ibn rajab 11. Al-bahr al-muhith 13. As-shawaiqul muhriqah 14. Diwan al-mutanabbi 15. Akhbarul himaqi wal mughaffilin 16. Hayatul muhammad 17. Thabaqatul muโ€™tazilah 18. Al-ibanah, asyโ€™ari 19. Majmaโ€™ al-bayan 20. Mukhtashar tarikh ad-dual 21. Al-aghani, abul faraj 22. Muqatil at-thalibin 23. At-thabaqat, ibn saโ€™ad 24. Syarh an-nahj, al-muโ€™tazili 25. Tathir al-jinan 26.Al-maโ€™arif, ibn qutaibah 27. Tarikh at-thabari 28. Hasiyah as-shawi ala tafsir jalalain 29. Aqidatus salaf ashabul hadits 30. Syarh al-aqidah at-thahawiyah 31. Al-adzkar, an-nawawi 32.Tafsir al-kasyaf, az-zamahsyari 33. Diwanul imam syafiโ€™i 34. Al-fawaid al-muntakhabat 35. Tafsir ruhul maโ€™ani 36. Hasiyah ibnul abidin 37. Majmuโ€™ fatawa, ibn taimiyah 38. Nihayah al-qaul al-mufid. Lebih detail lihat di sini.

3. Mengapa kelompok Wahabi berani merubah isi kitab yang notabene merupakan karya ilmiah? Bukankah itu merupakan pengkhianatan intelektual dan kebohongan publik? Bagi Wahabi, itu bukan kebohongan tapi merupakan strategi. Dan itu legal dan sah. Setidaknya itulah fatwa dari ulama mereka yaitu Ibnu Baz dan Alu Syaikh. Lebih detail lihat di sini.

Kalau pegiat Wahabi berani merubah kitab kuning yang versi cetak, maka tentu mereka akan lebih berani merubah versi digitalnya karena lebih mudah. Untuk itu, harap tetap hati-hati dan waspada dalam memakai kitab-kitab versi digital karena mayoritas berasal dari koleksi yang dibuat oleh kalangan Salafi Wahabi (Sawah) walaupun bukan berarti kita harus menjauhi kitab-kitab tersebut sama sekali.

Sekaligus ini menjadi pembelajaran bagi kita, Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja), agar lebih proaktif dalam membangun dan melindungi akidah Aswaja.

Cara Membuka File CHM di Windows

  1. Klik kanan pada file CHM tersebut dan klik Properties
  2. Klik tombol Unblock yang berada pada posisi bawah dan klik Apply
  3. Buka kembali file format CHM tadi, maka akan terbuka seperti kita membuka file pdf dengan Adobe reader atau sejenisnya
โ†ง

Bahasa Arab Amiyah

$
0
0

Bahasa Arab Amiyah
Bahasa Arab Amiyah (ุงู„ู„ู‡ุฌุฉ ุงู„ุนุงู…ูŠุฉ) adalah bahasa Arab percakapan dialek khas setiap daerah atau negara tertentu yang digunakan di setiap negara pengguna bahasa Arab. Bahasa Arab lokal ini ada dua jenis: bahasa Arab Amiyah dan Lughah Mahalliyyah (ุงู„ู„ุบุฉ ุงู„ู…ุญู„ูŠุฉ). Sementara bahasa Arab Amiyah adalah bahasa khas yang dipakai dalam percayakapan sehari-hari di setiap negara pengguna bahasa Arab, bahasa Arab mahaliyah (Arab lokal) adalah lebih spesifik lagi yakni bahasa Arab yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari di kalangan suku atau kabilah Arab tertentu.

DAFTAR ISI

  1. Bahasa Arab Lokal (Mahaliyah)
  2. Bahasa Arab Amiyah (BAA)
  3. Manfaat Bahasa Arab Amiyah (Lokal)
  4. Contoh Perbedaan Bahasa Arab Resmi, Amiyah Mesir Dan Arab Saudi
  5. Bahasa Arab Modern
  6. Bahasa Arab Klasik


BAHASA ARAB LOKAL (LUGHAH MAHALIYAH)

Bahasa Arab lokal (lughah mahaliyah) adalah bahasa Arab dialek setiap daerah dalam satu negara yang keberadaannya terbatas di suatu tempat atau distrik tertentu atau antara penduduk suatu daerah. Kabilah-kabilah yang hidup terpisah dari dunia akan memiliki bahasa Arab yang unik.

Bahasa Arab lokal berbeda karena ia tidak memiliki popularitas yang dikenal dunia dan tidak ada seorang pun yang dapat berbicara memakai bahasa ini kecuali penduduk atau kabilah kawasan ini. Akan tetapi melihat pada perkembangan dan komunikasi antara peradaban, maka bahasa lokal mulai menghilang ditimpa bahasa Arab dunia dan resmi (al-lughah al-fushha).

Sebagian dialek amiyah lokal dianggap sebagai bahasa lokal yang terpisah.


BAHASA ARAB AMIYAH (BAA)

Saat ini bahasa Arab memiliki logat amiyah (ุงู„ู„ู‡ุฌุฉ ุงู„ุนุงู…ูŠุฉ) yang beraneka ragam. BAA tidak memiliki kaidah nahwu, kaidah sharaf, atau kamus untuk kosa kata dan kalimatnya juga tidak ada cara untuk menuliskannya. Sebagian dialek amiyah lebih dekat dengan bahasa Arab standar (ุงู„ู„ุบุฉ ุงู„ุนุฑุจูŠุฉ ุงู„ูุตุญูŠ) dibanding yang lainnya.

Sebagian logat amiyah adalah logat hijaziyah, hailiyah, qushaimiyah, najdiyah, badawiyah, najdiyah badawiyah, badawiyah libiyah, badawiyah syamiyah, logat suriyah, lubnaniyah, yamaniyah. Logat yamaniyah terdiri dari Yaman, bagian selatan dari Arab Saudi, dan kawasan Barat Oman. Logat Syarqiyah terdiri dari bagian timur kerajaan Arab Saudi, Kuwait, Emirat Arab, Oman, Yordania, Bahrain, Qatar, Mesir, Al Jazair, Maroko, Tunisia, Libia. Beberapa logat berkumpul dari mereka yang berlokasi di Tunisia timur, lembah Al-Jazair Timur sampai Iskandariya barat, Irak, Sudan, Hasaniya, Djibouti, dan Palestina.


MANFAAT BAHASA ARAB AMIYAH (LOKAL)

Seperti dijelaskan di atas, Bahasa Arab Amiyah (BAA) bervariasi dan berbeda-beda dari satu negara ke negara lain. Oleh karena itu, manfaatnya tidaklah begitu banyak kecuali sekedar untuk komunikasi lisan dengan masyarakat lokal.

Manfaat yang bisa dirasakan dari menguasai BAA adalah untuk keperluan pekerjaan terutama pekerjaan yang memerlukan komunikasi intensif dengan penduduk di negara tersebut seperti kerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) atau domestic helper (DH) atau sebagai pengusaha atau turis agar bisa berkomunikasi lebih personal dengan rekan bisnis di negara yang dituju.

Belajar BAA yang terbaik adalah dengan datang langsung ke negara yang dituju. Misalnya, apabila ingin belajar bahasa Arab dialek Mesir, maka datanglah ke Mesir; belajar Arab Amiyah Saudi datanglah ke Arab Saudi, dan seterusnya.

Walaupun ada perbedaan antara BAA (Bahasa Arab Amiyah) dan BAM (Bahasa Arab Modern) atau BAK (Bahasa Arab Klasik) namun banyak juga persamaannya. Oleh karena itu, orang yang menguasai bahasa Arab modern akan jauh lebih mudah belajar bahasa Arab lokal.

***

CONTOH PERBEDAAN BAHASA ARAB RESMI, AMIYAH MESIR DAN ARAB SAUDI

Bahasa Arab Sehari-hari Dialek Modern Standar, Logatย (Arab Amiyah) Saudi dan Mesir

Perhatikan: dalam Bahasa Arab Amiyah Mesir, pengucapan jim (ุฌ ) adalah โ€˜gaโ€™ sedang qaf (ู‚) adalah โ€˜aโ€™

ู…ูŽุนู’ู†ูŽู‰

Arti

ู…ูŽุตู’ุฑููŠูŽุฉ

Bhs Amiyah Mesir

ุณูŽุนููˆู’ุฏููŠูŽุฉ

Bhs Amiyah Saudi

ูฐููุตู’ุญู‰

Bhs Arab resmi

Selamat atas kalian ุงู„ุณูŽู‘ู„ุงูŽ ู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุงู„ุณูŽู‘ู„ุงูŽ ู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุงู„ุณูŽู‘ู„ุงูŽ ู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’
Selamat datang ุฃูŽู‡ู’ู„ุฃ ูˆูŽ ุณูŽู‡ู’ู„ุฃ ุฃูŽู‡ู’ู„ุฃ ูˆูŽ ุณูŽู‡ู’ู„ุฃ ุฃูŽู‡ู’ู„ุฃ ูˆูŽ ุณูŽู‡ู’ู„ุฃ
Selamat pagi ุตูŽุจูŽุงุญู ุงู„ููˆู’ู„ ุตูŽุจูŽุงุญู ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑู ุตูŽุจูŽุงุญู ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑู
Selamat sore ู…ูŽุณูŽุงุกู ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑู ู…ูŽุณูŽุงุกู ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑู ู…ูŽุณูŽุงุกู ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑู
Selamat tidur ุชูŽุตู’ุจูŽุญู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑู ุชูŽุตู’ุจูŽุญู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑู ุชูŽุตู’ุจูŽุญู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑู
Selamat ( hari-hari besar, โ€˜Ied, tahun baru. Ultah ) ูƒูู„ูู‘ ุณูŽู†ูŽุฉู• ูˆูŽ ุฃู†ู’ุชูŽ ุทูŽูŠูู‘ุจูŒ ูƒูู„ูู‘ ุณูŽู†ูŽุฉู• ูˆูŽ ุฃู†ู’ุชูŽ ุทูŽูŠูู‘ุจูŒ ูƒูู„ูู‘ ุณูŽู†ูŽุฉู• ูˆูŽ ุฃู†ู’ุชูŽ ุทูŽูŠูู‘ุจูŒ
Selamat ( Kelulusan, Nikah, Jabatan, mendapat rezki ) ู…ูŽุจู’ุฑููˆู’ูƒ ู…ูŽุจู’ุฑููˆู’ูƒ ู…ูŽุจู’ุฑููˆู’ูƒ
Apa ุฅููŠู’ู‡ ุฅููŠู’ุด ู…ูŽุง
Mengapa ู„ููŠู’ู‡ ู„ููŠู’ุดู’ ู„ูู…ูŽุงุฐูŽุง
Kapan ุฅูู…ู’ุชูŽู‰ ู…ูŽุชูŽู‰/ย  ๏บ‡๏ปค๏บ—๏ปฐ ู…ูŽุชูŽู‰
Bagaimana ๏บ‡๏บฐ๏ฑ ๏ปฑู’ ูƒููŠู’ูู’ ูƒูŽูŠู’ููŽ
Apa Kabar? ุฅูุฒูŽูŠูŽู‘ูƒู’ ูƒูŽูŠู’ูู’ ุญูŽุงู„ูŽูƒ ูƒูŽูŠู’ููŽ ุญูŽุงู„ููƒูŽ
Bagaimana Kabarmu? ุฅูุฒูŽู‘ูŠู’ ุฃุฎู’ุจูŽุงุฑูŽูƒู’ ุฅูŠู’ุดู’ ุฃุฎู’ุจูŽุงุฑูŽูƒู’ ูƒูŽูŠู’ููŽ ุฃุฎู’ุจูŽุงุฑููƒูŽ
Alhamdulillah baik-baik saja ูƒููˆูŽูŠู’ุณู’ ุงู„ู’ุญูŽู…ุฏู ู„ู„ู‡/ ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูู„ู„ู‡ ูƒูู„ูู‘ ุชูŽู…ูŽุงู… ุจูุฎูŽูŠู’ุฑ ุงู„ู’ุญูŽู…ุฏู ู„ู„ู‡ ุจูุฎูŽูŠู’ุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡
Boleh berkenalan denganmu? ู…ูู…ู’ูƒู†ู’ ุฃุชูŽุนูŽุงุฑูŽูู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒู’ ู…ูู…ู’ูƒูู†ู’ ุฃุชูŽุนูŽุงุฑูŽูู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒู’ ู‡ูŽู„ู’ ูŠูู…ูƒูู†ูู†ููŠ ุฃู†ู’ ุฃุชูŽุนูŽุงุฑูŽููŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ
Silahkan ุฅุชู’ููŽุถูŽู‘ู„ู’ ููŽุถูŽู‘ู„ู’ ุชูŽููŽุถูŽู‘ู„ู’
Siapa namamu? ุฅุณู’ู…ูŽูƒู’ ุฅููŠู’ู‡ ุฅูŠู’ุดู ุงุณู’ู…ูŽูƒู’ ู…ูŽุง ุฅูุณู’ู…ููƒูŽ
Nama saya khalid ุฅูุณู’ู…ููŠู’ ุฎูŽุงู„ูุฏูŒ ุฅูุณู’ู…ููŠู’ ุฎูŽุงู„ูุฏูŒ ุฅูุณู’ู…ููŠู’ ุฎูŽุงู„ูุฏูŒ
Tinggal di mana ุณูŽุงูƒูู†ู’ ูููŠู’ู†ู’ ูˆูŽูŠู’ู†ู’ ุณูŽุงูƒูู†ู’ ุฃูŽูŠู’ู†ูŽ ุชูŽุณู’ูƒูู†ู
Saya tinggal di Silale ูƒูู†ู’ุชู ุณูŽุงูƒูู†ู’ ูููŠ ุณููŠู’ู„ุงูŽู„ููŠ ุฃูŽู†ูŽุง ุณูŽุงูƒูู†ู’ ุจูุณููŠู’ู„ุงูŽู„ููŠ ุฃุณู’ูƒูู†ู ุจูุณููŠู’ู„ุงูŽู„ููŠ
Berapa umurmu ุนูŽู†ู’ุฏูŽูƒู’ ูƒูŽู…ู’ ุณูŽู†ูŽุฉ ูƒูŽู…ู’ ุนูู…ู’ุฑููƒูŽ ูƒูŽู…ู’ ุนูู…ู’ุฑููƒูŽ
Kamu warganegara apa? ุฌูู†ู’ุณููŠูŽู‘ุชูŽูƒู’ ุฅูŠู’ู‡ ุฅููŠู’ุดู’ ุฌูู†ู’ุณููŠูŽุชูŽูƒ ู…ูŽุง ุฌูู†ู’ุณููŠูŽู‘ุชููƒูŽ
Di mana alamatmu ุนูู†ู’ูˆูŽุงู†ูŽูƒู’ ูููŠู’ู† ูˆูŽูŠู’ู†ู’ ุนูู†ู’ูˆูŽุงู†ูŽูƒ ู…ูŽุงุนูู†ู’ูˆูŽุงู†ููƒูŽ
Apa Pekerjaanmu ุจูุชูุดู’ุชูŽุบูŽู„ู’ ุฅูŠู’ู‡ ุฅููŠู’ุดู’ ุดูุบู’ู„ูŽูƒู’ ู…ูŽุง ุดูุบูู„ููƒูŽ
Apa yang sedang engkau kerjakan? ุจูุชูŽุนู’ู…ูู„ู’ ุฅููŠู’ู‡ ุฅููŠู’ุดู’ ุดูŽูˆูู‘ูŠ ุฅูู†ู’ุชูŽ ู…ูŽุงุฐูŽุง ุชูŽูู’ุนูŽู„ู’
Kamu dari mana? ุฅูู†ู’ุชูŽ ู…ูู†ู’ ุฅูŠู’ู† ุฅูู†ู’ุชูŽ ู…ูู†ู’ ุฅูŠู’ู† ู…ูู†ู’ ุฃูŠู’ู†ูŽ ุฃู†ู’ุชูŽ
Kapan kamu datang ุชูŠู’ุฌุฆ ุฅู…ู’ุชู‰ ุฌููŠู’ุชู’ ุฅู…ู’ุชูŽู‰ ู…ูŽุชูŽู‰ ุฌูุฆู’ุชูŽ
Baru saja ู…ูู†ู’ ุดููˆูŽูŠูŽู‘ ู…ูู†ู’ ุดููˆูŽูŠูŽู‘ ู‚ูŽุจูŽู„ูŽ ู‚ูŽู„ููŠู’ู„
Besok datang ketemu saya sebelum dzuhur ุชูุฌููŠ ู„ููŠู’ ุจููƒู’ุฑูŽุฉ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุงู„ุธูู‘ู‡ู’ุฑ ุชูุฌููŠ ู„ููŠู’ ุจููƒู’ุฑูŽุฉ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุงู„ุธูู‘ู‡ู’ุฑ ุชูŽุฌููŠู’ุฆู ู„ููŠู’ ุจููƒู’ุฑูŽุฉ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุงู„ุธูู‡ู’ุฑู
Sekarang ุฏูู„ู’ูˆูŽู‚ู’ุชู ุฏูู„ู’ุญููŠู’ู† ๏บ๏ปต๏ปฆ
Mau pergi ke mana sekarang ู‡ูŽุงุชู’ุฑูŽูˆูŽู‘ุญู’ ูููŠู’ู† ุฏูู„ู’ูˆูŽู‚ู’ุช ูููŠู’ู† ุชูŽุฑูŽุงุญ ุฏูู„ู’ุญููŠู’ู† ุฃูŠู’ู†ูŽ ุณูŽุชูŽุฐู’ู‡ูŽุจู ุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…
Mau apa ุนูŽุงูˆูุฒู’ ุฅูŠู’ู‡ ุฅูŠู’ุดู’ ุชูุจู’ุบูŽู‰ ู…ูŽุงุฐูŽุง ุชูุฑููŠู’ุฏู
Saya mau tidur ุนูŽุงูŠูุฒู’ ุฃู†ูŽุงู… ุฃูŽุจู’ุบูŽู‰ ุงู„ู†ูŽู‘ูˆู’ู… ุฃูุฑููŠู’ุฏู ุฃู†ู’ ุฃู†ูŽุงู…ูŽ
Saya tidak mau apa-apa darimu ู…ูุดู’ ุนูŽุงูŠูุฒู’ ุญูŽุงุฌูŽุฉ ู…ูู†ูŽู‘ูƒ ู…ูŽุง ุฃุจู’ุบูŽู‰ ุญูŽุงุฌูŽุฉ ู…ูู†ูŽู‘ูƒ ู„ุงูŽุฃุฑููŠู’ุฏู ุดูŽูŠู’ุฆู‹ุง ู…ูู†ู’ูƒูŽ
Tunggu sebentar ุฅูุณู’ุชูŽู†ูŽู‘ ุดููˆูŽูŠูŽู‘ ุฅูุณู’ุชูŽู†ูŽู‘ ุดููˆูŽูŠูŽู‘ ุฅู†ู’ุชูŽุธูุฑู’ ู„ูŽุญู’ุธูŽุฉ
Jangan terlambat ู…ูŽุง ุชูุชู’ุฃูŽุฎูŽู‘ุฑู’ุดู ู…ูŽุง ุชูุชู’ุฃูŽุฎูŽู‘ุฑู’ ู„ุงูŽ ุชูŽุชูŽุฃูŽุฎูŽู‘ุฑู’
Saya marah denganmu ุฃู†ูŽุง ุฒูŽุนู’ู„ุงูŽู†ู’ ู…ูู†ูŽู‘ูƒู’ ุฃู†ูŽุง ุฒูŽุนู’ู„ุงูŽู†ู’ ู…ูู†ูŽู‘ูƒู’ ุฃู†ูŽุง ุฒูŽุนู’ู„ุงูŽู†ูŒ ู…ูู†ู’ูƒูŽ
Mengapa marah terhadap saya ุฒูŽุนู’ู„ุงูŽู† ู…ูู†ูู‘ูŠ ูƒูุฏูŽู‡ ู„ููŠู’ู‡ ุฒูŽุนู’ู„ุงูŽู†ู’ ู…ูู†ูู‘ูŠ ู„ููŠู’ุด ู„ูู…ูŽุงุฐูŽุง ุชุบู’ุถูŽุจู ู…ูู†ูู‘ูŠ
Karena kamu terlambat ุนูŽุดูŽุงู† ุชูŽุฃูŽุฎูŽู‘ุฑู’ุชูŽ ุนูŽุดูŽุงู† ุชูŽุฃูŽุฎูŽู‘ุฑู’ุชูŽ ู„ุฃูŽู†ูŽู‘ูƒูŽ ุชูŽุฃูŽุฎูŽู‘ุฑู’ุชูŽ
Saya minta maaf / sorry ุฃูŽู†ูŽุง ู…ูุชูŽุฃูŽุณูู‘ู ุฃู†ูŽุง ุขุณูููŒ ุฃู†ูŽุง ุขุณูููŒ
Maaf / sorry ู…ูŽุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ุดู’ ู…ูŽุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ุดู’ ุขุณูููŒ
Permisi ุนูŽู†ู’ ุฅุฐู’ู†ููƒ ุนูŽู†ู’ ุฅุฐู’ู†ููƒ ุนูŽู†ู’ ุฅุฐู’ู†ููƒ
Permisi / jika kau izinkan ู„ูŽูˆู’ ุณูŽู…ูŽุญู’ุชูŽ ู„ูŽูˆู’ ุณูŽู…ูŽุญู’ุชูŽ ู„ูŽูˆู’ ุณูŽู…ูŽุญู’ุชูŽ
Ada yang kau butuhkan / bisa saya bantu? ูููŠ ุญูŽุงุฌูŽุฉ ูููŠ ุญูŽุงุฌูŽุฉ ู‡ูŽู„ู’ ู‡ูู†ูŽุงูƒูŽ ุดูŽูŠู’ุฆูŒ ุชูŽุญู’ุชูŽุงุฌู ุฅู„ูŽูŠู’ู‡ู
Tidak, terima kasih ู„ุงูŽ ูฌ ุดููƒู’ุฑู‹ุง ู„ุงูŽ ูฌ ุดููƒู’ุฑู‹ุง ู„ุงูŽ ูฌ ุดููƒู’ุฑู‹ุง
Tidak ada ู…ูŽูููŠู’ุดู’ ู…ูŽุง ูููŠู’ ุบูŽูŠู’ุฑู ูŽูˆู’ุฌููˆู’ุฏ
Dimana saya bisa membeli kopi ู‡ูŽุฃุดู’ุชูŽุฑูู‰ ุงู„ู’ู‚ูŽู‡ู’ูˆูŽุฉ ูููŠู’ู† ูˆูŽูŠู’ู† ุฃุดู’ุชูŽุฑูู‰ ุงู„ู’ู‚ูŽู‡ู’ูˆูŽุฉ ุฃูŽูŠู’ู†ูŽ ุณูŽุฃุดู’ุชูŽุฑูู‰ ุงู„ู’ู‚ูŽู‡ู’ูˆูŽุฉ
Di kedai kopi ูููŠ ูƒูŽุงููุชูุฑููŠูŽุง ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽู‚ู’ู‡ูŽู‰ ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽู‚ู’ู‡ูŽู‰
Di dalam ุฌูŽูˆูŽู‘ุฉ ุฌูŽูˆูŽู‘ุฉ ููู‰ ุงู„ุฏูŽู‘ุงุฎูู„ู
Masuk ke dalam ุฃูุฏู’ุฎูู„ู’ / ุฃุฏูู‘ูŠู’ ุฌูŽูˆูŽู‘ุฉ ุฃูุฏู’ุฎูู„ู’ / ุฃุฏูู‘ูŠู’ ุฌูŽูˆูŽู‘ุฉ ุงูุฏู’ุฎูู„ู’
Maju ke depan ุฎูุดูู‘ ู‚ูุฏูŽู‘ุงู… ุฎูุดูู‘ ู‚ูุฏูŽู‘ุงู… ุชูŽู‚ูŽุฏูŽู‘ู…ู’ ุฅู„ูŽู‰ ุงู„ุฃู…ูŽุงู…ู
Lihat di depanmu ุจูุณูู‘ ู‚ูุฏูŽู‘ุงู…ูŽูƒ ุจูุณูู‘ ู‚ูุฏูŽู‘ุงู…ูŽูƒ ุฃูู†ู’ุธูุฑู’ ุฃู…ูŽุงู…ูŽูƒ
Jalan ke kanan terus ke kiri ๏บจ๏บถ ๏ปด๏ปค๏ปด๏ปฆ ๏ปฎ๏บ’๏ปŒ๏บช ๏บธ๏ปค๏บŽ๏ปž ๏บจ๏บถ๏ปด๏ปค๏ปด๏ปฆ๏บ›๏ปข๏ฑ ๏ปด๏บด๏บŽ๏บญ ๏บ‡๏ปค๏บธ๏ปฐ ๏ปด๏ปค๏ปด๏ปจ๏บŽ ๏บ›๏ปข๏ฑ ๏ปด๏บด๏บŽ๏บญ
Ya, Iya ุฃูŽูŠู’ูˆูŽู‡ู’ ู†ูŽุนูŽู…ู’ /ย  ุฃูŽูŠู’ูˆูŽู‡ู’ ู†ูŽุนูŽู…ู’
Belum ู„ูุณูŽู‘ ู„ูุณูŽู‘ ู„ูŽู…ู’
Ok, Okey ู…ูŽุงุดููŠ ุทูŽูŠูู‘ุจูŒ ุญูŽุณูŽู†ู‹ุง /ย  ุทูŽูŠูู‘ุจูŒ
Sudah ุฎูŽู„ุงูŽุตูŒ ุฎูŽู„ุงูŽุตูŒ ุฎูŽู„ุงูŽุตูŒ
Setuju? ู…ููˆูŽุงููู‚ ู…ููˆูŽุงููู‚ ู‡ูŽู„ู’ ุฃู†ู’ุชูŽ ู…ููˆูŽุงููู‚ูŒ
Cepat! ุจูุณูุฑู’ุนูŽุฉู ุจูุณูุฑู’ุนูŽุฉู ุจูุณูุฑู’ุนูŽุฉู
Pelan-pelan! ุจูุงู„ุฑูŽู‘ุงุญูŽุฉู ุจูุงู„ุณูู‘ูˆููŠู’ุณ ุจูุงู„ุฑูŽู‘ุงุญูŽุฉู
Apa ini? ุฅููŠู’ู‡ ุฏูŽุงู‡ ุฅููŠู’ุด ู‡ูฐุฐุง ู…ูŽุง ู‡ูฐุฐูŽุง
Tidak apa-apa, Tidak ada masalah ู…ูŽูููŠู’ุดู’ ู…ูุดู’ูƒูู„ูŽุฉ ู…ูŽุง ูููŠ ู…ูุดู’ูƒูู„ูŽุฉ ู„ูŽูŠู’ุณูŽุชู’ ูููŠู’ู‡ู ู…ูŽุณู’ุฃูŽู„ูŽุฉ
Mau apa kau? ู…ูŽุง ู„ูŽูƒู’ย ย ย ย  ุฅู†ู’ุชูŽ ุฅููŠู’ุด ุชูุจู’ุบูŽูŠ ู…ูŽุงุฐูŽุง ุชูุฑููŠู’ุฏู
Biarkan saya sendiri ุณูุจู’ู†ููŠู’ ู„ููˆูŽุญู’ุฏููŠ ุณูุจู’ู†ููŠู’ ู„ููˆูŽุญู’ุฏููŠ ุฃูุชู’ุฑููƒู’ู†ููŠ ู„ููˆูŽุญู’ุฏููŠู’
Hati-hati! ุฎูŽู„ูู‘ู‰ ุจูŽุงู„ูŽูƒ ุฅูุญู’ุชูŽุฑูุณู’ ูƒูู†ู’ ุญูŽุงุฐูุฑู‹ุง
Tidak mungkin ู…ูุดู’ ู…ูู…ู’ูƒูู† ู„ุงูŽ ูŠูู…ู’ูƒูู† /ย  ู…ูุณู’ุชูŽุญููŠู’ู„ูŒ ู„ุงูŽ ูŠูู…ู’ูƒูู† /ย  ู…ูุณู’ุชูŽุญููŠู’ู„ูŒ
Berikan saya secangkir teh ู‡ูŽุงุชู ูƒูุจูŽู‘ุงูŠูŽุง ุงู„ุดูŽุงูŠ ู‡ูŽุงุชู ูƒูุจูŽู‘ุงูŠูŽุง ุงู„ุดูŽุงูŠ ู‡ูŽุงุชู ูƒููˆู’ุจู‹ุง ู…ูู†ูŽุงู„ุดูŽุงูŠ
Apakah ada kopi susu ๏ป‹๏ปจ๏บช๏ปš ๏ป˜๏ปฌ๏ปญ๏บ“ ๏บ’๏บŽ๏ป ๏บค๏ป ๏ปด๏บ ๏ป‹๏ปจ๏บช๏ปš ๏ป˜๏ปฌ๏ปญ๏บ“ ๏บ’๏บŽ๏ป ๏บค๏ป ๏ปด๏บ ๏ปซ๏ปž ๏ป‹๏ปจ๏บช๏ปš ๏บ๏ป˜๏ปฌ๏ปฎ๏บ“ ๏บ‘๏บŽ๏ป ๏บค๏ป ๏ปด๏บ
Berapa harganya ุจููƒูŽู…ู’ ุจููƒูŽู…ู’ ูƒูŽู…ู’ ุซูŽู…ูŽู†ูู‡
Mari, kesini nak ุชูŽุนูŽุงู„ู’ ูŠูŽุงูˆูŽู„ูŽุฏู ุชูŽุนูŽุงู„ู’ ูŠูŽุงูˆูŽู„ูŽุฏู ุชูŽุนูŽุงู„ู’ ูŠูŽุงูˆูŽู„ูŽุฏู
Mari/ayo kita pergi ูŠูŽุงู„ู„ู‡ ุจูู†ูŽุง ู†ูŽุฑููˆู’ุญ ูŠูŽุงู„ู„ู‡ ุจูู†ูŽุง ู†ูŽุฑููˆู’ุญ ู‡ูŽูŠูŽู‘ุง ุจูู†ูŽุง ู†ูŽุฐู’ู‡ูŽุจู
Kita mau ke mana ู‡ูŽุงู†ูŽุฑูŽูˆูŽู‘ุญู’ ูููŠู’ู† ูˆูŽูŠู’ู†ู’ ู†ูŽุฑููˆู’ุญ ุฃูŽูŠู’ู†ูŽ ุณูŽู†ูŽุฐู’ู‡ูŽุจู
Kita naik taxi ู‡ูŽุงู†ูŽุฑู’ูƒูŽุจู ุชูŽุงูƒู’ุณ ุณูŽู†ูŽุฑูƒูŽุจ ุชูŽุงูƒู’ุณ ุณูŽู†ูŽุฑู’ูƒูŽุจู ุณูŽูŠูŽู‘ุงุฑูŽุฉ ุงู„ุฃูุฌู’ุฑูŽุฉ
Saya tidak punya uanga ู…ูŽุงุนูŽู†ู’ุฏููŠู’ุณ ููู„ููˆู’ุณ ู…ูŽุง ุนูู†ู’ุฏููŠ ููู„ููˆู’ุณูŒ ู…ูŽุง ุนูู†ู’ุฏููŠ ููู„ููˆู’ุณูŒ
Jangan takut, saya yang bayar ๏ปคูŽ๏บŽ๏บ˜ูŽ๏บจู’๏ป”ูŽ๏บถู’๏บƒ๏ปจูŽ๏บŽ ๏บ๏ป ๏ป ๏ปฒ ๏ปซูŽ๏บ„๏บชู’๏ป”ูŽ๏ปŠู’ ๏ปŸูŽ๏ปš ๏ปคูŽ๏บŽ๏บ˜ูŽ๏บจูŽ๏บŽ๏ป’ ๏บดูŽ๏บ„๏บชู’๏ป”ูŽ๏ปŠู ๏ปŸ๏ปš ๏ปป ๏บ˜ูŽ๏บจูŽ๏บŽ๏ป’ ๏บดูŽ๏บ„ ๏บชู’๏ป”ูŽ๏ปŠู ๏ปŸูŽ๏ปšูŽ
Terima kasih banyak ู…ูุชูŽุดูŽูƒูู‘ุฑููŠู’ู† ู‚ูŽูˆููŠ ุดููƒู’ุฑู‹ุง ุฌูŽุฒููŠู’ู„ุง ุดููƒู’ุฑู‹ุง ุฌูŽุฒูŠู’ู„ุง
Sampai ketemu lagi ุฃูŽุดููˆููŽูƒู’ ุซูŽุงู†ููŠูŽุฉ ุฃูŽุดููˆููŽูƒู’ ุซูŽุงู†ููŠูŽุฉ ุณูŽุฃูŽุฑูŽุงูƒูŽ ู„ุงูŽุญูู‚ู‹ุง
Mengapa kau melihatku seperti itu? ๏บ’๏บ˜๏บ’๏บด๏ปด๏ป ๏ปฒ๏ปœ๏บช๏บ๏ปฉ ๏ปŸ๏ปด๏ปช ๏บ’๏บ˜๏บ’๏บด๏ปด๏ป ๏ปฒ๏ปซ๏ปœ๏บฌ๏บ ๏ปŸ๏ปด๏บต ู„ูู…ูŽุงุฐูŽุง ุชู†ู’ุธูุฑู ุฅู„ูŠูŽ ู‡ูฐูƒูŽุฐูŽุง
Saya merasa ada sesuatu yang aneh dalam hatiku ๏บค๏บด๏ปด๏บ– ๏บ’๏บค๏บŽ๏บ ๏บ”๏ป๏บฎ๏ปด๏บ‘๏บ” ๏ป”๏ปฒ๏ป˜๏ป ๏บ’๏ปฒ ๏บค๏บด๏ปด๏บ– ๏บ’๏บค๏บŽ๏บ ๏บ”๏ป๏บฎ๏ปด๏บ‘๏บ” ๏ป”๏ปฒ๏ป˜๏ป ๏บ’๏ปฒ ๏บค๏บด๏บด๏บ– ๏บ‘๏บธ๏ปด๏บŠ ๏ป๏บฎ๏ปด๏บ ๏ป”๏ปฒ ๏ป˜๏ปŸ๏บ’๏ปฒ
Aku mencintaimu ุฃู†ูŽุง ุจูŽุญูุจูŽู‘ูƒ ุฃู†ูŽุง ุจูŽุญูุจูŽู‘ูƒ ุฃู†ูŽุง ุฃูุญูุจูู‘ูƒูŽ
Saya juga ูˆูŽุฃู†ูŽุง ูƒูŽู…ูŽุงู† ูˆูŽุฃู†ูŽุง ูƒูŽู…ูŽุงู† ูˆูŽุฃู†ูŽุง ุฃูŽูŠู’ุถู‹ุง
Kamu pembohong ุฃู†ู’ุชูŽ ูƒูŽุฐูŽู‘ุงุจ ุฃู†ู’ุชูŽ ูƒูŽุฐูŽู‘ุงุจ ุฃู†ู’ุชูŽ ูƒูŽุฐูŽู‘ุงุจ
Percayalah padaku ุตูŽุฏูู‘ู‚ู’ู†ููŠ ุตูŽุฏูู‘ู‚ู’ู†ููŠ ุตูŽุฏูู‘ู‚ู’ู†ููŠ
Maafkan aku ู…ูŽุงุนูŽู„ูŽูŠู’ุด ุณูŽุงู…ูุญู’ู†ููŠ ุฃู†ูŽุง ุขุณูููŒ
Tidak masalah / tidak apa-apa ู…ูŽุงูููŠู’ุดู’ ู…ูุดู’ูƒูู„ูŽุฉ ู…ูŽุงูููŠ ู…ูุดู’ูƒูู„ูŽุฉ ู„ูŽูŠู’ุณูŽุชู’ ูููŠู’ู‡ู ู…ูŽุณู’ุฃูŽู„ุฉ
Silahkan duduk ุฅุชู’ููŽุถูŽู‘ู„ู’ ุนูุฏู’ ุชูŽููŽุถูŽู‘ู„ู’ ุจูุงู„ู’ุฌูู„ููˆู’ุณ ุชูŽููŽุถูŽู‘ู„ู’ ุจูุงู„ู’ุฌูู„ููˆู’ุณ
Mau minum apa ๏ป‹ูŽ๏บŽ๏ปญู’๏บฏ๏บคูŽ๏บŽ๏บ ูŽ๏บ” ๏ปŸ๏ปŸ๏บธ๏บฎ๏บ ๏บ˜ู๏บ’ู’๏ป๏ปฐูŽ ๏บจ๏บŽ๏บ ูŽ๏บ” ๏ปŸู๏ปŸ๏บธู๏บฎู’๏บ ๏ปคูŽ๏บŽ๏บซูŽ๏บ ๏บดูŽ๏บ˜ูŽ๏บธู’๏บญูŽ๏บ
Tidak usah repot-repot ๏ปคูŽ๏บŽ ๏บ˜ู๏บ˜ู’๏ปŒูŽ๏บ’ู๏บถ ๏ปจูŽ๏ป”ู’๏บดูŽ๏ปš ๏ปคูŽ๏บŽ ๏บ˜ูŽ๏บ˜ู’๏ปŒูŽ๏บ ๏ปจูŽ๏ป”ู’๏บดูŽ๏ปš ๏ปป ๏บชูŽ๏บ๏ป‹ู๏ปดูŽ๏บ” ๏ปŸู๏ปŸ๏บ˜ูŽ๏ปŒูŽ๏บ
Saya mempunyai kabar baru ๏ป‹๏ปจ๏บช๏ปฑ ๏บƒ๏บจ๏บ’๏บŽ๏บฎ๏บ ๏บช๏ปด๏บช ๏ป‹๏ปจ๏บช๏ปฑ ๏บƒ๏บจ๏บ’๏บŽ๏บฎ๏บ ๏บช๏ปด๏บช ๏ป‹ู๏ปจู’๏บชู๏ปฑ ๏บƒ๏บจู’๏บ’ูŽ๏บŽ๏บฎ๏บ ๏บช๏ปด๏บช
Apa itu? ุฅููŠู’ู‡ ุฏูŽุงู‡ ุฅููŠู’ุด ู‡ููŠูŽ ู…ูŽุงู‡ููŠูŽ
Baru saja saya melihat seorang cewek cantik ๏บธู๏ป”ู’๏บ–ู ๏บƒ๏บค๏ปŸ๏ปฐ ๏บ’ู๏ปจู’๏บ– ๏ปคู๏ปฅ ๏บธู๏ปฎูŽ๏ปฑ๏ฑ  ๏บธู๏ป”ู’๏บ–ู ๏บƒ๏บคู’๏ปŸ๏ปฐูŽ ๏บ’๏ปจ๏บ– ๏ปค๏ปฅ๏บธ๏ปฎ๏ปฑ๏ฑ  ๏บฎูŽ๏บƒ๏ปดู’๏บ•ู ๏บ’ู๏ปจู’๏บ˜ู‹๏บŽ ๏บ ูŽ๏ปค๏ปด๏ปŸ๏บ” ๏ป˜๏บ’๏ป ๏ป˜๏ปŸ๏ปด๏ป
Dimana engkau melihatnya ๏บท๏ป”๏บ˜๏ปฌ๏บŽ ๏ป”ู๏ปดู’๏ปฆ ๏ปฎู๏ปด๏ปฅ ๏บทู๏ป”ู’๏บ˜ูŽ๏ปฌ๏บŽ ๏บƒ๏ปดู’๏ปฆูŽ ๏บฎูŽ๏บƒ๏ปดู’๏บ˜ูŽ๏ปฌูŽ๏บŽ
Bicaralah dengan pelan ๏บ‡๏บ˜๏ปœ๏ปŸ๏ปก ๏บ‘๏บŽ๏ปŸ๏บฎ๏บ๏บค๏บ” ๏บ—๏ปœ๏ปŸ๏ปข ๏บ‘๏บŽ๏ปŸ๏บด๏ปฎ๏ปด๏บฑ ๏บ—ูŽ๏ปœูŽ๏ปŸูŽ๏ปขู’ ๏บ’ู๏บŽ๏ปŸ๏บฎูŽ๏บ๏บคูŽ๏บ”
Nanti saja saya telfon kamu karena sekarang saya harus pergi ๏บจ๏ปผ๏บน๏ปซ๏บƒ๏บ—๏บผ๏ปž ๏บ’๏ปš ๏ป‹๏บธ๏บŽ๏ปฅ๏ปซ๏บ„๏บฎ๏ปฎ๏บก ๏บฉ๏ปฏ๏บ๏ปŸ๏ปญ๏ป˜๏บ– ๏บจ๏ปผ๏บบ ๏บด๏บ„๏บ˜๏บผ๏ป ๏บ‘๏ปš ๏ป‹๏บธ๏บŽ๏ปฅ ๏บด๏บ„๏บฎ๏ปฎ๏บก ๏บช ๏ปŸ๏บค๏ปด๏ปฆ ๏บ‡๏บฌ๏ปฆ ๏บด๏บ„๏บ˜๏บผ๏ปž ๏บ’๏ปš ๏ป‹๏ปŸ๏ปฐ ๏บ๏ปŸ๏ปฌ๏บŽ๏บ—๏ป’ ๏ปท๏ปจ๏ปฒ ๏บด๏บ„๏บซ๏ปซ๏บ ๏บ๏ปต๏ปฆ
Saya akan tunggu telfon darimu ๏ปซ๏บ„๏บด๏บ˜๏ปฅ๏ฑ ๏บ˜๏ป ๏ป”๏ปฎ๏ปจ๏ป™ ๏บด๏บ„๏บด๏บ˜๏ปฆ๏ฑ ๏ปค๏ปœ๏บŽ๏ป ๏ปค๏บ˜๏ปš ๏บด๏บ„๏ปจ๏บ˜๏ป†๏บญ๏บ‡๏บ˜๏บผ๏บŽ๏ปŸ๏ปš
Besok kita pergi sama-sama ๏ปซ๏บŽ ๏ปจ๏บฎ๏ปญ๏บก ๏บ’๏ปœ๏บฎ๏บ“ ๏ปค๏ปŒ๏บŽ ๏บด๏ปจ๏บญ๏ปฎ๏บก ๏บ’๏ปœ๏บฎ๏บ“ ๏บด๏ปฎ๏ปฏ ๏บด๏ปฎ๏ปฏ ๏บด๏ปจ๏บฌ๏ปซ๏บ ๏ปค๏ปŒ๏บŽ ๏ป๏บช๏บ
Jam berapa? ุณูŽุงุนูŽุฉ ูƒูŽู…ู’ ุณูŽุงุนูŽุฉ ูƒูŽู…ู’ ูƒูŽู…ู ุงู„ุณูŽู‘ุงุนูŽุฉ
Terserah kamu ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูŽุงุญู’ุชููƒูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูŽุงุญู’ุชููƒูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูŽุงุญู’ุชููƒูŽ
Jangan tergesa-gesa / terburu-buru ู…ูŽุงุชูุณู’ุชูุนู’ุฌูู„ู’ุด ู…ูŽุง ุชูŽุณู’ุชูŽุนู’ุฌูู„ ู„ุงูŽ ุชูŽุณู’ุชูŽุนู’ุฌูู„
Di depan rumah ู‚ูŽุฏูŽู‘ุงู…ู ุงู„ู’ุจูŽูŠู’ุช ู‚ูŽุฏูŽู‘ุงู…ู ุงู„ู’ุจูŽูŠู’ุช ุฃู…ูŽุงู…ูŽ ุงู„ู’ุจูŽูŠู’ุช
Di mana liftnya ูููŠู’ู† ุงู„ุฃุณูŽุงู†ู’ุณููŠู’ุฑ ูˆูŽูŠู’ู† ุงู„ู’ู…ูŽุตู’ุนูŽุฏ ุฃูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุตู’ุนูŽุฏู
Hati-hati ุฎูŽู„ูู‘ูŠ ุจูŽุงู„ูŽูƒ ุฅุญู’ุชูŽุฑูุณู’ ูƒูู†ู’ ุญูŽุฐู’ุฑู‹ุง
Aku rindu padamu ๏ปฎ๏บค๏บธ๏ปจ๏ปฒ /ย  ๏ปฎ๏บค๏บธ๏บ˜๏ปด๏ปง๏ปฒ ๏บƒ๏ปจ๏บŽ ๏ปคู๏บธ๏บ˜๏บŽ๏ป– ๏บ‡๏ปŸ๏ปด๏ปš ๏บƒ๏ปจูŽ๏บŽ ๏ปคู๏บธ๏บ˜๏บŽ๏ป– ๏บ‡๏ปŸ๏ปด๏ปš
Mana bapakmu ูููŠู’ู† ุฃุจููˆู’ูƒ ูˆูŽูŠู’ู† ุฃุจููˆู’ูƒ ุฃูŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุจููˆู’ูƒ
Mana ibumu ู…ูŽู…ู’ุชูŽูƒ ูููŠู’ู† ูˆูŽูŠู’ู† ุฃูู…ูŽู‘ูƒ ุฃูŽูŠู’ู†ูŽ ุฃูู…ูู‘ูƒูŽ
Apakah anda telah menikah ุฅูู†ู’ุชูŽ ู…ูุชู’ุฌูŽูˆูู‘ุฒ ุฃู†ู’ุชูŽ ู…ูุชูŽุฒูŽูˆูู‘ุฌู’ุŸ ู‡ูŽู„ู’ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ู…ูุชูŽุฒูŽูˆูู‘ุฌ
Saya belum menikah ุฃู†ูŽุง ู„ูุณูŽู‘ ู…ูุชูŽุฌูŽูˆูู‘ุฒ ุฃู†ูŽุง ู„ูุณูŽู‘ ู…ูุชูŽุฒูŽูˆูู‘ุฌ ุฃูŽู†ูŽุง ู„ูŽู…ู’ ุฃุชูŽุฒูŽูˆูŽู‘ุฌ
Belum ู„ูุณูŽู‘ ู„ูุณูŽู‘ ู„ูŽู…ู’
Kurang ajar / sedikit adabnya ู‚ูŽู„ููŠู’ู„ู ุงู„ุฃูŽุฏูŽุจู ู‚ูŽู„ููŠู’ู„ู ุงู„ุฃูŽุฏูŽุจู ู‚ูŽู„ููŠู’ู„ู ุงู„ุฃูŽุฏูŽุจ
Saya capek / letih ุฃู†ูŽุง ุชูŽุนู’ุจูŽุงู† ุฃู†ูŽุง ุชูŽุนู’ุจูŽุงู† ุฃู†ูŽุง ุชูŽุนู’ุจูŽุงู†
Ia sakit ๏ปซู๏ปฎูŽ ๏ปคูŽ๏บฎ๏ปดู’๏บฝ ๏ปซู๏ปฎูŽ ๏ปคูŽ๏บฎ๏ปดู’๏บฝ ๏ปซู๏ปฎูŽ ๏ปคูŽ๏บฎ๏ปดู’๏บฝ
Tidak masuk akal ู…ูุดู’ ู…ูŽุนู’ู‚ููˆู’ู„ ุบูŽูŠู’ุฑู ู…ูŽุนู’ู‚ููˆู’ู„ูŒ ุบูŽูŠู’ุฑู ู…ูŽุนู’ู‚ููˆู’ู„ูŒ
Saya tidak tahu ุฃู†ูŽุง ู…ูุดู’ ุนูŽุงุฑูู ุฃู†ูŽุง ู…ูŽุงูููŠ ู…ูŽุนู’ู„ููˆู’ู… ุฃู†ูŽุง ู„ุงูŽุฃูŽุนู’ุฑูู
Keluar!! ุฅุทู’ู„ูŽู‚ ุจูŽุฑูŽู‘ู‡ ุฃูุฎู’ุฑูุฌ ุฃูุฎู’ุฑูุฌ
Masuk!! ุฎูุดูู‘ ุฌูŽูˆูŽู‘ุฉ ุฎูุดูู‘ ุฌูŽูˆูŽู‘ุฉ ุฃูุฏู’ุฎูู„

ย 

โ†ง

Bahasa Arab Modern Al-Khoirot

$
0
0

Bahasa Arab modern standar
Bahasa Arab Modern Al-Khoirot

Bahasa Arab Modern Al-Khoirot adalah program khusus pendidikan bahasa Arab intensif di Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang. Program ini bersifat opsional: santri boleh mengikutinya atau tidak. Bagi santri yang berminat, maka mereka akan dikumpulkan dalam asrama khusus agar tercipta suasana dan lingkungan yang mendukung dan kondusif untuk mempercepat proses penguasaan bahasa Arab modern secara aktif baik kemampuan berbicara (Arab: al-muhawarah; Inggris: speaking), mendengar (al-samaโ€™; listening), membaca (al-qiroah; reading) dan menulis (al-kitabah; writing).

DAFTAR ISI

  1. Bahasa Arab Modern
  2. Perbedaan Arab Modern Dan Arab Klasik
  3. Bahasa Arab Klasik
  4. Bahasa Arab Amiyah (Dialek Lokal)
  5. Manfaat Belajar Bahasa Arab Modern
  6. Negara Pengguna Bahasa Arab
  7. Bahasa Arab Klasik
  8. Bahasa Arab Amiyah


BAHASA ARAB MODERN STANDAR

Bahasa Arab Modern (BAM) dalam istilah Arab disebut al-lughah al-สปArabiyah al-miสปyariyah al-แธฅaditsah yang terjemahan lengkapnya adalah bahasa Arab standar modern. BAM adalah bahasa Arab resmi yang digunakan sebagai literatur standar di seluruh kawasan Timur Tengah, Afrika Utara dan negara lain yang berbahasa Arab. Selain itu BAM juga menjadi salah satu dari enam bahasa resmi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Kebanyakan barang cetakan di Liga Arab termasuk buku, koran, majalah, dokumen resmi dan bacaan utama untuk anak-anak ditulis dalam Bahasa Arab Modern Standar.

BAM umumnya diperlakukan secara terpisah dalam sumber-sumber non-Arab. Sumber bahasa Arab umumnya cenderung menganggap BAM dan Arab Klasik sebagai dua hal yang berbeda dari satu bahasa yang sama. Pembicara dalam Bahasa Arab Modern tidak selalu mengaplikasikan aturan-aturan gramatika dari Bahasa Arab Klasik.

PERBEDAAN ARAB MODERN DAN ARAB KLASIK

Dari segi gramatika, BAM dan Bahasa Arab Klasik (BAK) tidaklah berbeda. Karena sama-sama memakai kaidah Nahwu dan Sharaf yang ada sejak dulu. Kalau ada sedikit perbedaan, maka itu sifatnya tidak substantif. BAM secara umum berbeda dengan Arab Klasik dalam tiga hal: leksikon, gaya dan inovasi tertentu yang bersifat non-substantif yang tidak secara ketat diatur oleh otoritas Arab klasik.

Secara umum, BAM tidak homogen; banyak penulis dan pengarang yang menulis dalam gaya yang mirip dengan Arab klasik sedangkan yang lain mencoba menulis gaya baru yang sama sekali berbeda.

Di samping itu, perbedaan regional dalam kosakata tergantung pada pengaruh varian dari Bahasa Arab Amiyah dan pengaruh dari bahasa asing, seperti Prancis di Afrika dan Libanon atau bahasa Inggris di Mesir, Yordania dan negara lain.

Membaca dengan keras dalam BAM untuk beragam alasan saat ini menjadi semakin mudah, menggunakan aturan yang tidak begitu ketat.

BAM secara lepas bersifat seragam di Timur Tengah. Namun variasi regional terjadi disebabkan oleh perbedaan cara pengucapan. Presenter TV yang membaca teks dalam BAM, misalnya pada TV Al-Jazeera, diperintahkan untuk meninggalkan cara pengucapan asal negeri mereka dengan merubah pelafalan sesuai dengan standar Arab klasik. Seperti ucapan huruf ุฌ (jim) yang bagi orang Mesir dibaca g.

BAHASA ARAB KLASIK STANDAR

Bahasa Arab Klasik (BAK) atau al-lughah al-สปArabiyah al-turatsiyah, dikenal juga dengan Bahasa Arab Al-Quran, adalah bahasa Arab yang digunakan dalam kitab suci Al-Quran dan berbagai teks literatur klasik dari era Umayah dan Abbasiyah (abad ke-7 sampai ke-9 masehi). Banyak umat Islam yang mempelajari bahasa Arab klasik untuk bisa memahami Al-Quran dari bahasa aslinya dan kitab-kitab klasik yang dikenal dengan kitab kuning.

BAK dianggap normatif; sebagian penulis Arab berusaha untuk mengikuti norma gramatika yang ditentukan oleh ahli tata bahasa Arab Klasik seperti Sibawaih dan memakai kosakata yang ditentukan dalam kamus Klasik seperti Lisanul Arab.

Akan tetapi, pengaruh modernitas telah memaksa para penulis Arab untuk mengadopsi sejumlah istilah dan kosakata yang baru yang diambil dari bahasa lain seperti ููŠู„ู… untuk film; atau mengambil dari sumber leksikal yang ada seperti ู‡ุงุชู untuk telepon. Baca: Bahasa Arab Klasik Al-Quran

BAHASA ARAB AMIYAH (DIALEK LOKAL)

Selain Bahasa Arab Standar Klasik dan Modern, ada juga bahasa Arab jenis ketiga yaitu Bahasa Arab Amiyah Lokal (Al-Lughah Al-Amiyah Al-Mahalliyah). Di Indonesia, bahasa Arab Amiyah disebut juga dengan bahasa Arab Pasaran (Suqiyah).

Bahasa Arab Amiyah (BAA) adalah bahasa Arab tidak resmi dan tidak standar yang dipakai dalam percakapan sehari-hari di negara-negara yang berbahasa Arab. Oleh karena itu, BAA bisa berbeda sesuai dengan perbedaan negara. Bahasa amiyah Arab Saudi, misalnya, berbeda dengan bahasa Amiyah Mesir, Yordania, Irak, Suriah, Yaman, dan lain-lain.

BAA biasanya tidak dipakai dalam tulisan walaupun sejumlah literatur dalam drama, dan puisi ada juga yang ditulis dalam bahasa amiyah.

Contoh Arab Amiyah Mesir

ุฒูŠ ุงู„ูู„ (zayy il-full) : Sempurna
ูˆู„ุง ูŠู‡ู…ู‘ูƒ (walla yahimmak) : Jangan kuatir
ู…ุงููŠุด ู…ุดูƒู„ุฉ (mafiiลก moลกkila) : Tidak masalah
ุฎู„ู„ูŠ ุจุงู„ูƒ ู…ู† (khalli baalak min) : Hati-hati!
ุงุดู…ุนู†ู‰ (isymakna) : Mengapa (khususnya, terutama)
ูŠุง ุณู„ุงู… (ya salaam) : Wow!
ูŠุง ุฎุจุฑ ุฃุจูŠุถ | ุงุณูˆุฏ (ya khabar abyad/iswid) : Ekspresi berita mengejutkan
ูŠุง ุฎุจุฑ ุงุจูŠุถ : untuk berita surprise apapun
ูŠุง ุฎุจุฑ ุงุณูˆุฏ : untuk berita buruk
ุฒูŠ ุงู„ู‚ู…ุฑ (zayy il-โ€˜amar) : cantik
ุจุญุจูƒ ู…ูˆุช (baHebbak moot) : Aku sangat mencintaimu
ุงู†ุง ุชุนุจุงู†ุฉ ู…ูˆุช (ana taโ€™baana moot) : Aku sangat capek
ู…ุงู„ูƒุŸ (maalak?) : Ada apa denganmu?

MANFAAT BELAJAR BAHASA ARAB MODERN

Belajar dan menguasai bahasa Arab Klasik (BAK), Bahasa Arab Modern (BAM) dan Bahasa Arab Amiyah (BAA) memiliki manfaat yang berbeda-beda. Sebelum anda memilih salah satunya, perhatikan lebih dulu apa tujuan anda dalam belajar bahasa Arab.

Tujuan Menguasai Bahasa Arab Modern

Belajar dan menguasai bahasa Arab modern memiliki manfaat antara lain:

a. Mampu membaca dan menterjemahkan segala bentuk tulisan bahasa Arab modern seperti koran, majalah, tabloid, buku-buku baru, dokumen-dokumen resmi, dan lain-lain.

b. Mampu mendengar, memahami, berbicara dan menterjemahkan segala pidato resmi yang disampaikan dalam bahasa Arab baik oleh penutur asli (al-natiqin biha) atau bukan (ghair al-antiqin biha).

c. Mampu menulis dalam format artikel, surat resmi atau dokumen lain.

Dari ketiga manfaat di atas, maka menguasai bahasa Arab modern juga dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan peluang pekerjaan dan memperluas jaringan bisnis di bidang-bidang yang terkait dengan bahasa Arab baik sebagai pembicara, penyiar, penerjemah, penulis, akademisi, dosen, pengusaha yang memakai bahasa pengantar Bahasa Arab.

ย 

KESIMPULAN

Bahasa Arab standar ada dua macam yaitu Bahasa Arab Klasik (ุงู„ู„ุบุฉ ุงู„ุนุฑุจูŠุฉ ุงู„ุชุฑุงุซูŠุฉ al-lughah al-สปArabiyah al-turatsiyah)ุŒ dan Bahasa Arab Modern (ุงู„ู„ุบุฉ ุงู„ุนุฑุจูŠุฉ ุงู„ู…ุนูŠุงุฑูŠุฉ ุงู„ุญุฏูŠุซุฉ al-lughah al-สปArabiyah al-miสปyฤriyah al-แธฅaditsah).

Tipe ketiga adalah bahasa Arab amiyah atau bahasa Arab lokal yang sangat bervariasi dari satu negara ke negara lain. Dalam artian, orang Arab Saudi bisa tidak memahami Arab amiyah-nya orang Tunisia atau Maroko dan seterusnya.

NEGARA PENGGUNA BAHASA ARAB

Ada 22 negara penutur bahasa Arab yang menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara dan bahasa sehari-hari.

Berikut daftar negara yang memakai bahasa Arab sebagai agama resmi satu-satunya atau menjadi salah satu agama resmi di negara yang memakai bahasa resmi lebih dari satu.

Negara yang Menggunakan Bahasa Arab sebagai Bahasa Resmi satu-satunya:

Al-Jazair Arab Saudi Bahrain Irak Kuwait Lebanon Libya Mauritania
Mesir Oman Palestina Qatar Suriah Tunisia Uni Emirat Arab Yaman
Yordania

Negara yang menggunakan bahasa Arab sebagai salah satu bahasa resmi

Chad disamping bahasa Prancis
Djibouti di samping bahasa Prancis
Eritrea di samping Bahasa Inggris dan Tigrinya
Israel di samping bahasa Hebrew (Ibrani)
Komoros di samping bahasa Prancis dan Komorian
Maroko di samping bahasa Berber
Somalia di samping bahasa Somali
Sudan di samping bahasa Inggris

negara bahasa arab

โ†ง
โ†ง

Pesantren, Radikalisme dan Terorisme

$
0
0

Pesantren, Radikalisme dan Terima
Dalam bahasa yang sederhana, pesantren radikal yang menjustifikasi terorisme adalah pesantren yang dikelola oleh Wahabi Salafi. Sedangkan pesantren moderat dan toleran adalah pesantren yang dikelola oleh kelompok NU (Nahdlatul Ulama).

Benarkah Ada Pesantren Radikal?

Pesantren, Radikalisme dan Terorisme. Mayoritas pesantren berafiliasi kultural dan ideologis ke NU (Nahdlatul Ulama) yang moderat dan inklusif. Dan sebagian kecil pesantren, terutama di perkotaan, yang berafiliasi ideologis ke ajaran puritan Wahabi Salafi yang radikal, ekstrim dan ekslusif. Pesantren jenis terakhir inilah yang harus diwaspadai pemerintah.

Kementerian agama menyatakan bahwa ada sekitar 20 pesantren yang teridentifikasi mengajarkan radikalisme. Mereka juga tidak memiliki izin dari kemenag.[1]

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Saud Usman Nasution mengatakan telah memegang 19 nama pesantren berpaham radikal yang berkaitan dengan figur teroris.[2]

Walaupun ada yang menganggap tudingan BNPT itu ceroboh karena tidak berkoordinasi lebih dulu dengan Kemenag dan BIN,[3] bahkan ada yang menyangkal keras tuduhan tersebutm [4] akan tetapi kalau mengacu pada evaluasi dari Kemenag pada 2014 di atas, statemen ini bukanlah berlebihan. Bahkan, mungkin, bisa lebih dari 19 pesantren yang terindikasi mengajarkan radikalisme dengan level intensitas yang bervariasi.

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah dan Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Prof Dr Ahmad Satori Ismail tidak menampik tudingan BNPT tersebut. Ia hanya berharap pemerintah dan lembaga-lembaga terkait lainnya harus benar-benar mencermati keberadaan pondok pesantren radikal tersebut. Selain mencoreng citra pondok pesantren, mereka juga telah melakukan pelanggaran.[5]

Satori mengingatkan mereka yang kurang mengerti dunia pesantren bahwa โ€œfungsi pesantren sangat luar biasa dan itu sudah berlangsung berabad-abad. Sekarang ribuan pesantren besar dan kecil tetap mengajarkan Islam yang indah dan damai. Tak salah pesantren identik dengan tempat lahirnya ulama-ulama besar.โ€[6]

KH. Salahuddin Wahid, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, juga tidak menyangkal adanya pesantren yang berfaham radikal. โ€œTapi saya tidak tahu jumlah pastinya,โ€ katanya seperti dikutip Kompas.[7]

Namun ia mengingatkan bahwa โ€œPesantren hampir sebagian besar berorientasi kepada NU yang punya nasionalisme tinggi karena perjalanan sejarah bangsa kita yang panjang.โ€[8]

Peta Pesantren di Indonesia

Pesantren pada asalnya adalah suatu lembaga pendidikan Islam berasrama (boarding school). Dulu, pesantren hanya didirikan oleh kalangan santri tradisional yang sejak 1926 sampai saat ini dikenaal dwngan dan bernaung di bawah organisasi Nahdlatul Ulama (NU).

Seiring dengan berputarnya zaman, maka lembaga pesantren kemudian tidak hanya menjadi ciri khas kalangan santri NU, tapi juga dibuat oleh kelompok ormas Islam lain seperti Muhammadiyah, Persis, Al-Irsyad, dan ormas-ormas Islam lain yang secara ideologi sedikit banyak terinspirasi akidah Wahabi.

Oleh karena itu, secara garis besar pesantren di Indonesia terbagi menjadi dua golongan besar yaitu pesantren NU dan pesantren Wahabi Salafi.

Pesantren Afiliasi NU

Pesantren yang sexara kultural, organisasional dan/atau ideologis berafiliasi pada Nahdatul Ulama (NU) terdiri dari tiga jenis sistem meliputi (a) pesantren salaf, (b) pondok modern, dan kombinasi dari salaf moden.

Dari ketiga bentuk sistem di atas ada varian-varian kecil seperti pesantren tarekat (tasawuf), kanuragan, rehabilitasi narkoba, pesantren cilik, tahdidz Al-Quran, pesantren teknologi, dan lain-lain.

Dari semua jenis pesantren yang berafiliasi ke NU umumnya mereka berfaham Islam tradisional yang moderat, inklusif dan toleran dalam menyikapi perbedaan. Baik perbedaan antargolongan di dalam internal Islam maupun dalam bersikap pada nonmuslim.

Pesantren Afiliasi Wahabi

Saat ini banyak pesamtren yang secara kultural dan ideologis berafiliasi ke Wahabi Salafi. Umumnya pesantren jenis ini berlokasi di perkotaan karena di sanalah basis massa mereka berada.

Pesantren Wahabi Salafi ada dua jenis. Pertama, pesantren yang berada di bawah ormas lokal yang ideologinya terinspirasi Wahabi Salafi. Kedua, pesantren tanpa atas nama ormas lokal dan didirikan secara khusus untuk menyebarkan ajaran Wahabi Salafi secara murni.

Pesantren Ormas Lokal Terinspirasi Paham Wahabi Salafi

Pesantren jenis ini memakai nama yang sama dengan nama ormas yang menaunginya. Seperti Pesantren Muhammadiyah, Pesantren Al-Irsyad, Pesantren Persis, Pesantren Hidayatullah, Pesantren MTA, dll.

Pesantren jenis ini umumnya tidak sekaku, seketat dan seekstrim ajaran Wahabi asli. Muhammadiyah bahkan sudah mulai cenderung bersikap seperti NU dalam berbagai isu nasional seperti mengakui ideologi Pancasila, dll. Namun demikian dalam berbagai kesempatan mereka selalu mengikuti irama yang dimainkan ideologi Wahabi dengan selalu menyerang kalangan NU terutama terkait masalah kontroversi klasik seperti soal bidโ€™ah, syirik, khurafat, tahlil, maulid Nabi, ziarah kubur, halal bihalal, dan semacamnya. Sehingga hal ini mudah memantik api perpecahan dengan kalangan NU yang mayoritas. Apalagi dengan kalangan non-muslim.

Pesantren Penyebar Ideologi Wahabi Salafi Murni

Pesantren Wahabi jenis kedua adalah pesantren yang tidak bernaung di bawah ormas Islam lokal. Mereka berusaha untuk menyebarkan ajaran Wahabi Salafi secara murni. Umumnya para ustadz yang mengasuh pesantren ini berasal dari alumni universitas negeri Arab Saudi seperti Jamiah Islamiyah Madinah, Jamiah Ummul Quro, Jamiah Ibnu Saud, LIPIA Jakarta dan lain-lain.

Sebagian dari mereka mengganti nama pesantren dengan โ€˜mahadโ€™, tapi ada juga yang tetap mempertahankan istilah pesantren. Nama pesantren yang dipakai umumnya memakai nama para Sahabat seperti Mahad Umar bin Khattab, nama ulama inspirator mereka seperti Pesantren Ibnu Taimiyah, nama ulama mereka seperti Pesantren Abdullah bin Baz, atau klaim kebenaran mereka seperti Pesantren Firqah Najiyah (Golongan yang Selamat), dll.

Pesantren Wahabi jenis kedua inilah yang memiliki sikap paling ekstrim dan eksklusif dibanding pesantren Wahabi Salafi jenis pertama. Dan kalau ada penilaian pemerintah yang menyatakan bahwa ada pesantren yang mengajakarkan radikalisme dan terorisme, maka pesantren jenis inilah yang dimaksud. Baca juga: Beda Pesantren Salaf, Pondok Modern dan Ponpes Salafi

Ajaran Ekstrimisme Wahabi Salafi

Beberapa ajaran ekstrim dan radikal pesantren Wahabi Salafi antara lain:

โ€“ Tidak mau mengakui Pancasila sebagai dasar negara.
โ€“ Tidak mengakui negara kesatuan Indonesia karena tidak bersistem syariah.
โ€“ Muslim dari golongan lain musyrik dan kafir karena tidak mengikuti ajaran Wahabi yang dianggap paling benar dan mutlak benarnya. Termasuk dianggap pelaku bidโ€™ah, sesat dan musyrik adalah kalangan mayoritas muslim Indonesia yang suka tahlil, maulid Nabi, halal bi halal, dll. Ini pada gilirannya memicu counter attack dari pihak yang diserang.
โ€“ Kewajiban berjihad baik di dalam negeri atau di luar negeri karena saat ini Islam sedang dalam peperangan dengan kafir.
โ€“ Tapi di sisi lain menolak kalau diminta pertanggungjawaban atas terjadinya aksi teror.
โ€“ Mereka menganggap dan selalu percaya teori konspirasi bahwa segala peristiwa yang merugikan umat Islam adalah akibat konspirasi Yahudi, Zionis, non-muslim. Termasuk setiap serangan bom dianggap rekayasa pihak tertentu untuk mendiskreditkan umat Islam.

Radikalisme Ideologis Wahabi Salafi

โ€“ Memerangi para kaum shufi dan tarekat-tarekat tasawwuf serta menyatakan kesesatannya kecuali yang bisa menjadi patner mereka seperti JT (Jamaโ€™ah Tabligh).

โ€“ Membidโ€™ahkan para pengikut Imam Asyโ€™ari dan Imam Maturidi serta mensejajarkan mereka dengan golongan jahmiyyah (pengikut Jahm bin Shofwan) dan kaum Muโ€™tazilah.

โ€“ Menetapkan tangan, wajah, jihah (arah) kepada Allah dalam bentuk jisim (condong ke Mujassimah).

โ€“ Mengkafirkan orang yang bertawassul dengan para Nabi maupun para wali dan orang-orang salih karena dianggap syirik (menyekutkan Allah).

โ€“ Mengharamkan ziarah dengan menghadap agak lama ke kubur Rasul, syaddu al rihal (berangkat dari daerah yang jauh untuk ziarah kepada Rasulullah), Maulid Nabi, membaca Sholawat Nariyah, Sholawat Fatih, Dala-il al-Khoirot dan yang lainnya .

Kesimpulan

Pernyataan BNPT bahwa ada sebagian pesantren yang mengajarkan radikalisme dan berpotensi terorisme adalah benar dan faktual apabila itu merujuk pada sejumlah pesantren yang berideologi dan bermanhaj Wahabi Salafi. Beda Wahabi Salafi, Hizbut Tahrir dan Syiah

BNPT atau lembaga pemerintah lain harus tegas dalam menyatakan hal ini agar supaya masyarakat awam tidak bingung dan memberi stigma buruk pada semua pesantren yang mayoritasnya justru berafiliasi ke NU.

Dan pernyataan sebagian tokoh Islam yang menyatakan bahwa tidak ada satupun pesantren yang mengajarkan radikalisme yang ada adalah pesantren yang mengajarkan toleransi, inklusif dan moderat itu juga benar dan faktual apabila itu dikaitkan dengan pesantren yang berafiliasi kultural NU.[]

Footnote:

[1] Pernyataan Sekjen Kemenag Nursyam, BBC Indonesia, 28 Agustus 2014.
[2] Tempo.co, 2 Februari 2015
[3] Republika.co.id, 05 Februari 2016 mengutip pernyataan Anggota Komisi VIII DPR RI, Khatibul Umam Wiranu.
[4] Republika edisi 05 Februari 2016 melaporkan bahwa Sekretaris Badan Wakaf Pondok Pesantren Gontor, Amal Fathullah Zarkasyi menyatakan, tidak ada satupun pesantren di Indonesia yang mengajarkan para santrinya menganut paham radikalisme.
[5] Kompas.com, 5 Februari 2016
[6] ibid
[7] ibid.
[8] ibid.

โ†ง

Beda Wahabi Salafi, Hizbut Tahrir, Jamaah Tabligh dan Syiah

$
0
0

Beda Wahabi, HTI, Jamaah Tabligh dan Syiah
Di Indonesia saat ini ada 3 (tiga) gerakan Islam trans nasional besar yang merupakan produk luar Indonesia yaitu Wahabi Salafi, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Jamaah Tabligh (JT). Dan ada 2 (dua) gerakan Islam yang merupakan produk lokal Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Kelima gerakan ini masuk dalam kategori Sunni. Di luar itu, ada juga gerakan lain di luar Sunni yang disebut dengan Syiah.

Berikut gambaran singkat tentang ketiga ormas Islam global yang pengaruhnya cukup signifikan pada sebagian umat Islam Indonesia. Di samping itu, ada juga aliran Syiah.

DAFTAR ISI

  1. WAHABI SALAFI
    1. Nama Gerakan Wahabi
    2. Metode Penyebaran Faham Wahabi
    3. Kesalahan Aliran Wahabi Salafi
  2. HIZBUT TAHRIR INDONESIA (HTI)
  3. JAMAAH TABLIGH (JT)
  4. SYIAH


WAHABI SALAFI

Siapa yang Lebih Salafi: Wahabi atau Aswaja?

Siapa yang Lebih Salafi: Wahabi atau Aswaja?

Wahabi Salafi atau Wahabi saja adalah istilah yang diidentikkan pada sebuah gerakan Islam politik yang berdiri di kawasan Najed di semenanjung jazirah Arab pada akhir abad ke-12 hijriah atau abad ke-18 masehi yang diprakarsai oleh Muhammad bin Abdul Wahhab (1703 โ€“ 1792) dan Muhammad bin Saud (wafat 1765 M). Muhammad bin Saud , yang dikenal sebagai Ibnu Saud, adalah Amir daerah Al-Diriyah dan dianggap sebagai pendiri Negara Saudi dan dinasti Saud Pertama.

Keduanya bersekutu untuk menyebarkan gerakannya. Persekutuan keduanya terus dilanjutkan oleh anak cucu mereka bahkan setelah cicit Ibnu Saud yang bernama lengkap Abdulaziz bin Abdul Rahman bin Faisal bin Turki bin Abdullah ibn Muhammad Al Saudย (1876-1953 M) yang juga dikenal sebagai Ibnu Saud ย  berhasil mendirikan kerajaan Arab Saudi (Al-Arabiyah Al-Saudiyah) pada tahun 1932.

Keturunan Muhammad bin Abdul Wahab, yang kemudian dikenal dengan julukan Alus Syeikh dibantu oleh para ulama lain yang berfaham Wahabi mendapat posisi penting dalam pemerintahan baik sebagai pejabat maupun sebagai Dewan Fatwa (Dar Al-Ifta) yang memberikan fatwa tidak saja kepada rakyat tapi juga kepada kerajaan terkait berbagai keputusan besar. Ulama juga mendapat peran besar dalam yudikatif dan pendidikan.

Tidak heran apabila seluruh universitas negeri di Arab Saudi dipenuhi dengan kurikulum berfaham Wahabi. Dan tidak aneh kalau para mahasiswa yang belajar di berbagai universitas negeri di Arab Saudi tercuci otaknya dan pulang ke Indonesia sebagai ustadz-ustadz penyebar faham Wahabi yang sangat militan.

Nama Gerakan Wahabi

Kalangan penganut aliran Wahabi tidak mau menyebut dirinya Wahabi, mereka lebih senang menyebut dirinya dengan beberapa nama antara lain: Salafi, Salafiyah, Anshar as Sunnah, Anshar at Tauhid, Jamaโ€™ah at Takfir Wal Hijrah, Jamโ€™iyyah an Nur Wal Iman, Al Jamaโ€™ah al Islamiyyah, dan lain-lain.

Walaupun sebagian besar pengikut Wahabi di Indonesia tidak mau menyebut dirinya sebagai Wahabi, namun pada dasarnya penamaan tersebut awalnya berasal dari diri mereka sendiri.

Seorang pemuka Wahabi di Qatar bernama Ahmad bin Hajar Al Buthami bin Ali menulis buku dengan judul: As Syekh Muhammad ibn Abdil Wahhab โ€˜Aqidatuh as Salafiyyah Wa Daโ€™watuh al Islamiyyah. Buku ini diedit dan sebarluaskan oleh pemuka Wahabi lainnya, yaitu Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz. Dicetak tahun 1393 H, penerbit Syarikat Mathabiโ€™ al Jazirah. Pada halaman 105, ia menulis: [ูู„ู…ุง ุงู„ุชู‚ู‰ ุงู„ูˆู‡ุงุจูŠูŠู† ููŠ ู…ูƒุฉ] Ketika aku bertemu dengan orang-orang Wahabi di Mekah.
Bin Baz sendiri tidak keberatan dengan sebutan Wahabi. Dalam kitab Fatawa Nur โ€˜ala Al-Darb pada pertanyaan yang ke 6

ุณ 6 โ€“ ูŠู‚ูˆู„ ุงู„ุณุงุฆู„: ูุถูŠู„ุฉ ุงู„ุดูŠุฎุŒ ูŠุณู…ูŠ ุจุนุถ ุงู„ู†ุงุณ ุนู†ุฏู†ุง ุงู„ุนู„ู…ุงุก ููŠ ุงู„ู…ู…ู„ูƒุฉ ุงู„ุนุฑุจูŠุฉ ุงู„ุณุนูˆุฏูŠุฉ ุจุงู„ูˆู‡ุงุจูŠุฉ ูู‡ู„ ุชุฑุถูˆู† ุจู‡ุฐู‡ ุงู„ุชุณู…ูŠุฉุŸ ูˆู…ุง ู‡ูˆ ุงู„ุฑุฏ ุนู„ู‰ ู…ู† ูŠุณู…ูŠูƒู… ุจู‡ุฐุง ุงู„ุงุณู…ุŸ

ุงู„ุฌูˆุงุจ: ู‡ุฐุง ู„ู‚ุจ ู…ุดู‡ูˆุฑ ู„ุนู„ู…ุงุก ุงู„ุชูˆุญูŠุฏ ุนู„ู…ุงุก ู†ุฌุฏ ูŠู†ุณุจูˆู†ู‡ู… ุฅู„ู‰ ุงู„ุดูŠุฎ ุงู„ุฅู…ุงู… ู…ุญู…ุฏ ุจู† ุนุจุฏ ุงู„ูˆู‡ุงุจ ุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูู‡ูˆ ู„ู‚ุจ ุดุฑูŠู ุนุธูŠู…

Artinya: Pertanyaโ€™an ke 6 โ€“ Seseorang bertanya kepada Syaikh: Sebagian manusia menamakan Ulama-ulama di Arab Saudi dengan nama Wahabi [Wahabiyyah], adakah engkau ridha dengan nama tersebut? Dan apa jawaban untuk mereka yang menamakan engkau dengan nama tersebut?

Jawaban: Penamaan tersebut masyhur untuk ulama tauhid yakni Ulama Nejed [Najd]. Mereka menisbahkan para Ulama tersebut kepada Syaikh Muhammad ibnu Abdil Wahhab. Nama itu (Wahhabiyah) adalah panggilan yang sangat mulia dan sangat agung

Baca detail: Mengapa Mereka Disebut Wahabi?


Metode Penyebaran Faham Wahabi

Faham Wahabi disebarkan dengan beberapa cara, antara lain:

1. Memberi beasiswa pada mahasiswa dalam dan luar negeri untuk belajar di berbagai universitas negeri di Arab Saudi seperti Universitas Ummul Quro Makkah, Universitas Islam Madinah, Universitas Ibnu Saud Riyadh, dll. Cara ini sangat berhasil dan efektif. Mahasiswa lulusan Arab Saudi yang sudah pulang ke Tanah Air yang sudah menempuh studi minimal program Master atau S3 (Doktor) tidak saja berubah menjadi penganut Wahabi fanatik, tapi mereka juga menjadi pendakwah aliran Wahabi yang militan dan penuh dedikasi. Semangat yang tinggi ini tidak lepas dari besarnya dana yang dikucurkan Arab Saudi bagi mereka yang bersedia menyebarkan dakwah Wahabi di tempat mereka.

2. Mendirikan universitas atau sekolah tinggi di luar Arab Saudi dengan biaya penuh dari Arab Saudi dengan pemberian beasiswa penuh pada mahasiswanya. LIPIA yang berlokasi di Jakarta adalah salah satu contohnya.

3. Memberi dana bantuan pada sejumlah pesantren di Indonesia dengan syarat memasukkan faham Wahabi dalam kurikulumnya.

4. Melalui kader Wahabi lulusan Arab Saudi yang mendirikan pesantren dengan bantuan dana besar untuk mencetak santri yang berpola pikir Wahabi.

5. Membeli hak penerbitan kitab-kitab turos, kitab klasik atau kitab kuning, karya ulama salaf, lalu menerbitkannya.dan menyisipkan karya-karya ulama Wahabi ke dalamnya. Contoh, hak penerbitan kitab Fathul Bari Syarah Sahih Bukhari karya Ibnu Hajar Al-Asqalani yang dibagian bawah setiap halaman disisipkan karya Bin Baz sebagai muhaqqiq.

6. Merubah secara sengaja konten kitab salaf Ahlussunnah Wal Jamaah dengan kandungan yang sesuai dengan faham Wahabi. Lihat contohnya di sini.

7. Membeli situs-situs di internet yang memiliki pengunjung tinggi dan menggantinya dengan konten yang sesuai dengan faham Wahabi.

8. Membuat situs-situs tanya jawab agama baik dalam bahasa Arab atau bahasa Indonesia atau keduanya dengan memberi jawaban sesuai faham Wahabi.

Kesalahan Aliran Wahabi Salafi

1. Aqidah tauhid Wahabi berdasar teori dari Ibnu Taimiyah yang dikenal sebagai mujassimah (memfisikkan Allah). Ini bertentangan dengan faham Ahlussunnah Wal Jamaah Asyโ€™ariyah.

โ€“ Menurut mereka tauhid di bagi menjadi tiga bagian : Tauhid Uluhiyyah, Tauhid Rububiyyah dan Tauhid asmaโ€™ wa sifat sebagaimana diajarkan Ibnu Taimiyah

โ€“ Membagi tauhid menjadi tiga bagian ini adalah bidโ€™ah terbesar mereka dan senjata utama mereka untuk mengkafirkan mayoritas umat islam yang yang bermadzhab asyโ€™ari, Maturidi ataupun Shufi.

โ€“ Condong ke tajsim (memfisikkan Allah)

โ€“ Menolak adanya taโ€™wil pada ayat-ayat mutasyabihat, sehingga mereka berkeyakinan bahwab istiwaโ€™nya Allah di โ€˜Arsy adalah bersemayamnya Allah di atas โ€˜Arsy. Mereka pun berkeyakinan bahwa Allah mempunyai wajah dan tangan, mereka juga beranggapan bahwa Allah memegang langit, bumi, pepohonan dengan jari jemariNya.

2. Takfiriyah: Inilah kesalahan besar gerakan Wahabi. Doktrin pengkafiran pada umat Islam yang tidak sesuai dengan ideologi mereka menjadi jalan legitimasi yang mudah bagi pengikutnya untuk melakukan terorisme di seluruh dunia dan dengan perasaan tak berdoa membunuh sesama saudara muslimnya.

3. Bidโ€™ah. Doktrin bahwa semua yang tidak ada di zaman Nabi adalah bidโ€™ah dan semua bidโ€™ah adalah sesat membuat Wahabi secara tidak langsung telah menyesatkan dirinya sendiri karena tidak konsisten antara ucapan dengan perbuatan. Contoh, peringatan maulid Nabi dinaggap bidโ€™ah dan sesat, tapi hari kemerdekaan Arab Saudi selalu diperingati tiap tahun. Juga, Wahabi secara rutin memperingati haul kematian Ibnu Utsaimin salah satu tokoh ulama mereka. Dan membangun gedung megah untuk museumnya sementara bekas tempat kelahiran Nabi dijadikan perpustakaan sangat kecil di sisi Baitullah.

3. Syirik. Wahabi dikenal mudah memberi cap syirik pada perilaku sesama muslim yang tidak sesuai dengan doktrin Wahabi. Padahal syirik itu mengandung konotasi sama dengan doktrin takfir yakni orang yang dianggap syirik itu keluar dari Islam.

Baca detail: Sejumlah kesalahan Wahabi Salafi (Bahasa Arab)

BEDA ASWAJA DAN WAHABI

Dengan dana penyebaran yang tak terbatas dari kerajaan Arab Saudi dan para donatur fanatik Wahabi di seluruh dunia, maka inilah gerakan paling berbahaya saat ini yang berpotensi memporakporandakan persatuan Islam dan menjadi sumber utama kelemahan Islam di zaman ini.

Adanya gerakan Wahabi yang menyebar luas saat ini sekaligus menjadi kegembiraan kalangan non-muslim yang ingin melihat umat Islam terpecah belah dengan mudah tanpa perlu adanya campur tangan pihak eksternal.

Di kalangan mahasiswa, kalangan pengikut Wahabi banyak aktif di organisasi seperti KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia). Sedangkan secara politik praktis mereka umumnya berada di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) baik sebagai fungsionaris partai, kader atau simpatisan.

Ormas Islam di Indonesia yang terinspirasi dengan ajaran Wahabi antara lain: Muhammadiyah, Al-Irsyad, PERSIS, MTA, LDII, dll.

Buku dan kitab referensi tentang Wahabi dapat di download di sini.

Baca juga: Beda Pesantren Salaf dan Salafi

HIZBUT TAHRIR INDONESIA (HTI)
hizbut tahrir indonesia hti
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) adalah bagian dari Hizbut Tahrir (HT) internasional yang didirikan oleh Taqiuddin Al-Nabhani. HT didirikan pada 1953 di Al-Quds, Palestina. Saat ini HT global dipimpin oleh Atha Abu Rashtah. Sedangkan HTI dipimpin oleh Rohmat S. Labib.

Adapun tujuan dari Hizbut Tahrir atau Partai Pembebasan adalah pendirian pan-Islamisme atau persatuan umat seluruh dunia. Tujuan ini sebenarnya baik. Kekurangan dari HT yang sangat fundamental adalah bahwa persatuan umat itu harus menundukkan diri di bawah payung politik tunggal dengan sistem Syariah Islam dan dipimpin oleh seorang Khalifah. Artinya, seluruh umat Islam dunia harus berada di bawah satu kepala negara yang disebut Khalifah sebagaimana pada zaman Khulafaur Rasyidun. Suatu cita-cita yang baik namun oleh banyak pihak dianggap terlalu utopis (mimpi) dan bertentangan dengan fitrah manusia yang beraneka ragam suku dan bangsa (QS Al-Hujurat ayat 13).

Pada akhirnya, gerakan ini hanya menjadi bagian dari dinamika keanekaragaman umat Islam dan relatif tidak begitu berkembang khususnya dalam konteks Indonesia. Di Indonesia, HTI masih kalah jauh kalau dibanding dengan gerakan Wahabi Salafi dalam perekrutan anggota baru terutama di kalangan mahasiswa di kampus-kampus maupun di luar kampus. Salah satu sebabnya adalah karena arahnya yang tidak jelas dan ketidakmauan kelompok ini untuk aktif dalam politik praktis sampai sistem khilafah ditegakkan. Suatu hal yang amat sulit terjadi untuk tidak mengatakan mustahil.

Paham Sesat Hizbut Tahrir

Menurut Nur Hidayat Muhammad dalam bukunya Benteng Ahlussunnah Wal Jamaโ€™ah, (Nasyrul Ilmi, Kediri, 2012) konsep ideologi HT yang tidak sesuai dengan Ahlussunnah adalab sebagai berikut:

โ€“ Akal sebagai penentu dalam menafsiri wahyu.
โ€“ Ingkar akan kebenaran dari adzab kubur.
โ€“ Membolehkan mencium wanita bukan istri baik dengan syahwat atau tidak.
โ€“ Tidak percaya akan munculnya Dajjal diakhir zaman.
โ€“ Hadits ahad tidak boleh dijadikan dalil dalam akidah.
โ€“ Membolehkan negara Islam menyerahkan pajak kepada negara kafir.
โ€“ Tidak mengakui negara kesatuan Indonesia (NKRI)

Baca detail:

โ€“ Kesalahan Aqidah Hizbut Tahrir
โ€“ Kesalahan Syariah Hizbut Tahrir


JAMAAH TABLIGH (JT)
jamaah tabligh
Jamaah Tabligh (Arab: ุฌู…ุงุนุฉ ุงู„ุชุจู„ูŠุบ) adalah gerakan dakwah yang berasal dari India. Gerakan yang didirikan pada 1927 oleh Maulana Ilyas Al-Kandahlawi ini awalnya adalah gerakan lokal di kota Delhi, India. Lalu dengan cepat menjadi gerakan nasional dan internasional. Menurut perkiraan saat ini anggota dan simpatisannya mencapai sekitar 20 juta di lebih dari 210 negara di seluruh dunia.

Di Indonesia Jamaah Tabligh juga tumbuh dan berkembang. Gerakan ini mudah berkembang karena bersifat tidak mengikat: anggota bisa masuk dan keluar kapan saja ia mau. Selain itu, JT tidak mengikatkan diri pada partai politik tertentu atau mazhab tertentu. Walaupun fikih pendirinya bermazhab Hanafi.

Oleh Wahabi gerakan ini dianggap bidโ€™ah. Namun di mata ulama moderat, JT adalah gerakan dakwah yang baik dan tidak ada unsur-unsur di dalamnya yang berlawanan dengan syariah. Walaupun di sana sini terdapat plus dan minusnya sebagaimana umumnya di setiap gerakan apapun.

syiah naik haji

Presiden Iran Ahmadinejad sedang Tawaf Haji

Baca detail: Jamaah Tabligh Gerakan Sesat?

SYIAH

Syiah (Arab: ุดูŠุนุฉโ€Ž) adalah kependekan dari Syiatu Ali atau pengikut Ali) adalah sekte sempalan dalam Islam yang berpandangan bahwa penerus Nabi Muhammad sebagai Khalifah adalah menantu dan sepupunya yang bernama Ali bin Abu Thalib. Aliran Syiah bertentangan dengan Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) atau Sunni. Dalam pandangan Sunni, Abu Bakar, bukan Ali bin Abu Thalib, adalah yang pantas menjadi Khalifah pertama yang kemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan baru Ali bin Abu Thalib sebagai Khalifah keempat dari Khulafaur Rasyidin.

Secara garis besar, aliran Syiah terdiri dari tiga aliran yaitu, pertama, Syiah Itsna Asyariah atau Syiah Dua Belas Imam atau Syiah Imamiyah. Syiah Imamiyah ini umumnya berada di Iran. Kedua, Syiah Zaidiyah mayoritas berada di Yaman. Ketiga, Syiah Ismailiyah. Umumnya berada di India dan Pakistan.

Di Indonesia, penganut Syiah umumnya beraliran Syiah Imamiyah. Organisasi Syiah di Indonesia bernama IJABI atau Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia yang dipimpin dan didirikan oleh dedengkot Syiah Indonesia yaitu Jalaluddin Rahmat.

Apakah Syiah termasuk Islam atau bukan? Mayoritas ulama berpendapat Syiah bagian dari Islam walaupun dengan catatan. Kalangan Wahabi berpendapat Syaiah bukan Islam, walaupun pemerintah Arab Saudi secara resmi menganggap Syiah adalah Islam. Terbukti, kaum Syiah dibolehkan naik haji setiap tahun. Hanya orang muslim yang dibolehkan melaksanakan ibadah haji dan masuk ke Tanah Haram Makkah Al-Mukarramah.[]

โ†ง

Sistem Pendidikan Pesantren Al-Khoirot

$
0
0

Sistem Pendidikan Pesantren Al-Khoirot

Pondok Pesantren Al-Khoirot (PPA) Malang menganut sistem pendidikan terintegrasi (integrated educational system) yang merupakan perpaduan dari sistem salaf (tradisional) dan sistem modern. Hal ini tak lepas dari kultur pesantren Aswaja yang terkenal dengan prinsip ุงู„ู…ุญุงูุธุฉ ุนู„ูŠ ุงู„ู‚ุฏูŠู… ุงู„ุตุงู„ุญ ูˆุงู„ุฃุฎุฏ ุนู„ูŠ ุงู„ุฌุฏูŠุฏ ุงู„ุฃุตู„ุญ (memelihara nilai dan sistem lama yang baik, dan mengadopsi nilai dan metode baru yang lebih baik). Tidak hanya itu, PPA juga mengadopsi sejumlah pola pendidikan Islam yang ada di luar negeri seperti kajian Tafsir dan hadits dan tidak hanya terfokus pada disiplin ilmu fiqh, nahwu/sharaf, dan ilmu kalam. Dalam kajian tafsir dan hadits juga ditingkatkan intensitas kajian perangkatnya (ilmu hadits, ushul fiqh, ilmu tafsir, dll).

Secara garis besar kegiatan pendidikan di PPA terbagi menjadi lima. Yaitu, (a) pengajian kitab kuning (ูƒุชุจ ุงู„ุชุฑุงุซ), (b) madrasah diniyah (madin), (c) sekolah formal MTs (Madrasah Tsanawiyah) dan MA (Madrasah Aliyah), (d) program intensif bahasa Arab modern dan (e) Tahfidz Al-Quran (menghafal Al-Quran).

DAFTAR ISI

  1. Aqidah, Madzhab Fiqih, dan Afliliasi Politik dan Kultural
  2. Filosofi Pendidikan
  3. Pengajian Kitab Kuning oleh Pengasuh
    1. Al Umm karya Imam Syafiโ€™i
    2. Sahih Bukhari
    3. Tafsir Jalalain
    4. Al-Muhadzab
    5. Fathul Wahhab
    6. Iqnaโ€™
    7. Syarah Ibnu Aqil
    8. Syarah Jauhar al-Maknun
    9. Fiqih Sirah
    10. Mantiq
    11. Minhajul Abidin
    12. Jawahirul Kalamiyah
  4. Madrasah Diniyah
    1. Ibtidaiyah
    2. Tsanawiyah
    3. Maโ€™had Aly
  5. Makna Gandul dalam Pengajian Kitab Kuning
  6. Tahfidz Al-Quran (Menghafal Al-Qurโ€™an)
  7. Pendidikan Formal
  8. Membaca Quโ€™an Tartil
  9. Program Intensif Bahasa Arab
  10. Ekstra Kurikuler Pesantren
  11. Ekstra Kurikuler Sekolah Formal
  12. Biaya Pendaftaran
  13. Jadwal Harian Santri


AQIDAH, MADZHAB FIQIH DAN AFILIASI KULTURAL DAN POLITIK

Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang menganut ideologi (manhaj) Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) dengan manhaj tauhid Asyโ€™ariyah, madzhab fiqih Syafiโ€™iyah dan afiliasi kultural Nahdlatul Ulama (NU) walaupun tidak terikat secara organisasional dengan NU. NU menjadi pilihan afiliasi kultural karena ia dianggap mewakili sikap toleransi dan inklusivisme yang sangat cocok dalam keberagaman Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sikap toleran dan inklusif juga merupakan sikap moderat (wasath) yang sesuai dengan spirit Islam seperti jelas tersurat dalam QS Al-Baqarah 2:143.

Jadi, PPA Malang bukanlah pesantren yang beraliran atau pendukung Salafi Wahabi (Sawah), Muhammadiyah, LDII, Wahidiyah, Al-Irsyad, HTI (Hzbut Tahrir), dll.

Secara politik, kami menganut sistem bebas aktif. Dalam arti, PPA tidak mendukung partai apapun namun pada waktu yang sama kami mewajibkan semua santri, alumni dan simpatisan PPA untuk menggunakan hak pilihnya pada salah satu calon yang dianggap โ€œpaling baik di antara yang terburukโ€ dari partai manapun mereka berasal. Dengan kata lain, kami mendukung figur, tidak mendukung partai.

Kami melarang sikap Golput. Karena, dalam sistem demokrasi, Golput atau tidak memilih, merupakan kesalahan besar. Langkah Golput sama saja dengan memberikan suara pada calon terburuk dan terkorup.

Baca detail: Akidah, Manhaj, Mazhab dan Afiliasi Kultural Pesantren Al-Khoirot


FILOSOFI PENDIDIKAN PESANTREN AL-KHOIROT

Pondok Pesantren Al-Khoirot berkeyakinan bahwa tujuan utama pendidikan adalah untuk meningkatkan keimanan yang di dalamnya tercakup banyak hal termasuk antara lain untuk mencerdaskan individu, membentuk karakter kepribadian dan akhlak kepemimpinan yang sesuai dengan spirit ajaran syariah Islam. Secara ringkas filosofi pendidikan PPA meliputi:

  • Meningkatkan keimanan
  • Mencetak generasi berilmu.
  • Taat syariah
  • Taat etika sosial
  • Taat nilai universal
  • Disiplin dan Pekerja keras
  • Pola hidup sederhana.

Dalam konteks tujuan pendidikan di atas maka diambillah langkah-langkah lanjutan dalam sistem pendidikan dan tata tertib di Al-Khoirot yang memungkinkan tercapainya tujuan tersebut antara lain dengan

  • Pemisahan putra dan putri secara total meliputi santri, guru, pegawai, gedung asrama, kantor, dan gedung sekolah.
  • Pengajaran ilmu agama yang bersifat wajib dan intensif dan diajarkan dengan sistem kombinasi konvensional (salaf) dan modern sekaligus.
  • Aturan dan tatatertib yang ketat terkait gaya hidup dan sistem interaksi antara laki-laki dan perempuan.

Baca juga: Visi dan Misi

I. PENGAJIAN KITAB OLEH PENGASUH

Aqidah dan Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Al-KhoirotPengajian kitab kuning alias kitab klasik atau kitab gundul menjadi ciri khas Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang. Santri yang sudah lulus Wustho II, apalagi Ulya II, hampir dapat dipastikan mampu membaca kitab kuning tentunya dengan level kecakapan yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan kognitifnya.

Pengajian kitab kuning dilakukan dengan dua cara. Yaitu, (a) dengan sistem sorogan atau wetonan/bandongan di bawah bimbingan pengasuh dan (b) sistem klasikal di madrasah diniyah (madin).

Adapaun kitab yang dibaca oleh Dewan Pengasuh setiap pagi dan diikuti oleh semua santri adalah sebagai berikut:


1. Kitab Al Umm karya Imam Syafiโ€™i.ย 

Kitab Al-Umm adalah kitab induk dari fiqih madzhab Syafiโ€™i yang ditulis langsung oleh pendiri madzhab Syafiโ€™i yaitu Muhammad bin Idris As-Syafiโ€™i. (150 H/767 โ€“ 204H/819M). Kitab ini merupakan perpaduan antara dalil-dalil Quran dan hadits yang dibuat sebagai landasan pengambilan hukum oleh Imam Syafiโ€™i dan pendapat yuridis dari Imam Syafiโ€™i sendiri tentang suatu masalah. Kitab ini terdiri dari 6 volume atau 6 jilid.

Kendati menjadi kitab fiqih induk dan paling penting dalam madzhab Syafiโ€™i, namun anehnya jarang ada pesantren salaf (apalagi modern) yang mengkaji kitab ini secara teratur. Pondok Pesantren Al-Khoirot mungkin satu-satunya pesantren di Indonesia yang mengkaji kitab ini secara rutin (Tolong koreksi kami apabila ada pesantren lain yang mengkaji kitab Al-Umm).

Kitab Al-Umm dibaca setiap pagi selepas shalat subuh dua kali dalam seminggu yakni setiap hari Sabtu dan Rabu dan diikuti oleh seluruh santri Al-Khoirot baik putra maupun putri, yunior atau senior. (Catatan: santri putri mengikuti pengajian ini melalui pengeras suara, tidak langsung dan berada di tempat terpisah).

2.ย  Sahih Bukhari,

Kitab Sahih Bukhori adalah kumpulan hadits-hadits Nabi berdasarkan sanad dan periwayatan sahih (otentik) yang disusun oleh seorang ulama asal Azerbaijan bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Juโ€™fi al-Bukhari atau Imam Bukhari (196 H/810 M โ€“ Wafat 256 H/870 M) .

Kitab hadits ini, bersama dengan Sahih Muslim, menduduki posisi kedua setelah Al-Quran sebagai kitab hadits rujukan bagi kalangan ahli hukum Islam maupun ulama di bidang keilmuan yang lain. Oleh karena itu mempelajari kitab ini menjadi keharusan bagi seorang pelajar agama (santri) yang ingin mendalami ilmu Islam.

Sama dengan kitab Al-Umm, kitab Sahih Bukhari juga dikaji pada setiap hari Sabtu dan Rabu pagi dan diikuti oleh seluruh santri PPA putra putri, senior dan yang baru.

3. Tafsir Jalalain

Kitab tafsir Jalalain ditulis oleh dua ulama ahli tafsir yaitu Jalaluddin Muhammad bin Ahmad al-Mahalli (791 H-864 H) dan Abu al- Fadl Abdur Rahman bin Abu Bakar bin Muhammad Jalaluddin as-Suyuti (849-911 H).

Kitab ini merupakan tafsir ringkas dari Al-Quran yang menjelaskan secara singkat maksud makna suatu kalimat dalam Al-Quran maupun dari segi pengertian sastrawinya. Kitab ini dibaca dua kali dalam seminggu pada hari Sabtu dan Rabu pagi bersamaan dengan kitab Al-Umm dan Sahih Bukhari dan diikuti oleh semua santri Al-Khoirot putra dan putri.

Pengajian ketiga kitab di atas โ€“yakni Al-Umm, Sahih Bukhari, Tafsir Jalalainโ€“ memakai sistem wetonan atau bandongan yaitu Kyai membaca dan menerangkan sedangkan santri menyimak dan mendengarkan. Santri juga diberi waktu untuk bertanya pada setiap akhir pertemuan.

4. Al-Muhadzab fi Fiqhil Imam As-Syafiโ€™i

Kitab Muhadzab adalah kitab fiqih madzhab Syafiโ€™i yang sangat berpengaruh. Kitab ini ditulis oleh Abu Ishak Ibrahim bin Ali bin Yusuf Al-Fairuzabadi Asy-Syairazi (w. 476H). Kitab ini semakin berpengaruh dalam fiqih madzhab Syafiโ€™i setelah diberi syarah (komentar) yang sangat panjang dan detail oleh Imam Nawawi dalam Al-Majmuk Syarah Muhadzab.ย 

Kitab ini dibaca secara rutin di PPA setiap hari Minggu dan Kamis dan diikuti oleh kalangan santri senior saja baik putra maupun putri. Yakni para santri yang sudah duduk di kelas Wustho 1, Wustho2, Ulya 1, Ulya 2 dan Maโ€™had Aly.

5. Fathul Wahhab

Kitab Fathul Wahab bi Syarh Manhaj at-Tullab ditulis olehย  Abu Yahya Zakariya Al-Anshari (824 H โ€“ 926 H/1520 M). Kitab fiqih yang tergolong sulit memahaminya karena bahasanya yang sangat padat.ย  Kitab ini dikaji setiap hari Minggu dan Kamis (dua kali seminggu) dan diikuti oleh santri seniro putra putri dari tingkat Wustho 1 sampai maโ€™had aly.

6. Iqnaโ€™

Kitab Al-Iqnaโ€™ fi Halli Alfadz Abi Syujaโ€™ditulis oleh Syamsuddin Muhammad bin Ahmad Asy-Syarbini Al-Khatib (w. 977 H). Termasuk salah satu kitab utama dalam fiqih madzhab Syafiโ€™i yang menjadi syarah dari kitab Taqrib Abu Syujak. Kitab ini juga dikaji setiap hari Minggu dan Kamis (dua kali seminggu) dan diikuti oleh santri seniro putra putri dari tingkat Wustho 1 sampai maโ€™had aly.

Ketiga kitab di atasโ€“yakni Muhadzab, Fathul Wahab, dan Iqnaโ€™โ€“ dikaji dengan sistem sorogan di mana santri yang membaca dan memberi makna sedang kyai menyimak dan menerangkan.

Pengajian keenam kitab di atas dibimbing oleh A. Fatih Syuhud, salah satu pengasuh PPA.

7. Ibnu Aqil Syarah Alfiyah Ibnu Malik

Alfiyah Ibnu Malik adalah kitab gramatika tata bahasa Arab yang ditulis dalam bentuk syair (nadzam) oleh Jamaluddin Muhammad bin Abdullah bin Abdullah bin Malik Al-Jayyani Al-Andalusi. Kitab grammatika karya ulama kelahiran Andalusia, Spanyolย pada 600 Hijriah ini menjadi kitab Nahwu & Sharaf paling populer di pesantren salaf yang diajarkan di kalangan santri senior tingkat lanjut. Santri yang sudah khatam mempelajari kitab Alfiyah Ibnu Malik dan memahami secara betul dapat dipastikan bisa membaca dan menguasai kitab kuning (gundul) dengan baik dan benar.

Kitab Alfiyah Ibnu Aqil disyarahi oleh banyak ulama ahli bahasa dan sastra Arab. Salah satu syarah yang terkenal di dunia pesantren adalah ูSyarah Ibnu Aqil karya Bahauddin Abdullah bin Aqil Al-Hamdani Al-Mashri.

Kitab Syarah Ibnu Aqil ini dikaji seminggu sekali setiap hari Selasa pagi diikuti oleh kalangan santri senior dari tingkat Wustho 1 ke atas dan diasuh oleh KH Moh. Hamidurrohman Syuhud, salah satu pengasuh PPA Malang.


8. Hilyatu Lubbil Mashun bi Syarh Jauhar al-Maknun.

Kitab ini merupakan syarah dari kitab Jauharul Maknun fi Ilmil Bayan yaitu sebuah kitab yang membahas tentang sastra Arab meliputi maโ€™any, bayan, badiโ€™ yang ditulis oleh Abdurrohman Al-Akhduri. Karena Jauharul Maknunย ditulis dalam bentukย nadzam (syair) yang relatif sulit dalam memahaminya terutama kalangan penutur non-Arab, maka mempelajari kitab syarahnya adalah sangat penting. Syarah Jauharul Maknun yang berjudul Hilyatu Lubbil Mashun bi Syarh Jauhar al-Maknun ditulis oleh Ahmad bin Abdul Munโ€™im bin Yusuf bin Shiyam Ad-Damanhuri.

Kitab ini dibaca setiap hari Selasa pagi oleh KH. M. Hamidurrohman Syuhud, salah satu pengasuh PPA Malang yang diikuti oleh kalangan santri senior yaitu siswa madin Wustho 1 ke atas.


9. Fiqih Sirah

Bidang studi: Fiqih Sirah
Nama kitab:

Catatan: Kitab Al-Faraidul Bahiyah sudah selesai dan diganti dengan Fiqih Sirah untuk tahun ajaran 2014 โ€“ 2015.

Al-Faraidul Bahiyyah
Kitab yang membahas tentang kaidah-kaidah fiqih ini ditulis oleh Abu Bakar bin Abul Qasim bin Ahmad bin Muhammad bin Abu Bakar Al-Ahdali Al-Husaini Al-Yamani At-Tihami As-Syafiโ€™i (984/1035 H). Kitab ini ditulis dalam bentuk nadzam atau syair.

Kitab ini dikaji setiap hari Senin pagi oleh KH. M. Humaidi Syuhud, salah satu pengasuh PPA Malang dan diikuti oleh para santri senior dari tingkat Wustho 1 ke atas.


10. Mantiq

Bidang studi: Ilmu Mantiq (Logika)
Nama kitab: Idahul Mubham fi Syarhil Sullam (Syarah Sullamul Munawroq)
Pengajar: K.H. Muhammad Humaidi

Catatan: Pengajian kitab Faidul Khobir sudah rampung dan diganti dengan kitab mantiq yaitu Idahul Mubham fi Syarhil Sullam untuk tahun pengajian 2014/2015

Faidul Khabir
Judul lengkap kitab ini adalah Faidul Khabir wa Khulasotut Taqrir ala Nahjit Taisir: Syarah Mandzumat at-Tafsir membahas tentang bidang disiplin ilmu tafsir.


11. Minhajul Abidin ila Jannati Rabbil Alamin

Kitan tentang tasawuf dan penyucian diri ini ditulis oleh ulama legendaris Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali At-Tusi An-Naisaburi yang lebih dikenal dengan julukan Imam Ghazali.

Kitab ini dibaca setiap hari Minggu sore baโ€™da Ashar oleh KH. M. Jaโ€™far Shodiq Syuhud, salah satu pengasuh PPA Malang dan diikuti oleh semua santri baik senior maupun yunior, putra dan putri..


12. Jawahirul Kalamiyah

Kitab yang berjudul lengkap Jawahirul Kalamiyah fi Idohil Aqidah al-Islamiyah ini ditulis oleh Tohir bin Shaleh Al-Jazairi. Kitab ini membahas tentang tauhid aqidah Ahlussunnah Waljamaah Asyโ€™ariyah. Kitab ini dikaji setiap hari Minggu sore baโ€™da Ashar oleh KH. Jaโ€™far Shodiq Syuhud dan diikuti oleh semua santri baik senior maupun yunior, putra dan putri.

Kitab ini diajarkan dengan tujuan menanamkan aqidah dasar Ahlussunnah yang benar kepada para santri dan agar tidak terkontaminasi paham aqidah Wahabi Salafi.


II. MADRASAH DINIYAH (MADIN)

Madrasah Diniyah Annasyiatul Jadidah atau madin Al-Khoirot adalah institusi pendidikan dengan sistem sekolah (kelasikal) yang khusus mengkaji ilmu agama Islam dari tingkat dasar sampai tingkat lanjut (advanced).

Madrasah Diniyah adalah program utama yang wajib diikuti oleh semua santri baik yang ikut program Tahfidz Al-Quran atau siswa sekolah formal.

Secara garis besar, Madrasah Diniyah (Madin) Al-Khoirot memiliki tiga jenjang tingkatan. Yaitu, tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Maโ€™had Aly (Aliyah).

Madrasah Diniyah Ibtidaiyah

Madin tingkat ibtidaiyah ditempuh dalam 6 tahun dan terdiri dari 6 kelas yaitu Iโ€™dad I (kelas 1), Ula I (kelas 2), Ula II (kelas 3), Ula III (kelas 4), Wustho I (kelas 5), Wustho II (kelas 6).

Materi yang Dikaji di tingkat Ibtidaiyah antara lain:

1. Ajurumiyah
2. Mutammimah
3. Taqrib
4. Fathul Qorib
5. Bulughul Marom
6. Tajwid
7. Tarikh Khulasoh Nurul Yaqin
8. Taklimul Mutaโ€™allim

Baca detail: Madrasah Diniyah Al-Khoirot

Madrasah Diniyah Tsanawiyah

Madin tingkat tsanawiyah ditempuh dalam 2 tahun dan terdiri dari 2 kelas yaitu Ulya I, dan Ulya II.

Materi yang dikaji pada tingkat tsanawiyah adalah:

1. Tafsir Jalalain (Surah An-Nisaโ€™, Al-Maidah)
2. Sahih Bukhari
3. Al-Muhadzab oleh Al-Syairozi (Kitab Taharah, Kitab Shalat)
4. Ushul Fiqih oleh Abdul Wahab Kholaf (sampai selesai)
5. Al-Jauhar Al-Maknun fi Shinfi Al-Tsalatsah Al-Funun (Ilmu Balaghah) oleh Al-Akhduri (sampai selesai)

Baca detail: Madrasah Diniyah Al-Khoirot

Mahad Aly

Maโ€™had Aly sama dengan madrasah diniyah tingkat Aliyah. Maโ€™had Aly adalah madrasah diniyah tingkat lanjut yang diikuti oleh para santri yang sudah lulus tingkat tsanawiyah sebagai siswa aktif dan juga boleh diikuti oleh santri yang masih belajar di ibtidaiyah dan tsanawiyah sebagai mustamik.

Materi yang dikaji pada Maโ€™had Aly ada empat kitab tingkat lanjut yaitu:

1. Tafsir Ayat Ahkam oleh Ash-Shobuni
2. Ibanatul Ahkam Syarah Bulughul Marom oleh Sayyid Alwi Al-Maliki
3. Ihyaโ€™ Ulumiddin oleh Imam Al-Ghazali
4. Jamโ€™ul Jawamik fi Ushul Al-Fiqh oleh Tajuddin As-Subki.

Baca detail: Maโ€™had Aly


SIMBOL MAKNA GANDUL PENGAJIAN KITAB KUNING

Pengajian kitab kuning di pesantren salaf, tak bisa dilepaskan dari sistem makna gandul. Makna gandul adalah santri memberikan makna pada kitab secara harfiah kata perkata dengan menyebut kedudukan iโ€™rob dan makna dari setiap kata. Makna gandul menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa Jawa atau Madura. Sedangkan kedudukan iโ€™robnya memakai singkatan abjad bahasa Arab.

Tujuan dari pemberian makna gandul adalah supaya santri lebih bisa memahami kedudukan iโ€™rob dari setiap kalimat bahasa Arab yang dibaca sehingga santri akan lebih yakin (tahqiq) dalam memahami maksud dari suatu kalimat yang ada dalam sebuah kitab.

Setelah diberi makna secara gandul, baru kemudian kyai atau ustadz memberikan penjelasan dalam bahasa Indonesia.

Lebih detail, berikut singkatan atau simbol iโ€™rob yang dipakai dalam makna gandul.

Simbol Makna Gandul Kitab Kuning Jawa dan Madura

Madura

Jawa

Simbol

Status Kata

Iโ€™rob

Dineng

Utawi

ู…

Subyek Kalimat Nominal (Ismiyah)

Mubtadaโ€™

Paneka

Iku

ุฎ

Predikat Kalimat Nominal (Ismiyah)

Khobar

Panapah

Opo

ู

Subyek kal. Aktif (benda)

Faโ€™il

Paserah

Sopo

ูุง

Subyek kal. Aktif (manusia)

Faโ€™il

Dek

Ing

ู…ู

Obyek

Mafโ€™ul Bih

Panapah, Paserah

Opo, Sopo

ู†ู

Subyek kalimat pasif

Naibul Faโ€™il

Hale

Hale

ุญุง

Kata keadaan

Hal

Ara-ara

Apane

ุชู…

Kata keterangan

Tamyiz

Maka

Moko

ุฌ

Kata jawab

Jawab Syartiyah

Karnah

Kerono

ุน

Karena

Taโ€™lil

Kalaben

Kelawan

ู…ุท

Secara

Mafโ€™ul Mutlak

Se

Kang

ุต

Kata sifat

Sifat, Naโ€™at

Edelem

Ingdalem

ุธ

Keterangan tempat

Dzaraf

Senajjen

Senajan

ุบ

Walaupun

Ghayah

Nyatanah

Nyatane

ุจุง

Menjelaskan kal. sebelumnya

Bayan

Sebab

Jalaran

ุณ

Disebabkan

Sababiyah

Kelakoan

Kelakuan

ุด

โ€“

Syaโ€™n


III. TAHFIDZ AL-QURAN (MENGHAFAL QURโ€™AN)

Program tahfidzul Quran atau menghafal Al-Quran merupakan program baru tahun ajaran 2012/2013. Program ini dibuka untuk santri putra dan putri.

Peserta program tahfidz tetap harus mengikuti program (a) madrasah diniyah (madin), (b) pengajian kitab kuning; dan (c) sekolah formal.


IV. PENDIDIKAN FORMAL MTS & MA

Pendidikan Formal termasuk program utama bagi santri di Pondok Pesantren Al-Khoirot. Seluruh santri harus mengikuti program ini bagi yang usianya antara 12 sampai 19 tahun dan belum memiliki ijazah formal. Adapun bagi yang usianya di atas 17 tahun dan belum memiliki ijazah Madrasah Tsanawiyah atau usia 19 tahun dan belum memiliki ijazah Madrasah Aliyah maka mereka akan dikenakan kewajiban mengikuti program Paket B untuk SLTP dan Paket C untuk SLTA. Seluruh santri diwajibkan memiliki ijazah formal agar supaya memungkinkan mereka untuk dapat melanjutkan level pendidikan ke tingkatan yang lebih tinggi dengan ijazah yang legalitasnya diakui oleh negara. Sehingga santri secara individu menjadi lebih kompetitif dan dapat mewarnai dinamika pembangunan bangsa di masa depan.

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Khoirot adalah lembaga pendidikan formal tingkat SLTP sejajar dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan diakui oleh negara dengan status terakreditasi di mana lulusannya dapat melanjutkan ke SLTA manapun baik negeri maupun swasta.

Sedangkan Madrasah Aliyah (MA) Al-Khoirot adalah lembaga pendidikan formal tingkat SLTA yang sejajar dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). MA Al-Khoirot juga diakui negara dengan status terakreditasi dan lulusannya dapat melanjutkan studinya ke perguruan tinggi manapun baik negeri maupun swasta, baik universitas dalam negeri atau luar negeri.

Baca detail:

โ€“ Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Khoirot
โ€“ Madrasah Aliyah (MA) Al-Khoirot


V. MEMBACA AL-QURAN TARTIL

Kemampuan membaca Al-Quran bit-tartil dengan baik dan benar menurut standar yang diakui adalah sangat penting. Untuk melatih dan meningkatkan kemampuan ini, santri dilatih setiap hari setelah salat maghrib berjamaah. Untuk meningkatkan kemampuan muallim (tenaga pengajar), PPA melatih mereka seminggu sekali dengan mendatangkan tenaga muallim lulusan PIQ (Pesantren Ilmu Al-Quran) KH. Bashori Alwi, Singosari. Sedangkan untuk tingkat dasar memakai metode Usmani.

Baca detail: Membaca Al-Quran Tartil

VI. PROGRAM INTENSIF BAHASA ARAB MODERN

Gramatika bahasa Arab yakni ilmu nahwu dan sharaf dipelajari di madrasah diniyah sejak Ula I secara intensif. Begitu juga, kemampuan membaca kitab diasah melalui musyawarah baca kitab dan pengajian sorogan/wetonan kitab Muhadzdzab, Fathul Wahhab, Iqnaโ€™ bagi santri kelas Wustho I ke atas.

Namun, intensifikasi bahasa Arab modern tetap dirasa perlu. Karena itu, program bahasa Arab diadakan secara rutin setiap hari dengan penekanan pada muhawarah (conversation).

Baca detail: Bahasa Arab Modern

VII. EKSTRA KURIKULER PESANTREN

1. Musyawarah kitab Fathul Wahhab, Muhadzdzab, dan Iqnaโ€™ bagi santri kelas Wustho I ke atas madrasah diniyah (madin) (dua hari sekali).
2. Pengajian Al Quran secara tartil (setiap hari).
3. Program seni pidato/khitobah (setiap dua minggu sekali).
4. Program halaqah mentoring
5. Pidato/drama bahasa Arab (sebulan sekali)
6. Menulis di mading dan buletin SANTRI dan BULETIN ALKHOIROT


VIII. EKSTRA KURIKULER SEKOLAH FORMAL

1. Karate
2. Olahraga meliputi futsal, volley ball, tenis meja, badminton.
3. Pramuka.
4. OSIS
5. Menulis di mading sekolah dan buletin SISWA.

CATATAN:

Seluruh kegiatan di atas harus diikuti oleh seluruh siswa dan santri. Di PPA santri harus menjadi siswa, dan siswa harus menjadi santri. Artinya, siswa sekolah formal tidak boleh hanya sekolah formal. Dia harus sekaligus jadi santri dan mengikuti seluruh program pesantren termasuk madin, pengajian pengasuh dll.


IX. BIAYA PENDAFTARAN

Pondok Pesantren Al-Khoirot Putra dan Putri dikenal di Malang Raya sebagai pesantren yang berkualitas tinggi tapi dengan biaya sangat terjangkau untuk semua kalangan. Hanya dengan Rp. 890.000 (delapan ratus sembilan puluh ribu rupiah) Anda dapat masuk ke Ponpes Al-Khoirot. Biaya tersebut sudah termasuk seragama sekolah dan uang makan dan SPP bulan pertama. Lihat detailnya di sini.

Keterangan gambar: Perkemahan siswa MTS Al-Khoirot Malang saat mengikuti Jambore Pramuka di kecamatan Pagelaran pada 27 โ€“ 28 September 2011 dan berhasil merebut Juara Umum III.


JADWAL KEGIATAN HARIAN

Secara umum jadwal kegiatan antara pesantren putra dan pesantren putri hampir sama. Dengan sedikit tambahan kegiatan yang ada di pesantren putri pada hari-hari aktif (Sabtu s.d Kamis). Serta tambahan kegiatan ekstra di pesantren putra pada hari libur yaitu hari Jumโ€™at. Lebih detailnya sebagai berikut:

JADWALย  KEGIATAN HARIAN SANTRI PUTRA PPA

No

Waktu

Nama Kegiatan

Pembimbing

Keterangan

1

04.00-05.00

Shalat Subuh

Imam Shalat

Berjamaah

2

05.00-06.00

Pengajian Kitab

Pengasuh/Ustadz

Semua santri

3

06.00-06.30

Bahasa Arab

Ustadz

Program lughah

4

07.00-12.00

Sekolah Formal

Guru

Semua siswa

5

12.00-12.30

Shalat Dzuhur

Imam shalat

Berjamaah

6

12.30-15.00

Istirahat

โ€“

โ€“

7

15.00-15.30

Shalat Ashar

Imam shalat

Berjamaah

8

16.00-17.00

Materi tambahan

Semua santri

Semua santri

9

17.30-18.00

Shalat maghrib

Imam shalat

Berjamaah

10

18.00-19.00

Belajar Quran tartil

Muallim

Semua santri

11

19.00-19.30

Shalat Isyaโ€™

Imam Shalat

Berjamaah

12

19.30-21.00

Madrasah Diniyah

Ustadz

Semua santri

13

21.00-22.00

Maโ€™had Aly

Pengasuh

Semua Ustadz

14

22.00-04.00

Istirahat

โ€“

โ€“

JADWAL KEGIATAN MINGGUAN PUTRA

Jumโ€™at:
Jam 05.00 (Baโ€™da Subuh): Tahlil
Jam 07.00: Qiroah taghanni (baca Quran berlagu) dan Karate. Dua program ini bersifat opsional alias tidak wajib.
Sabtu: Jam 16.00 โ€“ 17.00 Jam 16.00 โ€“ 17.00 Pelatihan baca kitab kuning
Minggu: Jam 16.00 โ€“ 17.00 Pengajian Tauhid dan Tasawuf.
Senin: Jam 16.00 โ€“ 17.00 Jam 16.00 โ€“ 17.00 Pelatihan baca kitab kuning
Selasa: Jam 05.00 โ€“ 06.00 Pelatihan Bahasa Arab untuk umum
Rabu: Jam 16.00 โ€“ 17.00 Pelatihan baca kitab kuning
Kamis: Jam 16.00 โ€“ 17.00 Pelatihan Khitobah (pidato)

PENGECUALIAN DARI JADWAL DI ATAS DAN INFO TAMBAHAN:

  1. Santri yang tidak sekolah formal, karena sudah lulus SLTA atau usia sudah lewat masa SLTA, maka mengikuti program jam belajar dan musyawarah pagi jam 08.00 โ€“ 09.00.
  2. Santri peserta program Tahfidz Al-Quran melakukan murajaah dan takrir pada jam 16.00-17.00. Jadi, tidak mengikuti jadwal materi tambahan.
  3. Yang dimaksud โ€œmateri tambahanโ€ adalah pelatihan baca kitab kuning dan mentoring atau bimbingan akhlak keislaman dan kesantrian.
  4. Shalat Dhuha diadakan pada saat istirahat sekolah formal yaitu pada jam 09.30-10.00 dan diikuti oleh semua siswa.

JADWAL KEGIATAN HARIAN SANTRI PUTRI PPA

No

Waktu

Nama Kegiatan

Pembimbing

Keterangan

1

03.00-04.00

Shalat Tahajud

Ustadzah

Semua santri

2

04.00-05.00

Shalat Subuh

Imam Shalat

Berjamaah

3

05.00-06.00

Pengajian Kitab

Pengasuh/Ustadz

Semua santri

4

06.00-06.30

Shalat Dhuha

Ustadzah

Semua santri

5

07.00-12.00

Sekolah formal

Guru

Semua siswa

6

13.15-15.00

Madrasah Diniyah

Ustadzah

Semua santri

7

15.00-15.30

Shalat Ashar

Imam

Berjamaah

8

16.00-17.00

Belajar bersama

Ustadzah

Semua santri

9

17.30-18.00

Shalat maghrib

Imam shalat

Berjamaah

10

18.00-19.00

Belajar Quran tartil

Muallim

Semua santri

11

19.00-19.30

Shalat Isyaโ€™

Imam Shalat

Berjamaah

12

20.00-21.00

Pengajian Kitab

Pengasuh Putri

Semua santri

13

21-03.00

Istirahat

โ€“

Semua santri

Baca detail: Pesantren Putri Al-Khoirot

โ†ง

Pesantren Putri Al-Khoirot

$
0
0

pesantren putri al-khoirot

Pondok Pesantren Putri Al-Khoirot adalah sebuah pondok pesantren sistem salaf dan modern di Malang Jawa Timur. Pesantren khusus putri ini tidak hanya dikenal di Malang tapi juga populer secara nasional selain karena berkualitas baik juga berbiaya murah sehingga semua calon santri dapat mendaftar ke ponpes putri ini tanpa harus memikirkan berapa biaya masuk dan biaya perbulannya karena memang relatif sangat terjangkau semua kalangan. Dengan biaya hanya sekitar Rp. 900.000 (sembilan ratus ribu rupiah), putri anda sudah bisa menjadi santri dan siswi pesantren putri Al-Khoirot. Biaya ini sudah termasuk seragam sekolah, dan biaya seluruh program yang ada di dalam pesantren seperti madrasah diniyah (madin), Tahfidz Al-Quran, pengajian kitab kuning, dan sekolah formal MTS (Madrasah Tsanawiyah) atau MA (Madrasah Aliyah).

DAFTAR ISI

  1. Profil Singkat
  2. Program Pesantren Putri
  3. Ekstra Kurikuler
  4. Sejarah Perkembangan Dan Dinamika
    1. 1964 โ€“ 1970 Sistem Salaf Murni Non Klasikal
    2. 1970 Sistem Klasikal Madrasah Diniyah Annasyiatul Jadidah Putri
    3. 2008 Penerbitan Buletin El-Ukhuwah
    4. 2010 Pendidikan Formal MTS MA
    5. Tahun 2012 Berdirinya Tahfidz Al-Quran
    6. Tahun 2013 Bahasa Arab Modern
  5. Sistem Salaf Tetap Dipertahankan
  6. Aturan Dan Tata Tertib Pesantren Putri

Di samping itu, santriwati juga dilatih untuk hidup sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan, antara lain, santri dilarang merayakan ulang tahun, dilarang memiliki baju lebih dari 4 setel, dan santri harus memakai baju seragam santri dalam segala kegiatan dan ketika dalam perjalanan pulang ke rumah dengan tujuan agar tidak ada gap sosial antara si kaya dan si miskin.


PROFIL SINGKAT

Ponpes Putri Al-Khoirot pertama kali didirikan setahun setelah Pondok Pesantren Putra Al-Khoirot didirikan, Tepatnya, pada tahun 1964. Pendirinya adalah Ny. Hj. Masluhah Muzakki yang tak lain adalah istri satu-satunya dari KH. Syuhud Zayyadi, pendiri Pondok Pesantren Al-Khoirot putra.

Pendirian Pesantren Putri ini sebenarnya tanpa ada rencana sebelumnya. Salah seorang gadis muda bernama Sofiah asal desa Brongkal, Gondanglegi (sekarang Pegalaran) tertarik ingin belajar pada Ny. H. Masluhah Muzakki. Kebetulan saudara lelaki Sofiyah sudah belajar di pesantren putra. Ny. Masluha tidak menolak keinginan itu. Dan sejak saat itulah, berdirilah pesantren putri Al-Khoirot.

Sebagaimana pesantren putra, pesantren putri Al-Khoirot mengaanut sistem salaf. Di mana materi belajar mengajarnya mayoritas berbasis ilmu agama saja. Adapun metode pengajarannya adalah sistem tradisional seperti sorogan, wetonan, bandongan ditambah sistem modern klasikal yaitu madrasah diniyah dengan masa belajarย  6 (enam) tahun.

PROGRAM PESANTREN PUTRI

Berikut program utama pesantren baik yang wajib diikuti maupun yang bersifat opsional.

Program yang Wajib Diikuti

1. Madrasah Diniyah program Ibtidaiyah (Iโ€™dad sampai Wustho 2) dan Tsanawiyah (Ulya 1 dan Ulya 2)
2. Pengajian kitab pengasuh putra
3. Pengajian kitab pengasuh putri
4. Membaca Al-Quran Tartil

Program Opsional

Program opsional adalah program yang bersifat tidak wajib yakni boleh diikuti atau tidak.

1. Tahfidz Al-Quran
2. Bahasa Arab Modern


EKSTRA KURIKULER

Ekstra kurikuler pondok putri ini meliputi ekskul pesantren, madrasah diniyah dan sekolah formal sebagai berikut:

1. Tata Busana meliputi keterampilan menjahit, bordir, bentel.
2. Tata Boga meliputi masak memasak kuliner dan seni membuat berbagai macam kue termasuk jelly art.
3. Jurnalistik yakni kegiatan tulis menulis di buletin santri putri โ€œEl-Ukhuwahโ€ yang terbit setiap bulan.
4. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah kegiatan organisasi sekolah formal baik MTS maupun MA.
5. Seni Dibaโ€™ setiap malam Jumโ€™at
6. Olahraga


SEJARAH PERKEMBANGAN DAN DINAMIKA

PPA Putri telah melewati sejumlah dinamika sejak awal berdirinya yang secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut:


1964 โ€“ 1970 Sistem Pendidikan Sistem Salaf Non Klasikal

Selama kurang lebih 10 tahun sejak awal berdirinya, Pesantren Putri Al-Khoirot masih menganut sistem pengajaran non-klasikal. Itu artinya, tidak ada madrasah diniyah. Yang ada adalah sistem pendidikan agama dengan sistem bandongan / wetonan atau sorogan.

Sistem Wetonan atau Sorogan adalah sistem pengajaran di mana pengajar membaca kitab bahasa Arab (kitab kuning) beserta maknanya dalam bahasa daerah dan Indonesia sedangkan santri menyimak dan mencatat makna yang diberikan apabila belum tahun.

pesantren putri al-khoirot malang

Sistem Sorogan adalah kebalikan dari sistem wetonan yaitu sistem pengajaran di mana santri membaca kitab berbahasa Arab baik dengan maknanya atau bahasa Arabnya saja. Pengajar lalu menerangkan maksud dari isi kitab kepada para santri.

Selain belajar ilmu agama Islam dari sumber literatur berbahasa Arab yang dikenal dengan kitab kuning, para santri juga belajar membaca kitab suci Al-Quran secara tartil atau secara benar menurut tajwid baik dari segi makharijul huruf maupun panjang pendeknya.

Kitab kuning yang dipelajari pada saat ini (1964 โ€“ 1970) adalah kitab agama dasar yaitu Sullamut Taufiq, Safinatun Naja untuk bidang fiqih. Matan Jurmiyah dan Kailani untuk grammatika Bahasa Arab. Aqidatul Awam untuk bidang Aqidah Tauhid.

Kitab Gundul dan Makna Gandul

Sebagaimana umumnya pesantren salaf, kitab kuning yang dipelajari di pesantren putri Al-Khoirot adalah berbahasa Arab dan tidak berharkat yang umum disebut dengan kitab gundul. Kalau membaca tulisan Arab saja susah, maka membaca kitab gundul akan lebih susah lagi. Namun, inilah salah satu ciri khas santri pesantren salaf: mereka umumya lebih mampu membaca kitab kuning dibanding rekan-rekannya yang berasal dari pondok modern.

Dalam memberi makna kitab gundul inni, pengajar menggunakan dua tahap. Tahap pertama, memberi makna gandul. Umumnya makna gandul ini menggunakan bahasa Jawa atau Madura. Tahap kedua, diterangkan dalam bahasa Indonesia maksud dan penjelasannya.

Apa itu makna gandul? Makna gandul adalah pemberian arti pada setiap kosakata kitab kuning dengan meletakkan maknanya setiap kata persis di bawah kosakata Arabnya dan posisinya menggantung ke bawah sehingga disebut dengan makna gandul berasal dari bahasa Jawa yang artinya menggantung. Di samping itu, dalam makna gandul diterangkan secara jelas status iโ€™rab dari setiap kata apakah ia menjadi subyek (faโ€™il, mubtadak), predikat (fiโ€™il, khobar), dan lain-lain.

Lihat contoh makna gandul di gambar bawah:makna gandul kitab kuning

1970 Sistem Klasikal Madrasah Diniyah Annasyiatul Jadidah Putri

Pada tahun 1974 dimulailah sistem pendidikan sistem klasikal yang umum disebut Madrasah Diniyah Ibdidaiyah dengan nama Madrasaah Ibdidaiyah Annasyiatul Jadidah Putri. Pendidikan sistem kelas ini diperlukan seiring semakin meningkatnya jumlah santri dengan kemampuan dasar yang berbeda sehingga diperlukan sekolah agar supaya proses belajar mengajar menjadi lebih efisien dan tepat sasaran.

madrasah diniyah putri al-khoirot

Berbeda dengan sistem wetonan dan sorogan yang dibimbing langsung oleh pengasuh putri, sistem kelas ini dibimbing oleh para ustadzah. Materi pendidikan pun berjenjang sesuai kelasnya masing-masing.ย  Madrasah Diniyah (madin) putri ini memiliki enam jenjang yaitu kelas 1 sampai kelas 6.

Mayoritas materi madrasah diniyah putri adalah ilmu agama. Namun demikian, ada juga ilmu umum dasar seperti matematika dan bahasa Indonesia.

Walaupun sudah menggunakan sistem sekolah dalam proses transmisi keilmuan, namaun sistem wetonan dan sorogan tetap digunakan dan dibimbing langsung oleh pengasuh putri.

2008 Penerbitan Buletn El-Ukhuwah

Pada tahun 2008 Pesantren Putri menerbitkan buletin bulanan dengan tujuan untuk semakin meningkatkan kemampuan nalar kritis santri dan kemampuan jurnalistiknya. Sehingga ke depannya santri diharapkan akan semakin kompetitif.

Nama buletin adalah El-Ukhuwah yang artinya persaudaraan. Nama ini adalah ide dari Ny. Hj. Juwairiyah Arifin salah satu Dewan Pengasuh Pesantren Putri. Sejak awal penerbitannya sampai sekarang, Buletin El-Ukhuwah selalu konsisten terbit setiap sebulan sekali dan tetap eksis sampai saat ini.

2010 Pendidikan Formal MTS MA

Setahun setelah didirikannya pendidikan formal putra pada tahun 2009, maka pada tahun 2010 dibukalah pendidikan formal untuk santri putri dengan nama MTs Al-Khoirot Putri dan MA Al-Khoirot Putri.

Mengapa tahun berdirinya antara putra dan putri berbeda, tidak bersamaan? Karena gedung madrasah tsanawiyah dan madrasah aliyah putri baru dapat ditempati pada Mei tahun 2009.

Sekolah Formal MTS MA Al-Khoirot Putri

Sudah menjadi kebijakan pesantren Al-Khoirot bahwa santri putra dan putri harus dipisah secara total tidak hanya guru, siswa dan santri, tapi juga termasuk gedungnya, baik gedung sekolah, gedung asrama, dan gedung kantor tata usaha. Hal ini menjadi prinsip dari pondok pesantren Al-Khoirot sejak ia pertama didirikan oleh Kyai Syuhud Zayyadi pada tahun 1963. Baca: Sejarah Pesantren Al-Khoirot

Pendidikan formal MTS dan MA wajib diikuti oleh seluruh santri putri yang berusia antara 13 sampai 19 tahun. Karena program ini merupakan program unggulan yang bertujuan agar setiap santriwati memiliki keseimbangan antara kualitas keilmuan agama, wawasan keilmuan umum dan memenuhi syarat secara legal formal untuk berkompetisi di luar pesantren. Dan agar santri putri keluaran MA Al-Khoirot dapat melanjutkan ke jenjang perguruan manapun baik negeri maupun swasta sesuai jurusan yang dipilih.

Tahun 2012 Berdirinya Tahfidz Al-Quran

Pada tahun 2012 didirikan program Tahfidz Al-Quran Putri. Program ini dibimbing oleh Ny. Lutfiah Karim yang merupakan salah satu Dewan Pengasuh Pesantren Putri.

Program tahfidz Al-Quran ini bertujuan untuk mencetak santri solehah yang memilikiย  peran untuk:

  1. Berkontribusi dalam menjaga kelestarian dan keaslian Al-Quran.
  2. Komitmen pada ajaran Islam semakin kuat.
  3. Belajar Islam dari salah satu sumber utamanya (di samping hadits dan ulama fiqih).

Peserta program tahfidz tetap diwajibkan untuk mengikuti program wajib yang lain seperti Madrasah Diniyah, Quran tartil, pengajian pengasuh dan bahasa Arab. Sedangkan pendidikan formal bersifat opsional bagi santri tahfidz.

Mengapa santri tahfidz masih wajib mengikuti madrasah diniyah?

Pertama, karena pada dasarnya hafal Quran tidak otomatis faham akan makna dan maksud dari Al-Quran. Sedangkan makna dan maksud dari isi kandungan Al-Quran itu dipelajari di madrasah diniyah dan pengajian kitab kuning oleh pengasuh.

Kedua, karena hafal Qurโ€™an tanpa memahami maknanya dan tanpa mempelajari kitab-kitab kuning akan berakibat kurang positif pada santri yang bersangkutan secara mental. Seperti santri merasa sombong karena sudah hafal, padahal wawasan ilmu agamanya nol.

Di samping itu, belajar Al-Quran saja, kendati memahami makanya, belum cukup untuk memahami syariah Islam. Karena mayoritas hukum Islam berasal dari hadits Nabi dan ijtihad ulama yang itu terdapat dalam kitab kuning.

Tahun 2013 Bahasa Arab Modern

Pada tahun 2013, mulai diperkenalkan program bahasa Arab aktif. Program ini bertujuan untuk semakin mengoptimalkan kemampuan santri yang selama ini sudah menguasai grammatika bahasa Arab dan kitab kuning namun kurang menguasai bahasa Arab modern yang bisa digunakan dalam percakapan dan kehidupan sehari-hari.

Program ini dibimbing oleh Ustadzah Yuyun Dahlia Aliย  pengajar Bahasa Arab dan Inggris di MTS Al-Khoirot Putri.

Lebih detail baca: Bahasa Arab Modern

Sistem Salaf Tetap Dipertahankan

Kendatipun Pesantren Putri telah mentransformasikan dirinya menjadi pesantren modern, namun sistem salaf tetap dipertahankan secara tegas dan konsisten.ย  Tekad ini bukan hanya dalam teori, tapi juga diperkuat dalam bentuk kebijakan pendukung sebagai berikut:

  1. Setiap santri putri wajib mengikuti program pengajian kitab kuning oleh pengasuh putra setiap jam 5 s/d 6 pagi. Kitab yang dikaji adalah Tafsir Jalalain, Sahih Bukhari, Al-Umm Syafiโ€™i, Fathul Wahab, Muhadzab, Iqnaโ€™. Pengajian ini diikuti melalui pengeras suara.
  2. Setiap santri putri wajib mengikuti pengajian kitab oleh pengasuh putri pada setiap jam 19.30 s/d 20.30 setiap hari kecuali Senin malam dan Kamis malam.
  3. Setiap santri putri wajib mengikuti sekolah madrasah diniyah pada jam 13.00 s/d 15.00 setiap hari kecuali hari Jumโ€™at.
  4. Setiap siswi sekolah formal wajib tinggal di dalam kompleks pesantren, menjadi santri reguler dan mengikuti seluruh kegiatan wajib di atas. Aturan ini tanpa pengecualian termasuk bagi siswi yang lokasinya sangat dekat dengan kompleks pesantren, mereka tetap harus tinggal di dalam pesantren.

Dengan kebijakan di atas, maka santri putri Al-Khoirot dapat mempelajari ilmu agama secara komprehensif.

Biaya dan Proses Pendaftaran

Ada dua tipe santri yang mondok di Pesantren Putri Al-Khoirot. Pertama, santri usia antara 12 sampai 19 tahun saat masuk pondok.ย  Santri kategori pertama ini wajib mengikuti sekolah formal dan madrasah diniyah. Biaya pendaftaran bagi kategori ini adalah Rp. Rp. 800.000 (delapan ratus ribu) untuk masuk MTS (SLTP), dan Rp. 775.000 (tujuh ratus tujuhpuluh lima ribu) untuk masuk MA (SLTA). Rincian detailnya lihat di sini.

Kedua, santri yang berusia di atas 20 tahun. Santri kategori ini hanya wajib mengikuti madrasah diniyah (madin). Biaya daftar masuk adalah Rp.ย 415.000 (empat ratus limabelas ribu).

Catatan:

  • Santri kategori pertama wajib mengikuti sekolah formal dan madin.
  • Program opsional seperti Tahfidz Quran dan Tata Busana adalah gratis.


Aturan Dan Tata Tertib Pesantren Putri

Berikut beberapa aturan dasar dari pesantren putri Al-Khoirot:

Kewajiban:

  1. Mengikuti seluruh kegiatan pesantren.
  2. Mengikuti madrasah diniyah
  3. Mengikuti sekolah formal kecuali yang sudah lulus atau tidak memenuhi syarat secara usia atau adminstrasi.
  4. Hidup sederhana.
  5. Berakhlak mulia pada siapapun: tawadhu, kerja keras, empati dan dedikasi.

Larangan

  1. Membawa HP. Untuk menelpon atau menerima telpon dengan orang tua disediakan oleh pesantren.
  2. Membawa Laptop.
  3. Kuliah di luar.
  4. Bertemu laki-laki kecuali yang ada hubungan mahram seperti orang tua, saudara kandung, paman kandung.
  5. Dll.

BACA ARTIKEL TERKAIT:

  1. Biaya dan Syarat Pendaftaran
  2. Madrasah Tsanawiyah
  3. Madrasah Aliyah
  4. Madrasah Diniyah
  5. Tahfidz Al-Quran
  6. 10 Kelebihan Pesantren Putri
  7. Akidah dan Sistem Pendidikan
โ†ง
โ†ง

Biaya dan Proses Pendaftaran Pesantren Al-Khoirot 2016 โ€“ 2017

$
0
0

Biaya dan Daftar Pesantren

Biaya, syarat dan Proses Pendaftaran Pondok Pesantren Al-Khoirot dikenal sebagai pesantren berkualitas tinggi yang pro-rakyat miskin dalam segi pembiayaan. Karena biaya yang dibebankan pada para santri dan siswa tergolong sangat kecil dibanding dengan (a) biaya di pesantren dan lembaga pendidikan lain; dan (b) kualitas belajar mengajar yang ditawarkan. Berikut jumlah biaya yang diperlukan dan cara daftar masuk ponpes Al-Khoirot Malang Jatim untuk tahun akademik 2016-2017

DAFTAR ISI

  1. Pendaftaran dan Penerimaan
  2. Biaya Penerimaan Pesantren
  3. Biaya Penerimaan Sekolah MTs MA
  4. Biaya Bulanan Putra Putri
  5. Biaya Makan dan Laundry
  6. Yang Gratis di PP Al-Khoirot
  7. Download Formulir Pendaftaran
  8. Waktu Pendaftaran Pesantren Putri
  9. Proses Pendaftaran dan Penerimaan di Pesantren
  10. Proses Daftar Masuk Pesantren dan Madrasah Diniyah
  11. Proses Daftar Masuk MA MTs Al-Khoirot
  12. Cara Daftar Santri Luar Negeri
  13. Program PP Al-Khoirot
  14. Rute Jalan Ke PP Al-Khoirot
  15. Dari Bandara Surabaya atau Malang ke PPA
  16. Naik Kereta Api
  17. Nomor Telepon PP Al-Khoirot
  18. Alamat KBRI Dan Konjen Di Malaysia

Penting: PP Al-Khoirot menganut sistem santri & siswa yang terintegrasi. Artinya, santri harus ikut pendidikan formal SLTP SLTA (kecuali yang sudah lulus SLTA) dan semua siswa harus tinggal di dalam kompleks pesantren dan mengikuti seluruh program pesantren termasuk madrasah diniyah dan pengajian kitab kuning (klasik) oleh pengasuh.

Berikut biaya pendaftaran dan penerimaan santri dan siswa baru di Pondok Pesantren Al-Khoirot Putra dan Putri:

I. BIAYA PENDAFTARAN SANTRI DAN SISWA PUTRA

Biaya pendaftaran dan biaya bulanan pendidikan pesantren per Januari 2012 adalah sebagai berikut:

A. Biaya Pendaftaran Pesantren dan Madrasah Diniyah

  • Biaya masuk : Rp. 115.000
  • Infaq tanah waqaf:ย  Rp. 300.000
  • Total: Rp. 415.000 (empat ratus lima belas ribu rupiah)


B. Biaya Pendaftaran dan Penerimaan Sekolah Formal

1. Biaya masuk SLTP / MTs Al-Khoirot: Rp. 355.000.
2. Biaya masuk SLTA / MA Al-Khoirot: Rp. 330.000.

Biaya total apabila masuk pesantren dan sekolah SLTP/MTS Putra: Rp.ย 415.000 + 355.000 = Rp. 800.000.
Biaya total apabila masuk pesantren dan sekolah SLTA/M.A Putra: Rp.ย 415.000 + 330.000 = Rp. 775.000.


C. Biaya Bulanan Putra Putri

Biaya bulanan (syahriyah) untuk sekolah formal, madrasah diniyah (madin) dan pesantren putra adalah sebagai berikut:

1. Infaq bulanan untuk MTS + Madin + Pesantren = Rp. 25.000 (dua puluh lima ribu rupiah)
2. Infaq bulanan untuk MA + Madin + Pesantren = Rp. 30.000 (tiga puluh ribu rupiah)

Total Biaya Perbulan

1. Siswa MTS 25.000 + 20.000 = 45.000 (empatpuluh lima ribu)
2. Siswa MA 30.000 + 20.000 = 50.000 (lima puluh ribu)


Biaya Makan dan Laundry

Makan dan laundry adalah pilihan. Bukan kewajiban.

1. Biaya makan perbulan bervariasi. Yang termurah Rp. 120.000
2. Biaya laundry/cuci seterika Rp. 3.500/kg


D. Yang Gratis di PP Al-Khoirot

1.ย Formulir pendaftaran: Gratis
2.ย Daftar ulang setiap tahun: Gratis
3.ย Menghafal Al-Quran: Gratis
4. Program Qiroah Taghanni (berlagu): Gratis.
5. Karatedo: Gratis.


II. BIAYA PENDAFTARAN SANTRI DAN SISWA PUTRI

Biaya total apabila masuk pesantren dan sekolah SLTP/MTS Putri: Rp. 890.000.
Biaya total apabila masuk pesantren dan sekolah SLTA/MA Putri: Rp. 865.000.

Biaya di atas sudah termasuk biaya SPP, Seragam 3 stel dan biaya makan bulan pertama.


III. PROSES PENDAFTARAN SANTRI AL-KHOIROT

Proses pendaftaran masuk ke pesantren Al-Khoirot Malang sangat mudah. Pada prinsipnya, begitu Anda berniat dan memutuskan untuk belajar di pesantren Al-Khoirot, maka Anda dapat langsung datang dengan membawa perbekalan secukupnya dan langsung tinggal di pesantren. Karena kami tidak menerapkan sistem seleksi terlebih dahulu. Inilah tradisi pesantren salaf yang tetap kami pertahankan yang menerima langsung seluruh santri yang hendak nyantri di pesantren tanpa melihat latar belakang sosial, ekonomi maupun โ€œtampilan fisikโ€.

III.A. PROSES DAFTAR MASUK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH

1. Waktu pendaftaran: sepanjang waktu dan sepanjang tahun.
2. Tempat: Kantor Pesantren dan Madin Putra untuk santri putra dan Kantor Pesantren Putri untuk calon santri putri.
3. Memilih kamar yang akan ditempati.
4. Dites untuk penempatan kelas madrasah diniyah.

III.B. PROSES DAFTAR MASUK SEKOLAH MTS MA

1. Waktu pendaftaran: jam 07.00 s/d 12.00 WIB. Pada bulan April โ€“ September. Sepanjang tahun untuk siswa pindahan dari sekolah lain.
2. Tempat: Kantor MTs dan MA Al-Khoirot putra untuk calon siswa putra dan Kantor MTS MA Putri untuk calon siswa putri.
3. Akan ditempatkan di asrama berdasarkan sekolah. Siswa MTs akan berada di asrama MTs dan siswa MA akan berada di asrama khusus MA.

IV. DOWNLOAD FORMULIR PENDAFTARAN SISWA DAN SANTRI BARU

1. Formulir Pendaftaran MTS Al-Khoirot
2. Formulir Pendaftaran MA Al-Khoirot
3. Formulir pendaftaran Pesantren

CARA DAFTAR SANTRI LUAR NEGERI

Pondok Pesantren Al-Khoirot akan membuatkan surat penerimaan santri dan surat permohonan pembuatan Visa setelah calon santri mengirimkan dokumen berikut:

A. Bagi Santri yang Ingin Belajar Lebih dari 3 Bulan

1. Data diri yang sesuai dengan Kartu Identitas (ID card), atau
2. Data diri yang sesuai dengan Paspor.

File mohon dikirim ke alamat email: admin@alkhoirot.com dan alkhoirot@gmail.com

B. Bagi Santri yang Ingin Belajar Kurang dari 3 Bulan

Bagi santri luar negeri yang ingin belajar / mengaji di Al-Khoirot kurang dari 3 bulan, maka ia bisa langsung datang ke Pesantren Al-Khoirot dengan memakai visa kunjungan (tourist visa).

Info lebih lanjut hubungi via cellphone:
Ali Mahfudz: 082333735161;
Husain: +62-857-0000-1029
Edy Purwanto: +62-856-4315-3185
Kholilurrohman: 08155599917


PROGRAM PENDIDIKAN DI PONDOK PESANTREN AL-KHOIROT MALANG

Program Pendidikan Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang


RUTE JALAN KE PP AL-KHOIROT MALANG

Rute jalan menuju Pondok Pesantren Al-Khoirot Putra dan Putri adalah sebagai berikut:

1. Dari arah utara: Madura, Surabaya, Pasuruan, Malang via Kepanjen

A. Bawa kendaraan sendiri: Kota Malang -> Kepanjen -> 7 km ke arah Gondanglegi (arah timur) -> turun di Indomaret Karangsuko.

B. Naik angkutan: Kota Malang -> Kepanjen -> naik angkot atau ojek 7 km ke arah Gondanglegi -> turun di Indomaret Karangsuko.

C. Naik kereta api dari Surabaya atau Malang turun di Stasiun Kepanjen -> naik angkot atau ojek 7 km ke arah Gondanglegi -> turun di Indomaret Karangsuko.

2. Dari utara: Madura, Surabaya, Pasuruan, Malang via Gondanglegi

A. Bawa kendaraan sendiri: Dari Kota Malang -> Gondanglegi -> 5 km ke arah Kepanjen -> turun di Indomaret Karangsuko.

B. Naik angkutan: Kota Malang -> Gondanglegiย  -> naik angkot atau ojek 5 km ke arah Kepanjenย  -> turun di Indomaret Karangsuko.

C. Naik kereta api dari Surabaya turun di stasiun Malang -> naik angkot ke Gondanglegi -> naik angkot atau ojek 5 km ke arah Kepanjen turun di Indomaret Karangsuko.
Catatan: Kalau naik kereta api sebaiknya turun di stasiun Kepanjen.

3. Dari arah barat: Kediri, Madiun, Blitar, Tulungagung, Semarang, Bandung, Jakarta

A. Bawa kendaraan sendiri: sesampai di kota Kepanjen -> 7 km ke arah Gondanglegi turun di Karangsuko Indomaret

B. Naik angkutan: naik bus jurusan Malang turun di Kepanjen -> naik angkot atau ojek 7 km ke arah timur arah Gondanglegi turun di Karangsuko Indomaret.

C. Naik kereta api dari Kediri/Blitar turun di Stasiun Kepanjen -> naik angkot atau ojek 7 km ke arah Gondanglegi -> turun di Karangsuko Indomaret.

4. Dari arah timur: Jember, Lumajang, Dampit, Turen

A. Bawa kendaraan sendiri: Turen -> Gondanglegi -> 4 km ke arah Kepanjen turun di Karangsuko.

B. Naik angkutan: Turen -> Gondanglegi -> 4 km ke arah Kepanjen -> turun di Karangsuko


DARI BANDARA JUANDA SURABAYA ATAU BANDARA MALANG

Bagi santri baru yang datang melalui Bandara Juanda Surabaya atau Bandara Abdurrahman Saleh Malang, maka anda dapat sampai ke Ponpes Al-Khoirot dengan beberapa cara sebagai berikut:

1. Menelpon pesantren Al-Khoirot untuk meminta dijemput ke Bandara. Kami akan menjemput anda langsung ke Bandara. Biaya sewa mobil dan sopir ditanggung sendiri. Cara ini yang paling direkomendasikan agar mudah sampainya ke Al-Khoirot.

Permintaan penjemputan harus dilakukan minimal 2 (dua) hari sebelumnya.

Nomor yang bisa dihubungi untuk minta jemput adalah sbb:
Ali Mahfudz: 082333735161;
Kholilurrohman: 081555999175;
Khoiruman: 085852660050

2. Dari bandara naik mobil travel atau taksi dari Bandara sampai Al-Khoirot. Cara ini cukup mahal dan ada potensi bisa tertipu oleh supir taksi. Namun kalau membawa barang banyak atau rombongan cara ini bisa jadi alternatif.

3. Dari bandara naik taksi ke terminal bus terdekat.

Misalnya, dari bandara Juanda Surabaya naik taksi ke terminal bus Bungurasih Surabaya -> naik bus jurusan Blitar dan turun di Kepanjen (pastikan tanya pada supir bahwa busnya lewat Kepanjen). Sesampai di Kepanjen, naik angkot atau ojek ke Karangsuko (jaraknya 7km).

Kalau dari bandara Malang, naik taksi ke terminal angkutan kota Gadang -> cari angkutan jurusan Gondanglegi. Sesampai di Gondanglegi, naik angkot atau ojek ke Karangsuko.

STASIUN KERETA API KEPANJEN MALANG
stasiun kepanjen Malang
Apabila Anda tidak membawa kendaraan sendiri, maka cara terbaik dan termudah bagi mereka yang berasal dari kawasan utara Malang (seperti Surabaya, Sidoarjo) atau dari kawasan baratnya Malang (seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah) adalah dengan naik kereta api yang melewati Stasiun Kereta Api Kepanjen, Malang. Karena, dari stasiun Kepanjen lokasi Al-Khoirot sudah cukup dekat, sekitar 7 km. Tinggal naik angkutan kota atau ojek ke arah timur yakni desa Karangsuko. Kalau naik angkot, turun di simpang tiga Indomaret Karangsuko (berjalan kaki 100 meter ke arah selatan. Kalau naik ojek, sesampai di simpang tiga Indomaret Karangsuko, belok kanan dan langsung turun di halaman pesantren.

Penting: Pastikan anda turun di Stasiun Kepanjen, BUKAN stasiun kota Malang. Stasiun Kepanjen berjarak sekitar 14 km di sebelah selatan Stasiun Malang.

Berikut daftar Kereta Api yang turun dan lewat di Kepanjen Malang:

โ€“ Gajayana, tujuan Malang dan tujuan Jakarta
โ€“ Malabar, tujuan Malang dan tujuan Bandung (kelas eksekutif-bisnis-ekonomi AC)
โ€“ Malioboro Ekspres, tujuan Malang dan tujuan Yogyakarta (kelas eksekutif-ekonomi AC)
โ€“ Majapahit, tujuan Malang dan tujuan Jakarta via Semarang
โ€“ Matarmaja, tujuan Malang dan tujuan Jakarta via Semarang
โ€“ Penataran, tujuan Surabaya (Gubeng atau Kota) via Malang dan tujuan Blitar

LOKASI AL-KHOIROT DALAM PETA


NOMOR TELEPON

Berikut alamat kontak telpon yang dapat dihubungi bagi yang ingin menanyakan lokasi pesantren atau informasi lebih detail terkait pesantren Al-Khoirot dan sekolah MTs & MA Al-Khoirot.

No Telpon Putra

Pesantren

Ali Mahfudz: 0823-3373-5161
M. Sholeh: 0856-5552-5257
Husain: 0857-0000-1029

MA Al-Khoirot

Kholilurrohman: 0815-5599-9175
Khoiruman: 0823-3480-1555
Imamsyah: 0858-5599-9549
Sugianto: 0858-5744-7551

MTs Al-Khoirot

Tomi: 0852-3489-8375
Hafifuddin: 0857-5543-3304
Kantor Sekolah: 0341-879-730

No. Telpon Putri

Kantor Sekolah Putri: 081555327272
Kantor PPA Putri: 0341-7446338
Kantor PPA Putri: 085815000572

ALAMAT KBRI DAN KONJEN DI MALAYSIA

Bagi calon santri yang berasal dari Malaysia berikut alamat Embassy atau Kedutaan Besar RI (KBRI) dan Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Malaysia untuk mengurus visa belajar (student visa):

Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur (KBRI Kuala Lumpur)

Alamat: No. 233 Jalan Tun Razak, WP Kuala Lumpur 50400, P.O. BOX 10889, Malaysia
Tel: +603-2116-4016/4017
Fax: +603-2141-7908
Email : info@kbrikualalumpur.org
Website: www.kbrikualalumpur.org

KJRI Johor Bahru, Malaysia

Alamat: No. 46, Jl. Taat, 80100 Johor Bahru โ€“ Malaysia
Telp. +60 19 7902000

KJRI Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia

Alamat: Lorong Kemajuan, Karamunsing 88000 Kota Kinabalu, Sabah.Peti Surat 11596, 88817 Kota Kinabalu Sabah โ€“ Malaysia.
Telp. +60 88 219110, 218600
Email : kotakinabalu@kemlu.go.id

KJRI Tawau, Malaysia

Alamat: Bangun Yun Fah, Batu 21/2, Jalan Sin Onn, 91000, Tawau, Sabah โ€“ Malaysia
Telp. +60 89 772052, 752969
Email : tawau.kri@kemlu.go.id

KJRI Kuching Sarawak, Malaysia

Alamat: No. 21, Lot 16557, block 11, MTLD Jalan Stutong, 93350 Kuching,Sarawak, Malaysia.
Telp. +60 82 460734, 461734
Email : kjri_kuching@hotmail.com

KJRI Penang, Malaysia

Alamat: 467, Jl. Burma, 10350 Penang, Malaysia P.O. BOX 502
Telp. +60 4 2274686
Email : admportal.penang@kemlu.co.id

โ†ง

Pesantren Kilat Ramadhan Al-Khoirot

$
0
0

Pesantren Kilat Ramadhan Al-Khoirot Pesantren Kilat Ramadhan Al-Khoirot

Pesantren Kilat (Sanlat) adalah program belajar agama durasi pendek (short course) yang secara umum terbagi dua kategori yaitu Pondok Ramadhan dan Pesantren Kilat Non-Ramadhan. Program ini cocok diikuti oleh kalangan non-santri yang ingin belajar ilmu agama dasar.

DAFTAR ISI

  1. MENGAPA HARUS IKUT PESANTREN KILAT
    1. Ilmu Agama yang Wajib Diketahui setiap Muslim (Fardhu Ain)
    2. Dalil-dalil wajibnya Mencari Ilmu
    3. Ilmu Agama yang Wajib Diketahui Sebagian Muslim (Fardhu Kifayah)
  2. PROGRAM PESANTREN KILAT
  3. PESANTREN KILAT DI AL-KHOIROT
  4. GRATIS BIAYA PENDAFTARAN
  5. PESANTREN RAMADHAN
  6. PESANTREN RAMADHAN DI AL-KHOIROT
    1. Khataman Kitab Kuning
    2. Belajar Quran Tartil
    3. Pembinaan Wawasan Dasar Islam
      1. Fiqih
      2. Aqidah Tauhid Ahlussunnah
      3. Akhlak dan Tasawuf
  7. WAKTU DAN DURASI PELAKSANAAN
  8. KONTEN PESANTREN RAMADHAN SECARA UMUM
    1. Pendidikan Formal SD SLTP SLTA
    2. Pesantren Ramadhan di Pondok Modern
    3. Pesantren Salaf atau Kombinasi Salaf Modern


MENGAPA HARUS IKUT PESANTREN KILAT

Ya, mengapa harus ikut pesantren kilat? Jawabanya, karena wajib hukumnya bagi setiap individu muslim untuk mempelajari dan mengetahui ilmu agama dasar. Wajib artinya berdosa apabila ditinggalkan. Karena tanpa pengetahuan agama dasar yang benar, maka segala ibadah dan perilaku non-ibadah kita rawan kesalahan. Dan apabila kesalahan itu terjadi pada masalah ibadah, maka ibadah kita tidak sah. Apabila tidak sah, maka itu sama artinya dengan tidak melakukan kewajiban. Contohnya, orang awam melaksanakan shalat wajib tapi tidak memenuhi syarat dan rukun shalat seperti suci dari najis, suci dari hadas kecil dan besar, dan lain-lain. Atau, cara wudhunya atau cara shalatnya yang salah sehingga menyebabkan tidak sah.

Ilmu Agama yang Wajib Diketahui setiap Muslim (Fardhu Ain)

Mencari ilmu yang wajib ain (wajib bagi setiap individu muslim) adalah ilmu yang terkait dengan kewajiban agama dan larangan syariah. Setiap muslim harus mempunyai ilmu tentang shalat, puasa, zakat dan haji dan seluruh hal yang terkait dengannya seperti masalah najis, cara menyucikan najis, cara berwudhu, mandi wajib, syarat, rukun, perkara yang membatalkan hadas kecil dan besar, yang membatalkan ibadah shalat, puasa, haji, dll.

Selain itu, setiap invidu muslim juga wajib mengetahui larangan syariah yang utama seperti zina, mencuri, membunuh, menipu, memfitnah, dll.

Dalil-dalil wajibnya Mencari Ilmu

Dalam hadits hasan riwayat Ibnu Majah dari Anas bin Malik, Nabi bersabda


ุทู„ุจ ุงู„ุนู„ู… ูุฑูŠุถุฉ ุนู„ู‰ ูƒู„ ู…ุณู„ู…

Artinya: Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim

Al-Sarakhsi dalam kitab Al-Mabsuth menyatakan:


ูุฅู† ุฃู‚ูˆู‰ ุงู„ูุฑุงุฆุถ ุจุนุฏ ุงู„ุฅูŠู…ุงู† ุจุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุทู„ุจ ุงู„ุนู„ู…

Artinya: Fardhu yang paling tinggi tingkat wajibnya setelah iman pada Allah adalah mencari ilmu.

Ilmu Agama yang Wajib Diketahui Sebagian Muslim (Fardhu Kifayah)

Fardhu Kifayah adalah kewajiban yang dikenakan pada sebagian muslim saja. Ilmu yang wajib secara kifayah adalah mencari dan menguasai berbagai cabang ilmu agama secara mendalam dan mendetail meliputi Al-Quran dan tafsirnya, hadis dan ilmu cabangnya, fiqih dan ushulnya, dan seterusnya. Berdasarkan firman Allah dalam QS At-Taubah 9:22


ููŽู„ูŽูˆู’ู„ูŽุง ู†ูŽููŽุฑูŽโ€Œ ู…ูู† ูƒูู„ูู‘ ููุฑู’โ€Œู‚ูŽุฉู ู…ูู‘ู†ู’ู‡ูู…ู’ ุทูŽุงุฆูููŽุฉูŒ ู„ูู‘ูŠูŽุชูŽููŽู‚ู‘ูŽู‡ููˆุง ูููŠ ุงู„ุฏูู‘ูŠู†ู ูˆูŽู„ููŠูู†ุฐูุฑูโ€Œูˆุง ู‚ูŽูˆู’ู…ูŽู‡ูู…ู’ ุฅูุฐูŽุง ุฑูŽโ€ŒุฌูŽุนููˆุง ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽู‡ูู…ู’ ูŠูŽุญู’ุฐูŽุฑูโ€Œูˆู†ูŽ

Artinya: Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.

Abu Bakar Al-Rozi Al-Jashash dalam Ahkamul Qurโ€™an, hlm. 4/374, menyatakan:


ูˆููŠ ู‡ุฐู‡ ุงู„ุขูŠุฉ ุฏู„ุงู„ุฉ ุนู„ู‰ ูˆุฌูˆุจ ุทู„ุจ ุงู„ุนู„ู… ูˆุฃู†ู‡ ู…ุน ุฐู„ูƒ ูุฑุถ ุนู„ู‰ ุงู„ูƒูุงูŠุฉ ุŒ ู„ู…ุง ุชุถู…ู†ุช ู…ู† ุงู„ุฃู…ุฑ ุจู†ูุฑ ุงู„ุทุงุฆูุฉ ู…ู† ุงู„ูุฑู‚ุฉ ู„ู„ุชูู‚ู‡ ุŒ ูˆุฃู…ุฑ ุงู„ุจุงู‚ูŠู† ุจุงู„ู‚ุนูˆุฏ

Artinya: Ayat ini menunjukkan wajibnya mencari ilmu dan sifatnya fardhu kifayah karena dalam ayat ini terkandung perintah pada sebagian golongan untuk berangkat menuntut ilmu dan memerintahkan yang lain untuk tinggal di rumah.

Mencari ilmu agama yang fardhu kifayah adalah tugas para santri reguler yang biasanya belajar di Al-Khoirot mulai tingkat Ibtidaiyah Diniyah, Tsanawiyah Diniyah sampai Maโ€™had Aly.

PROGRAM PESANTREN KILAT

Pesantren kilat adalah program pendidikan agama yang berdurasi pendek (short course) bagi santri khusus. Durasi waktu dapat bervariasi mulai dari seminggu, 1 (satu) bulan, 3 (tiga) bulan, 6 (enam) bulan sampai satu tahun.

Dalam konteks waktu pelaksanaan, pesantren kilat dilaksanaan tidak hanya pada bulan Ramadhan tapi juga pada bulan-bulan yang lain sepanjang tahun.

Pesantren Kilat diperuntukkan bagi calon santri yang karena satu dan lain hal tidak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar di pesantren secara reguler, penuh dan dalam waktu lama.

Dengan demikian, peserta program pesantren kilat terdiri dari antara lain (a) kalangan pelajar dan mahasiswa yang sedang mengisi masa liburan panjang semester genap; (b) pelajar dan mahasiswa yang baru saja menyelesaikan studinya dan ingin mengisi wakti peralihan ini untuk memdalami ilmu agama di pesantren; (c) kalangan pekerja yang saat sekolah dulu tidak sempat belajar agama dan mengambil cuti kerja untuk belajar agama; (e) kalangan yang berhenti kerja dan ikut program pesantren kilat sebelum pindah ke tempat kerja yang lain.

PESANTREN KILAT DI AL-KHOIROT

Al-Khoirot membuka pendaftaran untuk program pesantren kilat bagi calon santri yang berminat mengikuti program ini. Pendaftaran dibuka sepanjang tahun dan tidak ada tes: semua calon peserta akan langsung diterima. Calon santri bisa langsung datang ke Al-Khoirot dengan membawa bekal secukupnya, mendaftar, dan langsung diterima.

CARA BIAYA PENDAFTARAN GRATIS

Bagi calon santri yang durasi waktu belajarnya kurang dari 1 bulan, maka tidak dikenakan biaya apapun.

Sedangkan bagi santri yang mengembil program belajar lebih dari 1 bulan, maka dikenakan biaya yang sama dengan santri yang tidak sekolah formal yaitu sekitar 500 ribu.

PESANTREN RAMADHAN

Pondok Pesantren Ramadhan adalah program pendidikan agama Islam sistem cepat (short course) yang dilakukan khusus pada bulan Ramadhan. Di sebagian tempat program ini disebut dengan Pondok Ramadhan.

Program pesantren Ramadhan tidak hanya diadakan oleh lembaga pesantren tapi juga diadakan oleh masjid dan musholla yang penyelenggaraannya biasanya dilaksanakan oleh Remaja Masjid (Remas), Rohis atau pengurus takmir masjid. Bahkan, terkadang diadakan juga oleh lembaga pendidikan formal non-agama seperti SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMA (Sekolah Menengah Atas), SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta.

Selain juga Pondok Ramadhan juga diadakan oleh sekolah formal agama seperti MI (Madrasah Ibtidaiyah), MTS (Madrasah Tsanawiyah), MA (Madrasah Aliyah), dan perguruan tinggi agama seperti IAIN (Institut Agama Islam negeri) atau UIN (Universitas Islam Negeri) di berbagai kota di Tanah Air.

PESANTREN RAMADHAN DI AL-KHOIROT

Sebagai pesantren yang menganut sistem kombinasi antara salaf dan modern, maka program pondok Ramadhan yang diadakan di pesantren Al-Khoirot merupakan perpaduan antara kedua sistem tersebut yang rinciannya sebagai berikut:

Khataman Kitab Kuning

Materi yang dikaji selama pondok Ramadhan adalah kitab kuning. Judul kitabnya berbeda-beda setiap tahun. Yang pasti, pengajian akan diisi oleh KH. Jafar Shodiq dan KH. M. Hamidurrohman. Program ini diikuti oleh semua santri reguler.

Pembelajaran Al-Quran Tartil

Materi pembelajaran Al-Quran Tartil ditujukan bagi santri baru atau santri khusus Ramadhan yang bacaan Quran-nya kurang bagus.

Pembinaan Wawasan Islam Dasar

Pembinaan wawasan dasar keislaman adalah program yang ditujukan untuk peserta pondok Ramadhan untuk santri non-reguler yang memang khusus belajar Islam di bulan Ramadhan saja dan belum pernah belajar ilmu agama dasar Islam sama sekali.

Materi ini meliputi:

Fiqih

Dalam materi fiqih, peserta akan mendapatkan panduan dasar tentang topik-topik agama berikut:

โ€“ Wawasan tentang Najis dan cara bersuci
โ€“ Bimbingan Wudhu dan Mandi Wajib
โ€“ Bimbingan Shalat
โ€“ Bimbingan Puasa
โ€“ Bimbingan Zakat
โ€“ Bimbingan Haji

Aqidah Dasar

Dalam materi aqidah, peserta akan mendapatkan panduan dasar seputar topik berikut:

โ€“ Wawasan aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah Asyโ€™ariyah
โ€“ Wawasan aqidah Ibnu Taimiyah dan Wahabi Salafi (untuk diketahui agar tidak terjerumus ke dalamnya).

Tasawuf dan Akhlak

โ€“ Wawasan ilmu tasawuf dasar
โ€“ Wawasan akhlakul karimah dasar

WAKTU DAN DURASI PELAKSANAAN

Sesuai dengan namanya, program ini dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Sedangkan durasi waktunya berbeda dan bervariasi antara satu penyelenggara dengan yang lain.

Sebagian pendidikan formal umum tingkat dasar dan menengah biasanya durasi waktu penyelenggaraannya tidak lama. Terutama yang negeri. Yakni berkisar antara 3 hari sampai seminggu itupun materi pengajarannya tidak penuh; masih dicampur dengan materi reguler. Sedangkan pendidikan formal yang diselenggarakan swasta biasanya program pesantren Ramadhan-nya lebih lama terutama apabila berada di bawah yayasan Islam.

Adapun program Pesantren Ramadhan yang paling lama umumnya yang diselenggarakan oleh sebuah pesantren, terutama pesantren salaf atau pesantren dengan sistem kombinasi salaf modern seperti Al-Khoirot.

KONTEN PROGRAM PESANTREN RAMADHAN SECARA UMUM

Konten atau isi program Pesantren Ramadhan secara umum bervariasi dan berbeda-beda tergantung dari siapa penyelenggaranya yang dapat dikualifikasikan sebagai berikut:

Pendidikan Formal SD SLTP SLTA

Pondok Ramadhan yang diadakan oleh pendidikan formal umumnya berisi pendidikan Islam yang sangat dasar seperti pelatihan membaca Al-Quran atau pendidikan fiqih dasar seperti panduan wudhu, mandi junub, bimbingan shalat, bimbingan puasa, dan lain-lain. Program ini disampaikan dalam bahasa Indonesia dan umumnya diisi oleh guru agama sekolah terkait atau mengundang kalangan ustadz atau santri pesantren yang berada di dekat sekolah tersebut.

Pesantren Ramadhan di Pondok Modern

Pondok modern seperti Gontor juga mengadakan pesantren Ramadhan yang biasa disebut dengan Pesantren Kilat atau Sanlat. Acara diadakan selama 15 hari di mana para peserta akan dididik dan dilatih mengenai wawasan ke-Islam-an, kewirausahaan, kreatifitas dan beragam kegiatan menarik lain.

Sanlat di Gontor diperuntukkan bagi santri non-regular jadi siapa saja boleh ikut terutama bagi para pelajar yang ingin mengisi waktu liburnya untuk menambah wawasan keagamaan di pesantren.

Tentu saja setiap Pondok Ramadhan di pesantren modern memiliki ciri khas masing-masing yang bisa sangat unik dan berbeda dari satu pondok ke pondok yang lain. Karena, pesantren dikelola swasta yakni pemilik pesantren sehingga tidak ada standar yang baku yang bersifat seragam.

Pesantren Salaf atau Kombinasi Salaf Modern

Program Pondok Ramadhan pada awalnya diprakarsai dan diplopori oleh pesantren salaf. Pesantren salaf yang biasanya mengkaji ilmu-ilmu agama Islam yang ada dalam kitab kuning pada bulan Ramadhan semakin mengintensifkan pengajian kitab kuningnya. Pada bulan Ramadhan pesantren salaf biasanya mengadakan khataman kitab-kitab kuning dengan sistem kilat sehingga kitab tebal seperti Sahih Bukhari (4 jilid) atau Sahih Muslim (4 jilid) dapat khatam dalam waktu kurang dari 30 hari.

Kitab yang dibaca pada setiap pesantren salaf berbeda-beda. Begitu juga pesertanya. Umumnya peserta pesantren kilat Ramadhan di pesantren salaf berasal dari santri regular, namun tidak sedikit juga diikuti oleh para santri dari pesantren lain.

Lama program Pesantren Ramadhan di pesantren salaf juga berbeda-beda. Dari 15 hari sampai 30 hari.[]

โ†ง

Santri Luar Negeri Internasional

$
0
0

Santri Luar Negeri
Pondok Pesantren Al-Khoirot menerima calon santri yang berasal dari luar negeri atau pelajar internasional (international student) seperti dari Singapore, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand (Pathani), dan Arab Saudi yang ingin belajar mengaji di Pondok Pesantren Al-Khoirot. Hal yang paling perlu diperhatikan adalah bahwa santri yang ingin ikut belajar lebih dari 1 (satu) bulan harus mengajukan permohonan visa pelajar atau ijin tinggal sementara (ITAS) ke Kedutaan atau Konsulat Indonesia terdekat. Untuk bisa mendapatkan ijin visa ini, calon santri harus mengirim data diri atau scanned ID Card atau Passport atau Iqomah, kirim via email ke: admin@alkhoirot.com

DAFTAR ISI

  1. KATEGORI SANTRI SANTRI KILAT DAN SANTRI TETAP
    1. SANTRI LUAR NEGERI PROGRAM KILAT
    2. SANTRI LUAR NEGERI PROGRAM TETAP
  2. SYARAT MASUK AL-KHOIROT
  3. BIAYA MASUK AL-KHOIROT
  4. SANTRI PUTRA DAN PUTRI
  5. KONTAK TELPON DAN EMAIL
  6. ALAMAT DAN LOKASI PESANTREN
  7. PETUNJUK JALAN DARI AIRPORT KE AL-KHOIROT
  8. ALAMAT KEDUTAAN DAN KONSULAT JENDERAL INDONESIA
  9. CARA MENGAJUKAN VISA TURIS
  10. CARA MENGAJUKAN VISA PELAJAR


KATEGORI SANTRI SANTRI KILAT DAN SANTRI TETAP

Dari segi durasi waktu belajar, santri luar negeri โ€” sebagaimana santri dalam negeri โ€” dapat dibagi menjadi dua kelompok. Yaitu, santri kilat dan santri tetap.

SANTRI LUAR NEGERI PROGRAM KILAT

Yang dimaksud santri kilat adalah santri luar negeri yang mengikuti program kilat (crash course / short course) dan tidak lama tinggal di pesantren. Umumnya santri kilat tinggal selama 1 (satu) sampai 3 (tiga) bulan.

Santri luar negeri program kilat kurang dari 1 bulan dapat masuk ke Al-Khoirot dengan memakai visa kunjungan atau tourist visa. Tourist visa dapat diajukan di kedutaan Indonesia (Indonesia Embassy) atau Konsulat Jenderal (Consulate General) terdekat atau ketika sampai di bandara (airport) Indonesia (visa on arrival). Sedangkan santri program kilat yang berencana akan tinggal di Al-Khoirot lebih dari satu bulan, misalnya 2 bulan sampai 6 bulan, maka ia harus mengajukan visa pelajar (Student Visa) atau visa ijin tinggal sementara (ITAS). Untuk mendapatkan visa ITAS atau Visa Pelajar, maka calon santri diharuskan menyertakan Surat Tanda Diterima (Acceptance Letter) dari Pesantren Al-Khoirot. Untuk mendapatkan Surat Tanda Diterima, maka calon santri diharuskan mengirim data yang sesuai Identity Card atau Passport (lebih bagus kalau disertai scanning ID Card / Passport). Kirim ke Al-Khoirot via email: admin@alkhoirot.com dan alkhoirot@gmail.com.

Baca: Pesantren Kilat (Short Course)

SANTRI LUAR NEGERI PROGRAM TETAP

Santri Luar Negeri program tetap adalah santri yang berasal dari luar Indonesia yang berencana tinggal dan belajar / mengaji di Al-Khoirot dalam kurun wakti 1 (satu) tahun atau lebih. Santri program tetap terdiri dari dua kategori yaitu santri remaja dan santri dewasa.

Santri remaja adalah santri yang berusia antara 12 sampai 19 tahun. Santri remaja diharuskan mengikuti empat program wajib yaitu Al-Quran tartil, pengajian kitab pengasuh, madrasah diniyah, dan sekolah formal. Dan berhak untuk mengikuti program pilihan (opsional) yaitu Tahfidz Al-Quran dan Bahasa Arab Modern.

Sedangkan santri dewasa adalah santri luar negeri yang mengikuti program tetap yang berusia 20 tahun atau lebih. Santri dewasa program tetap akan dilihat usianya:
(a) apabila usia di bawah 30 tahun, maka santri tersebut akan mengikuti program madrasah diniyah, pengajian Al-Quran dan pengajian kitab oleh Pengasuh sebagaimana para santri yang lain.
(b) Apabila usia di atas 40 tahun, maka santri akan mengikuti program madrasah diniyah dan mengaji Al-Quran tartil secara khusus. Sedangkan pengajian kitab oleh pengasuh tetap seperti yang lain. Baca: Santri Dewasa

SYARAT DAN BIAYA MASUK AL-KHOIROT

Santri program tetap harus datang ke Pesantren Al-Khoirot dengan membawa Visa Pelajar (Student Visa) atau Visa ITAS (Ijin Tinggal Sementara). Untuk mendapatkan visa tersebut, calon santri harus memiliki Acceptance Letter atau Surat Tanda Diterima dari Al-Khoirot. Untuk mendapatkan acceptance letter dari Al-Khoirot, maka ikuti panduan berikut:
(a) Kirim informasi identitas diri sesuai dengan yang tertera di Identity Card (ID Card) atau Passport. Lebib baik lagi kalau dikirim juga foto scanning ID Card atau Passport.
(b) Kirim via email ke: admin@alkhoirot.com dan alkhoirot@gmail.com
(c) Kami akan segera mengirim Acceptance Letter ke Anda via email.
(d) Bawa Acceptance Letter atau Surat Tanda Diterima itu ke Keduataan atau Konsulat Indonesia di negara Anda untuk mengajukan aplikasi Student Visa atau Visa ITAS (Ijin Tinggal Sementara).

BIAYA MASUK

Biaya santri luar negeri sama dengan santri Indonesia yaitu sebagai berikut:

(a) Santri yang belajar selama 1 bulan atau kurang, maka tidak dikenakan biaya alias gratis.
(b) Santri yang belajar selama 2 bulan atau lebih dan tidak sekolah formal, maka dikenakan biaya Rp. 585.000 (lima ratus delapan puluh lima ribu rupiah) atau sekitar USD 45.00.
(c) Santri program tetap dikenakan dan ikut sekolah formal, maka dikenakan biaya Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) atau sekitar USD 74.00


SANTRI PUTRA DAN PUTRI

Kami menerima santri putra dan putra, laki-laki dan perempuan. Karena, Pesantren Al-Khoirot memang menerima santri putra dan putri. Adapun kampus putra dan putri lokasinya berdampingan.

KONTAK TELPON DAN EMAIL

Untuk info lebih lanjut, calon santri dapat menghubungi nomor telpon berikut:

No Telpon Putra:
Ali Mahfudz: 082333735161; Husain: 0857-0000-1029; Edy Purwanto: 0856-4315-3185

No. Telpon Putri:
085815000572 dan 081555327272

Untuk kontak email, kirim ke: admin@alkhoirot.com dan alkhoirot@gmail.com

ALAMAT DAN LOKASI PESANTREN

Alamat lokasi dan alamat koresponden via pos (post address) pondok pesantren Al-Khoirot:

Pondok Pesantren Al-Khoirot Jl. KH. Syuhud Zayadi No. 01, Karangsuko, Pagelaran, Malang 65174, Jawa Timur.

PETUNJUK JALAN DARI AIRPORT KE AL-KHOIROT

Santri luar negeri yang datang ke Al-Khoirot kemungkinan melalui salah satu dari tiga airport yaitu Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sukarno Hatta Jakarta, Bandara Abdul Rahman Saleh Malang. Berikut petunjuk cara mencari transportasi dan rute perjalanan dari masing-masing airport menuju pesantren Al-Khoirot.

Bandara Juanda Surabaya Airport

โ€“ Jarak antara Bandara Juanda dengan pesantren Al-Khoirot Malang: 123 km.
โ€“ Biaya transport dengan jasa travel: Rp. 100.000 untuk 1 orang atau 400.000 untuk 2 orang atau lebih (Sampai ke Al-Khoirot)

Jasa travel yang bisa dihubungi:

โ€“ Jasa travel di bawah ini dapat antar-jemput dari dan ke airport.
โ€“ Pemesanan (reservation) harus dilakukan sehari sebelumnya.

Bumi Tour and Travel

Telp. 0341-395-825 atau 0341-433-8788
HP. 081-233-676-399 atau 085-855-855-491
Jl. Panglima Sudirman 89 Ngadilangkung, Kepanjen
tepatnya 200 meter selatan kantor desa Ngadilangkung

Rute perjalanan: Surabaya -> Malang -> Kepanjen -> Karangsuko (7 km ke arah timur) di pertigaan Indomaret Karangsuko belok kanan 100 meter.

Peta Rute dari Bandara Juanda Surabaya Airpot menuju Pesantren Al-Khoirot Malang



Malang Airport Bandara Abdul Rahman Saleh

Jarak antara Bandara Malang dengan pesantren Al-Khoirot: 33 km
Biaya transport dengan jasa travel: Rp. 300.000 untuk 1 orang atau lebih. (Sampai ke Al-Khoirot)

Jasa travel yang bisa dihubungi:

โ€“ Jasa travel di bawah ini dapat antar-jemput dari dan ke airport.
โ€“ Pemesanan (reservation) harus dilakukan sehari sebelumnya.

Bumi Tour and Travel

Telp. 0341-395-825 atau 0341-433-8788
HP. 081-233-676-399 atau 085-855-855-491
Jl. Panglima Sudirman 89 Ngadilangkung, Kepanjen
tepatnya 200 meter selatan kantor desa ngadilangkung

Rute perjalanan: Malang -> Kepanjen -> Karangsuko (7 km ke arah timur) di pertigaan Indomaret Karangsuko belok kanan 100 meter.

Peta Rute Bandara Abdul Rahman Saleh Malang menuju Pesantren Al-Khoirot



Jakarta Airport Bandara Soekarno Hatta (Soetta)

Santri dianjurkan turun di Surabaya Airport atau Malang Airport dan tidak dianjurkan turun di Bandara Jakarta. Namun, apabila terlanjur, maka untuk mencapai Pesantren Al-Khoirot Malang anda dapat memakai beberapa transportasi alternatif sebagai berikut:

(a) Naik pesawat ke Malang Airport Bandara Abdul Rahman Saleh. Dari Airport naik mobil travel ke Al-Khoirot lihat detailnya di sini.

(b) Dari Jakarta naik Kereta Api dari Stasiun Senen jurusan Malang turun di Kepanjen. Dari stasiun Kepanjen naik mikrolet (biaya Rp. 5.000) turun di Indomaret Karangsuko atau bisa juga naik ojek (biaya Rp. 10.000).

Untuk rute jalan menuju lokasi, lihat di sini.


ALAMAT KEDUTAAN DAN KONSULAT JENDERAL INDONESIA

KEDUATAAN DAN KONSULAT INDONESIA DI MALAYSIA

KUALA LUMPUR

NO. 233, JLN. TUN RAZAK, 50400 KUALA LUMPUR, MALAYSIA PO.BOX 10889
Telp.(+603)-9841354, 2414737, 3398675, 21164016
Faks 21410353, 21417908, 21423878
http://www.kbrikualalumpur.org

KUCHING

No. 21 Lot 16557 Block 11, Jalan Stutong, MTLD 93350 Kuching, SERAWAK, MALAYSIA
Telp.
Faks
HP. +60198865841

PENANG

467, JALAN BURMA, PULAU PINANG 10350 MALAYSIA (PO.BOX 502)
Telp.(604)-2267412, 2274686
Faks 2275887, 2271370
HP. +60164957515
fakar@pc.jaring.my
http://penang.kemlu.go.id, http://www.kemlu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=196&l=id

TAWAU

Jalan Sin On, Mile 2,5 TAWAO, SABAH, MALAYSIA
Telp.
Faks
HP. +60194996955

JOHOR BAHRU

NO. 723, JL. ANYER MOLEK 80000, JOHOR BAHRU, MALAYSIA
Telp.(60-7)-2212000, 2223396, 2229301
Faks 2248309
HP. +60137947000
krijohor@tm.net.My

KEDUATAAN INDONESIA DI BRUNEI

Indonesian Embassy in Bandar Seri Begawan, Brunei

Simpang 336-43, Jalan Kebangsaan
Kampung Kawasan Lingkungan Diplomatik
Mukim Kianggeh, BS8111, Daerah Brunei Muara
Bandar Seri Begawan
Brunei
TELEPHONE
(+673) (2) 330-180
FAX
(+673) (2) 330-646
EMAIL
bsbegawan.kbri@kemlu.go.id
kbribsb@brunet.bn
WEBSITE
bandarseribegawan.kemlu.go.id

KEDUATAAN INDONESIA DI SINGAPORE

7 CHATSWORTH ROAD SINGAPURA, 249761
Telp.(+65)-67377422 lalu tekan 1, 68395407
Faks (+65) 67335215
imigrasi@indonesianembassy.sg
http://www.kemlu.go.id/singapore

KEDUATAAN INDONESIA DI THAILAND

600-602 PETCHBURI ROAD, BANGKOK 10400 THAILAND
Telp.(001662)-2523135-40, 2523175, 2551268, 8136939, 2523140 ext.116
Faks 2551567-68, 2548578
HP. +66843604761

KEDUATAAN INDONESIA DI TIMOR LESTE

RUA. GOV. MARIA DE SERVA ROSA, PO BOX 207, FAROL โ€“ PALAPASO, DILI, TIMOR LESTE
Telp. +6703317107, 3311109
Faks.+6703323684
HP. +67073000800 / +67073057549/
Email : ataseimigrasi.dili@kemlu.go.id / nusakoka60@gmail.com

KEDUATAAN INDONESIA DI PHILIPINA

ECOLAND DRIVE, ECOLAND SUBDIVISION, BARANGAY MATINA CROSSING DAVAO CITY DISTRICT 1, DAVAO CITY, 8000 PHILLIPINES
Telp.(63-82)-2992930 sd 39, 784886 sd 89, 2973462
Faks 63880
HP. +639156735350
http://kapitbisig.com/philippines

KEDUATAAN DAN KONSULAT INDONESIA DI ARAB SAUDI

RIYADH

Embassy of the Republic of Indonesia
Ambassador : H.E. Mr. Abdurrahman Mohammad Fachir
Address : Riyadh Diplomatic Quarter (P.O.BOX 94343, Riyadh 11693), Kingdom of Saudi Arabia
Phone : (966-1) 488-2800, 488-2131, 488-2282, 488-2472
Fax : (966-1) 488-2966
Email : contact@indonesia-riyadh.org
Website : http://riyadh.kemlu.go.id

JEDDAH

Indonesian Consulate General in Jeddah
Consul General : Mr. Dharmakirty Syailendra Putra
Address : Al-Mualifin Street, Al-Rehab District/5, (P.O. BOX 10 Jeddah 21411), Kingdom of Saudi Arabia
Phone : (966-2) 671-1271
Fax : (966-2) 673-0205
Email : komjed@awalnet.net.sa
Website : http://jeddah.kemlu.go.id

CARA MENGAJUKAN VISA KUNJUNGAN

Bagi santri yang mengikuti program Pesantren Kilat dan tinggal di Al-Khoirot kurang dari 1 bulan, maka ia bisa mengajukan visa kunjungan (tourist visa) yang bisa diperoleh secara gratis di Kedutaan atau Konsulat Indonesia terdekat atau saat sampai di Airport Indonesia (visa on arrival).


CARA MENGAJUKAN VISA ITAS (IJIN TINGGAL TERBATAS) ATAU VISA PELAJAR

Calon santri yang akan tinggal di Al-Khoirot lebih dari 1 bulan, maka hendaknya mengajukan Visa Ijin Tinggal Terbatas (ITAS) atau visa pelajar (student visa) agar yang bersangkutan dapat tinggal lebih lama dan bisa diperpanjang sesuai dengan keinginan santri.

Bagi santri dewasa luar negeri yang ingin belajar selama 2 bulan atau lebih, maka anda harus mendapat visa student atau visa Izin Tinggal Terbatas (ITAS). Untuk mendapatkan visa ITAS, maka Anda harus mendapatkan Surat Penerimaan (Admission Letter) dari Pesantren Al-Khoirot. Untuk dapat Surat Penerimaan, silahkan kirim data berikut:

1. Data diri yang sesuai dengan Kartu Identitas (ID card), atau Data diri yang sesuai dengan Paspor.
2. Scanning ID Card atau Passport (opsional).

File mohon dikirim ke alamat email: admin@alkhoirot.com dan alkhoirot@gmail.com

Berikut informasi visa ITAS yang dikutip dari situs resmi KEMLU RI:

Izin Tinggal terbatas diberikan kepada:
Orang Asing yang masuk Wilayah Indonesia dengan Visa tinggal terbatas atau Orang Asing yang diberikan alih status dari Izin Tinggal kunjungan, yang meliputi :
Orang Asing dalam rangka penanaman modal;
Bekerja sebagai tenaga ahli;
Melakukan tugas sebagai rohaniawan;
Mengikuti pendidikan dan pelatihan;
Mengadakan penelitian ilmiah;
Menggabungkan diri dengan suami atau istri pemegang Izin Tinggal terbatas;
Menggabungkan diri dengan ayah dan/atau ibu bagi anak berkewarganegaraan asing yang mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan ayah dan/atau ibu warga negara Indonesia;
Menggabungkan diri dengan ayah dan/atau ibu pemegang Izin Tinggal terbatas atau Izin Tinggal Tetap bagi anak yang berusia di bawah 18 (delapan belas) tahun dan belum kawin;
Orang Asing eks warga negara Indonesia; dan
Wisatawan lanjut usia mancanegara.
Anak yang pada saat lahir di Wilayah Indonesia ayah dan/atau ibunya pemegang Izin Tinggal terbatas;
Nakhoda, awak kapal, atau tenaga ahli asing di atas kapal laut, alat apung, atau instalasi yang beroperasi di wilayah perairan dan wilayah yurisdiksi Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Orang Asing yang kawin secara sah dengan warga negara Indonesia; atau
Anak dari Orang Asing yang kawin secara sah dengan warga negara Indonesia.
Izin Tinggal terbatas juga dapat diberikan kepada Orang Asing untuk melakukan pekerjaan singkat.

MASA BERLAKU VISA ITAS

Izin Tinggal terbatas berakhir karena pemegang Izin Tinggal terbatas:
Kembali ke negara asalnya dan tidak bermaksud masuk lagi ke Wilayah Indonesia;
Kembali ke negara asalnya dan tidak kembali lagi melebihi masa berlaku Izin Masuk Kembali yang dimilikinya;
Memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia;
Izinnya telah habis masa berlaku;
Izinnya beralih status menjadi Izin Tinggal Tetap;
Izinnya dibatalkan oleh Menteri atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk;
Dikenai Deportasi; atau
Meninggal dunia.

SYARAT PENGAJUAN VISA PELAJAR ATAU ITAS

Persyaratan Umum, melampirkan :

Formulir permohonan;
Surat penjaminan dari Penjamin, kecuali Orang Asing yang kawin secara sah dengan warga negara Indonesia;
Paspor kebangsaan yang sah dan masih berlaku beserta fotokopinya.
Bagi Orang Orang Asing dalam rangka mengikuti pendidikan dan pelatihan, dan mengadakan penelitian ilmiah, melampirkan persyaratan :

Surat keterangan domisili;
Surat rekomendasi dari kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian terkait;
Rekomendasi untuk maksud belajar/penelitian dari instansi yang berwenang (Kemendiknas /LIPI);
Tanda masuk yang masih berlaku.

PERPANJANG VISA ITAS (IJIN TINGGAL TERBATAS)

Permohonan Izin Tinggal Terbatas bagi Orang Asing yang masuk Wilayah Indonesia dengan Visa tinggal terbatasharus diajukan dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak Tanda Masuk diberikan.

Dalam hal permohonan Izin Tinggal terbatas tidak diajukan dalam jangka waktu yang telah ditentukan, dikenai biaya beban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Perpanjangan Izin Tinggal Terbatas diberikan oleh Kepala Kantor Imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal orang asing untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun, dan diberikan paling banyak 5 (lima) kali berturut-turut;
Perpanjangan yang pertama dan kedua dilaksanakan Kepala Kantor Imigrasi setelah mendapat persetujuan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM dalam hal ini Kepala Divisi Keimigrasian;

Perpanjangan yang ketiga sampai dengan kelima dilaksanakan Kepala Kantor Imigrasi setelah mendapat persetujuan tertulis Direktur Jenderal Imigrasi melalui pertimbangan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM dalam hal ini Kepala Divisi Keimigrasian.[]

โ†ง

Tahfidz Al-Quran Al-Khoirot

$
0
0

tahfidz al-quran
Tahfidz Al-Quran Al-Khoirot adalah program menghafal Quran yang merupakan salah satu program unggulan di Pondok Pesantren Al-Khoirot.ย  Program tahfiz (tahfizh) ini dapat diikuti oleh santri putra dan santri putri dan guru pembimbing yang berbeda pula sesuai dengan status gender. Santri hafizh putra akan dibimbing oleh Sayed Husain Syihab sedang santri hafidzah putri akan diasuh oleh Ny. Luthfiyah Karim dan Ny. Lutfiyah Syuhud. Walaupun merupakan program unggulan, namun Tahfiz Quran bersifat opsional dalam arti santri boleh mengikuti atau tidak. Program unggulan tapi opsional juga berlaku bagi program Bahasa Arab untuk santri putra dan wajibn diikuti bagi santri putri.

Daftar Isi

  1. Profil Singkat Tahfidz Al-Quran Al-Khoirot
  2. Fadhilah dan Manfaat Hafal Al-Quran
  3. Cara Cepat Menghafal Al-Quran
  4. Berita Tentang Tahfidz Al-Quran Al-Khoirot


PROFIL SINGKAT TAHFIDZ AL-QURAN AL-KHOIROT

Nama: Tahfidz Al-Quran Al-Khoirot
Tahun berdiri Tahfidz Putri: Maret 2012
Tahun berdiri Tahfidz Putra: Mei 2012
Pembimbing putra: Habib Husain Syihab
Pembimbing putri: Ny. Lutfiyah Syuhud dan Ny. Lutfiyah Karim
Biaya: Gratis bagi santri Ponpes Al-Khoirot
Cara daftar: Datang, daftar dan langsung diterima. Baca detail: Proses Pendaftaran Pesantren Al-Khoirot

Program Al-Khoirot yang lain:

Seluruh program di bawah ini berlaku untuk santri putra dan putri:

โ€“ Madrasah Diniyah
โ€“ Bahasa Arab Klasik atau Kitab Kuning
โ€“ Bahasa Arab Modern
โ€“ Quran Tartil
โ€“ Pendidikan Formal (MTs dan MA)
โ€“ Pesantren Kilat (Ramadhan dan Luar Ramadhan)
โ€“ Pesantren Dewasa

Ket. gambar: Santri Al-Khoirot Putra sedang membaca Al-Quran
Tahfidz Al-Qur'an Al-Khoirot

FADHILAH MANFAAT HAFAL AL-QURAN

โ€“ MEREKA ADALAH KELUARGA ALLAH SWT.

Sabda Rasulullah s.a.w:

โ€œDari Anas ra. Ia berkata bahawa Rasulullah s.a.w bersabda, โ€œSesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri daripada manusia.โ€ Kemudian Anas berkata lagi, lalu Rasulullah s.a.w bertanya: โ€œSiapakah mereka itu wahai Rasulullah. Baginda menjawab: โ€œIaitu ahli Quran (orang yang membaca atau menghafal Al- Quran dan mengamalkan isinya).Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.

โ€“ DI TEMPATKAN SYURGA YANG PALING TINGGI

Sabda rasulullah s.a.w:
โ€œDari Abdullah Bin Amr Bin Al Ash ra dari nabi s.a.w, baginda bersabda; Diakhirat nanti para ahli Al Quran di perintahkan, โ€œBacalah dan naiklah kesyurga. Dan bacalah Al Quran dengan tartil seperti engkau membacanya dengan tartil pada waktu di dunia. Tempat tinggal mu di syurga berdasarkan ayat paling akhir yang engkau baca.โ€

โ€“ AHLI AL QURAN ADALAH ORANG YANG ARIF DI SYURGA

Sabda rasulullah s.a.w โ€œDaripada Anas ra. Bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda; โ€œPara pembaca Al Quran itu adalah orang-orang yang arif di antara penghuni syurga.โ€

โ€“ PENDAPAT IMAM NAWAWI

Imam Nawawi dalam Al-Majmuk 1/66 berkata:
Hal Pertama ( yang harus diperhatikan oleh seorang penuntut ilmu ) adalah menghafal Al Quran, karena dia adalah ilmu yang terpenting, bahkan para ulama salaf tidak akan mengajarkan hadits dan fiqh kecuali bagi siapa yang telah hafal Al Quran. Kalau sudah hafal Al Quran jangan sekali- kali menyibukan diri dengan hadits dan fikih atau materi lainnya, karena akan menyebabkan hilangnya sebagian atau bahkan seluruh hafalan Al Quran.

โ€“ย  KECERDASAN MENINGKAT

Menurut Sobari Sutarip Penghafal al-Qurโ€™an itu hidupnya akan sukses dunia akhirat dan ini bisa dibuktikan secara ilmiah dan naqliyah. Sebagai contoh, saintis Muslim al-Khowarizmi yang hafal al-Qurโ€™an dan juga ahli di bidang matematika.


CARA CEPAT MENGHAFAL AL-QURAN

Menghafal bagi yang tidak biasa adalah sulit. Apalagi kalau harus menghafal 30 juz Al-Quran. Selain sulit memulai hafalan, juga tidak mudah mempertahankan hafalan yang sudah ada. Beberapa ahli memberi sejumlah saran agar menghafal Al-Quran menjadi mudah dan menyenangkan sbb:

11 LANGKAH AGAR MUDAH DAN CEPAT MENGHAFAL AL-QURAN

1. Ikhlas dalam belajar dan mengajar Al-Quran. Allah berfirman [ูˆู…ุง ุฃู…ุฑูˆุง ุฅู„ุง ู„ูŠุนุจุฏูˆุง ุงู„ู„ู‡ ู…ุฎู„ุตูŠู† ู„ู‡ ุงู„ุฏูŠู†]. Nabi bersabda: [ ุฅู†ู…ุง ุงู„ุฃุนู…ุงู„ ุจุงู„ู†ูŠุงุช]. Di samping itu, pelajar harus menumbuhkan motivasi keimanan dan keinginan kuat untuk menghafal Al-Quran.

2. Menghafal di waktu kecil itu lebih baik. Pepatah Arab menyatakan: [ ุงู„ุญูุธ ููŠ ุงู„ุตุบุฑ ูƒุงู„ู†ู‚ุด ููŠ ุงู„ุญุฌุฑ] Menghafal di waktu kecil bagi mengukir di batu.

3. Memilih tempat dan waktu menghafal.

4. Bacaan harus baik dan tartil sesuai aturan ilmu tajwid. Allah berfirman [ูˆุฑุชู„ ุงู„ู‚ุฑุขู† ุชุฑุชูŠู„ุง]. Bacaan Al-Quran yang baik dan benar harus didahulukan dari menghafal.

5. Mushaf (cetakan kitab Al-Quran) cukup satu saja. Jangan pindah-pindah. Dan pilihlah mushaf yang ayatnya berakhir di akhir halaman agar supaya bisa berkesan di ingatan kita saat proses penghafalan.

6. Menghubungkan antara makna satu ayat dengan ayat lainnya akan membuat lebih melekat hafalannya. Pemahaman yang menyeluruh menjadi jalan untuk hafal secara sempurna, sedang pengulangan akan melindungi hafalan baru agar menetap dan tidak hilang.

7. Menghafal setiap hari dan teratur itu lebih baik daripada menghafal secara terputus-putus. Sedangkan hafalan dengan cara lambat dan terarah itu lebih utama daripada hafalan secara cepat. Fokus pada ayat-ayat yang mirip akan menghilangkan kebingunan dalam menghafal.

8. Jalin hubungan baik dengan guru pengajar atau pembimbing.

9. Barengi hafalan dan bacaan dengan amal perbuatan. Komitmen meninggalkan maksiat dan mengamalkan ketaatan pada Allah.

10. Pentingnya murojaโ€™ah (pengulangan) secara terus menerus pada ayat yang sudah dihafal.

11. Memohon pada Allah dengan doa dan memohon pertolongan pada-Nya adalah sangat penting dalam menghafal Al-Quran.

METODE USTADZ YUSUF MANSYUR

Ustadz Yusuf Mansyur menyatakan bahwa cara menghafal Al-Quran supaya cepat hafal dan tidak mudah lupa itu harus melakukan dua perbaikan yaitu perbaikan mental dan perbaika metode.

Pertama, perbaikan mental. Yang dimaksud perbaikan mental ada lima yaitu: doa, niat, mengetahui fahdilah (keutamaan) hafal Al-Quran agar motivasi tetap tinggi, punya target, dan banyak beramal ibadah agar hati bersih.

Kedua, metode menghafal yang benar, dalam hal ini ada tiga yaitu (a) jangan ganti-ganti mushaf (kitab suci Al-Quran); (b) satu ayat atau satu baris baca diulang 20 kali; (c) apabila ayatnya panjang, maka bagi menjadi beberapa penggalan dan setiap penggalan diulang sebanyak 20 kali.

METODE DR. ABUL HASAN AHMADI SHAHROKHTI

Dr. Abul Hasan Ahmadi Shahrokhti adalah qari tingkat internasional dari Iran, memiliki metode sebagai berikut:

(a) Niat yang tulus dan konsistensi serta pemaknaan (pemahaman) Quran harus diutamakan. Jangan sampai kita bekerja keras menghafal Quran, tetapi pemaknaan dan pengamalan terabaikan. Apa gunanya hafal Quran, tetapi akhlaknya tidak Qurani?

(b) Baca bagian Al-Quran yang mudah (QS Al-Muzamil :20) dan membacanya berulang-ulang sehingga hafal seakan-akan tanpa sengaja. Bukan sengaja menghafal. Jadi, menghafal Al-Quran dengan tidak menghafal.

(c) Hindari memaksakan diri atau bekerja keras untuk hafal karena akan sulit dilakukan.

(d) Cara menghafal bagi anak-anak: pembiasaan, membaca Quran bersama-sama, perdengarkan kaset tilawah, dongengkan tentang cerita-cerita dalam Quran, terangkan makna ayat-ayat Quran. Nah, melalui cara-cara ini, anak akan hafal dengan sendirinya sekaligus paham makna ayat.

KONSEP SOBARI SUTARIP

Menurut Sobari Sutarip, menghafal Quran itu mudah dan dapat dilakukan oleh siapapun dengan syarat sebagai berikut:

(a) Ada niat yang kuat dan tulus karena Allah; (b) meminta kepada yang menurunkan al-Qurโ€™an supaya dipantaskan menjadi penghafal al-Qurโ€™an.


BERITA TENTANG TAHFIDZ AL-QURAN AL-KHOIROT

Pada masa-masa mendatang, tampaknya akan banyak kalangan huffadz (orang yang hafal Al-Quran) yang berasal dari Ponpes Al-Khoirot Malang. Pasalnya, pesantren ini akan membuka program Tahfidzul Quran. Kebenaran berita itu dikonfirmasi oleh KH. Muhammad Hamidurrohman salah satu Dewan Pengasuh PP Al-Khoirot (PPA) Malang yang menjadi koordinator program ini.

โ€œBenar. Sejak tahun ajaran 2012-2013, PPA akan menyelenggarakan program baru yaitu menghafal Kitab Suci Al-Quran untuk santri putra dan putri.โ€ katanya.

Dan ternyata program baru ini mendapat sambutan yang di luar dugaan dari para santri. Sejak pendaftaran pertama dibuka, tak kurang dari 30-an santri mengajukan permohonan untuk mengikuti program ini.

Husain, salah satu santri yang terdaftar dalam program ini menulis dalam blognya tentang betapa pentingnya tahfidz baik dari segi keutamaannya dan antusiasnya kalangan santri dan wali santri atas program ini.

Menutip sebuah hadits, Husain mengatakan fadilah menghafal Al-Quran yang antara lain sebagai berikut:

Hifzhul Qurโ€™an merupakan nikmat rabbani yang datang dari Allah
Bahkan Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para ahlul Qurโ€™an,
โ€œTidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qurโ€™an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, โ€˜Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuatโ€™โ€ (HR. Bukhari)

Bahkan nikmat mampu menghafal Al Qurโ€™an sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu,
โ€œBarangsiapa yang membaca (hafal) Al Qurโ€™an, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya.โ€ (HR. Hakim)

Adanya program tahfidzul Quran juga dianggap perlu oleh Imam Syahrowardi. Dalam blognya dia mengatakan, โ€œmenurut saya pribadi perlu. Hal tersebut untuk menambah program pesantren dan persiapan apabila ada wali santri atau simpatisan, yang akan memondokkan anaknya hanya untuk menghafal Al-Qurโ€™an.โ€

Kendati demikian, KH M. Hamidurrohman menegaskan bahwa program tahfidz adalah program tambahan. Artinya, โ€œSantri tetap wajib mengikuti program utama seperti pendidikan formal dan diniyah serta pengajian kitab.โ€

Program tahfidzul Quran untuk santri putri sudah dimulai sejak bulan Maret 2012. Sedangkan untuk santri putra akan mulai aktif pada hari Senin (malam Selasa) 14 Mei 2012. Program ini akan diasuh oleh Sayyid Husain bin Syihab dari Brongkal, Pagelaran, Malang.[]

โ†ง
โ†ง

Shalawat Al-Khoirot (3)

$
0
0

shalawat al-khoirot 3
Ada 5 judul Shalawat Al-Khoirot di bagian ketiga ini yaitu Hubbu Thoha Khoiru Zadi, Hasanun Wallahi Fi Kullil Uqul, Ma Madda Likhoiril Kholqi Yada, Ya Ahla Badrin Marhaban, Sholatullah Salamullah berisi doa pada Allah, pujian pada Rasulullah dan para ulama.

Sholawat Al-Khoirot adalah anotologi syair bahasa Arab yang berisi doa permohnan pada Allah subhanahu wataala, serta pujian pada Rasulullah dan Ahlul Bait.

Shalawat Al-Khoirot ditulis oleh KH. Syuhud Zayadi dan dua guru besar beliau selama mengaji di Makkah yaitu Sayid Amin Al-Kutbi dan Sayid Alawi Al-Maliki.

Daftar Isi

  1. Hubbu Thoha Khoiru Zadi
  2. Hasanun Wallahi Fi Kullil Uqul
  3. Ma Madda Likhoiril Kholqi Yada
  4. Ya Ahla Badri Marhaban
  5. Sholatullah Salamullah
  6. Shalawat Al-Khoirot (1)
  7. Shalawat Al-Khoirot (2)
  8. Biografi KH Syuhud Zayadi


HUBBU THOHA KHOIRU ZADI


ุจูู€ู€ุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู€ู€ู…ู

ุญูุจู‘ู ุทูŽู€ู‡ูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑู ุฒูŽุงุฏููŠู’ ูˆูŽ ู…ูู€ู€ู†ูŽุงูŠูŽ ูˆูŽ ู…ูุฑูŽุงุฏููŠู’
ูˆูŽ ุฃูŽุฐูู‚ู’ู€ู€ู†ูŽุง ูŠูŽุง ุฅูู„ูŽู€ู‡ููŠู’ ุญูุจู‘ูŽ ุทูŽู€ู‡ูŽ ูููŠ ุงุฒู’ุฏููŠูŽุงุฏููŠู’

ุฃูŽุดู’ุฑูŽู‚ูŽ ุงู„ู†ู‘ูู€ูˆู’ุฑู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู€ู†ูŽุง ู…ูู†ู’ ูƒูŽู€ุฏูŽุงุกู ูˆู‘ูŽ ุงู„ู’ุญูุฌููˆู’ู†ู
ุญููŠู’ู†ูŽู…ูŽุง ุฃูŽุณู’ู€ููŽุฑูŽ ู…ูู†ู’ู€ู‡ูŽุง ู†ูู€ูˆู’ุฑูู‡ูŽุง ุฏููŠู’ู†ูŽุง ุงู’ู„ุฃูŽู…ูู€ูŠู’ู†ู

ูˆูŽ ุฃูŽุถูŽู€ุงุกูŽุชู’ ุจูŽุณูŽู€ู†ูŽุงู‡ู ุญูุฌู‘ูŽุฉู ุงู’ู„ุนูŽู€ู‚ู’ู„ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฒููŠู’ู†ู
ูˆูŽ ุจูู€ู‡ู ููุฒู’ู†ูŽุง ูˆูŽ ู†ูู„ู’ู€ู†ูŽุง ุงู„ู’ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ูููŠู’ ุฏูู†ู’ู€ูŠูŽุง ูˆูŽ ุฏููŠู’ู†ู

ุฌูŽู€ุงุกูŽ ุจูุงู„ุดู‘ูŽุฑู’ุนู ูŠูŽู‚ููŠู’ู€ู†ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุดูŽู€ูƒูู‘ ูˆู‘ูŽุธูู†ูู€ูˆู’ู†ู
ุทูŽู‡ู‘ูŽุฑูŽ ุงู„ู’ุจูŽูŠู’ุชูŽ ููŽุตูŽุงุฑูŽ ุงู„ู’ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ุจูŽูŠู’ุชู ูููŠ ุญูู€ุฑู’ุฒู ูƒูŽู†ููŠู’ู†ู

ูˆูŽ ุฃูŽุนูŽู€ุฒู‘ูŽ ุงู„ุฏูู‘ูŠู’ู€ู†ูŽ ุญูŽุชู‰ู‘ูŽ ุตูŽุงุฑูŽ ูˆูŽุถู‘ูŽุงุญูŽ ุงู’ู„ุฌูŽุจูู€ูŠู’ู†ู
ูˆูŽ ุฃูŽุฐูŽู„ู‘ูŽ ุงู„ุดูู‘ู€ุฑู’ูƒูŽ ุญูŽุชู‰ู‘ูŽ ุนูŽุงุฏูŽ ู…ูŽู‚ู’ุทูŽูˆู’ุนูŽ ุง ู„ู’ูˆูŽุชูู€ูŠู’ู†ู

ูˆูŽ ุฌูŽุจูŽ ุงู„ุดููƒู’ุฑู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู€ู†ูŽุง ุนูŽุฏู‘ูŽ ุชูŽุญู’ุฑููŠู’ูƒู ุงู„ู’ุฌูููู€ูˆู’ู†ู
ุฑูŽุจูู‘ ุฌูŽู…ูู‘ู„ู’ู€ู†ูŽุง ุจูุณูู€ุชู’ุฑู ู…ูู†ู’ูƒูŽ ู…ูŽู…ู’ู€ุฏููˆู’ุฏู ู…ูŽุตููˆู’ู†ู

ุฑูŽุจูู‘ ุฃูŽูƒู’ุฑูู…ู’ู€ู†ูŽุง ุจูู€ุฑูุฒู’ู‚ู ูˆูŽ ู‚ูŽุถู€ูŽุงุกู ู„ูู„ุฏู‘ููŠูู€ู€ูˆู’ู†ู
ูˆูŽุงุณู’ู‚ูู†ูŽุง ุงู’ู„ุบูŽูŠู’ุซูŽ ูˆูŽุฃูŽุญู’ูŠู ุงู„ู’ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ูŽูŠู’ุชูŽ ุจูุงู„ู’ู…ูุฒู’ู†ู ุงู„ู’ู‡ูŽุชููˆู’ู†ู

ูˆูŽ ุฃูŽุทูู„ู’ ุฃูŽุนู’ู…ู€ูŽุงุฑูŽู†ูŽุง ุจูุงู„ู’ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ุฎูŽูŠู’ุฑู ูููŠู’ ุทููˆู’ู„ู ุงู„ุณูู‘ู†ููŠู’ู†ู
ูˆูŽ ุงูƒู’ููู†ูŽุง ุดูŽุฑู‘ูŽ ุงู’ู„ุฃูŽุนูŽู€ุงุฏููŠู’ ูˆูŽ ุงูƒู’ููู€ู†ุงูŽ ุดูŽุฑู‘ูŽ ุงู„ู’ููุชููˆู’ู†ู

ูˆูŽ ุงุตู’ุฑููู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุนูŽู€ู†ู‘ูŽุง ูƒูู€ู„ู‘ูŽ ุดูŽุฑูู‘ ูˆูŽู…ูุฌูู€ูˆู’ู†ู
ุฑูŽุจูู‘ ูˆูŽ ุงุฌู’ุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ุฌูŽู…ููŠู’ู€ุนู‹ุง ู…ูู†ู’ูƒูŽ ูููŠู’ ุญูุตู’ู†ู ุญูŽุตููŠู’ู†ู

ูŠูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ููŠู’ ุชูุจู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู€ู€ู†ูŽุง ุชูŽูˆู’ุจูŽู€ุฉู‹ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽู†ูู€ูˆู’ู†ู
ุฃูŽุฑูู†ูŽู€ุง ุงู„ู’ุญูŽู€ู‚ู‘ูŽ ูˆูŽ ุซูŽุจูู‘ุชู’ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู†ูŽุง ุนูŽู„ู‰ูŽ ุญูŽู‚ูู‘ ุงู„ู’ูŠูŽู‚ููŠู’ู†ู

ูˆูŽ ุงู‡ู’ุฏูู†ูŽุง ูˆูŽุงู†ู’ุดูุฑู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู€ู†ูŽุง ุญููƒู’ู…ูŽุฉูŽ ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ุงู„ุซู‘ูŽู…ูู€ูŠู’ู†ู
ูˆูŽ ุฃูŽุฐูู‚ู’ู€ู†ูŽุง ุจูŽู€ุฑู’ุฏูŽ ุนูŽูู’ูˆู ู…ูŽุนูŽ ุฃูŽุตู’ู€ุญูŽุงุจู ุงู„ู’ูŠูŽู…ููŠู’ู†ู

ูˆูŽ ุงู†ู’ุตูุฑู ุงู’ู„ุฅูุณู’ู„ุงูŽู…ูŽ ูˆูŽุงุฑู’ููŽุนู’ ุฑูŽุงูŠูŽู€ุฉูŽ ุงู„ุฏูู‘ูŠู’ู†ู ุงู„ู’ู…ูŽุชูู€ูŠู’ู†ู
ูˆูŽุงุฌู’ุนูŽู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ู‡ูŽู€ุฐูŽุง ุงู„ู’ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ุฌูŽู…ู’ุนูŽ ููŠู ุญูู€ุฑู’ุฒู ู…ู‘ูŽูƒููŠู’ู†ู

ุฑูŽุจู‘ูŽู€ู†ูŽุง ุตูŽู€ู„ูู‘ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽู†ู’ ุฌูŽู€ุงุกูŽ ุจูุงู„ู’ุญูŽู‚ูู‘ ุงู„ู’ู…ูุจููŠู’ู†ู
ููŽู‡ููˆูŽ ุดูŽู…ู’ู€ุณูŒ ู„ูู„ู’ุจูŽุฑูŽุงูŠู€ูŽุง ูˆูŽ ู‡ููˆูŽ ู†ูู€ูˆู’ุฑูŒ ู„ูู„ู’ุนูู€ูŠููˆู’ู†ู

ูˆูŽ ุณูŽู„ุงูŽู…ูŒ ุทูŽุงุจูŽ ุนูŽุฑู’ูู€ูŽุง ู…ูุซู’ู„ูŽ ุนูŽุฑู’ูู ุงู„ู’ู€ูŠูŽุงุณูŽู…ููŠู’ู†ู
ูˆูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู’ ู„ุขู„ู ุฌูŽู…ููŠู’ู€ุนูŽุง ู…ูŽุง ุดูŽุฏูŽู‰ ุทูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ุบูุตููˆู’ู†ู

ูˆูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู’ู„ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู ุทูุฑู‘ู‹ุง ุฏูŽุงุฆูู€ู…ู‹ุง ููŠู ูƒูู„ูู‘ ุญููŠู’ู†ู
ูˆูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุบูŽูˆู’ุซู ุงู„ุฒู‘ูŽู…ู€ูŽุงู†ู ุณููŠู’ุฏููŠู’ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู’ ุจูู†ู’ ุฃูŽู…ููŠู’ู†ู

ุญูุจู‘ู ุทูŽู€ู‡ูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑู ุฒูŽุงุฏููŠู’ ูˆูŽ ู…ูู€ู€ู†ูŽุงูŠูŽ ูˆูŽ ู…ูุฑูŽุงุฏููŠู’
ูˆูŽ ุฃูŽุฐูู‚ู’ู€ู€ู†ูŽุง ูŠูŽุง ุฅูู„ูŽู€ู‡ููŠู’ ุญูุจู‘ู ุทูŽู€ู‡ูŽ ูููŠ ุงุฒู’ุฏููŠูŽุงุฏููŠู’

ุงู„ู„ู‡ู…ู‘ ุตู„ู‘ ูˆุณู„ู‘ู… ูˆุจุงุฑูƒ ุนู„ูŠู‡ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡


HASANUN WALLAHI FI KULLIL UQUL

ุจูู€ู€ุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู€ู€ู…ู

ุญูŽุณูŽู†ูŒ ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ูููŠู’ ูƒูู„ูู‘ ุงู„ู’ุนูู‚ููˆู„ู’ ุญูุจู‘ู ุทูŽู€ู‡ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ููŠูู‘ ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุชูู€ูˆู„ู’
ูˆูŽุจูŽู†ููŠู’ู‡ูŽุง ุงู„ุณู‘ูŽุงุฏูŽุฉู ุงู„ู’ุบูุฑูู‘ ุงู’ู„ุฃูุตููˆู„ู’ ูˆูŽุฌูŽู…ููŠู’ุนู ุงู’ู„ุขู„ู ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽุญู’ุจู ุงู„ู’ูƒูุฑูŽุงู…ู’

ุฃูŽุดู’ุฑูŽู‚ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ู„ูุฏู ููŠู ุณูŽุนู’ุฏู ุงู„ุณู‘ูุนููˆุฏู’ ูˆูŽุจูŽุฏูŽุง ุงู„ู’ู‡ูŽุงุฏููŠู’ ุฅูู„ู‰ูŽ ุฏูู†ู’ูŠูŽุง ุงู„ุดู‘ูู‡ููˆุฏู’
ู‚ูŽุจู’ุถูŽุฉู ุงู„ู†ู‘ููˆู’ุฑู ุงู„ู‘ูŽุชูŠูู’ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุงู„ู’ูˆูุฌููˆุฏู’ ูˆูŽุณูุฑูŽุงุฌู ุงู„ู’ูƒูŽูˆู’ู†ู ููŠู ุฌูู†ู’ุญู ุงู„ุธู‘ูŽู„ุงูŽู…ู’

ุฅูุดู’ู‡ูŽุฏููˆู’ุง ูŠูŽุง ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ูˆูŽุงุฏููŠ ุงู„ู’ู…ูู†ู’ุญูŽู†ู‰ูŽ ูƒูŽูŠู’ููŽ ุดูŽุนู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ููˆู’ุฑู ูˆูŽู‡ู’ู†ู‹ุง ู…ูู†ู’ ู‡ูู†ูŽุง
ููŽุงุณู’ุชูŽุถูŽุงุกูŽ ุงู„ู’ูƒูŽูˆู’ู†ู ู…ูู†ู’ ู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ุณู‘ูŽู†ูŽุง ูˆูŽ ุงู†ู’ุฌูŽู„ูŽู‰ ุจูุงู„ู’ู…ูุตู’ุทูŽูู‰ูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุงู„ู’ู‚ูŽุชูŽุงู…ู’

ู„ูŽูŠูŽู„ูŽุฉูŒ ุณูŽุงุฑูŽุชู’ ุจูุฐููƒู’ุฑุงูŽู‡ูŽุง ุงู„ุฑูู‘ูƒูŽุงุจู’ ุณูŽุงุฏูŽุชู ุงู’ู„ุฃูŽุฒู’ู…ูŽุงู†ูŽ ูููŠู’ ุฃูู…ูู‘ ุงู„ู’ูƒูุชูŽุงุจู’
ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉูŒ ุทูŽุงู„ูŽ ุจูู‡ูŽุง ุงู’ู„ุฃูู†ู’ุณู ูˆูŽุทูŽู€ุงุจู’ ููŽุฑูŽุญู‹ุง ุจูุงู„ู’ู…ูุตู’ุทูŽููŽู‰ ุนูŽุงู„ูŠู ุงู„ู’ู…ูŽู‚ูŽุงู…ู’

ุฅูู†ู‘ูŽู€ู‡ูŽุง ู„ูŽูŠู’ู€ู„ูŽุฉู ู…ููŠู’ู„ุงูŽุฏู ุงู’ู„ุฃูŽู…ูู€ูŠู†ู’ ุฅูู†ูŽู‘ู€ู‡ูŽุง ุบูุฑู‘ูŽุฉู ูˆูŽ ุถู‘ูŽู€ุงุญู ุงู„ู’ุฌูŽุจููŠู†ู’
ุฅูู†ู‘ูŽู€ู‡ูŽุง ุชูŽุงุฑููŠู’ุฎู ุชูŽูˆู’ุญููŠู’ุฏู ูˆู‘ูŽ ุฏููŠู€ู†ู’ ูˆูŽู†ูู€ุธูŽุงู…ู ูˆู‘ูŽ ูˆูุฆูŽู€ุงู…ู ูˆู‘ูŽุณูŽู€ู„ุงูŽู…ู’

ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉูŒ ู†ูŽุงู„ูŽุชู’ ุจูู€ู‡ูŽุง ุฃูู…ู‘ู ุงู„ู’ู‚ูู€ุฑูŽู‰ ุดูŽุฑูŽูู‹ุง ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูŽ ู…ูŽุฑู’ูููˆู’ุนูŽ ุงู„ู€ุฐู‘ูุฑูŽู‰
ุฃูŽุทู’ู„ูŽุนูŽุชู’ ุดูŽู…ู’ุณู‹ุง ูˆูŽ ุฃูŽุจู’ุฏูŽุชู’ ู‚ูŽู…ูŽุฑูŽุง ุขุซูŽุฑูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู ุจูู‡ู ุงู„ู’ุจูŽูŠู’ุชูŽ ุงู„ู’ุญูŽุฑูŽุงู…ู’

ูŠูŽุงุฑูŽุณูู€ูˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุจูุงู„ู’ุญูŽู‚ูู‘ ุงู„ู’ู…ูุจููŠู†ู’ ูŠูŽุง ู…ูุฒููŠู’ู„ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูƒูู‘ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ุจูุงู„ู’ูŠูŽู‚ูู€ูŠู†ู’
ูŠุงูŽ ุญูŽูŠูŽุงุฉูŽ ุงู„ุฑู‘ููˆู’ุญู ูŠูŽุง ู†ููˆู’ุฑูŽ ุงู„ู’ุนููŠููˆู†ู’ ูŠูŽุงุดูŽูููŠู’ุนูŽ ุงู„ู’ุฎูŽู„ู’ู‚ู ูููŠ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ู’

ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุฑู‘ููˆู’ุญู ูˆูŽุงู„ู’ุฌูุณู’ู…ู ู…ูู‚ููŠู…ู’ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู…ูŽุญู’ุจููˆู’ุจูŒ ูƒูŽุฑููŠู…ู’
ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ููŠู ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽููŠู ุงู’ู„ุฃูุฎู’ุฑูŽู‰ ุนูŽุธููŠู…ู’ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ููŠู ุงู’ู„ุฃููˆู’ู„ู‰ูŽ ูˆูŽููŠู ุงู„ู’ุนูู‚ู’ุจู‰ูŽ ุฅูู…ูŽุงู…ู’

ุฑูŽุจูู‘ ููŽุฑูู‘ุญู’ู€ู†ูŽุง ุจูุฃูŽู†ู’ู€ูˆูŽุงุฑู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู’ ุงูŽู„ุฑู‘ูŽุณูู€ูˆู’ู„ู ุงู„ุณู‘ูŽู€ูŠูู‘ุฏู ุงู„ู’ู…ูุทู‘ูŽู„ูุจููŠู’
ุณูŽูŠูู‘ุฏู ุงู„ู’ูƒูŽู€ูˆู’ู†ูŽูŠู’ู†ู ุนูŽุงู„ููŠ ุงู„ุฑู‘ูุชูŽุจู ุงูŽู„ู‘ูŽุฐููŠ ู†ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽู‚ูŽุงู…ู€ู‹ุง ู„ุงู‘ูŽ ูŠูุฑูŽุงู…ู’

ุญูŽุณูŽู†ูŒ ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ูููŠ ูƒูู„ูู‘ ุงู„ู’ุนูู‚ููˆู„ู’ ุญูุจู‘ู ุทูŽู€ู‡ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ููŠูู‘ ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุชูู€ูˆู„ู’
ูˆูŽุจูŽู†ููŠู’ู‡ูŽุง ุงู„ุณู‘ูŽุงุฏูŽุฉู ุงู„ุบูุฑูู‘ ุงู’ู„ุฃูุตููˆู„ู’ ูˆูŽุฌูŽู…ููŠู’ุนู ุงู’ู„ุขู„ู ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽุญู’ุจู ุงู„ู’ูƒูุฑูŽุงู…ู’

ููŽุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุตูŽู„ูŽูˆูŽุงุชูŒ ุทูŽูŠูู‘ู€ู€ุจูŽุงุชู’ ุฒูŽุงูƒููŠู‘ูŽุงุชูŒ ุบูŽุงุฐููŠูŽุงุชูŒ ุฑูŽุงุฆูุญูŽู€ุงุชู’
ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู‚ูุทู’ุจู ูˆูŽุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุฏู‘ูŽุฑูŽุฌูŽุงุชู’ ูˆูŽ ุชูŽุญููŠู‘ูŽู€ุงุชูŒ ูˆูŽ ุฑููˆู’ุญูŒ ูˆูŽุณูŽู„ุงูŽู…ู’

ุงู„ู„ู‡ู…ู‘ ุตู„ู‘ ูˆุณู„ู‘ู… ูˆุจุงุฑูƒ ุนู„ูŠู‡ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡


MA MADDA LIKHOIRIL KHOLQI YADA

ุจูู€ู€ุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู€ู€ู…ู

ู…ูŽุง ู…ูŽุฏู‘ูŽ ู„ูุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ุฎูŽู„ู’ู‚ ููŠูŽู€ุฏูŽุง ุฃูŽุญูŽู€ุฏูŒ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ูˆูŽ ุจูู€ู‡ู ุณูŽุนูู€ุฏูŽุง
ููŽู„ูุฐูŽุงูƒูŽ ู…ูŽุฏูŽุฏู’ุชู ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ูŠูŽุฏููŠู’ ูˆูŽ ุจูุฐูŽู„ููƒูŽ ูƒูู†ู’ุชู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูุนูŽุฏูŽุง

ูŠูŽุง ุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ุงู„ู’ุฎูŽู„ู’ู‚ู ู…ูŽุฏูŽุฏู’ุชู ูŠูŽุฏููŠู’ ู„ูŽูƒูŽ ููŽุงูƒู’ุดููู’ ูƒูŽุฑู’ุจููŠู’ ูŠูŽุงุณูŽู†ูŽุฏููŠู’
ูˆูŽ ุฃูŽุบูุซู’ู†ููŠู’ ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ู…ูุนู’ุชูŽู…ูŽู€ุฏููŠู’ ูˆูŽ ุฃูŽุฌูุฑู’ู†ููŠู’ ู…ูู†ู’ ุดูŽุฑูู‘ ุงู„ู’ูƒูุฑูŽุจู

ูŠูŽุง ุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ุงู„ู’ุฎูŽู„ู’ู‚ู ุฃูŽุชูŽูŠู’ู€ู€ู†ูŽุงูƒูŽุง ูˆูŽ ู„ูููŽุฑู’ุทู ุงู„ุดู‘ูŽู€ูˆู’ู‚ู ู‚ูŽุตูŽุฏู’ู†ูŽุงูƒูŽุง
ูˆูŽ ุจูุตูุฏู’ู‚ู ุงู„ู†ูู‘ูŠู‘ูŽุฉู ุฌูุฆู’ู€ู€ู†ูŽุงูƒูŽุง ู†ูŽุฏู’ุนููˆ ูˆูŽ ู†ูŽู€ุฒููˆู’ุฑููƒูŽ ู…ูู†ู’ ูƒูŽุซูŽุจู

ุงูŽู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑู ุจูู‚ูุฑู’ุจููƒูŽ ู…ูŽุฃู’ู…ูู€ู€ูˆู’ู„ู ูˆูŽ ุงู„ู’ู‚ูŽู„ู’ุจู ุจูุญูุจูู‘ูƒูŽ ู…ูŽุฃู’ู‡ูู€ูˆู’ู„ู
ูˆูŽ ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ุจูุจูŽุงุจููƒูŽ ู…ูŽูˆู’ุตูู€ูˆู’ู„ู ุจูุงู„ุณู‘ูŽุจูŽุจู ุงู„ู’ูˆูŽุงุตูู„ู ูˆูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุณูŽุจู

ุทููˆู’ุจูŽู‰ ู„ูู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ุฅูุฐูŽุงู„ูŽุซูŽู€ู€ู…ูŽุง ุดูุจู‘ูŽุงูƒูŽ ุงู„ู’ุญูุฌู’ุฑูŽุฉู ูˆูŽ ุงุณู’ุชูŽู„ูŽู€ู…ูŽุง
ูˆูŽ ุฃูŽู‚ูŽุงู…ูŽ ุจูุจูŽุงุจููƒูŽ ูˆูŽุงุบู’ุชูŽู†ูŽู€ู€ู…ูŽุง ูููŠู’ ู‚ูุฑู’ุจููƒูŽ ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑูŽุจู

ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุงู„ู’ู…ูุฎู’ู€ุชูŽุงุฑู ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุฃูŽุฒูŽู„ู ู„ูู„ุฏูู‘ูŠู’ู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุฌูุญู ูููŠ ุงู’ู„ู…ูู„ูŽู„ู
ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุนู’ุตููˆู’ู…ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฒู‘ูŽู„ูŽู„ู ูˆูŽุซูŽู†ูŽุงุคููƒูŽ ูููŠู’ ูƒูู„ูู‘ ุงู’ู„ู€ูƒูุชูุจู

ุงูŽู„ู†ู‘ูŽู€ุงุณู ุจูุจูŽุงุจููƒูŽ ุฃูŽูู€ู’ูˆูŽุงุฌู ูˆูŽ ุงู’ู„ุฎูŽู„ู’ู‚ู ุจูุจูŽุญู’ุฑููƒูŽ ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงุฌู
ูˆูŽ ุงู’ู„ุนูŽุจู’ุฏูŽ ู„ููˆูŽุตู’ู„ููƒูŽ ู…ูุญู’ุชูŽุงุฌู ูˆูŽ ุฑูุถูŽุงูƒูŽ ููŽุฃูŽุญู’ุณูู†ู’ ู…ูู†ู’ู‚ูŽู„ูŽุจููŠู’

ุงูŽู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุจูุจูŽุงุจููƒูŽ ู‚ูŽุฏู’ ูˆูŽู‚ูŽูููˆู’ุง ูˆูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽุนู’ุชูŽุงุจููƒูŽ ู‚ูŽุฏู’ ุนูŽูƒูŽูููˆู’ุง
ููŽุงู„ู’ุนูุฒู‘ู ุจูุจูŽุงุจููƒูŽ ูˆูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุฑูŽูู ูููŠู’ ู‚ูุฑู’ุจููƒูŽ ูŠูŽุง ููŽุฎู’ุฑูŽ ุงู’ู„ุนูŽุฑูŽุจู

ูŠูŽุง ุญูŽุงุกูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽุฉู ูููŠ ุงู’ู„ู‚ูุฏูŽู…ู ูŠูŽุง ู…ููŠู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู…ูู„ู’ูƒู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู’ู„ุฃูู…ูŽู…ู
ูŠูŽุง ุฏูŽุงู„ูŽ ุฏูŽูˆูŽุงู…ู ุณูŽู€ู†ูŽุง ุงู„ู†ูู‘ุนูŽู…ู ูŠูŽุง ู†ููˆู’ุฑูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุดู‘ูู‡ูุจู

ูููŠู’ ุฌูŽุงู‡ููƒูŽ ูƒูู„ู‘ู ุงู’ู„ุฃูŽุญู’ุจูŽุงุจู ููŽุงุฒููˆุง ุฅูุฐู’ ูˆูŽู‚ูŽูููˆู’ุง ุจูุงู„ู’ู€ุจูŽุงุจู
ุฅูุฐู’ ุจูŽุงุจููƒูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู’ู„ุฃูŽุจู’ู€ูˆูŽุงุจู ูููŠ ุงู’ู„ุนูุฒูู‘ ู„ูุทูู„ุงู‘ูŽุจู ุงู„ุฑู‘ูุชูŽุจู

ูˆูŽ ุฃูŽู†ุงูŽ ูููŠู’ ุฌูŽุงู‡ููƒูŽ ูŠูŽุง ุฃูŽู…ูŽู„ููŠู’ ู…ูู…ู‘ูŽุง ุฃูŽุฎู’ุดูŽู€ุงู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุนูู„ูŽู„ู
ู…ูู†ู’ ุฎูุฒู’ูŠู ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ู€ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ุฒู‘ูŽู„ูŽู„ู ูˆูŽ ู…ูŽูƒูŽุงุฑูู‡ูู‡ูŽุง ูˆูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุนูŽุทูŽุจู

ูŠูŽุง ู†ููˆู’ุฑูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุฒู‘ูŽู…ูŽู†ู ุงูŽู„ู’ู…ูู†ู’ู‚ูุฐูŽ ู…ูู†ู’ ุณูู€ูˆู’ุกู ุงู’ู„ููุชูŽู†ู
ูŠูŽุง ููŽุงุชูุญูŽ ุฃูŽุจู€ู’ู€ูˆูŽุงุจู ุงู„ู’ู…ูู†ูŽู†ู ู‡ูŽุจู’ ู„ููŠู’ ุชูŽู€ูˆู’ูููŠู’ู‚ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู‡ูŽุจู

ูŠูŽุง ุฑูŽุจูู‘ ุจูุฌูŽุงู‡ู ุงู„ู’ู…ูุฎู’ู€ุชูŽุงุฑู ุทูŽู‡ูŽ ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽุงุญูุจู ูููŠ ุงู„ู’ุบูŽู€ุงุฑู
ูˆูŽ ุจูุฌูŽุงู‡ู ุงู„ู’ููŽุงุฑููˆู’ู‚ู ุงู„ู’ุฌูŽุงุฑููŠู’ ุจูุงู„ู’ุญูŽุฒู’ู…ู ุงู„ู’ูƒูŽุงุดููู ู„ูู„ุฑูู‘ ูŠูŽุจู

ูˆู ุจูุฌูŽุงู‡ู ุงู„ุตู‘ูŽุงุจูุฑู ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูŽุงุฑู ูˆูŽ ุจูุฌูŽุงู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ุซู ุงู„ู’ู€ูƒูŽุฑู‘ูŽุงุฑู
ูˆูŽ ุจูุขู„ู ุงู„ู’ุจูŽูŠู’ุชู ุงู’ู„ุฃูŽุทู’ู€ู‡ูŽุงุฑู ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽุญู’ุจู ุงู„ู’ุบูุฑูู‘ ุงูƒู’ุดููู’ ุญูุฌูุจููŠู’

ูˆูŽ ุตูŽู„ุงูŽุฉู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ู’ู‡ูŽุงุฏููŠู’ ุทูŽู€ู‡ูŽ ูˆูŽ ุงู’ู„ุขู„ู ุงู’ู„ุฃูŽู…ู’ุฌู€ูŽุงุฏู
ูˆูŽุตูŽุญูŽุงุจูŽุชูู‡ู ูˆูŽ ุงู’ู„ุฃูŽูˆู’ุชู€ูŽู€ุงุฏู ูˆูŽ ุงู„ู’ู‚ูุทู’ุจู ูˆูŽ ุฃูŽุชู’ุจูŽุงุนู ุงู„ู’ู‚ูุทูุจู

ูˆูŽ ุณูŽู„ุงูŽู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ุฏู‘ูŽูŠู€ู€ู‘ูŽุงู†ู ูˆูŽ ุชูŽุญููŠู‘ูŽุชูู‡ู ุจูุงู’ู„ุฅูุญู’ุณู€ูŽู€ุงู†ู
ุชูŽุบู’ุดูŽุงู‡ูู…ู ูููŠู’ูƒูู„ูู‘ ุฒูŽู…ู€ูŽุงู†ู ูˆูŽ ุชูŽุฏููˆู’ู…ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุทููˆู’ู„ู ุงู„ู’ุญูู‚ูŽุจู

ูˆูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ูŠูŽุง ุฑูŽุจูู‘ ู„ูู†ูŽุงุธูู…ูู‡ูŽุง ูˆูŽ ู„ูู‚ูŽู€ุงุฑูุฆูู€ู‡ูŽุง ูˆูŽ ู„ูุฑูŽุงู‚ูู…ูู‡ูŽุง
ูˆูŽ ู„ูู…ูู†ู’ุดูุฏูู‡ูŽุง ูˆูŽ ู„ูุฑูŽุงุณูู…ูู‡ูŽุง ูˆูŽ ู„ูุญูŽุงุถูุฑู ู…ูŽุฌู’ู„ูุณูู‡ูŽุง ุงู„ุฐู‘ูŽู‡ูŽุจููŠู’

ุงู„ู„ู‡ู…ู‘ ุตู„ู‘ ูˆุณู„ู‘ู… ูˆุจุงุฑูƒ ุนู„ูŠู‡ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡


YA AHLA BADRI MARHABAN

ุจูู€ู€ุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู€ู€ู…ู

ูŠูŽุง ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุจูŽุฏู’ุฑู ู…ู‘ูŽุฑู’ุญูŽู€ู€ุจู‹ุง ุจูุงู„ู’ุญูŽุฒู’ู…ู ูููŠู’ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู’ุฌูู‡ูŽุงุฏู’
ูŠูŽุง ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุจูŽุฏู’ุฑู ู…ูŽุฑู’ุญูŽู€ู€ุจู‹ุง ุจูุงู„ุตู‘ูŽุจู’ุฑู ูููŠู’ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ุฌูู€ู„ุงูŽุฏู’
ุง ูŽู„ู’ู‚ูŽู€ู€ุงุฆูุฏู ุงู„ู’ู…ูุบู’ูˆูŽุงุฑู’ ูููŠู’ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุงู„ู’ู…ูŽู€ูŠู’ุฏูŽุงู†ู’
ู†ูŽุจููŠู‘ูู€ู†ูŽุง ุง ู„ู’ู…ูุฎู’ู€ุชูŽุงุฑู’ ูููŠู’ ุฌูŽูŠู’ุดูู‡ู ุงู„ุดู‘ูุฌู’ุนูŽุงู†ู’

ูŠูŽุง ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุจูŽุฏู’ุฑู ุฌูุฆู’ุชูู€ูƒูู…ู’ ููŽุฃูŽ ู†ู’ุชูู…ููˆู’ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุฐูู‘ู…ู€ู€ูŽุงู…ู’
ุงูŽู„ุฏูู‘ูŠู’ู†ู ู…ูŽู†ู’ู€ุตููˆู’ุฑูŒ ุจููƒูู€ู…ู’ ูˆูŽ ุงู’ู„ุนูุฒู‘ู ูููŠู’ ุธูู„ูู‘ ุงู„ู’ุญูุณู€ูŽุงู…ู’
ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ุชูŽู‚ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูŽู…ู’ุนูŽุงู†ู’ ูููŠ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุงู„ู’ู€ูˆูŽุงุฏููŠู’
ูˆูŽ ุฃู ู†ู’ุฒูู„ูŽ ุงู„ู’ููุฑู’ู‚ูŽู€ุงู†ู’ ูููŠ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุงู„ู€ู†ู‘ูŽุงุฏููŠู’

ูููŠ ุงู„ู’ุนูุฏู’ูˆูŽุฉู ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ู€ูŠูŽุง ุชูŽุฑูŽู‰ ุฃูŽุจู’ู€ุทูŽุงู„ูŽ ุฌูŽูŠู’ุดู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู†ู’
ูˆูŽ ุงู„ู’ุนูุฏู’ูˆูŽุฉู ุงู„ู’ู‚ูุตู’ูˆูŽู‰ ุฌูŽุฑูŽู‰ ูููŠู’ู‡ูŽุง ุฏูู…ู€ูŽุงุกู ุงู„ู’ู…ูุดู’ุฑููƒูู€ูŠู†ู’
ูˆูŽ ุฃู ู†ู’ุฒูู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุตู’ู€ู€ุฑู ูููŠู’ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุงู„ู’ู€ูˆูŽุงุฏููŠู’
ูˆูŽ ุฒูู„ู’ุฒูู„ูŽ ุงู„ู’ูƒููู’ู€ู€ุฑู ูˆูŽุทูŽุฑู‘ูŽุจูŽ ุงู„ู’ุญูŽู€ุงุฏููŠู’

ุฎูŽู…ู’ู€ุณูŽู€ุฉู ุขู„ุงูŽูู ู…ู‘ูŽู„ูŽูƒู’ ุฌูŽุงุกูŽุชู’ ู„ูู†ูŽุตู’ุฑู ุง ู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู†ู’
ุจูู†ูู€ูˆู’ุฑูู‡ูู…ู’ ุถูŽู€ุงุกูŽ ุงู„ู’ููŽู„ูŽูƒู’ ุจูุงู„ู’ุนูู€ุฒูู‘ ูˆูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุตู’ู€ุฑู ุงู„ู’ู…ูุจููŠู†ู’
ูˆูŽ ู†ู€ูŽุงุฏูŽุชู ุงู’ู„ุจูุดู’ุฑูŽู‰ ุจูุงู„ู’ููŽูˆู’ุฒู ูˆูŽ ุง ู„ู†ู‘ูŽู€ุตู’ุฑู
ูููŠู’ ุงู„ู’ูˆูŽู‚ู’ุนูŽุฉู ุงู„ู’ูƒูุจู’ุฑูŽู‰ ูููŠู’ ู…ูู„ู’ุชูŽู€ู€ู‚ูŽู‰ ุจูŽุฏู’ุฑู

ูŠูŽุง ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุจูŽุฏู’ุฑู ู…ูŽุฑู’ุญูŽู€ู€ุจู‹ุง ุจูุงู’ู„ู‚ู€ูŽุงุฏูŽุฉู ุงู„ู’ู…ูุฌูŽุงู‡ูู€ุฏููŠู†ู’
ูŠูŽุง ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุจูŽุฏู’ุฑู ู…ูŽุฑู’ุญูŽู€ู€ุจู‹ุง ุจูุง ู„ุณู‘ูŽู€ุงุฏูŽุฉู ุงู„ู’ู…ูู€ุจูŽุงุฑูุฒููŠู†ู’
ูˆูŽ ุฐูŽู„ูู€ู€ูƒูŽ ุงู„ุทู‘ูŽุจู’ู„ู ูŠูŽุฏูู‚ู‘ู ูููŠู’ ุงู„ู’ู€ูˆูŽุงุฏููŠู’
ูˆูŽ ุฏููŠู’ู†ูู€ู€ู†ูŽุง ูŠูŽุนู’ู„ูู€ูˆู’ ู„ูŽูˆูŽุงุฆูู€ุญูŽ ุงู„ู’ุบู€ูŽุงุฏููŠู’

ูŠูŽุง ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุจูŽุฏู’ุฑู ู…ูŽุฑู’ุญูŽู€ู€ุจู‹ุง ุจูุงู„ู’ุญูŽุฒู’ู…ู ูููŠู’ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู’ุฌูู€ู‡ูŽุงุฏู’
ูŠูŽุง ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุจูŽุฏู’ุฑู ู…ูŽุฑู’ุญูŽู€ู€ุจู‹ุง ุจูุงู„ุตู‘ูŽุจู’ุฑู ูููŠู’ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ุฌูู€ู„ุงูŽุฏู’
ุง ูŽู„ู’ู‚ูŽู€ู€ุงุฆูุฏู ุงู„ู’ู…ูุบู’ูˆูŽุงุฑู’ ูููŠู’ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุงู„ู’ู…ูŽู€ูŠู’ุฏูŽุงู†ู’
ู†ูŽุจููŠู‘ูู€ู†ูŽุง ุง ู„ู’ู…ูุฎู’ู€ุชูŽุงุฑู’ ูููŠู’ ุฌูŽูŠู’ุดูู‡ู ุงู„ุดู‘ูุฌู’ุนูŽุงู†ู’

ูŠูŽุง ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุจูŽุฏู’ุฑู ุฃูŽู†ู’ุชูู€ู€ู…ููˆู’ ูˆูŽุฌู’ู‡ู ุงู„ุฒู‘ูŽู…ูŽู€ุงู†ู ุงู„ู’ู€ุจูŽุงุณูู…ู
ูŠูŽุง ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุจูŽุฏู’ุฑู ูŠูŽู‘ูˆู’ู…ูู€ูƒูู…ู’ ุนููŠู’ุฏู ุงู„ุฒู‘ูŽู…ูŽู€ุงู†ู ุงู„ุฏู‘ูŽุงุฆูู€ู…ู
ูˆูŽ ุฐููƒู’ุฑููƒูู…ู’ ูŠูุชู’ู„ู€ู‰ูŽ ูููŠู’ ุณููˆู’ุฑูŽุฉู ุงู’ู„ุฃูŽู†ู’ููŽุงู„ู’
ูˆูŽ ู…ูŽุฌู’ุฏููƒูู…ู’ ูŠูู…ู’ู„ู‰ูŽ ููŠูู’ ุตูุญููู ุงู’ู„ุฃูŽุฌู’ูŠูŽุงู„ู’

ูŠูŽุง ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุจูŽู€ุฏู’ุฑู ู‚ูู…ู’ุชูู€ู…ููˆู’ ูููŠู’ ู†ูุตู’ุฑูŽุฉู ุงู„ุฏูู‘ูŠู’ู†ู ุงู„ู’ุญูŽู†ููŠูู’
ูŠูŽุง ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุจูŽุฏู’ุฑู ุฃูŽูƒู’ุฑูู…ูู€ู€ูˆู’ุง ู‡ูŽู€ุฐูŽุง ุงู„ุชู‘ูŽู†ู’ุฒููŠู’ู„ูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ุชูŽุถููŠูู’
ููŽุฃูƒูŽุฑูู…ููˆุง ุงู„ุถู‘ูŽูŠู’ู€ููŽุง ูˆูŽุฌูŽุฏูู‘ุฏููˆุง ุงู’ู„ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู’
ูˆูŽ ุณูŽุงุฆูู„ููˆุง ุงู„ุทู‘ูŽูŠู’ู€ููŽุง ุนูŽู†ู’ ุฎูŽุงุทูุฑู ุงู„ู’ูˆูŽุณู’ู†ูŽุงู†ู’

ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุฐููˆ ุงู„ู’ุฌูŽู„ุงูŽู„ู’ ู…ูŽุง ุฏูŽุงู…ูŽ ููŠู ุงู„ุฏูู†ู’ูŠูŽุง ุฌูู€ู‡ูŽุงุฏู’
ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽ ูููŠู’ูƒูู…ู’ ู„ุงูŽ ูŠูŽุฒูŽุงู„ู’ ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ุฅูู„ู‰ูŽ ูŠูŽู€ูˆู’ู…ู ุงู„ู’ู…ูŽู€ุนูŽุงุฏู’
ููŽููŽุฑูู‘ุญููˆุง ู‚ูŽู„ู’ู€ู€ูุจูŠู’ ุจูุงู„ู’ูˆูŽุตู’ู„ู ูˆูŽุงู’ู„ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู’
ูˆูŽุฌูŽู€ุฏูู‘ุฏููˆุง ู‚ูุฑู’ุจูู€ูŠู’ ุจูุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ูˆูŽ ุงู„ู’ุนูุฑู’ูู€ูŽุงู†ู’

ุงู„ู„ู‡ู…ู‘ ุตู„ู‘ ูˆุณู„ู‘ู… ูˆุจุงุฑูƒ ุนู„ูŠู‡ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡


SHOLATULLAH SALAMULLAH

ุจูู€ู€ุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู€ู€ู…ู

ุตูŽู„ุงูŽุฉู ุงู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู’ ุณูŽู„ุงูŽู…ู ุงู„ู„ู‡ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู‡ูŽุงุฏููŠู’ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู’
ูˆูŽุขู„ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจู ุญูุจูู‘ุงู„ู„ู‡ู’ ูˆูŽุงู„ู’ู‚ูุทู’ุจู ูˆูŽุฃูŽูˆู’ู„ูู€ูŠูŽุงุกู ุงู„ู„ู‡ู’

ุจูุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู ุชูŽูˆูŽุณู‘ูŽู„ู’ู€ู†ูŽุง ุจูุญูŽู…ู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู ุชูŽุจูŽุฑู‘ูŽูƒู’ู€ู†ูŽุง
ุจูุญูุจูู‘ ุงู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู ุชูŽุดูŽูู‘ูŽุนู’ู€ู†ูŽุง ูˆูŽ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู’ุจูŽุฏู’ุฑู ูŠูŽุง ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู’

ุจูู‡ูู…ู’ ู†ูŽุฑู’ุฌููˆู’ูƒูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุญู’ู…ูŽุงู†ู’ ุจูู‡ูู…ู’ ููŽุงุญู’ููŽุธู’ ู„ูŽู†ูŽุง ุงู’ู„ุฅููŠู’ู…ูŽุงู†ู’
ุจูู‡ูู…ู’ ู„ูุทู’ูู‹ุง ู…ูŽุนูŽ ุงู„ุฑูู‘ุถู’ูˆูŽุงู†ู’ ูˆูŽ ุชูŽูŠู’ุณููŠู’ุฑู‹ุง ูˆูŽุนูŽูˆู’ู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู’

ุจูู‡ูู…ู’ ุญูŽุจูู‘ุจู’ ู„ูŽู†ูŽุง ุงู’ู„ุฃูŽุทู’ู‡ูŽุงุฑู’ ูˆูŽุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุจู ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽุจู’ุฑูŽุงุฑู’
ูˆูŽุญูŽุจูู‘ุจู’ู†ูŽุง ุฅูู„ูŽู‰ ุงู’ู„ุฃูŽุฎู’ู€ูŠูŽุงุฑู’ ุฃูŽู†ูู„ู’ู€ู†ูŽุง ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ูŠูŽุงุงูŽู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู’

ุจูู€ู‡ูู…ู’ ู‚ูŽูˆูู‘ ุญูŽูˆูŽุงููุธูŽู€ู†ูŽุง ู…ูŽุฏูŽุงุฑููƒูŽู€ู†ูŽุง ูˆูŽ ุฃูŽุนู’ุถูŽุงู†ูŽุง
ูˆูŽ ููŽู‡ู’ู…ูŽ ุนูู‚ููˆู’ู„ูู†ูŽุง ุฃูŽุณู’ุฑูุนู’ ูˆูŽูˆูŽูู’ู‚ูŽ ุงู„ู’ุญูŽู‚ูู‘ ูŠูŽุงุงูŽู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู’

ุจูู‡ูู…ู’ ูŠูŽุง ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู ุนูŽู„ูู‘ู…ู’ู†ูŽุง ุจูู‡ูู…ู’ ูŠูŽุงุงูŽู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู ููŽู‚ูู‘ู‡ู’ู€ู†ูŽุง
ุจูู‡ูู…ู’ ูŠูŽุง ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู ุจูŽุดูู‘ุฑู’ู†ูŽุง ุจููƒูู„ูู‘ ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑู ูŠูŽุง ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู’

ุจูู‡ูู…ู’ ููŽุงุบู’ููุฑู’ู„ูŽู†ูŽุง ุฐูŽู†ู’ู€ุจู‹ุง ุจูู‡ูู…ู’ ูŠูŽุณูู‘ุฑู’ ู„ูŽู†ูŽุง ุตูŽุนู’ุจู‹ุง
ุจูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงุตู’ุฑููู’ ุฃูŽุฐู‹ู‰ ูˆูŽูˆูŽุจู‹ุง ูˆูŽุฌูŽู†ูู‘ุจู’ ุนูŽุทู’ุจูŽู†ูŽุง ูŠูŽุงุงู„ู„ู‡ู’

ุจูู‡ูู…ู’ ุฃูŽุนู’ู€ู…ูŽุงุฑูŽู†ูŽุง ุทูŽูˆูู‘ู„ู’ ุจูุนูŽุงููู€ูŠูŽุฉู ุฃูŽูŠูŽุง ู…ููู’ุถูู„ู’
ูˆูŽุณูุชู’ุฑูŽ ุงู„ู’ุนูŽูŠู’ุจู ูŠูŽุงู…ูุฌู’ู…ูู„ู’ ูˆูŽููŽุชู’ุญูŽ ู‚ูŽู„ู’ุจูู€ู†ูŽุง ูŠูŽุงุงู„ู„ู‡ู’

ุจูู‡ูู…ู’ ููŽุงุฌู’ู„ูุจู’ ู„ูŽู‡ูŽุง ุงู„ุทู‘ูู„ุงู‘ูŽุจู’ ูู„ุฃูŽุฎู’ุฐู ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽุฏูŽุงุจู’
ุจูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงุตู’ุฑููู’ ุฃูŽุฐูŽู‰ ุงู„ู’ุญูุณู‘ูŽุงุฏู’ ูˆูŽูƒูู„ู‘ูŽ ุณูู€ูˆู’ุกู ูŠูŽุง ุงูŽู„ู„ู‡ู’

ุจูู‡ูู…ู’ ุฃูŽู†ู’ุฒูู„ู’ ู„ูŽู‡ูŽุง ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽุฉู’ ูˆูŽ ูƒูู„ู‘ูŽ ุณูŽูƒููŠู’ู†ูŽู€ุฉู ุบูู…ู‘ูŽุฉู’
ูˆูŽูƒูู„ู‘ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุญููƒู’ู…ูŽุฉู’ ุจูู€ุนูŽุงูููŠูŽุฉู ู„ูŽู€ู†ูŽุง ูŠูŽุง ุงู„ู„ู‡ู’

ุจูู€ู‡ูู…ู’ ุฑูŽุจูู‘ูŠู’ ููŽุฃูŽุฏูู‘ุจู’ู€ู†ูŽุง ุจูุฃูŽุญู’ุณูŽู†ูู€ู‡ูŽุง ููŽุฌูŽู…ูู‘ู„ู’ู€ู†ูŽุง
ู…ูุนูŽุงููŽู€ุงุฉู‹ ููŽู€ุฃูŽู„ู’ุจูุณู’ู€ู†ูŽุง ูˆูŽุฃูŽูŠูู‘ุฏู’ู†ู€ูŽุง ุจูุบูŽู€ูˆู’ุซู ุงู„ู„ู‡ู’

ุจูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุณูู‘ุนู’ ู„ูŽู†ูŽุง ุงู’ู„ุฃูŽุฑู’ุฒูŽุงู‚ู’ ูˆูŽุทูŽูŠูู‘ุจู’ู‡ูŽุง ู…ูŽุนูŽ ุงู’ู„ุฃูŽุฎู’ู„ุงูŽู‚ู’
ูˆูŽ ู†ูŽููู‘ุนู’ู€ู†ูŽุง ุฃูŽูŠูŽุง ุฎูŽู„ุงู‘ูŽู‚ู’ ู„ููƒูู€ู„ูู‘ ุงู„ู’ุฎูŽู„ู’ู‚ู ูŠูŽุง ุงู„ู„ู‡ู’

ุธูŽูˆูŽุงู‡ูุฑูŽู†ูŽุง ููŽุฃูŽุตู’ู„ูุญู’ู€ู‡ูŽุง ุณูŽุฑูŽุงุฆูุฑูŽู†ู€ูŽุง ููŽู†ูŽูˆูู‘ุฑู’ู‡ู€ูŽุง
ุฃูŽุฐูู‚ู’ู€ู†ูŽุง ู„ูŽุฐู‘ูŽุฉูŽ ุงู„ุชู‘ูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุจูุฃูŽู‡ู’ู€ู„ู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุจู ูŠูŽุงุงูŽู„ู„ู‡ู’

ุจูู‡ูู…ู’ ูŠูŽุง ุฑูŽุจูู‘ ููŽุงู†ู’ุตูุฑู’ู†ู€ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู’ู„ุฃูŽุนู’ุฏูŽุงุกู ูˆูŽุฃูŽูƒู’ุฑูู…ู’ู†ูŽุง
ุจูู†ูŽู€ูŠู’ู„ู ู…ูŽุทูŽุงู„ูุจู ู…ูู€ู†ู‘ูŽุง ูˆูŽ ูŠูŽุณูู‘ุฑู’ู‡ูŽุง ู„ูŽู€ู†ูŽุง ูŠูŽุง ุงู„ู„ู‡ู’

ุจูู‡ูู…ู’ ููŽุงุบู’ููุฑู’ ู„ูุฐููŠ ุงู’ู„ุฃูู…ู‘ูŽุฉู’ ูˆูŽ ููŽุฑูู‘ุฌู’ู€ู‡ูŽุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุบูู…ู‘ูŽุฉู’
ูˆูŽู†ูŽููู‘ุณู’ู€ู‡ูŽุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ูƒูุฑู’ุจูŽุฉู’ ูˆูŽ ู…ูŽุณูู‘ูƒู’ู€ู‡ูŽุง ุจูุฏููŠู’ู†ู ุงู„ู„ู‡ู’

ูˆูŽุฃูŽู„ู’ู‚ู ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ููˆ ุฑูŽุญู’ู€ู…ูŽุฉู’ ุชูุคูŽู„ูู‘ููู‡ูู…ู’ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ูˆูŽุญู’ู€ุฏูŽุฉู’
ุจูุฌูุงู‡ู ุฑูŽุณููˆู’ู„ููƒูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽุฉู’ ูˆูŽุฃูŽูŠูู‘ู€ุฏู’ู‡ูู…ู’ ุจูู†ูŽู€ุตู’ุฑู ุงู„ู„ู‡ู’

ุจูู‡ูู…ู’ ููŽุงุฎู’ุชูู…ู’ ู„ูŽู†ูŽุง ุงู’ู„ุฃูŽุฌูŽุงู„ู’ ุจูุญูุณู’ู†ู ุงู„ุธู‘ูŽู†ูู‘ ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู’
ูˆูŽู†ูŽูŠู’ู„ู ุงู„ุณู‘ูŽุนู’ุฏู ูˆูŽุงู’ู„ุฅููู’ุถูŽุงู„ู’ ูˆูŽ ุฃูŽู„ู’ู€ุทูŽุงูู ุจูู€ู†ูŽุง ูŠูŽุง ุงู„ู„ู‡ู’

ูˆูŽุตูŽู„ูู‘ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠ ุงู„ู’ู‡ูŽุงุฏููŠู’ ูˆูŽุงู’ู„ุขู„ู ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽุญู’ุจู ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽู…ู’ุฌูŽุงุฏู
ูˆูŽุบูŽูˆู’ุซู ุงู„ู’ูˆูŽู‚ู’ุชู ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽูˆู’ุชูŽุงุฏู ูƒูŽุฐูŽุง ุงู’ู„ุฃูŽูู’ุฑูŽุงุฏู’ ุฑูุฌูŽุงู„ู ุงู„ู„ู‡ู’

ุงู„ู„ู‡ู…ู‘ ุตู„ู‘ ูˆุณู„ู‘ู… ูˆุจุงุฑูƒ ุนู„ูŠู‡ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡

Download Sholawat Al-Khoirot Lengkap di sini (pdf)

โ†ง

Shalawat Al-Khairat (4)

$
0
0

Shalawat-Al-Khairat (4)
Shalawat Al-Khairat Kyai Syuhud Zayyadi (4) ini ada tiga judul yaitu Kutbiyyuna Hitonuna, Lisadatin Kutbiyyatin Bimakkati, Sholatun Wataslimun Ala Nuri Kholqillah.

Shalawat Al-Khairat ditulis oleh KH. Muhammad Syuhud Zayyadi dan dua guru besar beliau selama studi Islam di Makkah yaitu Sayid Amin Al-Kutbi dan Sayid Alawi Al-Maliki.

Shalawat Al-Khairat adalah antologi syair bahasa Arab yang berisi doa permohonan pada Allah subhanahu wataala, serta pujian pada Rasulullah dan Ahlul Bait.

Daftar Isi

  1. Kutbiyyuna Hitonuna
  2. Lisadatin Kutbiyyatin Bimakkati
  3. Sholatun Wataslimun Ala Nuri Kholqillah
  4. Shalawat Al-Khoirot (1)
  5. Shalawat Al-Khoirot (2)
  6. Shalawat Al-Khoirot (3)
  7. Biografi Kyai Syuhud Zayadi


KUTBIYYUNA HITONUNA


ุจูู€ู€ุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู€ู€ู…ู

ูƒูุชู’ุจููŠูู€ู€ู†ูŽุง ุญููŠู’ู€ุทูŽุง ู†ูู€ู†ูŽุง ุฃูŽูƒู’ู†ูŽุงููู†ูŽุง ู…ูู†ู’ ุฑู‘ูŽูŠู’ุจู ุงู„ุฒู‘ูŽู…ูŽู€ุงู†ู’
ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู ูŠูู€ุนู’ู„ููŠู’ ู‚ูŽู€ู€ุฏู’ุฑูŽู‡ู ูŠูุจู’ู‚ููŠู’ ู„ูŽู†ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽูู’ุนูŽ ูˆูŽ ุงู„ุฑูู‘ุถู’ูˆูŽุงู†ู’

ุตูŽู„ุงูŽุฉู ุงู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู ูˆูŽ ุงู„ุชู‘ูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ูŽุงุชู’ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู’ู„ู ู…ูู†ู’ ุนูŽุฏู’ู†ู€ุงูŽู†ู’
ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ู…ูุฌู’ู„ูŠู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽู€ูˆูŽุงุชู’ ุดูŽุงุฑูุญู ุตูŽุฏู’ุฑู ู„ูู€ู’ู„ุฅูู†ู’ุณู€ูŽุงู†ู’

ูˆูŽ ุงู’ู„ุขู„ู ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽุญู’ุจู ุงู„ู’ูƒูุฑูŽุงู…ู’ ูˆูŽ ู‚ูุทู’ุจู ุงู’ู„ูˆูŽู‚ู’ุชู ูˆูŽ ุงู„ุฒู‘ูŽู…ู€ูŽุงู†ู’
ุนูู…ู’ุฏูŽุชูู€ู€ู†ูŽุง ูˆูŽ ู…ูุบููŠู’ุซูู€ู€ู†ูŽุงุงู„ู€ู€ู€ู€ู€ุณูŽู‘ู€ูŠูู‘ุฏู’ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู’ ุจูู†ู’ ุฃูŽู…ูู€ูŠู†ู’

ู…ูŽู†ู’ ู†ูŽุณู’ู„ู ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู ุงู„ู’ูƒูุณูŽุงุกู’ ุญูู€ู…ู‘ูŽุงู„ู ุฃูŽู†ู’ูˆูŽุงุฑู ุงู„ู’ู‚ูู€ุฑู’ุขู†ู’
ุงูŽู„ู’ู…ูุตู’ุทูŽู€ููŽู‰ ูˆูŽ ุงู„ู’ู…ูุฑู’ุชูŽุถูŽู‰ ุจูŽุชููˆู’ู„ูู€ู†ูŽุง ุซูู…ู‘ูŽ ุงู„ู’ุญูŽุณูŽู€ู†ูŽุงุชู’

ูููŠ ุฃูŽุฒูŽู„ู ู‚ูŽู€ุฏู’ ุทูู‡ูู‘ู€ุฑููˆู’ุง ูˆูŽ ูŠูุฐู’ูƒูŽุฑููˆู’ู†ูŽ ููŠู ุงู„ุชูู‘ุจู’ู€ู€ูŠูŽุงู†ู’
ุตูŽู„ู‰ู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู€ู‡ูู…ู’ ุฑูŽุจู‘ูู€ู€ู†ูŽุง ู…ูŽุง ุฏูŽุงู…ูŽ ู†ูู€ูˆู’ุฑูŒ ู„ู‘ูู„ู’ุฌูู€ู€ู†ูŽุงู†ู’

ุฃูŽุซู€ูŽุงุจูŽู‡ู ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู’ุนูู€ู€ู€ู„ุงูŽ ุฃูŽุนู’ู„ู‰ูŽ ููŽุฑูŽุงุฏููŠู’ุณู ุงู„ู’ุฌูู€ู†ูŽุงู†ู’
ู…ูุฌูŽุงูˆูุฑูŽ ุงู„ู’ู‡ูŽุงุฏููŠ ุงู„ู’ุจูŽุดูู€ูŠุฑู’ ุทูŽู€ู‡ูŽ ุงู„ู’ู…ููˆูŽุณูู‘ุนู ู„ูู„ู’ุฌูู€ู†ูŽุงู†ู’

ูููŠู’ู…ูŽู€ูƒู‘ูŽู€ุฉู ู…ูŽู€ู€ู‚ูŽุงู…ูู‡ู ููŠู ุจูุฑู’ ุจูู„ููŠู’ู„ูŽุฉู ุงู„ู’ููŽูŠู’ู€ู€ุถูŽุงู†ู’
ู‡ูู€ูˆูŽ ุดูŽูŠู’ุฎูู†ูŽุง ูˆูŽ ุนูู€ู…ูŽุงุฏูู†ูŽุง ู…ูุฌููŠู’ุฑูู†ูŽุง ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุฃูŽุญู’ู€ู€ุฒูŽุงู†ู’

_________________________

ูŠูŽุง ุณูŽู€ูŠูู‘ุฏููŠ ูŠูŽุง ู‚ูู€ุฏู’ูˆูŽุชููŠู’ ุงูู†ู’ุธูุฑู’ ุฅูู„ู‰ูŽ ู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู’ู€ููŽุงู†ู’
ุงูู†ู’ุธูุฑู’ ุฅูู„ู‰ูŽ ู‡ูŽู€ุฐูŽุง ุงู„ู’ุญูŽูŠู’ุฑูŽุงู†ู’ ู…ูู†ู’ ูƒูู„ูู‘ ุฎูŽูŠู’ุฑู ูููŠู’ ุฎูŽู„ู’ู€ูŠูŽุงู†ู’

ู†ูŽุธู’ุฑูŽุฉู’ ุจูู‡ูŽุง ุฒูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ุนูŽู€ู€ู†ูŽุง ุนูŽู†ู‘ูŽุง ุจูู‡ูŽุง ู†ูู„ู’ู†ูŽุง ุงู„ู’ุบููู’ู€ู€ุฑูŽุงู†ู’
ู†ูู„ู’ู†ูŽุง ุงู„ุฑู‘ูŽุดู€ูŽุงุฏูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู‡ูŽู€ู€ู†ูŽุง ู†ูู„ู’ู†ูŽุง ุงู„ุชู‘ูŽูŠู’ุณููŠู’ุฑูŽ ูˆูŽ ุงู’ู„ุฃูŽู…ู€ูŽุงู†ู’

ู†ูู„ู’ู€ู†ูŽุง ุงู„ุชู‘ูŽูˆู’ูููŠู’ู‚ูŽ ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุณู’ุนููŠุฏู’ ู†ูู„ู’ู€ู†ูŽุง ุงู„ู’ููุชูู€ูˆู’ุญูŽ ู„ูู„ู’ุฌูŽู€ู†ูŽุงู†ู’
ู†ูู„ู’ู€ู†ูŽุง ุงู„ุชู‘ูŽู…ู’ูƒููŠู†ูŽ ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุฃู’ูŠูู€ูŠุฏู’ ูˆูŽ ุฏูŽูู’ุนูŽ ุงู„ุดู‘ูŽู€ุฑูู‘ ูˆูŽุงู„ุทู‘ูุบู’ู€ูŠูŽุงู†ู’

ูˆูŽ ุฌูŽู„ู’ุจูŽ ูƒูู„ูู‘ ุงู„ู’ู…ูŽุฃู’ู…ููˆู’ู„ุงูŽุชู’ ูˆูŽ ุตูŽุฑู’ููŽ ุงู„ุณู‘ููˆู’ุกู ูˆูŽ ุงู„ู’ุนูุฏู’ูˆูŽุงู†ู’
ูˆูŽุญูุณู’ู†ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽู„ู’ู‚ู ูˆูŽุงู’ู„ู†ูู‘ู€ูŠู‘ูŽุงุชู’ ูˆูŽ ุฒูŽูŠู’ุฏูŽ ุงู„ู’ููŽุชู’ุญู ูˆูŽ ุงู’ู„ุฅูุญู’ุณู€ูŽุงู†ู’

_______________________________

ูŠูŽุง ุณูŽูŠูู‘ุฏููŠ ุงู’ู†ุธูุฑู’ ุฐูŽุง ุงู„ู’ู…ูุฏู’ูŠูŽุงู†ู’ ุนูŽุฌูู‘ู„ู’ ู„ูŽู‡ู ุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ุงู„ู’ุฌูŽุจู’ุฑูŽุงู†ู’
ู…ูู†ู’ ููŽุถู’ู„ููƒูŽ ุงุฏู’ุฑููƒู’ ุณูŽูŠูู‘ุฏููŠู’ ู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู’ู…ูุณููŠู’ุฆูŽ ุฐุงูŽ ุงู„ู’ุนูุตู’ู€ูŠูŽุงู†ู’

ูŠูŽุง ุณูŽู€ู†ูŽุฏููŠ ูŠูŽุง ุนูู€ู€ุฏู‘ูŽุชูŠูู’ ูŠูŽุง ุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู€ุงุจูุฑู ู„ูู„ู’ูƒูŽุณู’ุฑูŽุงู†ู’
ุณูŽู€ู„ุงูŽู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู€ูƒูู…ููˆู’ ูˆูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุญูŽู…ูŽุงุชู ูˆูŽ ุงู„ุฑูู‘ุถู’ู€ูˆูŽุงู†ู’

ุฒูŽุงุฏูŽุงูƒูู…ูู€ูˆ ุฑูŽู‚ู‘ูŽู€ุงูƒูู…ูู€ูˆู’ ุฃูŽุนู’ู€ุทูŽุงูƒูู…ููˆ ุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ุงู„ู’ุญูุณูŽุงู†ู’
ุฃูŽูŠู‘ูŽู€ุฏูŽูƒูู…ู’ ุฃูŽุฑู’ุถู€ูŽุงูƒูู€ู…ููˆู’ ูƒูŽู€ููŽุงูƒูู…ููˆู’ ุฃูŽุนู’ู„ูŽู‰ ุงู’ู„ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู’

ุบูู„ุงูŽู…ููƒูู…ู’ ู‡ูŽู€ุฐุงูŽ ุงู„ูŽููŽู‚ูู€ูŠุฑู’ ู‚ูŽู€ุฏู ุงุฑู’ุชูŽุฌูŽู‰ ุฏูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู’ู„ุฃูŽู…ู€ูŽุงู†ู’
ุฏูŽูˆูŽุงู…ูŽ ุงู„ุดููƒู’ู€ุฑู ู„ูู„ู†ูู‘ู€ุนูŽู€ู…ู’ ุฏูŽูˆูŽุงู…ูŽ ุชูŽูˆู’ููู€ูŠู’ู‚ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ู€ูŽุงู†ู’

ู„ูŽู€ู‡ู ูˆูŽูƒูู€ู€ู„ูู‘ ุฃูŽูˆู’ู„ุงูŽุฏูู‡ู ูˆูŽ ุฃูŽู‡ู’ู„ูู‡ู ูˆูŽ ูƒูŽู€ุฐุงูŽ ุงู„ู’ุบูู„ู’ู…ู€ูŽุงู†ู’
ุฏูŽูˆูŽุงู…ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽุนู’ู€ุฏู ุจูุนูู…ู’ู€ุฑูู‡ู ูˆูŽ ุตูŽุฑู’ููŽ ุงู„ุณู‘ููˆู’ุกู ูˆูŽุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู’

ุฏูŽูˆูŽุงู…ูŽ ุงู„ู’ุญููู’ุธู ูˆูŽ ุงู„ุชู‘ูู€ู‚ูŽู‰ ูˆูŽ ุญูุณู’ู†ู ุนูŽู€ุงูููŠูŽุฉู ุงู’ู„ุฃูŽุจู’ู€ุฏูŽุงู†ู’
ุฏูŽูˆูŽุงู…ูŽ ุงู„ุดู‘ูู€ูƒู’ุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุนูŽุทู€ูŽุง ุฏูŽูˆูŽุงู…ูŽ ุงู„ู’ูˆูŽุตู’ู„ู ุจูŽู„ุงูŽ ุงู…ู’ุชูุญู€ูŽุงู†ู’

ูˆูŽ ุญูุณู’ู†ูŽ ุงู„ุณูู‘ุฑูู‘ ูˆูŽุงู’ู„ุฅูู‚ู’ู€ุจูŽุงู„ู’ ูˆูŽ ุดูŽุฑู’ุญูŽ ุงู„ุตู‘ูŽุฏู’ุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุฌูŽู€ู†ูŽุงู†ู’
ุฏูŽูˆูŽุงู…ูŽ ุงู„ู†ู‘ูู€ูˆู’ุฑู ูˆูŽ ุงู„ู’ูˆูุตู€ูŽุงู„ู’ ูˆูŽ ุฏูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ุชู‘ูŽูˆู’ุจู ูˆูŽุงู„ุฑูู‘ุถู’ู€ูˆูŽุงู†ู’

ุฏูŽูˆูŽุงู…ูŽ ููŽุชู’ุญู ูˆูŽู‘ ุงู…ู’ุชูู€ู€ู€ู†ูŽุงู†ู’ ุฏูŽูˆูŽุงู…ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุตู’ู€ุฑู ูˆูŽุงู„ู’ููŽู€ูˆู’ุฒูŽุงู†ู’
ุงูุดู’ููŽุนู’ ุฅูู„ู‰ูŽ ุญูุจูู‘ ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู€ู…ูŽุงู†ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ู„ูŽู‡ู ููŠู ูƒูู„ูู‘ ุงู„ุดู‘ูŽู€ุงู†ู’

ูŠูŽูู’ุชูŽุญู’ ู„ูŽู‡ู ุจูŽุงุจูŽ ุง ู„ุณู‘ูŽู€ู…ูŽุงุญู’ ุจูŽุงุจูŽ ุงู„ู’ู…ูŽู€ุชูŽุงุจู ูˆูŽุงู„ู’ุบููู’ู€ุฑูŽุงู†ู’
ุจูŽุงุจูŽ ุงู„ู’ู‡ูู€ุฏูŽู‰ ุจูŽุงุจูŽ ุงู„ู’ููŽู„ุงูŽุญู’ ุจูŽุงุจูŽ ุงู„ู’ุบูŽู€ู†ูŽุงุกู ุจูู„ุงูŽ ุทูุบู’ู€ูŠูŽุงู†ู’

ุจูŽุงุจูŽ ุงู„ุณู‘ูู€ุฑููˆู’ุฑู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽู€ุฏูŽู‰ ุจูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุฌู€ูŽุงุฉู ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุฎูุฐู’ู„ุงูŽู†ู’
ู…ูู†ู ุงู„ุนูุทูู€ูˆู’ุจู ูˆูŽ ุงู’ู„ุฃูŽุณู’ู€ูˆูŽุง ูˆูŽ ูƒูู„ูู‘ ุงู„ุดู‘ูŽู€ุฑูู‘ ูˆูŽ ุงู„ู’ุนูู€ุฏู’ูˆูŽุงู†ู’

ุจูŽุงุจูŽ ุฌูŽูˆูŽุงู…ู€ูุนู ุง ู„ุตู‘ูŽู„ูŽูˆูŽุงุชู’ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุนู’ุตููˆู’ู…ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ูู‘ุณู’ูŠูŽุงู†ู’
ูˆูŽ ุงู’ู„ุขู„ู ูˆูŽ ุงู’ู„ุฃูŽุตู’ู€ุญูŽุงุจู ูˆูŽุงู’ู„ู€ู€ู€ู€ู€ุฃูŽุทู’ู€ู‡ูŽุงุฑู ู…ูŽุง ุฏูŽุงู…ูŽ ุง ู„ู’ู…ูŽู„ู’ูˆูŽุงู†ู’

ุจูŽุงุจูŽ ุงู„ู’ู‡ูŽู€ู†ูŽุง ุฒูŽุงู„ูŽ ุง ู’ู„ุนูŽู€ู†ูŽุง ุนูŽู€ู†ู‘ูŽุง ุจูู‡ูŽ ุทูู€ูˆู’ู„ูŽ ุงู„ุฒู‘ูŽู…ู€ูŽุงู†ู’
ู…ูŽุนู’ ุญูุณู’ู†ู ุฎูŽุชู’ู…ู ู„ูู€ู’ู„ุฃูŽุฌูŽุงู„ู’ ุจูุตูุญู’ุจู ุงู„ู„ู‘ูุทู’ูู ูˆูŽ ุงู„ู’ุฌูŽุฐูŽู„ุงูŽู†ู’

ุฃูŽุนู’ู„ู‰ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู€ู„ุงูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู€ู„ุงูŽู…ู’ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ู’ู…ูููŽุถู‘ูŽู„ู ููŠู ุงู’ู„ุฃูŽูƒู’ู€ูˆูŽุงู†ู’
ู…ูุญูŽู€ู…ู‘ูŽุฏู ุฃูŽุนู’ู„ู‰ูŽ ุง ู’ู„ุฃูŽู†ู€ู€ูŽุงู…ู’ ุนูู„ู’ู…ู‹ุง ูˆูŽุญูู„ู’ู€ู…ู‹ุง ูˆูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู€ู†ูŽุงู†ู’

ูˆูŽ ุงู’ู„ุขู„ู ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽุญู’ุจู ุงู„ู’ู€ูƒูุฑูŽุงู…ู’ ูˆูŽ ู‚ูุทู’ุจู ุงู„ู’ูˆูŽู‚ู’ุชู ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽุนู’ู€ูˆูŽุงู†ู’
ุฃูŽู‚ู’ู€ุทูŽุงุจู ูƒูู€ู„ูู‘ ุฏูŽูˆูŽุงุฆูู€ู€ุฑู ูƒูŽู€ุฐูŽุง ุงู’ู„ุฃูŽูˆู’ุชูŽู€ุงุฏู ูˆูŽ ุงู„ู’ุจูŽุฏูŽู„ุงูŽู†ู’

ูˆูŽ ููŽู€ุฑู’ุฏูู‡ู€ูŽุง ุงู„ู’ู…ูุชูŽู€ูƒูŽุงุซูู€ุฑู ูˆูŽ ุฐููŠ ุงู„ู’ู…ูŽู†ู’ุดููˆู’ุฑู ุจู’ู†ู ู…ูŽู„ู’ู€ูƒูŽุงู†ู’
ูˆูŽ ุฃูŽู…ู’ู€ู„ุงูŽูƒู ูˆู‘ูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ูู€ูŠู†ู’ ู…ูŽู€ุง ุฏูŽุงู…ูŽ ุชู€ูŽุงู„ู ู„ูู„ู’ู‚ูู€ุฑู’ุขู†ู’

ุงู„ู„ู‡ู…ู‘ ุตู„ู‘ ูˆุณู„ู‘ู… ูˆุจุงุฑูƒ ุนู„ูŠู‡ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡


LISADATIN KUTBIYYATIN BIMAKKATI

ุจูู€ู€ุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู€ู€ู…ู

ู„ูุณู€ูŽุงุฏูุฉู ูƒูุชู’ู€ุจูู€ูŠู‘ูŽุฉู ุจูู…ูŽูƒู‘ูŽุฉู ุจูุจูุฑู’ุจูŽู„ููŠู’ู„ูŽุฉู ูŠูู†ู’ุณูŽุจู ุฐุงูŽ ุง ู„ู’ู‚ูุทู’ุจู
ู„ูุฑูŽุจูู‘ู†ูŽุง ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ูˆูŽ ุดููƒู’ุฑู ู†ูุนู’ู…ูŽุชููŠู’ ุจูู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู’ุบูŽูˆู’ุซู ุฎูุฏู’ู…ูŽุชูŠู ุชูŽู†ู’ุชูŽุณูุจู

ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ูููŠู’ ุฐุงูŽ ุงู„ู’ูƒูŽูˆู’ู†ู ุนูู€ุจู‘ูŽุงุฏูŒ ูƒูุฑูŽุงู…ู’ ุงูุฎู’ุชูŽุงุฑูŽู‡ูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุจูŽูŠู’ู†ู ุณูŽุงุฆูุฑู ุงู’ู„ุฃูŽูƒู’ูˆูŽุงู†ู’
ููŽู…ูู†ู’ ุจูŽุฑูŽูƒูŽุงุชูู‡ูู…ู’ ุญูุตููˆู’ู„ู ุงู’ู„ุฃูŽู…ู’ู†ู ุงู’ู„ุนูŽุงู…ู’ ูˆูŽู…ูู†ู’ ู†ูŽุธู’ุฑูŽุงุชูู‡ูู…ู’ ูŠูŽุฑู’ุฃูŽูู ุจูู†ูŽุง ุงู„ู’ู…ูŽู†ู‘ูŽุงู†ู’

ุฃูŽู„ู’ู‚ูŽุงุจูู‡ูู…ู ุงู„ู’ุบูŽูˆู’ุซู ูˆูŽู‚ูุทู’ุจู ุงู„ุฒู‘ูŽู…ูŽุงู†ู’ ุฃูŽุฆูู…ู‘ูŽู€ุฉูŒ ููŽุฃูŽู‚ู’ุทูŽุงุจูŒ ููŽุฃูŽูˆู’ุชู€ูŽู€ุงุฏู
ููŽุฃูŽุจู’ุฏูŽุงู„ูŒ ููŽุงู„ู†ู‘ูู‚ูŽู€ุจูŽุงุกู ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽูƒูŽุงู†ู’ ููŽุงู„ู†ู‘ูุฌูŽุจูŽุง ููŽุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญููˆู’ู†ูŽ ู‚ูŽุฏู’ ุณูŽุงุฏููˆู’ุง

ุฃููˆู’ู„ุงูŽุกู ู‡ูู…ู’ ุฑูุฌูŽุงู„ู ุงู„ู„ู‡ู ููŠู ุงู’ู„ุฃูŽูˆูŽุงู†ู’ ูˆูŽ ุฃูŽูู’ุฑูŽุงุฏูŒ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฏู’ุฎูู„ููˆุง ูููŠ ู†ูŽุดู’ุฑูู‡ูู…ู’
ูˆูŽุตูŽุงุญูุจู ุงู„ู†ู‘ูŽุดู’ุฑู ุจูŽู„ู’ูŠูŽุงู†ู ุจู’ู†ู ู…ูŽู„ู’ูƒูŽุงู†ู’ ุฃูŽุจููˆ ุงู„ู’ุนูŽุจู‘ูŽุงุณู ู…ูŽุนู’ุฑููˆู’ููŒ ุจูุฎูุถู’ุฑูู‡ูู…ู’

ูˆูŽ ู‚ูŽุฏู’ ุญูŽู…ูŽู‰ ุจูŽุฑูŽุงุฑููŠู’ู†ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุจูŠู ุฅูู„ู’ูŠูŽุงุณู’ ุจูุฅูุฐู’ู†ู ููŽุงู„ูู‚ู ุงู„ู’ุญูŽุจูู‘ ูˆูŽุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู’
ุฅูุฐู’ ู‡ููˆูŽุญูŽูŠู‘ูŒุตูŽุงุญูุจู ุฃูŽุจูŠูุงู„ู’ุนูŽู€ุจู‘ูŽุงุณู’ ููŽุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ุดููƒู’ุฑู ู†ูุนู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู’ูˆูŽุฏููˆู’ุฏู ุงู„ู’ู…ูŽุชููŠู†ู’

ูˆูŽ ู‡ูŽุคูู„ุงูŽุกู ู‡ูู…ู’ ู…ูŽู€ู†ูŽุงุธูุฑู ุงู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุฑูŽุงุฏูŽ ุฅูู†ู’ููŽู€ุงุฐูŽ ู‚ูŽุถู€ูŽุงุฆูู€ู‡ู
ููŽุง ุณู’ุชูŽู‚ู’ุจูŽู„ููˆู’ู‡ู ุงู„ู’ุบูŽูˆู’ุซู ุซูู…ู‘ูŽ ุงู’ู„ุฃูŽู…ู’ุซูŽู„ู ุญูŽุชู‰ู‘ูŽ ุงู†ู’ุชูŽู‡ูŽู‰ ุฅูู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ุดูŽูŠู’ุฆูŒ ูŠูุญู’ู…ูŽู„ู

ุจูู‡ูู…ู’ ุชูุณู’ู‚ูŽู‰ ุงู„ู’ุจูู„ุงูŽุฏู ูˆูŽุงู’ู„ุฎูุตู’ุจู ูŠูŽุนูู…ู’ ูˆูŽูŠููƒู’ุดูŽูู ุงู„ู’ุจูŽู„ุงูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุง ูˆูŽูŠูุตู’ุฑูŽูู
ุฃูŽู‡ูŽุงู„ูŠู ุงู„ุฏูู‘ูŠู’ู†ู ูŠูู†ู’ุตูŽุฑููˆู’ู†ูŽ ูƒูู„ู‘ูู‡ูู…ู’ ุฌูŽุฒูŽุงู‡ูู…ู ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู’ุนูู„ุงูŽ ูˆูŽ ูŠูุถู’ุนููู

ูˆูŽูƒูู„ู‘ู ู‡ูŽู€ุฐูู‡ู ุฅููƒู’ุฑูŽุงู…ู ุญูุจูู‘ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู’ ู†ูŽุจููŠูู‘ู†ูŽุง ู…ูุญูŽู€ู…ู‘ูŽุฏู ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู’
ุฃูŽุตู’ู„ูŒ ูˆู‘ูŽ ุฑููˆู’ุญูŒ ู„ูู…ููƒูŽูˆู‘ูŽู†ูŽุงุชู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู’ ููŽู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุญูŽุจููŠู’ุจู ุงู„ู’ููŽุฑู’ุฏู ุงุตู’ุทูŽููŽุงู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู’

ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุนูŽู„ูŽู€ูŠู’ู‡ู ุฑูŽุจู‘ูู‡ู ูˆูŽ ุณูŽู„ู‘ูŽู€ู…ูŽุง ูˆูŽ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽ ุตูŽุญู’ุจูู‡ู ูˆูŽ ุงู„ู’ูƒูุฑูŽู…ู€ูŽุงุกู’
ูˆูŽ ู‚ูุทู’ุจูู‡ูู…ู’ ูˆูŽ ููŽุฑู’ุฏูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู„ู’ุนูู„ูŽู…ูŽุงุกู’ ู…ูŽุง ุฏูŽุงู…ูŽ ู†ููˆู’ุฑู ุงู„ู„ู‡ู ู†ูŽูˆู‘ูŽุฑูŽ ุงู„ู’ุนูุธูŽู…ูŽุงุกู’

ุจูู‡ูู…ู’ ู†ูŽุฑู’ุฌููˆ ุงู„ู’ู‡ูุฏูŽู‰ ูˆูŽุทููˆู’ู„ูŽ ุนูู…ู’ุฑูู†ูŽุง ุจูุนูŽุงูููŠูŽุงุชู ุงู„ุฏู‘ูŽุงุฑูŽูŠู’ู†ู ู†ูู„ู’ู€ู†ูŽุงุงู„ู’ู…ูู†ูŽู‰
ูˆูŽ ุญูุณู’ู†ูŽ ุฃูุณู’ูˆูŽุฉู ุจูุฎูŽูŠู’ุฑู ุฑูุณู’ู„ูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู’ุจูุฑูู‘ ูˆูŽุงู„ู’ู‡ูŽู€ู†ูŽุง

ูˆูŽ ุฏูŽูˆู’ู…ูŽ ุชูŽูˆู’ูููŠู’ู‚ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽ ู„ูุทู’ููู‡ู ูˆูŽ ุชูŽูŠู’ุณููŠู’ุฑูŽ ุงู’ู„ุฃูู…ููˆู’ุฑู ูˆูŽ ููู‚ู’ู‡ูŽ ุงู„ู’ุนูู„ููˆู…ู’
ูˆูŽ ู†ูŽูู’ุนูŽู‡ูŽุง ูˆูŽ ู†ูŽุดู’ุฑูŽู‡ูŽุง ุจูููŽุถู’ู€ู„ูู‡ู ูˆูŽุฅูู„ู’ู‡ูŽุงู…ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽูˆูŽุงุจู ููŠู ูƒูู„ูู‘ ุงู„ู’ููู‡ููˆู…ู’

ู‚ูŽุฏู’ ููŽุงุฒูŽ ุจูุงู„ู‚ูุทู’ุจููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ูƒูุจู’ุฑูŽู‰ ุงู„ู’ุนูู„ุงูŽ ุณูŽูŠูู‘ุฏูู†ูŽุง ุงู„ุณู‘ูŽูŠูู‘ุฏู’ ู…ูุญูŽู€ู…ู‘ูŽุฏู’ ุจูู†ู’ ุฃูŽู…ููŠู†ู’
ูˆูŽุญูŽุงุฒูŽ ุจูุงู„ู’ุบูŽูˆู’ุซููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ุนูุธู’ู…ูŽู‰ ุงู„ู’ููุถู’ู„ุงูŽ ุจูุญูุณู’ู†ู ุฎูุฏู’ู…ูŽุฉู ู„ูุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ู…ูุฑู’ุณูŽู„ููŠู†ู’

ู„ูุณู€ูŽุงุฏูุฉู ูƒูุชู’ู€ุจูู€ูŠู‘ูŽุฉู ุจูู…ูŽูƒู‘ูŽู€ุฉู ุจูุจูุฑู’ุจูŽู„ููŠู’ู€ู„ูŽุฉู ูŠูู†ู’ุณูŽุจู ุฐุงูŽ ุงู„ู’ู‚ูู€ุทู’ุจู
ู„ูุฑูŽุจูู‘ู†ูŽุง ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ูˆูŽ ุดููƒู’ุฑู ู†ูุนู’ู…ูŽุชููŠู’ ุจูู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู’ุบูŽูˆู’ุซู ุฎูุฏู’ู…ูŽุชูŠูู’ ุชูŽู†ู’ุชูŽุณูุจู

ุฎูŽู„ููŠู’ููŽุฉู ุงู„ู„ู‡ู ููŠ ุฐุงูŽุงู„ู’ุนูŽุตู’ุฑู ุงู„ู’ููŽุฎููŠู…ู’ ุญูŽุจูŽุงู‡ู ุฑูŽุจู‘ูู‡ู ุงู„ุชู‘ูŽุตู’ุฑููŠู’ููŽ ูููŠ ุงู’ู„ุฃูŽูƒู’ูˆูŽุงู†ู’
ูˆูŽู†ูŽุงุฆูุจู ุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู’ู„ู ุงู’ู„ู…ูุตู’ุทูŽููŽู‰ ุงู„ู’ูƒูŽุฑููŠู…ู’ ู…ููู’ุชูŽุงุญู ุจูŽุงุจูู‡ู ุงู„ู’ุนูŽุงู„ููŠุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ู ุงู„ุดู‘ูŽุงู†ู’

ูˆูŽู‡ููˆูŽุงู„ู’ูˆูŽุญููŠู’ุฏู ุงู„ู’ุบูŽูˆู’ุซู ุงู„ู’ููŽุฑู’ุฏู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽุงู‚ููŠู’ ู‚ูู„ููˆู’ุจูŽ ุฃูŽูˆู’ู„ููŠูŽุงุกู ุงู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู ุงู„ู’ู…ููƒู’ุฑูŽู…ููŠู†ู’
ูˆูŽู‚ูŽุงุณูู…ูŒ ุนูŽุทูŽุงูŠูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู ู„ูู„ู’ุฎูŽู„ู’ู‚ู ูˆูŽ ู…ููˆุตูู„ูŒ ู‡ูŽุฐูŽุง ูŠูŽุง ุฑูŽุจู‘ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู†ู’

ุฃูŽุบูŽุงุซูŽ ุฑูŽุจู‘ูู€ู†ูŽุง ุฃูŽู…ูŽู€ุฏู‘ูŽ ุนูŽุตู’ุฑูŽู‡ู ู„ูู„ู’ู€ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ ุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู‹ ูˆูŽ ุจูŽุฑูŽูƒูŽุงุชู’
ุฃูŽูŠู€ู‘ูŽุฏูŽู‡ู ุจููƒูู„ูู‘ ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑู ุนูŽู‡ู’ู€ุฏูŽู‡ู ู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽ ู…ูŽุฎู’ู„ููˆู‚ูŽุงุชู ุงู„ู„ู‡ู ุจูุงู„ู†ู‘ูŽููŽุญูŽุงุชู’

ูŠูŽุงุณูŽูŠูู‘ุฏููŠู’ ู„ูุฐูŽุงุงู„ู’ู…ูุณููŠู’ุฆู ุงุณู’ุชูŽุบู’ููุฑูŽู†ู’ ูˆูŽ ุงุณู’ุชูŽุนู’ูููŠูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุซูู€ู…ู‘ูŽ ุงุณู’ุชูŽุนู’ุทููŠูŽู†ู’
ูˆูŽุงุณูŽุชูŽุดู’ููุนูŽู†ู’ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูŠูŽุดู’ููŽุนูŽู†ู’ ุจูุฎูŽูŠู’ุฑู ุฌููˆู’ุฏู ูˆูŽ ุงู„ู’ุนูŽุทูŽุง ูˆูŽุงุณู’ุชูŽุณู’ู‡ูู„ูŽู†ู’

ุฌูŽุฒูŽุงูƒูู…ููˆู’ ุฃูŽูˆู’ูู‰ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽุฒูŽุงุกู ููŠู ุงู„ุฏู‘ูู†ูŽุง ูˆูŽุถูุฏูู‘ู‡ูŽุง ุนูู„ู’ูŠูŽุง ุงู„ู’ุญูุณูŽุงู†ู ููŠู ุงู’ู„ุฌูู†ูŽุงู†ู’
ูˆูŽุงุณู’ุชูŽูู’ุชูุญูŽู†ู’ ุบูู„ู’ููŽ ู‚ูู„ููˆู’ุจู ุฌูŽู…ู’ุนูู†ูŽุง ูˆูŽุงุณู’ุชูŽู…ู’ุทูุฑูŽู†ู’ ู„ูŽู‡ูŽุง ู‡ูุฏูŽุงู‡ูŽุง ูˆูŽุงู’ู„ุญูŽู†ูŽุงู†ู’

ูˆูŽุงุณู’ุชูŽูƒู’ู…ูู„ูŽู†ู’ ุฅููŠู’ู€ู…ูŽุงู†ูŽู†ูŽุง ูŠูŽู‚ููŠู’ู†ูŽู€ู†ูŽุง ูˆูŽ ุงุณู’ุชูŽุตู’ู„ูุญูŽู†ู’ ู†ููŠู‘ูŽุงุชูู†ูŽุง ุฃูŽุนู’ู€ู…ูŽุงู„ูŽู†ูŽุง
ูˆูŽ ุงุณู’ุชูŽูˆู’ุณูุนูŽู†ู’ ุฃูŽุฑู’ุฒูŽุงู‚ูŽู†ูŽุง ุฃูŽุฎู’ู„ุงูŽู‚ูŽู†ุงูŽ ูˆูŽุงุณู’ุชูŽุซู’ุจูุชูŽู†ู’ ุฌูŽู…ููŠู’ู„ูŽ ุงู„ุณูู‘ุชู’ุฑู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู†ูŽุง

ุจูู†ููˆู’ุฑู ุงู„ู†ู‘ููˆู’ุฑู ุงุณู’ุชูŽุนู’ู…ูุฑูŽู†ู’ ุจููŠููˆู’ุชูŽู€ู†ูŽุง ู…ูŽุนูŽุงู‡ูู€ุฏู‹ุง ู…ูŽู€ุฏูŽุงุฑูุณู‹ุง ู„ูุฌูŽู…ู’ุนูู†ูŽุง
ูˆูŽ ุงุณู’ุชูŽุฌู’ู„ูุจูŽู†ู’ ู„ูŽู‡ูŽุง ุงู„ู’ู‚ูู„ููˆู’ุจูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู‡ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุงุณู’ุชูŽูƒู’ูููŠูŽู†ู’ ู„ูŽู‡ูŽุง ุงู„ุดู‘ูุฑููˆู’ุฑูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุนูŽู†ูŽุง

ูˆูŽุงุณู’ุชูŽู…ู’ู†ูุญูŽู†ู’ ู„ูŽู‡ูŽุง ุนูŽุทู’ููŽุงุชู ุฑูŽุจูู‘ู†ูŽุง ุชุญู’ู…ููŠู’ู‡ูŽุง ูˆูŽุงู‡ู’ู„ูŽู‡ูŽุง ู…ูู†ู’ ูƒูู„ูู‘ ู…ูŽุง ุฃูŽุณู’ูˆูŽุงุกู’
ูˆูŽุงุณู’ุชูŽู„ู’ู‡ูู…ูŽู†ู’ ุดููƒู’ุฑูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุนู’ู…ูŽุง ู„ููƒูู„ูู‘ู†ูŽุง ูˆูŽ ุงุฌู’ุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ุฎูุฏู‘ูŽุงู…ู‹ุง ู„ูุณูŽูŠูู‘ุฏู ุงู’ู„ุฃูŽู†ู’ุจููŠูŽุงุกู’

ุฑูŽุจูู‘ ุจูุฐูŽุงุงู„ู’ุบูŽูˆู’ุซู ูƒูุชู’ุจููŠู‘ูู†ูŽุงุงู„ุดู‘ูŽูููˆู’ู‚ู’ ุณูŽุฎูู‘ุฑู’ ู„ูŽู€ู†ูŽุง ู…ูŽุทูŽุงู„ูู€ุจู‹ุง ุฌูŽู„ุงูŽุฆูู„ุงูŽ
ูˆูŽุงุฎู’ุชูู…ู’ ู„ูŽู†ูŽุง ุงู’ู„ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงุฑูŽ ุจูุงู’ู„ุญูุณู’ู†ู‰ูŽ ู†ูŽูููˆุฒู’ ุจููƒูู„ูู‘ ุฎูŽูŠู’ุฑู ูˆูŽ ุงู„ุฑูู‘ุถูŽู‰ ู…ูŽุนูŽ ุงู„ู’ู…ูŽู„ุงูŽ

ูˆูŽ ุงู‡ู’ุฏู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉูŽ ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ูŽ ููŽุงู‚ูŽุชูŽุง ุตูŽู„ุงูŽุฉูŽ ุฎูŽู„ู’ู‚ููƒูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ูˆูŽุฑูŽู‰
ู…ูุญูŽู€ู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽ ู…ูŽู†ู’ ุชูŽู€ู„ุงูŽ ูˆูŽ ู‚ูุทู’ุจู ูˆูŽู‚ู’ุชูู†ูŽุง ูˆูŽุตูŽุงู„ูุญููŠ ุงู„ู’ู…ูŽู„ุงูŽ

ุงู„ู„ู‡ู…ู‘ ุตู„ู‘ ูˆุณู„ู‘ู… ูˆุจุงุฑูƒ ุนู„ูŠู‡ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡


SHOLATUN WATASLIMUN ALA NURI KHOLQILLAH

ุจูู€ู€ุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู€ู€ู…ู

ุตูŽู„ุงูŽุฉูŒ ูˆูŽ ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ู†ููˆู’ุฑู ุฎูŽู„ู’ู‚ู ุงู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู’
ูˆูŽ ุฃูŽู„ู ูˆู‘ูŽ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู ูˆู‘ูŽ ู‚ูุทู’ุจู ู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ุฒู‘ูŽู…ุงู†ู’
ูˆูŽ ุฃูŽุชู’ุจูŽุงุนูู‡ู ุฃูŽู‚ู’ู€ุทูŽุงุจู ุฃูŽูˆู’ุชู€ูŽุงุฏู ุฃูŽุจู’ู€ุฏูŽุงู„ู
ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽุญู’ุจูŽุงุจู ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽูู’ุฑูŽุงุฏู’ ู…ูŽุงุฏูŽุงู…ูŽ ู†ููˆู’ุฑู ุงู„ู’ุฌูู†ูŽุงู†ู’

ูˆูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู ูŠูŽุง ุฃูŽุตู’ู„ูŽ ุฎูŽู„ู’ู€ู‚ูู‡ู
ุฌูŽู…ูู€ูŠู’ุนู‹ุง ูˆู‘ูŽ ูŠูŽุง ุฑููˆู’ุญูŽ ุงู„ู’ุญูŽู€ูŠูŽุงุฉู ู„ููƒูู€ู„ูู‘ู‡ู
ุจูุจูุญู€ูŽุงุฑููƒูŽ ุงู„ู’ููŽูŠู’ุญูŽู€ุงุกู ู…ูŽู€ู’ู„ุฃูŽู‰ ุจูุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู
ูˆูŽุฌูู€ูˆู’ุฏู ุงู’ู„ุฅูู„ูŽู€ู‡ู ุฃูŽุนู’ุทูู†ูู‰ู’ ุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ุฌูู€ูˆู’ุฏูู‡ู

ุฃูŽูŠูŽุง ุณูŽู€ุงุฏูŽุชููŠู’ ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุงู„ู’ูƒูุณู€ูŽุงุกู ุงู„ู’ู…ูุฑูŽุตู‘ูŽุนู
ุจูู†ูู€ูˆู’ุฑู ุฌูŽู€ู„ุงูŽู„ู ู…ูŽู‘ุนู’ ุฌูŽู€ู…ูŽุงู„ู ูƒูŽู€ู…ูŽุงู„ูู‡ู
ุตูู„ูู€ูˆู’ู†ููŠู’ ุจูู†ูŽูู’ุญูŽุฉู ุงู„ู’ูˆูุตูู€ูˆู’ู„ู ุฅูู„ู‰ูŽ ุงู„ู’ู…ูู†ู‰ูŽ
ู…ูู€ู†ูŽุงูŠูŽ ูƒูŽุซูู€ูŠู’ุฑูŒ ู…ูู†ู’ู‡ู ู…ูŽู‚ู’ู€ุนูŽุฏู ู‚ูุฑู’ุจูู€ู‡ู

ุฃูŽูŠูŽุง ุณูŽู€ูŠูู‘ุฏููŠ ู‚ูุทู’ุจูŽ ุงู„ุฒู‘ูŽู…ู€ูŽุงู†ู ูˆูŽ ุบูŽูˆู’ุซูŽู‡ู
ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุณูŽู€ู„ุงูŽู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู ุนูŽู€ุฏูŽุฏูŽ ุดูŽุฃู’ู†ูู‡ู
ูˆูŽ ุจูŽุฑู’ูƒูŽู€ุชูู‡ู ูˆูŽ ุฑูŽุญู’ู…ูŽู€ุชูู‡ู ูˆูŽ ู†ูŽูู’ุญูŽู€ุชูู‡ู’
ูˆูŽ ุฌูŽู€ุฒูŽุงุคูู‡ู ุจูุฃูŽูˆู’ููŽู‰ ุงู„ู’ุฌูŽู€ุฒูŽุง ุฃูŽุญู’ุณูŽู†ูู‡ู

ุฃูŽูŠูŽุง ุณูŽู€ูŠูู‘ุฏููŠู’ ุบูŽูˆู’ุซูŽ ุงู„ุฒู‘ูŽู…ู€ูŽุงู†ู ูˆูŽ ุฃูŽู‡ู’ู„ูู‡ู
ู…ูุญูŽู€ู…ู‘ูŽุฏู ุจู’ู†ู ุฃูŽู…ููŠู’ู†ู ุงู„ู’ูƒูุชู’ุจููŠ ุงู†ู’ุชูุณูŽุงุจูู‡ู
ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู ุนูŽู†ู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽ ุฃูŽุฑู’ุถูŽุงูƒูู…ู’ ุฏูŽูˆู’ู…ู‹ุง
ูˆูŽ ุฑูŽู‚ู‘ูŽุงูƒูู€ู…ููˆู’ ูƒูู„ู‘ูŽ ุงู„ุฒู‘ูŽู…ู€ูŽุงู†ู ุจูููŽุถู’ู„ูู‡ู

ูˆูŽ ุฒูŽุงุฏูŽูƒูู…ููˆู’ ุฃูŽุนู’ู€ุทูŽุงูƒูู…ููˆู’ ุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ู…ูู†ู’ุญูŽุฉู
ุฏูŽุงุฆูู…ู‹ุง ูˆู‘ูŽ ุฃูŽุจูŽู€ุฏู‹ุง ุจูุญูุณู’ู†ู ุงุฎู’ุชูู€ูŠูŽุงุฑูู‡ู
ูˆูŽ ุฃูŽูŠู‘ูŽุฏูŽูƒูู…ู’ ููู‰ ูƒูู„ูู‘ ุดูŽุฃู’ู†ู ูˆู‘ูŽ ุญูŽู€ุงู„ูŽุฉู
ูˆูŽ ุฃูŽุนู€ูŽุงู†ูŽูƒูู…ู’ ูููŠู’ ูƒูู„ูู‘ ูˆูŽู‚ู’ุชู ุจูู†ูŽุตู’ุฑูู‡ู

ูˆูŽ ูŠูŽูƒู’ูููŠู’ูƒูู…ููˆุดูŽู€ุฑู‘ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽู€ู„ุงูŽุฆูู‚ู ูƒูู„ูู‘ู‡ูู…ู’
ุฃูŽุบูุซู’ู†ููŠู’ ุฃูŽุบูุซู’ู†ููŠู’ ุณูŽูŠูู‘ุฏููŠู’ ุบูŽู€ูˆู’ุซูŽ ูˆูŽู‚ู’ุชูู‡ู
ูˆูŽ ู…ูู†ู’ ููŽุถู’ู„ููƒูู…ู’ ู†ูŽุฑู’ุฌููˆ ุฃูŽู…ูŽุงู†ู‹ุง ูˆู‘ูŽ ุฏูŽูˆู’ู…ูŽู‡ู
ุจูุนูŽุงููู€ูŠู‘ูŽุฉู ู…ูŽู‘ุนู’ ุญูุณู’ู†ู ุฎูŽุชู’ู€ู…ูŽุฉู ุญููŠู’ู†ูู‡ู

ูˆูŽ ุชูŽูŠู’ุณููŠู’ุฑูŽ ู…ูŽุทู’ู„ูู€ูˆู’ุจู ูˆูŽ ุณูุฑู’ุนูŽุฉูŽ ุบูŽุงุฑูŽุฉู
ูƒููู€ูŽุงูŠูŽุฉูŽ ุดูŽู€ุฑูู‘ ุงู„ู’ุฎูŽู„ู’ู‚ู ููŽู€ุงุฌูุฑู’ ูˆูŽุจูุฑูู‘ู‡ู
ุจูุฌูŽุงู‡ู ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽู„ู ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู’
ุฃูŽู‚ู€ูŽุงุฑูุจูู€ู‡ู ุฃูŽู‡ู’ู€ู„ู ุงู„ู’ุบูู€ูŠูŽุงุซู ุจูุจูู€ุฑูู‘ู‡ู

ูˆูŽ ู…ูŽุชู‘ูŽุนูŽู€ู†ูŽุง ุจูุฏูŽูˆู’ู…ู ู†ูŽุธู’ุฑูŽ ุชูู€ูƒูู…ู’ ูˆูŽ ุฏูŽูˆู’ู…ู
ุงู…ู’ุชูู€ุฏูŽุงุฏู ุงู„ุณูู‘ุฑู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ููˆู’ุฑู ูˆูŽุงู„ู’ููŽุชู’ุญู ุงู„ุดู‘ูŽู‡ููŠู’
ูˆูŽ ุฃูŽุนู’ู„ูŽู‰ ููŽุฑูŽุงุฏููŠู’ุณู ุงู„ู’ุฌูู€ู†ูŽุงู†ู ูŠูŽุฎูุตู‘ููƒูู…ู’
ู…ูุฌูŽุงูˆูุฑูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ุฑู‘ูุณู’ู„ู ู…ูŽุญู’ู€ุจููˆู’ุจู ุฑูŽุจูู‘ู‡ู

ูˆูŽ ุฏูู…ู’ุชูู…ู’ ู„ูŽู€ู†ูŽุง ุญูุตู’ู†ู‹ุง ุญูŽุตููŠู’ู†ู‹ุง ูˆูŽููŽุงุชูุญู‹ุง
ู„ูุฃูŽุจู’ู€ูˆูŽุงุจู ุฎูŽูŠู’ุฑู ููู‰ ู…ูŽุฌู€ูŽุงู„ูุณู ู‚ูุฑู’ุจูู‡ู
ุบูŽู„ุงูŽู…ูู€ูƒูู…ููˆ ู‡ูŽู€ุฐูŽุง ุงู„ู’ู…ูุณููŠู’ุฆู ู„ูู†ูŽูู’ุณูู‡ู
ูˆูŽุธูŽู„ุงู‘ูŽู…ูู€ู‡ูŽุง ููŽุงุดู’ููŽุนู’ ู„ูŽู€ู‡ู ุนูู€ู†ู’ุฏูŽ ุฑูŽุจูู‘ู‡ู

ูˆูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู ุงู„ุดู‘ูŽูููŠู’ุนู ุงู„ู’ู…ูุดูŽูู‘ูŽุนู’ ููู‰ ุงู„ู’ูˆูŽุฑูŽู‰
ูˆูŽ ุญูŽุจููŠู’ุจูู‡ู ุงู„ู’ู…ูŽุญู’ู€ุจููˆู’ุจู ุงู„ู’ู…ูŽู‚ู’ุจููˆู’ู„ู ุณูุคู’ู„ูู‡ู
ุฅูุณู’ุชูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู€ู‡ู ูŠูŽุงุณูŽูŠูู‘ุฏููŠ ุงู„ู’ุบููˆู’ุซู ู„ูู„ุฃูŽู†ูŽุงู…ู’
ูˆูŽ ุชูŽุดูŽูู‘ูŽุนู’ ู„ูŽู„ุฑู‘ูŽุณูู€ูˆู’ู„ู ุฃูŽูƒูู†ู’ ููู‰ ู†ูŽุธู’ุฑูู‡ู

ุฃูŽูŠุง ุณูŽู€ูŠูู‘ุฏููŠ ู‚ูุทู’ุจูŽ ุงู„ู’ูˆูŽู‚ู’ุชู ูˆูŽุฌูŽู€ู…ูŽุงู„ูŽู‡ู
ููŽุฅูู„ู‰ูŽ ู‚ูŽู„ู’ุจููŠ ุงู„ู’ุญูŽู€ุฒููŠู’ู†ู ุงู†ู’ุธูุฑูŽู†ู’ ูˆูŽ ุนูŽู€ู‚ู’ู„ูู‡ู
ูŠูŽู…ู’ุชูŽู„ููŠู’ ุนูู„ู’ู…ู‹ุง ูˆู‘ูŽู†ูู€ูˆู’ุฑู‹ุง ู‡ูุฏู‹ู‰ ูˆูŽู‘ุญููƒู’ู€ู…ูŽุฉู‹
ูˆูŽ ุญูู„ู’ู…ู‹ุง ูˆู‘ูŽ ุฅููŠู’ู€ู…ูŽุงู†ู‹ุง ู‚ูŽู€ูˆููŠู‘ู‹ุง ูููŠู’ ุฏููŠู’ู€ู†ูู‡ู

ูˆูŽ ุณูู€ุฑู‘ู‹ุง ู…ู‘ูู†ูŽู€ูˆู‘ูŽุฑู‹ุง ูˆู‘ูŽ ููŽู€ุชู’ุญู‹ุง ู…ูุคูŽูŠู€ู‘ูŽุฏู‹ุง
ู…ูŽูƒู’ููู€ูŠู‘ู‹ุง ุดูŽุฑู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽุนููŠู†ู’ ุฅูุจู’ู„ููŠู’ุณู ูˆู‘ูŽ ุฌูู†ู’ู€ุฏูู‡ู
ูˆูŽ ู…ูู†ู’ ููŽุถู’ู„ููƒูู…ู’ ู†ูŽุฑู’ุฌููˆู’ ู„ูŽู€ู†ูŽุง ุนูŽูู’ูˆูŽ ุฑูŽุจูู‘ู€ู†ูŽุง
ูŠูŽู…ู’ุญู€ููˆู’ ูƒูู„ู‘ูŽ ุฐูŽู†ู’ุจูู€ู†ูŽุง ุณูุฑูู‘ู‡ู ูˆูŽ ุฌูŽู‡ู’ู€ุฑูู‡ู

ูˆูŽ ุฅูุตู’ู€ู„ุงูŽุญูŽ ุญูŽุงู„ูู€ู†ูŽุง ูˆูŽ ุณูุชู’ุฑูŽ ุนููŠููˆู’ุจูู€ู†ูŽุง
ูˆูŽ ุชูŽูˆู’ุณูู€ูŠู’ุนูŽ ุฃูŽุฑู’ุฒูŽุงู‚ู ู…ูŽุนู’ ุญูุณู’ู†ู ุงุฎู’ุชูู€ุชูŽุงู…ูู‡ู
ูˆูŽุชูŽุนู’ุฌูู€ูŠู’ู„ูŽ ุชูŽุฎู’ู„ููŠู’ุตููŠู’ ู…ูู†ู’ ูƒูู€ู„ูู‘ ุฏููŠููˆู’ู†ูู€ู†ูŽุง
ูˆูŽ ุฌูŽู„ู’ุจูŽ ุงู„ู’ู‚ูู„ูู€ูˆู’ุจู ู…ูู†ู’ ุฌูŽู…ููŠู’ุนู ู…ูŽู€ู‡ูŽุงู…ูู‡ู

ูˆูŽ ุชูŽุฃู’ู‡ููŠู’ู„ูŽู€ู‡ูู…ู’ ู„ูู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ูˆูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุดู’ุฑู ูˆูŽ ุงู’ู„ู‡ูู€ุฏูŽู‰
ูˆูŽ ููู‚ู’ู€ู‡ู ููŠู ุงู„ุฏูู‘ูŠู’ู†ู ู…ูŽู†ู’ุตูู€ูˆู’ุฑููŠู’ู†ูŽ ุจูุณูŽู€ูŠู’ููู‡ู
ุฃูŽูŠูŽุง ุณูŽู€ูŠูู‘ุฏููŠ ู‚ูุทู’ุจูŽ ุงู„ู’ูˆูŽู‚ู’ุชู ูˆูŽ ุบูู€ูŠูŽุงุซูŽู€ู‡ู
ุฃูŽุบูุซู’ู€ู†ูŽุง ุงู’ุญู…ูู€ู†ูŽุง ุงูƒู’ููู€ู†ูŽุง ุดูŽุฑู‘ูŽ ุงู’ู„ุฎูŽู„ู’ู‚ู ูƒูู„ูู‘ู‡ู

ูˆูŽ ุงุณู’ุชูุฑูŽู†ู’ ุนูŽูˆู’ุฑูŽุงุชูู†ูŽุง ุจูุฌูŽู…ูŽุงู„ู ุณูุชู’ุฑู ุงู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู’
ู…ูŽุตู’ุญูู€ูˆู’ุจู‹ุง ุจูู„ูุทู’ููู‡ู ุงู„ู’ุฎูŽูููŠูู‘ ูˆูŽ ุฏูŽูˆู’ู…ูู€ู‡ู
ููู‰ ุงู’ู„ุฃููˆู’ู„ูŽู‰ ูˆูŽ ุฃูุฎู’ุฑูŽุงู‡ูŽุง ูˆูŽุงู„ุดูุคููˆู’ู†ู ูƒูู„ูู‘ู‡ูŽุง
ู…ูŽุนู’ ุญูุณู’ู†ู ุงุฎู’ุชูุชูŽุงู…ู ููู‰ ุงู’ู„ุฃูŽู†ู’ููŽุงุณู ุจูููŽุถู’ู„ูู‡ู

ูŠูุฌูŽุงุฒููŠู’ูƒูู…ููˆู’ ุฑูŽุจู‘ู ุง ู„ู’ุนูุฒูู‘ ุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ู…ูŽุง ุฌูŽุฒูŽู‰
ุฃูŽุญูŽุฏู‹ุง ู…ูู†ู’ ุงู’ู„ุฃูŽุฎู’ู€ูŠูŽุงุฑู ู…ูู†ู’ ุฎูŽูŠู’ุฑู ููŽุถู’ู„ูู‡ู
ูˆูŽ ุฃูŽุญู’ุณูŽู†ูŽ ู…ูŽู‚ู’ู€ุนูŽุฏู ู…ูู†ู’ ุฃูŽูู’ุถูŽู„ู ุฑูุณู’ู€ู„ูู‡ู
ูˆูŽ ุฃูŽุฏู’ู†ูŽู‰ ู…ูŽู€ู‚ูŽุงู…ู ููู‰ ู…ูŽู‚ูŽู€ุงุนูุฏู ู‚ูุฑู’ุจูู€ู‡ู

ูˆูŽ ุตูŽู„ุงูŽุฉู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู„ุงูŽู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู’ ูˆูŽ ุฃูŽู„ู ูˆูŽู‘ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู ูˆู‘ูŽุฃูŽู†ู’ุตูŽุงุฑู ุฏููŠู’ู€ู†ูู‡ู

ุงู„ู„ู‡ู…ู‘ ุตู„ู‘ ูˆุณู„ู‘ู… ูˆุจุงุฑูƒ ุนู„ูŠู‡ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡

Download Sholawat Al-Khoirot selengkapnya (format PDF) di sini.

โ†ง

Membaca Al-Quran Tartil Al-Khoirot

$
0
0

Membaca Al-Quran tartil
Membaca Al-Quran secara Tartil dan fasih adalah salah satu dari empat program utama Pesantren Al-Khoirot yang wajib diikuti oleh seluruh santri tanpa terkecuali. Semua santri harus menguasai bacaan Quran dengan baik, fasih dan benar sesuai aturan tajwid. Karena, membaca Al-Quran secara fasih, baik dan benar hukumnya wajib. Terutama untuk membaca Al-Fatihah saat shalat.

DAFTAR ISI

  1. Program Al-Quran Tartil Al-Khoirot
  2. Cara Belajar Sendiri Baca Quran Fasih Tanpa Guru
  3. Dalil Wajibnya Tartil
    1. Definisi Tartil Secara Bahasa (Etimologis)
    2. Pengertian Tartil Secara Terminologi (Istilah)
  4. Ilmu Tajwid
  5. Hakekat Tajwid
  6. Hukum Tidak Fasih Membaca Al-Fatihah Dalam Shalat
  7. Keutamaan Membaca Al-Quran Dengan Fasih


PROGRAM AL-QURAN TARTIL AL-KHOIROT

Sebagaimana disebut di atas, program membaca Al-Quran secara tartil adalah salah satu program unggulan yang wajib diikuti oleh seluruh santri tanpa terkecuali. Kemampuan membaca Al-Quran secara fasih dianggap sangat penting dimiliki oleh setiap santri karena ini merupakan kemampuan paling fundamental seorang muslim sebelum ia mempelajari ilmu-ilmu dasar yang lain.

Untuk memastikan bahwa setiap santri mampu membaca Al-Quran dengan tartil dan fasih, maka pembelajaran membaca Al-Quran dilakukan secara intensif sebagai berikut:

Pembelajaran membaca Al-Quran dilakukan dalam dua metode yang berbeda.

Metode Pertama, dilakukan 5 kali dalam seminggu (selain Senin malam dan Kamis malam). Waktunya setiap selesai shalat maghrib selama sekitar 30 โ€“ 45 menit. Setiap muallim (guru) Al-Quran membawahi sekitar 10 murid untuk memastikan pembelajaran berjalan efektif. Dalam majelis ini, muallim akan membaca Al-Quran setiap ayat yang kemudian diikuti oleh seluruh murid secara bersamaan. Setelah itu, guru akan meminta murid membaca satu-persatu bacaan yang telah dibaca dan diberi contoh oleh guru. Guru akan mengoreksi bacaan setiap murid apabila ada yang salah bacaannya. Motode ini berlaku bagi semua murid baik yang sudah pintar mengaji Quran (tapi belum menjadi muallim) atau yang masih dasar. Sistem pengajaran yang digunakan pada metode pertama ini adalah berdasarkan pada metode KH. Bashori Alwi, Singosari.

Metode Kedua, dalam metode kedua ini pembelajaran Al-Quran diadakan sebagai bagian dari kurikulum Madrasah Diniyah (Madin). Waktunya pada saat jam belajar madrasah diniyah yakni jam 19.30 dan pesertanya khusus siswa madin kelas Iโ€™dad A dan B yang belum begitu lancar membaca atau sama sekali belum bisa membaca Al-Quran. Sistem pengajaran yang dipakai pada sistem kedua adalah adalah Metode Usmani.

Metode Usmani adalah metode cepat dan praktis membaca Al-Quran dari nol sampai pintar dan fasih bacaannya dan paham tajwidnya. Metode Utsmani dibuat dan disusun oleh salah seorang santri Metode Qiroati.

Dengan kedua sistem ini, maka dalam waktu tidak lama setiap santri akan mampu membaca Al-Quran secara fasih dan tartil walaupun mulai belajar dari nol.

Untuk lebih memastikan lagi kemampuan setiap santri, secara berkala pembelajaran membaca Al-Quran juga dilakukan di sekolah formal, khususnya bagi santri baru atau santri lama yang akan berhenti (karena akan lulus sekolahnya).

CARA BELAJAR SENDIRI BACA QURAN FASIH TANPA GURU

Belajar membaca dan melafalkan Al-Quran dengan fasih yang ideal adalah dengan petunjuk dan bimbingan seorang guru agar supaya maksimal pembelajarannya. Namun, kalau situasi dan kondisi tidak memungkinkan, misalnya karena usia dan pekerjaan yang tidak bisa ditinggal sementara tidak ada guru privat yang dapat membimbing, maka anda dapat belajar sendiri tanpa guru.
baca quran fasih
Caranya mudah sebagai berikut:

Pertama, dengarkan bacaan Al-Quran yang dilantunkan oleh para qari terkenal baik dalam format MP3 atau dalam bentuk video yang bisa anda dapatkan dengan mudah di Youtube. Atau, bisa juga anda membeli CD / DVD -nya di toko terdekat.

Kedua, tiru bacaan tersebut ayat demi ayat dengan baik. Dan ulangi berkali-kali sampai anda merasa sudah dapat meniru dengan benar.

Ketiga, perdengarkan bacaan anda pada orang terdekat yang bisa membaca Al-Quran.

Mulailah dari Surah Al-Fatihah. Setelah itu, lanjutkan dengan surah-surah pendek pada juz 30 dari Surah Ad-Dhuha sampai Surah An-Nas.

Anda dapat berlatih mendengarkannya di rumah atau sambil naik kendaraan atau kereta dari rumah menuju tempat kerja dan sebaliknya.

Selamat belajar dan menjadi imam shalat untuk keluarga!

DALIL WAJIBNYA TARTIL

Dalam Al-Muzammil: 4 Allah berfirman:

ูˆูŽุฑูŽุชู‘ูู„ู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุกูŽุงู†ูŽ ุชูŽุฑู’ุชููŠู„ุง

Artinya: Dan bacalah al-Qurโ€™an itu dengan tartil.

Al-Zarkasyi dalam Al-Burhan, hlm. 1/259 memaknai QS Al-Muzammil ayat 4 sebagai berikut:

ูˆุฑุชู„ ุงู„ู‚ุฑุกุงู† ุชุฑุชูŠู„ุง ุฃูŠ ุงู‚ุฑุฃู‡ ุนู„ู‰ ู‡ุฐุง ุงู„ุชุฑุชูŠุจ ู…ู† ุบูŠุฑ ุชู‚ุฏูŠู… ูˆู„ุง ุชุฃุฎูŠุฑ

Artinya: Dan bacalah al-Qurโ€™an itu dengan tartil maksudnya bacalah Al-Quran secara urut dan tertib tanpa mendahulukan dan mengakhirkan.

Hadits sahih riwayat Bukhari:

ู„ูŠุณ ู…ู†ุง ู…ู† ู„ู… ูŠุชุบู† ุจุงู„ู‚ุฑุขู†

Artinya: Bukan bagian dari kami orang yang tidak membaguskan suara dengan Al-Quran.

Maksud kata โ€˜ูŠุชุบู†ู‰ ุจุงู„ู‚ุฑุขู†โ€™ ini menurut Imam Nawawi dalam Syarah Muslim, hlm. 6/78, sebagai berikut:

ูŠุชุบู†ู‰ ุจุงู„ู‚ุฑุขู† ู€ ู…ุนู†ุงู‡ ุนู†ุฏ ุงู„ุดุงูุนูŠ ูˆุฃุตุญุงุจู‡ ูˆุฃูƒุซุฑ ุงู„ุนู„ู…ุงุก ู…ู† ุงู„ุทูˆุงุฆู ูˆุฃุตุญุงุจ ุงู„ูู†ูˆู†: ูŠุญุณู† ุตูˆุชู‡ ุจู‡. ูˆุนู†ุฏ ุณููŠุงู† ุจู† ุนูŠูŠู†ุฉ: ูŠุณุชุบู†ูŠ ุจู‡. ู‚ูŠู„: ูŠุณุชุบู†ูŠ ุจู‡ ุนู† ุงู„ู†ุงุณ. ูˆู‚ูŠู„: ุนู† ุบูŠุฑู‡ ู…ู† ุงู„ุฃุญุงุฏูŠุซ ูˆุงู„ูƒุชุจ. ู‚ุงู„ ุงู„ู‚ุงุถูŠ ุนูŠุงุถ: ุงู„ู‚ูˆู„ุงู† ู…ู†ู‚ูˆู„ุงู† ุนู† ุงุจู† ุนูŠูŠู†ุฉุŒ ู‚ุงู„: ูŠู‚ุงู„: ุชุบู†ูŠุช ูˆุชุบุงู†ูŠุช ุจู…ุนู†ู‰ ุงุณุชุบู†ูŠุช. ูˆู‚ุงู„ ุงู„ุดุงูุนูŠ ูˆู…ูˆุงูู‚ูˆู‡: ู…ุนู†ุงู‡ ุชุญุฒูŠู† ุงู„ู‚ุฑุงุกุฉ ูˆุชุฑู‚ูŠุชู‡ุงุŒ ูˆุงุณุชุฏู„ูˆุง ุจุงู„ุญุฏูŠุซ ุงู„ุขุฎุฑ: ุฒูŠู†ูˆุง ุงู„ู‚ุฑุขู† ุจุฃุตูˆุงุชูƒู…. ู‚ุงู„ ุงู„ู‡ุฑูˆูŠ: ู…ุนู†ู‰ ูŠุชุบู†ู‰ ุจู‡: ูŠุฌู‡ุฑ ุจู‡ุŒ ูˆุฃู†ูƒุฑ ุฃุจูˆ ุฌุนูุฑ ุงู„ุทุจุฑูŠ ุชูุณูŠุฑ ู…ู† ู‚ุงู„: ูŠุณุชุบู†ูŠ ุจู‡ุŒ ูˆุฎุทุฃู‡ ู…ู† ุญูŠุซ ุงู„ู„ุบุฉ ูˆุงู„ู…ุนู†ู‰ุŒ ูˆุงู„ุฎู„ุงู ุฌุงุฑ ููŠ ุงู„ุญุฏูŠุซ ุงู„ุขุฎุฑ: ู„ูŠุณ ู…ู†ุง ู…ู† ู„ู… ูŠุชุบู† ุจุงู„ู‚ุฑุขู†

ูˆุงู„ุตุญูŠุญ ุฃู†ู‡ ู…ู† ุชุญุณูŠู† ุงู„ุตูˆุช ูˆูŠุคูŠุฏู‡ ุงู„ุฑูˆุงูŠุฉ ุงู„ุฃุฎุฑู‰ ูŠุชุบู†ู‰ ุจุงู„ู‚ุฑุขู† ูŠุฌู‡ุฑ ุจู‡.

Artinya: Makna โ€œูŠุชุบู†ู‰ ุจุงู„ู‚ุฑุขู†โ€ menurut Imam Syafiโ€™i dan sahabatnya dan mayoritas ulama dari berbagai golongan adalah membaguskan suara saat membaca Al-Quran. Menurut pendapat Sofyan bin Uyainah: maknanya merasa cukup dengan Quran. Pendapat lain: cukup dengan Quran dari manusiaโ€ฆ Imam Syafiโ€™i dan yang sepakat dengannya berkata: Maknanya adalah menghaluskan bacaan. Mereka berdalil dengan hadits lain: โ€œHiasilah Al-Quran dengan suaramu.โ€ Al-Harawi berkata: Maknanya adalah mengeraskan suara bacaan Al-Quran. Abu Jafar Al-Tabari mengingkari pendapat yang menafsiri dengan yastagni bihi (mencukupkan diri dengan Al-Quran) dan disalahkan dari sudut bahasa dan maknanya. ..

Pendapat yang sahih adalah membaguskan suara. Ini dikuatkan dengan riwayat hadits lain yang berbunyi: ูŠุชุบู†ู‰ ุจุงู„ู‚ุฑุขู† ูŠุฌู‡ุฑ ุจู‡ (Membaguskan dan mengeraskan bacaan Al-Quran).

โ€“ Hadis sahih riwyat Bukhari dan Muslim Nabi bersabda:


ุงู„ู’ู…ูŽุงู‡ูุฑู ุจูุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ู…ูŽุนูŽ ุงู„ุณู‘ูŽููŽุฑูŽุฉู ุงู„ู’ูƒูุฑูŽุงู…ู ุงู„ู’ุจูŽุฑูŽุฑูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูŠูŽู‚ู’ุฑูŽุฃู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ูˆูŽูŠูŽุชูŽุชูŽุนู’ุชูŽุนู ูููŠู‡ู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุดูŽุงู‚ู‘ูŒ ู„ูŽู‡ู ุฃูŽุฌู’ุฑูŽุงู†ู

Artinya: Orang yang mahir membaca al Qurโ€™an bersama malaikat yang mulia lagi taat. Adapun orang yang membaca al Qurโ€™an dengan terbata-bata dan berat atasnya maka baginya dua pahala.

โ€“ Hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim:

ู…ุง ุฃุฐู† ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ ู„ุดูŠุก ู…ุง ุฃุฐู† ู„ู†ุจูŠ ุญุณู† ุงู„ุตูˆุช ูŠุชุบู†ู‰ ุจุงู„ู‚ุฑุขู†โ€ : ูŠุฌู‡ุฑ ุจู‡.

Artinya: Allah tidak mendengar sesuatu seperti Ia mendengar seorang nabi yang bersuara bagus melantunkan Al Qurโ€™an dengan nyaring.

โ€“ Hadist sahih Bukhari dan Muslim dari Barra bin Azib:

ุนู† ุงู„ุจุฑุงุก ุจู† ุนุงุฒุจุŒ ู‚ุงู„: ุณู…ุนุช ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู‚ุฑุฃ ููŠ ุงู„ุนุดุงุก ุจุงู„ุชูŠู† ูˆุงู„ุฒูŠุชูˆู†ุŒ ูู…ุง ุณู…ุนุช ุฃุญุฏุง ุฃุญุณู† ุตูˆุชุง ู…ู†ู‡. ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ ูˆู…ุณู„ู…
โ€

Aku mendengar Rosululloh membaca surat โ€œAt-Tinโ€ dalam shalat โ€˜Isyaโ€™, tidaklah aku mendengar seorang pun yang lebih bagus suaranya dari pada Beliau.

DEFINISI TARTIL SECARA BAHASA DAN ISTILAH

Pengertian dan definisi tartil seperti disebut dalam QS Al-Muzammil ayat 4 dapat dilihat dari segi etimologis dan terminologis sebagai berikut:

DEFINISI TARTIL SECARA BAHASA (ETIMOLOGIS)
Menurut Muโ€™jam Al-Raid, secara bahasa, tartil adalah:

1 โ€“ ู…ุตุฏุฑ ุฑุชู„ . 2 โ€“ ุชู„ุงูˆุฉ ุงู„ุตู„ุงุฉ ู…ุน ู„ุญู† ูˆู†ุบู… . 3 โ€“ ุชุญุณูŠู† ุงู„ุตูˆุช . 4 โ€“ ุฎูุถ ุงู„ุตูˆุช ุนู†ุฏ ุงู„ู‚ุฑุงุกุฉ

1. Bentuk masdar dari fiโ€™il madhi rattala.
2. Bacaan shalat dengan lahn dan nagham (pelan).
3. Membaguskan suara.
4. Merendahkan suara saat membaca.

Dalam Musthalahat Fiqhiyah, makna tartil adalah:

โ€ ุงู„ุชุฑุชูŠู„ ู‡ูˆ ุงู„ุชุฑุณู„ ููŠ ุงู„ู‚ูˆู„ ุŒ ูˆุชุฑุชูŠู„ ุงู„ู‚ุฑุขู† ุฃูŠ ุงู„ุชู…ู‡ู„ ููŠ ู‚ุฑุงุกุชู‡ โ€

Artinya: Tartil adalah pelan dan lambat dalam pengucapan. Tartil Quran berarti pelan dan lambat dalam membaca Al-Quran

Menurut Al-Lughah Al-Arabiyah Al-Muashir, makna tartil secara bahasa adalah:

ุฅุฑุณุงู„ ุงู„ูƒู„ู…ุฉ ุจุณู‡ูˆู„ุฉ ูˆุงุณุชู‚ุงู…ุฉ .

Artinya: Mengeluarkan atau melepaskan kata dengan mudah dan konsisten.

Dalam Al-Mukjam Al-Wasit, hlm. 1/327, dijelaskan:

ุฑุชู„ : ุงุณุชูˆู‰ ูˆุงู†ุชุธู… ูˆุญุณู† ุชุฃู„ูŠูู‡ ุŒ ูˆุฑุชู„ ุงู„ุดูŠุก : ู†ุณู‚ู‡ ูˆู†ุธู…ู‡ . ูˆุฑุชู„ : ุฌูˆุฏ ุชู„ุงูˆุชู‡

Artinya: Rattala bermakna 1. lurus, teratur, dan baik susunannya. 2. Baik bacaannya.


PENGERTIAN TARTIL SECARA TERMINOLOGI (ISTILAH)

Menurut Al-Lughah Al-Arabiyah Al-Muashir, makna tartil secara terminologi ilmu tajwid adalah:

ย ย  ุฑุนุงูŠุฉ ู…ุฎุงุฑุฌ ุงู„ุญุฑูˆู ูˆุญูุธ ุงู„ูˆู‚ูˆู .

Artinya: Memelihara tempat keluarnya huruf dan menjaga waqaf (berhentinya bacaan).

Menurut as-Syalhub dalam kitab Al-Adab, hlm. 12: Inti tartil dalam membaca adalah membacanya pelan-pelan, jelas setiap hurufnya, tanpa berlebihan.

Menurut Mujam Al-Ghani makna tartil adalah:

ูŠูุฑูŽุชู‘ูู„ู ุขูŠูŽุงุชู ุงู„ุฐู‘ููƒู’ุฑู ุงู„ุญูŽูƒููŠู…ู ุชูŽุฑู’ุชูŠู„ุง ุฌูŽูŠู‘ูุฏุงู‹ :- : ูŠูุคูŽุฏู‘ููŠู‡ูŽุง ุจูุชูู„ุงูŽูˆูŽุฉู ู…ูู†ูŽุบู‘ูŽู…ูŽุฉู ูˆูŽุจูุตูŽูˆู’ุชู ุญูŽุณูŽู†ู ุŒ ูˆูŽุฃูŽุฏูŽุงุกู ู…ูุชูŽูˆูŽุงุชูุฑู ูŠูŽุฎู’ุชูŽู„ููู ุนูŽู†ู ุงู„ุชู‘ูŽุฌู’ูˆููŠุฏู .

Artinya: Mentartil ayat Al-Quran dengan tartil yang baik. Yakni, membaca Al-Quran dengan bacaan yang pelan dan suara bagus dan melakukan mutawatir yang berbeda dari tajwid.

Dalam Syarah Mandhumah Al-Jazariyah, hlm. 13 dinyatakan bahwa Ali bin Abi Thalib menjelaskan makna tartil dalam ayat tersebut sebagai โ€œMentajwidkan huruf-hurufnya dengan mengetahui tempat-tempat berhentinyaโ€.

Jalaluddin Al-Suyuti dalam Al-Durr Al-Mantsur, hlm. 8/314, mengutip pendapat Sahabat Ibnu Abbas:

ุฅุฐุง ู‚ุฑุฃุช ุงู„ู‚ุฑุขู† ูุฑุชู„ู‡ ุชุฑุชูŠู„ุง ูˆุจูŠู†ู‡ ุชุจูŠูŠู†ุง

Artinya: Jika engkau membaca Al-Quran, maka baca dengan tartil yakni dibaca dengan jelas setiap hurufnya.

Dalam Lisan al-Arab, 11/265 dikutip pernyataan Abu Ishaq yang mengatakan bahwa makna tartil adalah:

ูˆุงู„ุชุจูŠูŠู† ู„ุง ูŠุชู… ุจุฃู† ูŠุนุฌู„ ููŠ ุงู„ู‚ุฑุขุฉุŒ ูˆุฅู†ู…ุง ูŠุชู… ุงู„ุชุจูŠูŠู† ุจุฃู† ูŠูุจูŠู‘ูู† ุฌู…ูŠุน ุงู„ุญุฑูˆู ูˆูŠูˆููŠู‡ุง ุญู‚ู‡ุง ู…ู† ุงู„ุฅุดุจุงุน

Artinya: Membaca dengan jelas tidak mungkin bisa dilakukan jika membacanya terburu-buru. Membaca dengan jelas hanya bisa dilakukan jika dia menyebut semua huruf, dan memenuhi cara pembacaan huruf dengan benar.

Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir, 8/250 menjelaskan:

ูˆูŽู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู: {ูˆูŽุฑูŽุชู‘ูู„ู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ุชูŽุฑู’ุชููŠู„ุง} ุฃูŽูŠู: ุงู‚ู’ุฑูŽุฃู’ู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุชูŽู…ูŽู‡ู‘ูู„ูุŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ูŠูŽูƒููˆู†ู ุนูŽูˆู’ู†ู‹ุง ุนูŽู„ูŽู‰ ููŽู‡ู’ู…ู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ูˆูŽุชูŽุฏูŽุจู‘ูุฑูู‡ู

Artinya: Dan firman-Nya: โ€˜dan bacalah Al Qurโ€™an dengan tartilโ€˜, maksudnya bacalah dengan pelan karena itu bisa membantu untuk memahaminya dan berangan-angan dengan kandungannya.

Imam Thabari dalam Tafsir Ath Thabari, 23/680 menjelaskan:

ูˆู‚ูˆู„ู‡: (ูˆูŽุฑูŽุชู‘ูู„ู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ุชูŽุฑู’ุชููŠู„ุง) ูŠู‚ูˆู„ ุฌู„ู‘ ูˆุนุฒู‘: ูˆุจูŠู† ุงู„ู‚ุฑุขู† ุฅุฐุง ู‚ุฑุฃุชู‡ ุชุจูŠูŠู†ุงุŒ ูˆุชุฑุณู„ ููŠู‡ ุชุฑุณู„ุง

Artinya: Dan firman-Nya: โ€˜dan bacalah Al Qurโ€™an dengan tartilโ€˜, maksudnya Allah โ€˜Azza wa Jalla mengatakan: perjelaslah jika engkau membaca Al Qurโ€™an dan bacalah dengan tarassul (pelan dan hati-hati).

ILMU TAJWID

Tajwid secara bahasa adalah mashdar dari fiโ€™il madhi jawwada, yang artinya membaguskan. Sedangkan secara istilah, Imam Ibnul Jazari dalam An Nasyr fil Qiraโ€™at Al โ€˜Asyr, hlm. 1/210, menjelaskan:

ุงู„ุฅุชูŠุงู† ุจุงู„ู‚ุฑุงุกุฉ ู…ุฌูˆุฏุฉ ุจุงู„ุฃู„ูุงุธ ุจุฑูŠุฆุฉ ู…ู† ุงู„ุฑุฏุงุกุฉ ููŠ ุงู„ู†ุทู‚ ูˆู…ุนู†ุงู‡ ุงู†ุชู‡ุงุก ุงู„ุบุงูŠุฉ ููŠ ุงู„ุชุตุญูŠุญ ูˆุจู„ูˆุบ ุงู„ู†ู‡ุงูŠุฉ ููŠ ุงู„ุชุญุณูŠู†

Artinya: Tajwid adalah membaca dengan membaguskan pelafalannya, yang terhindar dari keburukan pelafalan dan keburukan maknanya, serta membaca dengan maksimal tingkat kebenarannya dan kebagusannya.

Kesimpulan

Membaca Al-Quran dengan tartil adalah membaca Quran dengan fasih sesuai dengan makharijul huruf, urutan kalimat dan makna yang dimaksud. Termasuk bagian dari taril adalah membaguskan bacaannya.


HAKEKAT TAJWID

Ibnul Jazari dalam An Nasyr fil Qiraโ€™at Al โ€˜Asyr, hlm. 1/212 menjelaskan hakikat ilmu tajwid sebagai berikut:

ูุงู„ุชุฌูˆูŠุฏ ู‡ูˆ ุญู„ูŠุฉ ุงู„ุชู„ุงูˆุฉ ุŒ ูˆุฒูŠู†ุฉ ุงู„ู‚ุฑุงุกุฉ ุŒ ูˆู‡ูˆ ุฅุนุทุงุก ุงู„ุญุฑูˆู ุญู‚ูˆู‚ู‡ุง ูˆุชุฑุชูŠุจู‡ุง ู…ุฑุงุชุจู‡ุง ุŒ ูˆุฑุฏ ุงู„ุญุฑู ุฅู„ู‰ ู…ุฎุฑุฌู‡ ูˆุฃุตู„ู‡ ุŒ ูˆุฅู„ุญุงู‚ู‡ ุจู†ุธูŠุฑู‡ ูˆุชุตุญูŠุญ ู„ูุธู‡ ูˆุชู„ุทูŠู ุงู„ู†ุทู‚ ุจู‡ ุนู„ู‰ ุญุงู„ ุตูŠุบุชู‡ ุŒ ูˆูƒู…ุงู„ ู‡ูŠุฆุชู‡ ; ู…ู† ุบูŠุฑ ุฅุณุฑุงู ูˆู„ุง ุชุนุณู ูˆู„ุง ุฅูุฑุงุท ูˆู„ุง ุชูƒู„ู

Artinya: Maka tajwid itu merupakan penghias bacaan, yaitu dengan memberikan hak-hak, urutan dan tingkatan yang benar kepada setiap huruf, dan mengembalikan setiap huruf pada tempat keluarnya dan pada asalnya, dan menyesuaikan huruf-huruf tersebut pada setiap keadaannya, dan membenarkan lafadznya dan memperindah pelafalannya pada setiap konteks, menyempurnakan bentuknya. tanpa berlebihan, dan tanpa meremehkan.

HUKUM TIDAK FASIH MEMBACA AL-FATIHAH DALAM SHALAT

Orang yang tidak fasih (tidak tartil) membaca Al-Fatihah dilarang menjadi imam shalat kecuali apabila makmumnya juga sama tidak fasihnya. Dan wajib baginya terus belajar memperbaiki bacaannya.

Imam Nawawi dalam kitab Raudah at-Talibin wa Umdatul Muftin hlm. 1/350 berkata:

Makruh bermakmum pada imam yang tidak fasih bacaannya. Hukumnya diperinci: Apabila tidakfasihnya itu tidak merubah makna seperti menghilangkan huruf ha dari alhamdulillah maka sah shalatnya dan salat makmumnya. Apabila merubah makna seperti membaca dhommah atau kasroh pada taโ€™nya kata anโ€™amta, maka shalatnya batal seperti ucapan imam: shiratal mustaqin (nun, bukan mim). Apabila memungkinkan baginya belajar, maka wajib memperbaikinya. Apabila waktunya pendek maka makmum meneruskan shalat dan mengqadha dan tidak boleh bermakmum padanya (lagi).

Apabila tidak mudah bagi lidahnya atau tidak memungkinkan untuk belajar, (maka diperinci): (a) apabila tidakfasihnya itu dalam bacaan Al-Fatihah maka shalatnya makmum yang sama-sama tidah fasih hukumnya sah. (b) adapun makmumnya orang yang baik bacaan fatihahnya maka hukumnya sama dengan shalatnya qariโ€™ bermakmum pada imam ummi [yakni tidak sah]. Apabila tidak fasihnya itu di selain bacaan Al-Fatihah maka sah shalatnya imam dan shalatnya makmum.

Teks Arabnya lihat di sini.

KEUTAMAAN MEMBACA AL-QURAN DENGAN FASIH

Orang yang dapat membaca Al-Quran dengan fasih apalagi kalau memahami maknanya, maka dia berhak mendapat kehormatan sebagai berikut:

1. Yang fasih bacaan Quran-nya adalah yang paling utama menjadi Imam Shalat. Nabi bersabda dalam sebuah hadits sahih riwayat Muslim


ูŠูŽุคูู…ู‘ู ุงู„ู’ู‚ูŽูˆู’ู…ูŽ ุฃูŽู‚ู’ุฑูŽุคูู‡ูู…ู’ ู„ููƒูุชูŽุงุจู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ููŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ููˆุง ูููŠ ุงู„ู’ู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ุณูŽูˆูŽุงุกู‹ ููŽุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ูู‡ูู…ู’ ุจูุงู„ุณู‘ูู†ู‘ูŽุฉูุŒ ููŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ููˆุง ูููŠ ุงู„ุณู‘ูู†ู‘ูŽุฉู ุณูŽูˆูŽุงุกู‹ ููŽุฃูŽู‚ู’ุฏูŽู…ูู‡ูู…ู’ ู‡ูุฌู’ุฑูŽุฉู‹ุŒ ููŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ููˆุง ูููŠ ุงู„ู’ู‡ูุฌู’ุฑูŽุฉู ุณูŽูˆูŽุงุกู‹ ููŽุฃูŽู‚ู’ุฏูŽู…ูู‡ูู…ู’ ุณูู„ู’ู…ู‹ุง ูˆููŠ ุฑูˆุงูŠุฉ ููŽุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูู‡ูู…ู’ ุณูู†ู‘ู‹ุง ุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุคูู…ู‘ูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ูŽ ูููŠ ุณูู„ู’ุทูŽุงู†ูู‡ูุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽู‚ู’ุนูุฏู’ ูููŠ ุจูŽูŠู’ุชูู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุชูŽูƒู’ุฑูู…ูŽุชูู‡ู ุฅูู„ู‘ูŽุง ุจูุฅูุฐู’ู†ูู‡ู

โ€

Artinya: Yang menjadi imam shalat suatu kaum adalah yang paling fasih membaca Al-Quran. Apabila mereka sama kemampuan membacanya, maka yang terpandai dalam bidang Sunnah, apabila sama di bidang hadis makayang paling awal berhijrah, apabila sama dalam hijrah, maka yang paling awal masuk Islam. Dalam riwayat lain, yang paling tua umurnyaโ€ฆ.

2. Yang terbaik adalah yang mengajarkan Al-Quran pada yang lain.
Dalam hadis sahih riwayat Bukhari dan lainnya dari Usman bin Affan Nabi bersabda:

ุฎูŽูŠู’ุฑููƒูู…ู’ ู…ูŽู†ู’ ุชูŽุนูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ู‘ูŽู…ูŽู‡ู
โ€

Artinya: Yang terbaik di antara kalian adalah yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya

3. Membaca Al-Quran Menjadi syafaat (penolong) bagi pembacanya di hari kiamat. Dalam hadits sahih riwayat Muslim Nabi bersabda:

ุงู‚ุฑุคูˆุง ุงู„ู‚ุฑุขู† ูุฅู†ู‡ ูŠุฃุชูŠ ูŠูˆู… ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉ ุดููŠุนุงู‹ ู„ุฃุตุญุงุจู‡
โ€

Artinya: Bacalah Al-Quran. Karena baca Quran itu akan menjadi penolong di hari kiamat bagi pembacanya.

4. Hadis sahih riwayat Bukhari Muslim Nabi bersabda:

ู…ูŽุซูŽู„ู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ู ุงู„ูŽู‘ุฐููŠ ูŠูŽู‚ู’ุฑูŽุฃู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ูƒูŽู…ูŽุซูŽู„ู ุงู„ู’ุฃูุชู’ุฑูุฌูŽู‘ุฉู ุฑููŠุญูู‡ูŽุง ุทูŽูŠูู‘ุจูŒ ูˆูŽุทูŽุนู’ู…ูู‡ูŽุง ุทูŽูŠูู‘ุจูŒ ูˆูŽู…ูŽุซูŽู„ู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ู ุงู„ูŽู‘ุฐููŠ ู„ูŽุง ูŠูŽู‚ู’ุฑูŽุฃู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ูƒูŽู…ูŽุซูŽู„ู ุงู„ุชูŽู‘ู…ู’ุฑูŽุฉู ู„ูŽุง ุฑููŠุญูŽ ู„ูŽู‡ูŽุง ูˆูŽุทูŽุนู’ู…ูู‡ูŽุง ุญูู„ู’ูˆูŒ
โ€

Artinya: Perumpamaan seorang muslim yang membaca al Qurโ€™an adalah seperti buah Utrujah, baunya enak dan rasanya juga enak. Adapun perumpamaan seorang muslim yang tidak membaca al Qurโ€™an adalah seperti buah Kurma, tidak ada baunya dan rasanya manis.

โ†ง
Viewing all 124 articles
Browse latest View live